Semua Bab Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia! : Bab 111 - Bab 120

125 Bab

Bab 111. Kesepakatan Keduanya

"Yakin, kalau anakku yang bernama Rafly sangat nakal. Dan dia mengganggu istrinya. Kamu kenapa di sini? Bukannya kamu bertemu dengan Daddy dan kakek, mana mereka?" tanya Nyonya Megumi kepada Rafly yang masuk ke dalam kamar. Sedangkan Nyonya Megumi segera berdiri dan dia menghapus air matanya, mendekati si kembar yang sudah bangun lebih tepatnya mendekati si bungsu, begitu juga dengan Olla menggendong anak keduanya. Dan Rafly menggendong anak tertuanya, ketiganya tersenyum melihat digendong oleh Nenek dan kedua orang tuanya, walaupun tidak bisa bersama tapi sepertinya anak-anak Rafly mengerti kalau mereka harus berbagi ada di bawah. "Daddy dan juga kakek menunggu kalian di bawah. Ayolah dan mereka meminta si kembar untuk dibawa ke bawah juga," jawab Rafly yang dianggukan oleh Nyonya Megumi dan juga Olla. Rafly sedikit curiga dengan kedua wanita tersebut namun dia masih terdiam tidak mengatakan apa-apa. Mereka segera turun, terlihatlah suara tawa dari Tuan Abraham dan Tuan Mathias.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Bab 112. Adrian Jengkel

"Kalau memang aku tidak boleh menghabisi Olla kamu juga tidak boleh menghabisi Rafly karena aku sangat mencintainya, paham kamu!" tegas Niken yang membuat Adrian tertawa. Dia tidak menyangka kalau wanita ini mencintai Rafly sebegitu hebatnya. Padahal sudah jelas Rafly tidak mencintainya, tapi Niken masih tetap berharap kepada Rafly. "Hahaha! Kamu terlalu percaya diri sekali ya. Harusnya kamu tidak terlalu mencintai dia, Niken. Rafli tidak mencintaimu Niken, sama sekali jadi buat apa kamu berharap lebih kepadanya," ejek Adrian yang membuat Niken geram. Niken tidak suka jika Adrian ikut campur dalam urusannya. "Kamu katakan apa? Rafli tidak mencintaiku? Ya, aku akui, dia tidak mencintai aku, tapi aku yakin dia akan mencintai aku jika Olla meninggalkan dia. Bagaimana dengan Olla, apa wanita itu mencintaimu? Jawabannya, tidak bukan? Jadi jangan kamu bermimpi terlalu jauh untuk dicintai oleh wanita itu, Adrian," sahut Niken yang membuat Adrian mengetatkan wajahnya.Adrian tidak menya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Bab 113. Mencurigai Mark

"Ikut kami, sepertinya kami mencurigaimu memata-matai kami," ucap salah satu anak buah Simon yang mengatakan kalau anak buah Rafly memata-matai mereka. Sontak saja anak buah Rafly terdiam. Apakah dia ketahuan, tapi sebisa mungkin anak buah Rafly tersenyum dan dia mengangkat bahunya tidak peduli dan akan bersikap tenang. "Kalian benar-benar tidak percaya denganku, ya? Baiklah, aku akan ikut dengan kalian, aku sudah katakan kalau aku ini salah jalan, tapi kalian tidak percaya. Ya, sudah, aku akan ikut kalian jika itu sudah membuat kalian puas dan tidak mempercayaiku," ucap anak buah Rafly yang segera masuk ke dalam mobil.Melihat pria yang mereka tanyai tersebut percaya diri dan ingin ikut dengan mereka, akhirnya anak buah Simon dan juga anak buah Marcel membawa anak buah Rafly ke markasnya. Karena saat ini Simon dan Marcel tengah menunggu mereka di sana. Anak buah Rafly mulai ketakutan, tapi dia berusaha untuk tenang dia mengikuti mobil dari anak buah Simon dan juga Marcel, dia berh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Bab 114. Diserang

Rafly segera menghubungi teman-temannya, dia memberitahukan kepada ketiga temannya keberadaan dari Simon dan Marcel."Kalian segera ke markas, sekarang. Cepatlah, aku sudah bergerak ke sana," ucap Rafly yang meminta kepada ketiga temannya untuk pergi ke markas. Ketiganya menganggukkan kepala dan segera pergi ke markas mereka. Sebelum pergi, Rafly juga meminta izin kepada Olla untuk pergi, dia menghubungi Dion untuk ikut dengannya, tapi Rafly tidak bisa memaksa karena saat ini istri dari Dion yang juga sahabat dari Olla lagi terguncang jiwanya, jadi dia harus menemani istrinya. Olla sedikit khawatir dengan kepergian Rafly, namun dia berpikiran positif, mungkin saat ini Rafly mempunyai pekerjaan lain. Olla tidak memikirkan pekerjaan itu apa, dia hanya berdoa agar Rafly segera kembali kepadanya dan saat ini Rafly melaju menuju ke markas. 2 jam perjalanan akhirnya Rafly sampai bersama dengan anak buahnya. Tidak lama, ketiga sahabatnya sampai di markas, mereka masuk bersamaan. "Mana a
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 115. Kegelisahan Rafly

Olla tiba-tiba ketakutan karena dirinya mendapati anak buah suaminya jatuh satu persatu dan terdengar suara tembakkan. Olla yang panik segera berlari dari kaca jendela dan dia menutup kain jendela hingga kamar gelap dan tidak lama orang tua Rafly membuka pintu dengan kasar dan terlihat wajah ketakutan mereka "Lari nak, bawa si kembar. Rumah kita diserang, kita harus pergi dari sini, jika tidak kita akan ditembak oleh mereka, ayo nak!" ajak Nyonya Megumi kepada menantunya. Dengan terburu-buru Olla, Nyonya Megumi dan Bibi Ann membawa si kembar dan Tuan Abraham bersama ayahnya Tuan Mathias. Mereka melindungi ketiga wanita yang membawa si kembar. Para pelayan rumah sudah lebih dulu meninggalkan rumah melalui jalan rahasia mereka. Anak buah Rafly sudah mengepung rumah untuk melindungi anggota keluarga bosnya. Sebelum terjadi serangan, Niken dan Adrian masih berada di markas milik Marcel dan Simon. Mereka masih saja berdebat hingga kedua orang itu masuk yaitu Simon dan Marcel melihat p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

Bab 116. Menculik Olla Dan Si Kembar

Rafly frustasi karena Olla tidak bisa dihubungi apalagi saat ini dirinya memikirkan nasib dari keluarga dan terlebih lagi si kembar yang masih kecil. "Aku yakin ini Adrian yang meminta mereka untuk menculik istri dan anakku. Keterlaluan, aku tidak akan memaafkan dia, aku akan buat dia menderita tidak akan aku biarkan dia mendapatkan anakku dan istriku. Cepat lajukanlajukan mobil ini, aku harus selamatkan anak dan istriku juga keluargaku, cepat!" teriak Rafly meminta kepada supir untuk melajukan mobil menuju ke rumah. Rafly benar-benar frustasi karena dirinya tidak bisa sampai lebih cepat. Sahabat Rafly juga tidak bisa berkata-kata, mereka mengerahkan seluruh anak buah mereka untuk segera datang ke rumah Rafly untuk membantu menyelamatkan keluarga Rafly yang saat ini berada di tangan musuh dan tentu saja saat ini Rafly terlihat khawatir. Sedangkan di rumah, Olla hanya bisa menangis dia takut karena musuh Rafly menariknya dan dia tidak bisa melawan dia takut karena bayinya. Jadi, Oll
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Bab 117. Tidak Terima

"Apa kabar Olla. Maaf kalau kamu harus dibawa ke sini. Aku ...." Adrian sejenak menghentikan ucapannya dan dia melangkahkan kakinya. Namun, tangan Olla mengangkat ke arah Adrian. Tatapan mata Olla tajam, dia tidak menyangka kalau Adrian dalang dari semua ini. Adrian terkejut melihat reaksi dari Olla yang menolak dirinya mendekatinya. "Olla, ka-kamu kenapa?" tanya Adrian yang bingung kenapa sikap Olla seperti itu. Biasanya, Olla tidak seperti itu dan dia sangat bersahabat tapi kini tidak. Adrian masih berdiri di depan pintu dia tidak berani mendekati Olla. Adrian melihat si kembar yang tertidur. Baru kali ini dia melihat si kembar. Mereka tampan dan lucu. "Anakmu lucu, akhirnya aku bisa melihat mereka. Waktu di dalam kandungan aku ingin melihat mereka bertiga, akhirnya aku bisa melihatnya. Bisa aku menyentuhnya?" tanya Adrian. Olla masih belum menjawab dia masih menatap ke arah Adrian. Kebencian memuncak di hatinya. Adrian yang dia anggap teman bisa-bisanya menculiknya dan si ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Bab 118. Menuju Penyelamatan

Olla hanya bisa meneteskan air matanya, dia tidak tahu harus berapa lama lagi dia di sini. Si kembar sudah tidak menangis, mereka kembali tertidur. Adrian kembali masuk ke ruangan di mana ada Niken dan Simon serta Marcel. Simon sudah mendapatkan aduan dari anak buahnya dan dia kesal dengan Adrian. "Masih bisa kamu datang ke sini setelah apa yang kamu lakukan dengan tahananku," protes Simon. Suara Simon terdengar dingin saat dia menatap Adrian. Simon kesal karena Adrian membuat ketidaknyamanan tawanannya. "Aku salah jika melihat dia?" tanya Adrian. Niken memandang ke arah Adrian dan Simon bergantian. Dia heran kenapa Simon marah dengan Adrian. "Apa yang sudah kamu lakukan? Apa kamu membuat masalah, tawanan apa yang dikatakan oleh Simon? Kamu membawa tawanan ke sini?" tanya Niken. Niken tidak tahu jika Olla ada di sini. Karena dia berpikir Olla dibawa ke tempat lain, nyatanya tidak. "Olla di sini," sahut Adrian. Niken membolakan matanya, tidak menyangka kalau Olla bisa di sini.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

Bab 119. Aku Akan Membalasmu

Olla dipukul dan di tampar oleh Niken dengan cukup kuat hingga Olla harus terbangun dan dia masih dihajar oleh Niken tanpa belas kasihan padanya. Olla yang baru saja melahirkan merasakan sakit di perutnya. Sembari memegang perut dltujuannya untuk melindungi perutnya yang ditendang tanpa belas kasihan.Adrian segera mendekati Niken dan menarik Niken. Adrian tidak melihat Niken itu wanita atau tidak. Adrian membalas apa yang telah Niken lakukan ke Olla. Tindakan Adrian diperhatikan oleh Marcel dan Simon. Keduanya hanya memandang ke arah ketiganya tanpa ada niat untuk melerai. Olla menangis merasakan sakit di tubuhnya, terlebih lagi dirinya tidak bisa bergerak. Sesuatu yang dia rasakan keluar dari dalam tubuhnya mengalir ke paha dan kakinya. Olla menggelengkan kepala melihatnya. "Gila kamu, Niken. Kenapa kamu memukulnya, apa salah dia, berani-beraninya kamu melakukan itu kepadanya, tidak bisakah kamu sedikit saja berbelas kasihan dengannya!" teriak Adrian yang mencoba untuk membantu O
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

Bab 120. Kekhawatiran Rafly

Olla masih tidak beranjak dari tempat tidurnya, Olla masih menenangkan bayi kembarnya yang masih menangis. Dengan tenang dan tidak senandung kecil dari Olla, perlahan tangisan bayi tersebut mulai reda dan mereka kembali tertidur. Olla merasakan kepalanya sangat pusing dan pada akhirnya Olla yang tidak tahan menahan semua rasa sakitnya pingsan. Olla manusia biasa, dia bisa tidak tahan rasa sakit di bagian perutnya yang teramat sakit. Meihat Olla pingsan, Adrian semakin panik, dia mencoba untuk memeriksa Olla namun hanya periksa diluar tidak sampai menyeluruh. Badan Olla terasa panas dan itu sangat tinggi."Kapan dokter itu datang, apa masih lama?" tanya Adrian yang panik. "Sabarlah, mereka akan sampai. Kamu dokter harusnya tahu apa yang akan kamu lakukan," jawab Marcel yang meninggalkan Olla dan Adrian. Adrian mendengar perkataan Marcel kesal, dia marah karena Marcel cuek dengan Olla. Marcel seperti tidak peduli dengan Olla begitu juga Simon. Keduanya keluar meninggalkan Olla yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status