“Ikutin, Pak.” Amira menunjuk arah taksi Leon pergi. Mereka mengikuti dalam jarak aman. Karena mobil pribadi Alex yang digunakan, harusnya Leon tidak curiga. “Ini kita mau ke mana, ya?” Amira mulai merasa tidak nyaman saat mereka menjauh dari pusat kota. Amira yakin jika Leon tidak pulang. Jelas dia melihat kartu akses apartemen milik Leon, dan mereka sudah melewati apartemen itu sejak tadi. “Tenang, Nona Amira. Ini masih siang,” sahut Alex, pelan. Matahari sudah lama tenggelam, tapi Amira mengerti maksud Alex. Jam sembilan malam, bagi para petualang, belumlah larut. Bzzttt. Amira melirik handphone miliknya sesaat. Handphone mini Amira menyala.Panggilan masuk dari Cinta. “Halo?”“Lo di mana?” Raga langsung bertanya tanpa basa-basi.“Masih di jalan,” jawab Amira. Sudut matanya mengawasi taksi yang mereka ikuti. Taksi itu tidak ada tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat. “Nanti gue kabarin lagi,” ucap Amira. Dia berniat memutuskan panggilan, tapi Raga berteriak dari sebe
Last Updated : 2025-03-02 Read more