“Kok enggak bangunin gue?” Gerutu Raga, kesal.Dia baru membuka mata saat lampu menyala. Tempat duduk di dalam studio bioskop bahkan hampir kosong. Tersisa tak lebih dari tujuh orang, selain Amira, Raga dan Alex. “Lo pasti capek.” Amira berdiri duluan. Dia mengulurkan tangan, mengajak Raga ikut berdiri. “Lagian filmnya juga enggak seru-seru amat,” kilah Amira. Amira tidak salah. Di matanya, film itu tidak seru, karena dia lebih fokus memandangi Raga. Namun, bagi Raga tidak begitu. Dia berdecak keras, wajahnya menunjukkan kecewa. “Balikin waktu dua jam gue! Ulang!”Amira tertawa. Dia menarik Raga mendekat. “Jangan marah-marah. Masih banyak waktu.”Raga tidak menolak saat Amira mengajaknya masuk ke arcade di dalam mall. Di sana, Raga bisa melihat ada deretan mesin permainan, photobox, bahkan roller coaster kecil yang melintas di atas kepala mereka. “Mau naik itu, enggak?” Ajak Amira sambil menunjuk. Mungkin mereka memang tidak bisa pergi ke taman bermain yang sebenarnya. Amira memp
Terakhir Diperbarui : 2025-02-13 Baca selengkapnya