Sulistyo melangkah keluar dari ruang presiden dengan langkah gontai. Wajahnya pucat pasi, mata yang biasa menyiratkan ambisi kini tampak kehilangan semangat. Air mata nyaris tumpah dari pelupuknya, namun ia menahannya dengan susah payah. Ketika tiba di ruang keluarga, ia mendapati semua orang menatapnya dengan penuh kekhawatiran. Ratri, ibunya, langsung berdiri dan menghampirinya. "Nak, ada apa?" suara Ratri gemetar, matanya berkaca-kaca melihat keadaan putranya yang begitu lemah. Sulistyo tidak menjawab. Ia hanya menjatuhkan tubuhnya di sofa, menunduk dalam-dalam. Pandangannya kosong, seperti seseorang yang baru saja kehilangan seluruh dunianya. Prasetya, adiknya, ikut berjongkok di hadapan Sulistyo, mencoba menatap wajah kakaknya. "Kak, apa yang terjadi?" tanyanya pelan, namun hanya mendapatkan keheningan sebagai balasan. Di sudut ruangan, Jatmiko mengepalkan tangan dengan kuat. Wajahnya merah padam, rahangnya mengeras. Dengan langkah tegas, ia keluar ruangan, menuju kantor pre
Last Updated : 2024-12-06 Read more