Tous les chapitres de : Chapitre 351 - Chapitre 360

370

351. Pria Berbahaya

Dengan gegas Niel mencari tahu di mana keberadaan Alya. Tak mungkin ibunya Lilia itu ada di rumah karena tak sembarang orang diperbolehkan masuk ke dalam kawasan perumahan tersebut. Beliau pasti ada di tempat lain dan bertemu dengan Arya. Tepat seperti yang ia duga. Alya ada di sebuah supermarket. Di lihat dari titiknya, Niel pikir Alya pasti telah digiring keluar dari tempat tersebut. Alya mendapatkan kesempatan untuk menghubungi dirinya dan begitulah panggilan mereka tersambung. Laju mobilnya semakin cepat, Niel mengejar waktu sebelum titik di ponselnya menghilang, dan kemungkinan buruknya bukan hanya titik itu yang menghilang, tetapi juga Alya. Membutuhkan beberapa menit bagi Niel untuk tiba di tempat tersebut. Ia bergegas keluar dan menuju ke kerumunan orang yang ada di teras sebelah barat supermarket. Mereka mengerumuni seorang wanita. Jantung Niel seakan berhenti berdetak dengan dilanda ketakutan membayangkan apa yang dilihatnya di balik kerumunan itu adalah Alya yang tela
last updateDernière mise à jour : 2025-04-05
Read More

352. Something About Gender Reveal

Di ruang makan rumah William, Lilia mendekat ke arah meja dan meletakkan sepiring pastel tutup yang wanginya memenuhi tempat itu. Makan malam mereka kali ini terasa lebih istimewa meski dengan tambahan makanan sederhana itu. "Wah ... warna atasnya sangat cantik Mama," puji Keano saat Lilia mengambil duduk di sampingnya, dibantu William dengan hati-hati saat pria itu menarik kursi agar Lilia bisa duduk dengan nyaman di sana. "Itu makanan kesukaannya Keano, 'kan?" balas Lilia. "Iya. Keano bisa makan ini sepanjang hari asalkan Mama yang membuatkan." Lilia mengangguk, mengusap puncak kepala anak lelakinya itu lalu meletakkan satu cup kecil pastel tutupnya di piring milik Keano. "Jangan terlalu lelah," peringat William dari seberang meja, ikut duduk dan melihat Lilia memberinya satu cup juga. "Tidak, William ... aku juga dibantu oleh Bu Agni dan yang lainnya." "Bagus, karena kamu harus banyak istirahat dulu sementara ini, seperti yang dikatakan oleh dokter Sarah." "Iya aku tahu. Ak
last updateDernière mise à jour : 2025-04-06
Read More

353. Byakta 611

Dengan mata kepalanya sendiri Niel menyaksikan semua itu. Bahwa seorang Giffran Alfond benar bisa bersikap lebih buruk ketimbang tempramen William yang didengarnya selama ini. Hidup di samping William membuatnya sedikit banyak mengadaptasi bagaimana tuannya itu bersikap. ‘Iblis’ itu pun juga hinggap di tubuhnya, membuatnya mengatasi seorang pria berbadan besar, menumbangkannya dan mengintimidasinya secara sempurna. “Pergi!” kata Giff, sepasang matanya yang berangsur memerah mengarah lurus pada pria bertato naga di lehernya itu. “Katakan itu pada Madam Savannah!” Setelah Giff menegakkan tubuhnya, pria itu beringsut bangun, setengah berlari memasuki ruangan, melangkahi temannya yang tadi ditumbangkan oleh Niel begitu saja untuk melakukan apa yang dimita Giff agar ia memberi tahu Madam Savannah ada yang ingin bertemu dengannya. Niel memalingkan wajahnya dari Giff, ia mendekat pada pria lain yang tergeletak di dekat pintu masuk dan membawanya menyingkir agar tak menghalangi orang yang
last updateDernière mise à jour : 2025-04-07
Read More

354. Meleset!

‘Brengsek!’ umpat Giff dalam hati. Ia dan Niel menegang di tempat mereka berdiri mendengar penuturan pria tua itu. Hela napas mereka penuh dengan penyesalan mengapa mereka tak bergegas ke sini jika Arya rupanya datang ke rumah lamanya—tepat seperti yang diduga oleh Niel. Meleset! Padahal rentang waktunya sangat tipis. Tapi ... setengah jam juga waktu yang cukup panjang bagi seseorang untuk pergi, bukan? Tak mungkin pria itu masih berkeliaran di sekitar sini. Dilihat dari betapa cerdiknya dia membaca situasi, Arya bukan pria bodoh yang akan terus menetap di satu tempat. Ia akan terus berpindah, menjauh dari pengejaran, agar keberadaan pastinya tidak dapat ditemukan. Jika dibandingkan dengan ayah biologisnya Gretha—Ganata—sepertinya mereka berdua sebelas dua belas. “Apa dia sering datang ke sini, Pak?” tanya Niel setelah keheningan membelenggu mereka. “Tidak bisa dibilang sering juga,” jawab beliau. “Biasanya tiga hari sekali, atau dua hari sekali. Lagi pula dia juga tidak bisa
last updateDernière mise à jour : 2025-04-07
Read More

355. Yang Cantik Selain Mama

“Terima kasih, Pak,” ucap pria bermasker dari luar mobil yang dikendarai oleh Ron. Kelegaan menghampiri Lilia kala ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa pria tersebut bukanlah Arya seperti yang ia duga. Ia hanya seorang pria paruh baya dengan kerutan di wajah dan kedua sudut bibirnya saat tersenyum, sewaktu Ron memberikan uang sebelum lampu hijau kembali menyala. Detakan di dada Lilia yang semula kencang berangsur membaik. Ia menghela dalam napasnya dan menelan ludahnya. Tangannya yang tengah menggenggam ponsel dan memang hendak membalas pesan dari William terasa kebas. Ketegangan baru saja mengiris ulu hatinya hingga nyeri. “Nona?” panggil Agni dari kursi di samping kemudi. Barangkali wajahnya yang penuh dengan ketegangan ini dilihat oleh Agni sehingga wanita paruh baya itu memanggilnya. “Iya, Bu Agni?” “Nona baik-baik saja?” Lilia mengangguk, “Iya,” jawabnya kemudian memandang Ron yang membelokkan mobilnya di tikungan. “Pak Ron—“ Lilia menghela napasnya terlebih da
last updateDernière mise à jour : 2025-04-08
Read More

356. Laki-laki Ataukah Perempuan?

Rencananya ... pesta yang digagas oleh Lilia itu akan diadakan di rumah mereka. Mengadaptasi seperti yang dilakukan oleh Tuan Alaric di mana pesta itu dilakukan di taman, maka Lilia pun memutuskan hal yang sama. Kemarin, ia bersama dengan William dan Keano pergi ke rumah sakit utuk melakukan USG. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, pada pemeriksaan kali ini jenis kelamin si kembar sudah diketahui. Mereka meminta dokter Sarah yang saat itu memeriksa Lilia untuk tidak mengatakan apakah itu laki-laki ataukah perempuan sehingga beliau mencatatnya di sebuah kertas yang kemudian dimasukkan kedalam amplop. Saat berkendara pulang, Keano seperti diburu rasa penasaran dengan berulang kali bertanya, ‘Mama ... apakah tidak bisa sekarang saja dibukanya? Keano sangat penasaran.’ ‘Besok saja, Sayang .... hanya tinggal beberapa jam kita akan tahu loh ... sabar dulu ya?’ Dan itu belum membuat Keano lega sebab anak lelakinya itu masih melobi Lilia untuk membocorkannya. ‘Keano janji tidak aka
last updateDernière mise à jour : 2025-04-08
Read More

357. Berita Buruk

Di dalam baby shop, William berjalan menuju ke meja pembayaran setelah Keano memilihkan hadiah untuk Lilia dan calon adik kembar mereka. “Sudah, Sayang?” tanya William saat menerima dua buah kotak berukuran besar yang berisikan set pakaian lengkap dengan topi, kaos kaki dan juga sepatu bayi. “Sudah, Papa,” jawab Keano. Ia juga menyerahkan sebuah kotak lain yang berukuran lebih kecil, yang membuat William terangkat salah satu alisnya begitu mengetahui pilihannya. “Ini untuk Mama?” tanya William memperjelas pada anak lelakinya yang mengangguk sebagai sebuah pembenaran. “Iya, Papa. Pakaian tidur yang nyaman untuk Mama. Bukan hanya adik-adik Keano saja yang mendapatkan hadiah, tapi Mama juga harus mendapatkannya, ‘kan?” celotehnya. “Papa bilang Mama harus bahagia agar adik-adiknya Keano bahagia. Jadi Keano juga memberikan hadiah utuk Mama.” “Hm ... memang cerdas dan pintar,” puji William seraya menepuk puncak kepala anak lelakinya. Saat William membiarkan kasir memindai barcode untuk
last updateDernière mise à jour : 2025-04-09
Read More

358. Tangan Keji Mantan Ayah Angkat

⚠️⚠️TRIGGER WARNING ⚠️⚠️ Bab memuat konten yang mengandung kekerasan dan dapat memicu rasa tidak nyaman. Harap bijak dalam membaca! ———— Mendapat ancaman dari Arya, Lilia memilih untuk mencari cara yang aman. Ia tidak mungkin membahayakan dirinya sendiri, apalagi membiarkan pria jahat itu menyakiti bayi dalam kandungannya. Ia membungkam mulutnya saat menyembunyikan ponselnya, berharap seandainya William mencarinya, prianya itu bisa menemukannya di manapun ia berada—meski Lilia tahu mungkin di mobil William ini ada pelacaknya juga. "Diam dan ikut denganku, Lilia Zamora!" desis Arya saat ia masuk ke dalam mobil, mengemudikannya menjauh dari baby shop, melaju menembus keramaian dan entah ke mana Arya akan membawanya pergi. "Urungkan apapun yang kamu ingin lakukan!" ucap Lilia memberi peringatan. "Kamu tahu yang kamu hadapi itu bukan pria sembarangan yang—" "Ingin pamer kalau kamu sudah diperistri oleh William Quist?" potong Arya sebelum Lilia sempat bicara lebih banyak. "William
last updateDernière mise à jour : 2025-04-09
Read More

359. Perlawanan Ini, Sia-siakah?

⚠ ⚠ TRIGGER WARNING ⚠ ⚠ Bab memuat konten yang mengandung kekerasan dan dapat memicu rasa tidak nyaman. Harap bijak dalam membaca! ———— “LEPAS!” Lilia semakin kuat memberontak, berusaha menguraikan tangan keji mantan ayah angkatnya yang masih ada di rambutnya, menyeretnya melewati lantai kasar yang ada di luar ruangan hingga tempat yang lebih lembab yang penuh dengan lumut, yang bisa ia pastikan membuat pakaiannya menjadi kotor dan lusuh. “ARYA!” Seruan Lilia seperti tak diindahkan. Arya tak mendengar permintaannya agar ia dibebaskan, pria itu justru semakin buruk memperlakukannya. Air matanya seperti akan mengering, ketakutan melandanya hingga membuat Lilia seakan memilih untuk menyerah. Di dalam sebuah bangunan yang telah lama tak digunakan itu, akhirnya Arya melepasnya. Pria dengan kaos berkerah hitam itu menatapnya cukup lama, tawa lirihnya yang memuakkan mencemari indera pendengar Lilia sesaat sebelum ia menunduk dan mengulas seberkas senyum di hadapan Lilia
last updateDernière mise à jour : 2025-04-10
Read More

360. Di Ujung Kematian

⚠️⚠️TRIGGER WARNING ⚠️ ⚠️ Bab memuat konten yang mengandung kekerasan dan dapat memicu rasa tidak nyaman. Harap bijak dalam membaca! ———— “Tidak akan!” Lilia kembali menepis tangan Arya, sebisa mungkin ia menutupi bagian depan tubuhya yang telah terekspos. Ia menatap pria di hadapannya itu dengan penuh kebencian, semakin dipandang rasanya ia tak lagi layak disebut manusia. Bukan juga iblis, sebab iblis pun sepertinya tidak ingin dibandingkan dengan betapa kejinya mantan ayah angkatnya itu. Lilia tak ingin berakhir di tangan pria itu meski tubuhnya terasa remuk. Yang paling menyakiti hatinya adalah, bagaimana jika nanti sesuatu yang buruk terjadi pada bayinya yang ada di dalam kandungan? Bagaimana jika Lilia tak bisa menjaganya? Air matanya kembali luruh, berkabut membingkai kedua netranya kala Arya meraih bahunya, berusaha menyingkirkan tangan Lilia yang menyilang di depan dada. Saat pria itu kembali menjamahnya, Lilia dengan segera menunduk, untuk menggigit tangan A
last updateDernière mise à jour : 2025-04-10
Read More
Dernier
1
...
323334353637
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status