All Chapters of Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin : Chapter 281 - Chapter 290

378 Chapters

281. Malam Kita Yang Penuh Kenikmatan

Lilia merasakan tangan besar William menyentuh punggungnya. Jarinya menarik resleting kecil yang ada di sana, membawanya turun sementara tangannya yang lain masih melingkari perut ramping Lilia. Ia menoleh pada William saat pria itu berbisik, "Aku bantu kamu melepasnya." Dengan bantuan William, gaun putih yang ia kenakan itu akhirnya tanggal ke lantai. Menyisakan inner berbentuk dress di tubuhnya yang hanya sebatas paha mulus Lilia. "Aku masih perlu menghapus make up sebentar," balas Lilia pada William kala pria itu membuat tubuh mereka saling berhadapan. "Mau aku saja yang melakukannya?" Lilia mengerjap lebih dari satu kali, "Kamu tidak keberatan?" "Pertanyaanmu lebih terdengar seperti meragukan aku, Lilia," jawabnya. "Duduk dan lepas sepatumu, aku akan ambilkan removal untuk menghapus make up-nya." Lilia mengangguk samar, ia melihat William yang mengambil gaun miliknya dan meletakkannya ke sofa sementara ia berdiri beberapa saat di depan meja dan kembali dengan sekotak tisu
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

282. Setelah Pesta Usai

Di depan lobi Velox Corp, Gretha sangat kesal karena sopir yang tadi mengantarnya tidak tampak. Pesta ulang tahun telah usai, satu per satu orang meninggalkan tempat tetapi Gretha dan ibunya masih terdampar di sana tanpa kepastian. "Apa Kim lupa menjemput kita, Ma?" tanya Gretha tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Pandangannya mengedar, mencari Kim—sopir milik Tuan Alaric—dan sedan yang harusnya berhenti di hadapan mereka dan membawa mereka pulang. "Mama juga tidak tahu, Sayang," jawab Nyonya Bertha. "Tapi bukankah dia tidak mungkin lupa? Biasanya dia sudah stand by sebelum acaranya usai." Nyonya Bertha juga tampak terheran-heran, ia bersedekap sebelum menggapai ponselnya dan mencoba menghubungi Tuan Alaric. Tapi saat hal itu ia lakukan, hasilnya nihil. Tuan Alaric tak menjawab, lebih tepatnya ... panggilan itu tidak tersambung. "Alaric juga tidak bisa dihubungi," gumam Nyonya Bertha yang dapat didengar oleh Gretha. "Papa sudah pulang sejak tadi, Ma," jawabnya. "Benarkah?"
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

283. Terhempas Dari Garis Roseanne

"APA MAKSUDNYA ITU?!" teriak Nyonya Bertha keras-keras. Ia menatap dua pria utusan Tuan Alaric dengan matanya yang berair. Bibirnya gemetar, sama seperti tangannya yang sejak tadi telah terasa dingin. "Apa yang barusan kamu bilang? Surat perceraian yang sudah dikeluarkan oleh pengadilan?!" "Benar," jawab salah satu dari mereka dengan anggukan yang pasti. "Kalau begitu kami permisi dulu." Tanpa menundukkan kepala atau memberi gestur hormat pada Nyonya Bertha atau Gretha, mereka berdua masuk ke dalam mobil sedan sebelum mengemudikannya menjauh dari sana. Gretha terbuka bibirnya, menunjuk pada mobil tersebut dan terbata-bata mengatakan, "I-itu b-bukannya mobil milikku, Ma?" "Alaric mengambil semuanya dan menyisakan pakaian kita saja? Seperti itu maksudnya?!" Gretha memandang sang Ibu yang menangis tanpa suara. Ia diam-diam meneteskan air mata dengan kedua tangannya yang meremas amplop putih yang baru ia terima dari anak buah Tuan Alaric. "Sejak kapan dia mengurus perceraian?" t
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

284. Menelan Rasa Malu Untuk Kembali Padanya

Mereka terdampar di depan gerbang perumahan yang tak mengizinkan mereka masuk. Nyonya Bertha menghela dalam napasnya saat ia melihat Gretha yang sibuk dengan ponselnya dan itu membuatnya kesal. "Kamu tidak ingin memikirkan sesuatu dan membiarkan kita terdampar seperti gelandangan seperti ini?" tanya Nyonya Bertha kemudian mendenguskan napasnya dengan kasar. "Aku sedang melakukan sesuatu untuk membuat kita bisa tidur dengan nyenyak, setidaknya tidak di pinggir jalan," jawab Gretha dengan ketus. Ia menoleh pada sang Ibu yang alisnya berkerut, "Apa yang kamu lakukan memangnya, Gretha?" "Aku menghubungi Henry," katanya. "Dia akan menjemput kita dan kita bisa tidur di rumahnya malam ini." "Henry?" ulangnya dengan nada bicara yang sedikit meninggi. "Henry sopirnya Reynold maksudmu? Kenapa kamu menghubunginya? Apa hubungan kalian memangnya? Aah—" Nyonya Bertha tampak tertawa sebelum selangkah menuju pada anak perempuannya. "Apa jangan-jangan pria yang mencium perutmu di foto kapan har
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

285. Tak Boleh Lebih Dari Pelukan

Setelah berbincang dengan Agni dan yang lainnya, mereka masuk ke dalam rumah. Keano mengatakan pada Giff bahwa ia ingin berenang sehingga Giff mengiyakannya. Lilia yang menyiapkan pakaian renang untuknya, mengantarnya ke kolam sementara Giff membawakan sekeranjang mainan yang disebarkannya di kolam sehingga bocah kecil itu bersorak senang. Lilia menunggu Keano cukup lama hingga ia mendengar William yang memanggilnya. "Lilia?" Dari pintu geser yang ada di sebelah timur rumah, Lilia melihat William yang berdiri di sana. "Sebentar," ucapnya kemudian menoleh pada Giff yang datang dengan sudah berganti pakaian—sepertinya itu adalah pakaian miliknya yang ada di rumah ini selama ia tinggal bersama dengan William. "Saya titip Keano sebentar, Pak Giff," kata Lilia pada Giff yang mengangguk tak keberatan. "Baik, Nona Lilia. Saya juga lama tidak berenang, serahkan Keano pada saya." Giff menunduk dan tersenyum sebelum Lilia beranjak dari tepi kolam, melambaikan tangannya pada Keano yang
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

286. Godaan Sentuhan

Tidak ... tidak boleh begini. Lilia berusaha menghentikan William tetapi yang terjadi justru bibirnya meloloskan sebuah desahan. “Ahh—” Ia menggigit bantal tempat ia berbaring saat William menyentuh kakinya dan berbisik, “Buka, Lilia, biar aku masukkan.” “Hngh … jangan, Liam!” “Lebih lebar.” “Tidak, jangan!” tolak Lilia saat jantungnya seperti akan meletup akibat sentuhan prianya ini. Apa ini akan benar-benar berlanjut atau William hanya sebatas menggodanya? Tapi ada kelegaan yang datang sebelum mereka akan benar-benar memiliki peluh yang membuat keduanya mengerang memanggil nama satu sama lain. Mereka mendengar ketukan pintu yang datang dari luar teriring tanya, "Mama ... Papa? Apakah Keano boleh masuk?" Keano, bocah kecil itu sepertinya sudah selesai berenang dan naik ke lantai dua. Lilia merasakan lengan William yang semula melingkari lengannya perlahan terurai. Ia melepas Lilia dan lebih dulu bangun dari tidurnya sembari mencium bibirnya, "Kita lanjutkan nanti." William
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

287. Wanita Simpanannya Alaric Roseanne

Setelah mengantar Lilia, Keano dan Alya kembali ke rumah neneknya Zain yang mereka tinggali, dengan berat hati William harus kembali ke kota hanya bersama dengan Giff. Menerobos batas-batas kota, William sebentar lagi akan tiba di Velox Corp pagi ini. Rencananya ia akan bertemu dengan Nicholas dan Tuan Alaric seperti jadwal yang dikatakan oleh Giff sebelumnya. "Anda baik-baik saja?" tanya Giff saat sekilas memandang William melalui kaca spion yang ada di atasnya pada tuannya yang duduk di kursi penumpang bagian belakang. "Hm ... padahal baru saja berpisah, tapi kepala dan hatiku sudah merencanakan kapan dan apa yang akan aku lakukan bersama dengan Lilia dan Keano nanti saat kami," jawab William. Giff tersenyum mendengar pengakuan itu, "Sama, saya pun juga tidak sabar untuk kembali ke sana." Salah satu sudut bibir William terangkat, seringainya yang terukir itu sepertinya tahu akan ke mana percakapan ini dibawa. "Maksudnya kamu tidak sabar untuk bertemu dengan temannya Lil
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

288. Siapa Lilia Zamora Sebenarnya?

"Apa hubungan kalian memangnya?" Nyonya Bertha menyambar begitu Tuan Alaric selesai bicara. Ia terlihat menggertakkan rahangnya dan menatap Tuan Alaric penuh kebencian. "Bukankah foto itu sudah menjelaskan bahwa kamu dan Lilia memiliki hubungan yang tidak biasa?" imbuhnya. "Sikapmu berubah sejak tiga bulan terakhir, tiba-tiba saja aku mendapatkan surat keputusan cerai dari pengadilan, tidakkah semua itu menjelaskan semuanya, Alaric?" Tuan Alaric tampak mendorong napasnya selagi William yang duduk di sebelah beliau terlihat memijit keningnya. Salah satu sudut bibirnya terangkat, entah itu untuk seringai atau menahan tawa, semua orang yang ada di sana tak begitu jelas melihatnya karena ia menunduk. "Apa yang terjadi selama tiga bulan itu sebenarnya sudah bisa dijelaskan sekarang." Nyonya Bertha masih belum usai bicara, kali ini nadanya sedikit meninggi, mencecar dan menuntut. "Kamu tahu Lilia masih hidup, menjadikannya simpanan makanya berulang kali berpamitan pergi entah itu ke
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

289. Dia Bukan Wanita Rendahan! Dia Anakku

Ruangan menjadi hening setelah Tuan Alaric mengatakan hal itu. Tapi pada detik berikutnya suara seseorang yang hampir limbung ke lantai terdengar. Nyonya Bertha, ia benar-benar jatuh jika Zain tak dengan cepat menahan tubuhnya. Nyonya Donna meremas dadanya penuh rasa terkejut sementara Gretha menggigit kuku di ibu jarinya dengan gusar. Wajahnya yang semula menatap layar tablet di tangan Tuan Adam berpindah pada Tuan Alaric. Suaranya terdengar serak dan gemetar saat ia bertanya, "J-jadi Lilia adalah anak kandung Papa?" Jawaban yang diberikan oleh Tuan Alaric berikutnya membuat Gretha seakan mati berdiri. Lembut, tapi penuh dengan penghinaan. "Ya. Lilia adalah anak kandungku, adiknya Ivana. Pewaris Seans Holdings dan pemilik darah murni Roseanne," jawabnya. "Tapi ... kenapa kamu masih memanggilku sebagai 'Papa'? Aku bukan Papamu, Gretha Carol!" William yang ada di sebelah Tuan Alaric seketika tertawa mendengar itu, jika Nicholas tak menyenggol lengannya, ia pasti tak akan berhenti.
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

290. Akan Aku Balas Perbuatan Kalian!

Nyonya Bertha tersengal saat mendengar tanya berbalut amarah dari Tuan Alaric. Ia berdeham, membasahi tenggorokannya yang terasa kering sebelum bersuara untuk menepis. "Apa maksudmu, Alaric? Agatha adalah temanku yang—" "Aku bertanya bukan karena aku tidak tahu, Bertha!" sentak Tuan Alaric memotong kalimat itu. "Kamu akui atau tidak, satu hal yang harus kamu tahu, kamu akan menangis darah nanti saat akhirnya kamu diseret masuk ke penjara dan tidak ada seorang pun yang mau membantumu, nikmati kebebasan ini sebelum semuanya berakhir." Tuan Alaric tampak tak ingin mendengar basa-basi darinya. Beliau menggertakkan rahangnya, dari samping William duduk, ia melihat mata ayah mertuanya itu berair penuh amarah. "Akan aku pastikan kamu dan anakmu hancur, sebagai balasan atas apa yang kalian lakukan pada Agatha, Ivana, Leonora, Alya, pada Keano yang tidak tahu apa-apa, dan semua penghinaan yang kalian berikan terhadap Lilia." "Papa," panggil William seraya menyentuh lengan Tuan Ala
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
38
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status