Beranda / Young Adult / Ratu Indigo VS Bad Boy / Bab 38. Rindu yang Tak Terlihat

Share

Bab 38. Rindu yang Tak Terlihat

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 18:06:14

Di dalam rumah kontrakan Amira ini, Raga merasa gerah. Bukan karena tidak ada pendingin udara, bukan pula karena kompor sebelum ini menyala, tapi karena suasananya. Semua berawal dari pertanyaan Amira.

Amira menyenggol lengan Raga, menyadarkan cowok itu dari lamunan.

“Lo mikirin apa sih?” Tanya Amira, sinis.

Amira tidak tahu jika Raga sedang terjebak dalam kebimbangan hanya karena pertanyaan asal yang dia berikan.

Bagi Amira, pertanyaannya terdengar biasa saja. Namun, bagi Raga berbeda. Pertanyaan itu seperti ajakan terselubung yang membuatnya galau berat.

“Udah duduk,” ujar Amira sambil menarik Raga.

Amira mengajak Raga duduk di sampingnya. Dia memberikan piring kosong pada Raga. Tangannya kemudian meraih rice cooker mendekat, membuka tutupnya dan membiarkan Raga mengisi piring dengan nasi sebanyak yang dia mau.

Saat menoleh, Amira baru mengingat Alex. Dia harusnya menawari Alex juga.

“Lo enggak bakal ngajak pengawal lo makan?” Tanya Amira sambil menunjuk Alex yang mas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wi2t(MACAN)
anak muda yg terkekang dan kebebasannya dibatasi seperti raga biasanya mmng seperti itu, menciptakan kebohongan2 utk mnutupi knytaan krn ingin brada di posisi aman dr amarah pihak klrg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 39. Bucin Pagi-Pagi

    Pagi ini, Raga bersiap lebih cepat. Dia sudah siap bahkan sebelum Alex muncul di depan pintu kamarnya. “Elo telat,” sindir Raga sambil menyipitkan mata pada Alex yang baru berjalan mendekat. Padahal cuma beda beberapa detik, tapi Raga menyindirnya sampai seperti ini. “Saya sudah datang lebih awal dari biasanya. Tuan Raga yang terlalu cepat,” balas Alex tak mau kalah. Raga tersenyum dengan jawaban Alex. Awalnya dia sempat cemas jika Alex ditekan oleh Heri, tapi mungkin pengalihan topik yang Raga lakukan semalam cukup berhasil. “Kakek nanya semalem?” Tanya Raga sambil memimpin jalan. Raga melangkah menuju dapur, dengan Alex yang setia di sisinya. “Tidak, Tuan Raga,” jawab Alex singkat. Alex tidak ingin membuat Raga khawatir, jadi dia berbohong. Namun, Raga tentu saja menyadari jawaban singkat Alex yang terdengar pelan. “Bikin dua sandwich, ya,” ucap Raga begitu sampai di dapur. Salah satu asisten rumah tangga mengangguk mendengar permintaan Raga. Dia pergi sesaat seb

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 40. Cuma Lo, Amira

    Kelas XI-A heboh lagi. Saat ini, seluruh perhatian kelas tertuju pada meja Raga. Padahal bel pulang sudah berbunyi, tapi masih banyak siswa yang enggan beranjak. Mereka ingin mendapatkan tontonan gratis dari cowok most wanted di Laveire. “Raga!” Panggilan itu membuat Raga menoleh. Dia mendapati dua orang perempuan yang berdiri di depannya. “Mau ngapain?” Tanya Raga sinis. Raga bisa menebak jika keduanya akan mencari masalah dengannya. “Lo kok gitu sama temen sekelas sendiri?” Salah satu dari mereka berucap. “Padahal Angel udah baik banget sama lo! Dia cuma mau pastiin lo enggak ketinggalan info di kelas, makanya dia minta nomor lo!” Raga menatap kedua perempuan itu sekilas. Dia baru sadar kalau salah satunya adalah cewek yang mengganggunya kemarin. Cewek yang mendapatkan tendangan meja dari Raga. “Emangnya semua orang yang minta nomor lo itu suka sama lo? Jangan kepedean!” Raga menatap keduanya muak. Dia sungguh tidak punya waktu untuk hal ini. Raga sudah punya janji untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 41. Luka di Dapur

    Raga sabar menunggu. Dia duduk di lantai kamar Amira yang dingin tanpa mengajukan keluhan. Amira pun kembali padanya setelah selesai menjemur pakaiannya di pinggir teras rumah. “Jadi mau ngapain lagi ke sini?” Tanya Amira sambil mengambil tempat duduk di depan Raga. Amira bisa melihat Raga yang cemberut. Cowok itu pasti kesal karena sudah menunggunya lama. “Capek gue dianggurin!” Raga mengeluh sambil merajuk. Sikap manja Raga membuat Amira menghela. Tuan muda di depannya ini ternyata haus perhatian. “Gue juga capek!” Balas Amira dengan wajah sama cemberut. “Gue habis keluar beli sayuran, bumbu masak, minyak goreng. Habis itu gue langsung nyuci. Eh, lo malah dateng!” Raga balas emosi. “Jadi lo enggak seneng gue dateng?” Amira ingin menjawab iya. Namun, dia teringat jika Raga adalah majikannya. “Gue laper!” Sahut Amira sambil beranjak. Amira memilih untuk mengakhiri perdebatan tak penting mereka. Hari sudah sore, lebih baik menyiapkan makanan. Entah keberuntungan atau kebe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 42. Poin Kedua: Jangan Menolak

    Amira memicing. Tatapannya tertuju tajam pada Raga, menunjukkan ketidaksukaan. Suasana rumah kontrakan Amira yang sebelumnya damai, sekarang jadi panas membara. “Enggak usah,” tolak Amira tegas. “Ngapain jemput? Buat apa nganterin? Gue bisa pergi sendiri.” Tidak mau lagi Amira merepotkan Raga. Lagipula Amira bukan sekarat atau apa. “Tapi gue mau,” balas Raga tak kalah tegas. “Dan gue yang nentuin, bukan lo.” Amira meringis. Dia tidak menyangka jika Raga akan seenak udel seperti ini padanya. “Jangan lupa kalau elo kerja sama gue,” sinis Raga. “Emang gue belum bahas masalah ini, tapi kebetulan sekarang waktunya udah pas.” Makanan di depan mereka terabaikan. Raga lebih fokus berbicara dengan Amira. “Elo udah setuju kerja sama gue. Kita udah deal dengan harganya, tapi gue belum bilang apa aja kerjaan lo.” Amira melotot tak percaya. Waktu itu dia memang langsung setuju saat Raga memintanya jadi bodyguard, tapi Amira belum tahu detailnya. “Lo jangan manfaatin keadaan gue, dong!”

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 43. Pegang Tangan Gue

    Tidur Raga tidak nyenyak semalam. Dia terbangun dari ranjangnya dengan suasana hati yang buruk karena penolakan Amira. “Padahal dia yang lebih butuh gue!” Sungut Raga kesal. Daripada terus jengkel, Raga memilih untuk bersiap. “Selamat pagi, Tuan Raga,” sapaan dari Alex menyambut Raga ketika dia membuka pintu kamar. Seperti biasa, mereka berjalan bersisian ke dapur. Raga memilih roti isi sebagai sarapan sebelum berangkat. “Ke rumah Amira dulu,” ucap Raga pada Alex sebelum supirnya itu mulai menyetir. Saat Alex sibuk mengemudi, Raga mengirimkan pesan pada Amira. “Jam kerja lo dimulai sekarang. Gue otw ke sana.” Raga membaca ulang isi pesannya sebelum dikirim. Amira bisa menolak, tapi Raga juga punya kuasa untuk memaksa. Dia bosnya. Tak sampai semenit, balasan untuk pesan Raga sampai. “Tunggu di depan gang.” Raga tersenyum miring. Benar, kan? Raga bisa membuat Amira mematuhi apa yang dia katakan. Di ujung gang, Raga bisa melihat sosok Amira yang menunggu. Gadis itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 44. Harga Sebuah Pemberian

    “Lo sengaja, kan?” Amira menghentakkan kaki kesal. Di depan meja guru piket, Raga dan Amira sedang menunggu surat izin dari sekolah. Amira, memang jujur dengan mengatakan jika dia ingin memeriksakan diri ke dokter, sementara Raga membual dengan penyakitnya. “Lo enggak kenapa-kenapa pas di kelas tadi!” Tuduh Amira sambil menunjuk. Raga ini selalu saja ingin ikut Amira kemanapun. Seolah tak rela membiarkan Amira sendirian. “Duh, gue pusing banget!” Raga berpura-pura kesakitan. Amira menendang Raga kesal. Dia jengkel sendiri melihat akting Raga yang begitu buruk. “Ini suratnya,” ucapan dari guru piket mengalihkan perhatian Raga dan Amira. “Semoga cepat sembuh, ya.” Amira dan Raga mendapatkan masing-masing satu surat. Mereka pun pergi setelah Amira mengucapkan terima kasih. Alex sudah menunggu mereka dengan pintu mobil yang terbuka. Sepertinya Raga sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Amira menghela. Dia pun menurut masuk ke dalam mobil, membiarkan Raga mengantarny

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 45. Di Balik Topi Raga

    Alex menyetir mobil dengan kecepatan rendah. Dia tidak mau memanasi Raga yang sedang emosi saat ini. Mereka keluar dari rumah Amira dengan Raga yang memaki kesal. Amira bahkan sampai memohon pada Alex untuk menerima uang yang dia berikan untuk Raga. “Kenapa, sih?” Teriak Raga kesal. Berkali-kali dia menendang kursi di depannya sampai mobil bergetar. “Bukannya cewek itu seneng kalau dikasih hadiah?” Pertanyaan Raga yang tiba-tiba membuat Alex panik. Dia tidak menduga kalau Raga akan bertanya. Sebelumnya, Raga hanya berteriak marah dan mengamuk tidak jelas. Alex berpikir cepat. Dia mencoba memberikan jawaban yang tidak akan membuat Raga semakin menggila. “Kebanyakan seperti itu, Tuan,” jawab Alex pelan. Dia berusaha untuk tidak membantah, tapi juga tak mengiyakan. “Namun, untuk kasus Nona Amira, Tuan Raga yang lebih mengerti. Tuan Raga memahami Nona Amira lebih dari saya.” Kalimat Alex sukses membuat Raga terdiam. Alex benar, harusnya Raga yang lebih mengerti Amira. Kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 46. Segala yang Tak Terucapkan

    Seperti biasa, Alex mengawasi Raga dan Amira dari sudut yang tak terlihat. Meski dia ingin menyimak dengan seksama pembicaraan serius keduanya, Alex tidak bisa lengah. Matanya tajam mengawasi keadaan sekitar. “Gue nolong lo sekali, tapi lo terus-terusan bantu gue. Rasanya aneh,” protes Amira. Amira mengingat hari pertama mereka bertemu. Saat itu Amira memang menolong Raga. Itu pertama kalinya Amira menggunakan kelebihannya untuk membantu orang lain, bukan sekedar mencari keuntungan sendiri. “Kenapa bantuin gue terus? Apa yang lo mau dari gue?” Berulang kali Amira memikirkannya, tapi dia tidak tahu apa yang Raga inginkan. “Di dunia ini enggak ada yang gratis, Raga ….” Setidaknya, hal itulah yang Amira pahami. Pelajaran yang dia dapatkan dari kesendirian, bahwa kebaikan datang dengan mengharapkan balasan. “Jadi lo punya trust issue?” Raga menebak Amira dengan sangat tepat. Sekarang Amira tampak terkejut. Gadis itu menghindar dari tatapan Raga. “Enggak semua orang itu bajin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01

Bab terbaru

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 263. Terima Kasih dan Selamat Tinggal

    “Pergi, dulu.” Setelah meminta izin pada Gavin, Andini, dan Heri, Raga dan Amira diantar oleh Ken. Alex sedang cuti untuk sementara waktu. Di asrama, Dika dan Dina menyambut Amira. Memang sedang libur semester, jadi suasana sekolah sepi. “Kak Amira mau pindah ke mana?” Dika bertanya penasaran. Amira tidak bisa memikirkan jawaban, jadi Raga yang mewakili. “Apartemen,” jawab Raga singkat. “Di sini ternyata enggak aman.” Amira tidak membantah. Dia biarkan saja Raga semaunya merangkai kebohongan tentang status juga tempat tinggal mereka. Terdengar hela kecewa dari mulut Dika. Meski begitu, Dika tetap membantu Amira berkemas. Dina pun melakukan hal yang sama. Dia tidak masalah di mana pun Amira tinggal, selama hubungan mereka baik. “Hati-hati di jalan ya!” Dina dan Dika melambai bersamaan. Kedua bersaudara itu mengantar Amira sampai ke depan gerbang. Amira memang tidak membawa semua barangnya. Dia cuma mengambil baju dan barang-barang penting. Sisanya bisa diambil nanti. “D

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 263. Terima Kasih dan Selamat Tinggal

    “Pergi, dulu.” Setelah meminta izin pada Gavin, Andini, dan Heri, Raga dan Amira diantar oleh Ken. Alex sedang cuti untuk sementara waktu.Di asrama, Dika dan Dina menyambut Amira. Memang sedang libur semester, jadi suasana sekolah sepi. “Kak Amira mau pindah ke mana?” Dika bertanya penasaran. Amira tidak bisa memikirkan jawaban, jadi Raga yang mewakili.“Apartemen,” jawab Raga singkat. “Di sini ternyata enggak aman.”Amira tidak membantah. Dia biarkan saja Raga semaunya merangkai kebohongan tentang status juga tempat tinggal mereka.Terdengar hela kecewa dari mulut Dika. Meski begitu, Dika tetap membantu Amira berkemas. Dina pun melakukan hal yang sama. Dia tidak masalah di mana pun Amira tinggal, selama hubungan mereka baik.“Hati-hati di jalan ya!” Dina dan Dika melambai bersamaan. Kedua bersaudara itu mengantar Amira sampai ke depan gerbang. Amira memang tidak membawa semua barangnya. Dia cuma mengambil baju dan barang-barang penting. Sisanya bisa diambil nanti. “Dah!” Amira

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 261. Jawaban untuk Pemenang

    “Gimana keadaan Bapak?” Tanya Amira saat menjenguk Reynald. Amira langsung menyeret Raga ke ruang rawat Reynald setelah tahu gurunya sudah sadar. Reynald tersenyum. “Baik.”Febby yang kemudian mewakili Reynald bicara lebih banyak. “Keadaannya udah stabil, jadi lo enggak perlu khawatir lagi.”Dia menepuk lengan Amira lembut. “Jangan merasa bersalah lagi, ya,” sambungnya. Amira mengangguk pelan. Melihat Febby yang tak lagi menangis membuat Amira merasa lega. “Mending lo istirahat, sana.” Febby membalikkan badan Amira. Dia menunjuk pintu keluar. “Tidur di atas kasur.”Amira menggeleng–menolak, tapi Febby memaksa. “Harus!”Perintah itu akhirnya dituruti Amira. Dia dibimbing Raga kembali ke dalam ruang rawatnya. Di sana, Raga langsung menyuruh Amira berbaring. “Akhirnya!” Raga ikut naik ke atas ranjang, berbaring di samping Amira. “Gue bisa tidur juga.”“Raga! Turun, ih!” Pekik Amira.Amira berusaha mendorong Raga menjauh, tapi pacarnya itu tidak bergerak. “Raga, gue tendang ya!” An

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 260. Harapan dan Doa

    “Pendarahannya parah,” gumam Febby, dengan suara putus asa. Amira menarik napas dalam, mencoba meredam rasa bersalah yang menyesakkan. Namun, dia tahu jika ini bukan waktunya untuk lemah, apalagi mengeluh.“Ayo kita berdoa, Kak. Gue yakin, Pak Reynald pasti bisa melalui ini semua.”Febby hanya mengangguk dengan tatapan kosong. Dia tidak ingin berharap, tapi hanya harapan yang tersisa untuknya. Amira ikut berdoa dalam hati. Dia sungguh tidak bisa membayangkan jika Reynald benar-benar pergi. Amira tak mampu hidup dalam rasa bersalah.“Amira,” panggil Raga lembut. Raga duduk di samping Amira, menemaninya. “Sini, deketan sama gue,” ucap Raga seraya memberikan satu bahunya agar Amira bisa bersandar.“Gue enggak ngantuk,” jawab Amira, keras kepala.Amira mungkin mengatakan jika dia tidak lelah, tapi wajahnya sudah kusut dan kedua matanya hampir terpejam.Hanya butuh beberapa menit sebelum akhirnya Amira be

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 259. Bertahan Bersama

    “Bangkeee!” Evan menjulurkan tangan, ingin menempeleng Raga. Namun, luka di tangannya membuat dia mengurungkan niat. Michelle sampai membantu Evan duduk kembali dengan tenang di kursinya. “Elo serius enggak punya rencana apa-apa?!” Evan memekik tak percaya. Padahal lagak Raga tadi sudah seperti orang serius. “Ada,” jawab Raga singkat. “Ini Amira lagi ngeliat rencana gue.” Amira yang mewakili Evan menyikut Raga. Dia juga kesal pada sikap pacarnya yang seenak udel begini. “Ngomongnya mau bikin perusahaan saingan. Hampir aja gue percaya!” Evan misuh-misuh. Sementara Raga, masih santai di samping Amira. Dia cuma mengangkat bahu sambil menjawab tenang. “Ya bagus, kan! Artinya tampang gue meyakinkan.” Raga menggampangkan masalah yang dia buat. Evan sudah sibuk mengomel. Michelle pun sama. Keduanya menatap Raga tak percaya. Mereka tidak pintar, tapi juga tidak bodoh untuk menyadari jika Raga hanya melakukan tindakan impulsif tanpa persiapan.“Terserah lo aja, deh!” Evan jadi lelah s

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 258. Keluar dari Garis Keluarga

    “Raga!” Heri akhirnya berteriak menghentikan Raga. Padahal, saat itu Raga baru mengambil dua langkah. Ternyata, cepat juga.“Ya?” Raga menoleh tanpa berbalik. Raga mengira Heri akan menyerah, tapi kakeknya itu tak mengiyakan. “Sembuhkan dulu lukamu.”Raga menggeleng kecewa. “Jawaban yang salah.” Kali ini Raga tidak menunggu lagi. Dia mendahului Evan, berdiri tepat di samping mobil temannya itu. Evan pun menyusul langkah Raga bersama Michelle. Terlihat wajah ayah Evan yang kebingungan. Meski begitu, pria paruh baya itu tetap mengikuti anaknya. “Berhenti!” Tangan Heri menghalangi Raga yang hendak membuka pintu mobil.Raga menoleh. Dia bisa melihat wajah Heri yang masam menahan amarah. Heri terlihat sangat tidak senang kali ini. “Apa, Kek?” Raga menggeleng sekilas. Dia memperbaiki kalimatnya kemudian. “Ada apa Tuan Heri Wijaya?” Tanya Raga, tanpa rasa bersalah. Heri menggeram. Dia

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 257. Sekarang atau Tidak Sama Sekali

    “Kakek lama sekali!” Keluh Raga. Dia menyambut Heri yang datang bersama banyak pengawal di belakang. “Akhirnya ….” Amira menghela lega.Senjata yang sebelum ini selalu dia pegang erat, akhirnya terlepas. Amira terhuyung ke belakang. “Amira!” Raga menangkap Amira tepat sebelum pacarnya itu terjatuh. “Sorry, gue lemes banget,” ucap Amira penuh penyesalan. Dia mencoba berdiri, tapi kakinya terasa lembek layaknya jelly.“Udah jangan dipaksa.” Raga membawa Amira ke dalam pangkuan. “Pegangan.” Raga berdiri dengan Amira di kedua tangannya. Amira menurut. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Raga, membiarkan sang pacar menggendongnya. Heri tidak bisa menegur Raga saat itu. Dia sedang sibuk menatap Vivian yang menangis sambil memohon. Suara sirine memecah keheningan. Mobil polisi, juga ambulans datang berturut-turut. Lalu, satu mobil mewah menyusul di belakang.“Evan!” Se

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 256. Serangan Balik Seorang Bocah

    “Tuan Raga! Awas!” Alex berusaha untuk mencegah Raga yang ikut campur dalam pertarungannya. Namun, tuan mudanya itu begitu keras kepala ingin membantu.Buk!Raga menendang Charly sekeras yang dia bisa. Tendangannya tepat mengenai perut pria itu. Namun, Charly tidak bergerak sama sekali.“Gelinya,” sindir Charly pada Raga. Dia meledek tendangan Raga yang menurutnya lembut seperti bantal bulu angsa. “Biar aku ajari cara menendang yang baik.” Charly menggerakkan kakinya. Raga melompat mundur, tapi dia tetap tidak bisa menghindar.“Argh!” Raga terpental. Dia berguling kesakitan di atas tanah yang keras.Alex langsung berdiri. Dia berlari menghampiri Raga. “Tuan!” Alex panik memeriksa keadaan Raga. Dia membantu Raga bangkit. “Gue enggak apa-apa,” ucap Raga, berusaha menenangkan Alex. Raga menunjuk ke arah Charly kemudian. “Fokus aja kalahin dia. Secepatnya.”Alex mengangguk patuh. Dia menunggu sampai Raga berdiri tegak sebelum memasang kuda-kuda untuk menyerang. Buk!Alex mencoba m

  • Ratu Indigo VS Bad Boy   Bab 255. Lebih Jahat

    “Raga!” Amira tidak bisa menghentikan langkah Raga. Pacarnya itu langsung pergi berlalu. Memang, hanya tinggal Charly yang tersisa. Seluruh anak buahnya sudah tumbang. Meski begitu, seorang Charly mungkin saja mampu melenyapkan mereka semua. Alex dan Evan terluka, tersisa Raga. Amira dan Michelle mungkin tidak masuk hitungan jika harus menghadapi lelaki dengan tubuh raksasa, lengkap dengan kemampuan profesional dalam menggunakan senjata.Charly, memang bukan lawan yang mudah. Bahkan untuk seorang Alex. “Enggak. Gue harus cari cara lain.” Amira menggumam pelan. Saat itulah, dia mendengar suara grasak-grusuk dari kegelapan. Sosok Vivian tertangkap dalam penglihatannya. “Benar juga.” Amira mengangguk puas. “Gue bisa pakai dia, kayak dia pakai gue!”Vivian menculik Amira untuk menarik Raga keluar. Jadi tidak salah jika Amira menyandera Vivian untuk membuat Charly tidak berdaya.“Itu rencana bagus,” ucap Amira pada dirinya sendiri. Dengan senjata di tangan, Amira mendekat. Dia haru

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status