Amira duduk di ranjang ruang rawatnya dengan wajah sumringah. Dia merasa lega saat perawat melepas jarum infus yang menempel di lengannya. Setelah meyakinkan dokter, akhirnya Amira bisa pulang. Kebetulan sekali, kondisi fisik Amira sudah memungkinkan. Beruntungnya lagi, Raga sudah membayar semua tagihannya. “Ini obatnya, harus diminum sesuai jadwal. Jangan lupa kontrol ke rumah sakit besok lusa,” Ujar dokter, mengingatkan. Amira mengangguk. Dia mengucapkan terima kasih dan berpamitan. Kaki Amira melangkah senang menuruni lift, terus menuju ke pintu keluar. Begitu keluar dari rumah sakit, Amira melihat deretan taksi. Namun, dia tidak memilih satupun dari taksi itu. Sebagai gantinya, Amira melanjutkan langkah menuju halte bus, mencari ojek yang mangkal di sana. “Pak, antar!” Amira menepuk satu pengemudi ojeg yang tampak berumur. Dia lebih memilih pria yang jauh lebih tua. Amira menyebutkan alamat, lalu motor pun mulai berjalan mengantarnya. Di atas kendaraan roda dua yang mel
Last Updated : 2024-11-27 Read more