Di ruang makan rumah William, Lilia mendekat ke arah meja dan meletakkan sepiring pastel tutup yang wanginya memenuhi tempat itu. Makan malam mereka kali ini terasa lebih istimewa meski dengan tambahan makanan sederhana itu. "Wah ... warna atasnya sangat cantik Mama," puji Keano saat Lilia mengambil duduk di sampingnya, dibantu William dengan hati-hati saat pria itu menarik kursi agar Lilia bisa duduk dengan nyaman di sana. "Itu makanan kesukaannya Keano, 'kan?" balas Lilia. "Iya. Keano bisa makan ini sepanjang hari asalkan Mama yang membuatkan." Lilia mengangguk, mengusap puncak kepala anak lelakinya itu lalu meletakkan satu cup kecil pastel tutupnya di piring milik Keano. "Jangan terlalu lelah," peringat William dari seberang meja, ikut duduk dan melihat Lilia memberinya satu cup juga. "Tidak, William ... aku juga dibantu oleh Bu Agni dan yang lainnya." "Bagus, karena kamu harus banyak istirahat dulu sementara ini, seperti yang dikatakan oleh dokter Sarah." "Iya aku tahu. Ak
Dernière mise à jour : 2025-04-06 Read More