All Chapters of Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin : Chapter 271 - Chapter 280

378 Chapters

271. Menyelamatkan Diri Dari Pengkhianat

"Apa Anda bilang?!" Reynold terperanjat, kedua matanya melebar penuh rasa terkejut. "Anda bilang Gretha hamil anaknya Henry?!" "Iya," jawab William. "Dia hamil anaknya Henry, berdasarkan bukti yang didapatkan oleh Giff, mereka pernah tidur bersama lalu Gretha hamil," terangnya. "Tapi Gretha tidak ingin jika Henry yang bertanggung jawab makanya dia mengejarku, tapi yah ... kamu tahu sendiri 'kan aku tidak bisa dia dapatkan sampai hari ini? Dalam perjalanan mengejarku itu, karena sakit hati berulang kali mendapatkan penolakan, apalagi saat tahu aku akan meresmikan pernikahan dengan istriku, Gretha meminta Henry untuk menyingkirkannya. Makanya aku mengatakan bahwa kamu berada paling dekat dengan pembunuh istri dan anakku, Reynold Aarav." "Saya tidak pernah tahu kalau Henry selicik itu, Tuan William," tanggapnya. Suaranya hampir terdengar mendesis, lirih tetapi sangat kental dengan kebencian. Amarah sarat di tenggorokannya. Napasnya naik turun di hadapan William yang membeberkan k
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

272. Perseteruan Tuan Dan Tangan Kanannya

"Tuan?!" seru Henry seraya menyeret tubuhnya untuk menjauh sejauh mungkin dari Reynold. "Kenapa Anda memukul saya?" tanyanya dengan suara yang sedikit gemetar. "Apa kamu masih berpikir bisa menanyakan hal seperti itu setelah melakukan semua hal menjijikkan itu di belakangku, Henry?!" Reynold memekik, pemuda itu berdiri tangguh di hadapan Henry yang kehilangan arah dan menatapnya dengan gugup. "Hal ... menjijikkan?" ulangnya berharap sebuah penjelasan. Alih-alih menjawab, Reynold justru tertawa. Ia tertawa renyah untuk beberapa saat sebelum berhenti dan matanya yang nyalang menghujam Henry yang perlahan menegakkan tubuhnya. "Sebenarnya aku tidak peduli dengan siapa kamu akan tidur atau wanita mana yang kamu hamili," ucap Reynold penuh penekanan, dan dilihat dari netra Henry yang pupilnya melebar, lelaki itu harusnya tahu akan dibawa ke mana arah percakapan ini. "Tapi yang tidak bisa aku terima adalah kamu menghancurkanku kembali ke titik nol saat aku jungkir balik merintis lagi, H
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

273. Yang Dipercaya Berkhianat

Henry tertatih bangkit daripada remuk dan mati di tangan Reynold karena tuannya itu seperti tak akan berhenti menghajarnya. Henry khawatir Reynold mengatakan kebenaran, bahwa dirinya tak akan pulang sebelum ia membunuhnya. "Tuan—" panggil Henry saat pria itu melihat Reynold yang mendekat, yang meski masih dipisahkan oleh jarak sekian meter di antara mereka, tapi Henry bisa menebak bahwa setelah ini ia akan dilemparkan Reynold ke dinding yang setengah jadi itu. "Maafkan saya," ucap Henry dengan suaranya yang serak. Reynold tertawa mendengar itu, sama renyahnya seperti saat ia menertawakan Henry sebelumnya. "Maaf?" ulangnya. "Untuk apa minta maaf? Kamu hanya tidak ingin mati di tanganku, 'kan? Kamu hanya ingin melindungi dirimu sendiri," imbuh Reynold dengan nada bicara yang sama, tinggi mengintimidasi. "Selama ini kamu hanya berpura-pura baik di hadapanku, berpura-pura tidak tahu saat aku bertanya dengan siapa Gretha hamil, berpura-pura menjadi orang yang mendukungku tapi akhirnya
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

274. Ingin Diperebutkan Juga

Reynold bergegas meninggalkan sekitaran proyek tempat di mana ia bertemu dengan Henry itu. Di balik saku celana yang ia kenakan, ia tengah menyembunyikan ponselnya yang merekam percakapannya dengan Henry, tentang mengapa ia sampai membakar vila dan alasan apa ia menurut pada Gretha. Semuanya sudah ada di dalam sana, yang bisa ia jadikan sebagai bukti untuk ia berikan pada William agar pembunuh itu mendapatkan balasan yang setimpal. Ini bukan karena Reynold ingin melampiaskan sakit hatinya semata—akibat dikhianati oleh orang terdekatnya—tetapi juga untuk membantu William memperjuangkan keadilan untuk anak dan istrinya. "Aku hancur sampai ke titik nol, terserah ...." gumam Reynold seorang diri. "Yang penting pembunuh bernama Henry itu tidak berkeliaran di sekitarku." Anggap saja ia sedang membuang kesialan sejauh-jauhnya! "Henry brengsek, kalau sampai dia menunjukkan wajahnya di depanku lagi, aku akan memasukkannya ke dalam koper dan akan aku buang dia ke sungai." Mobil sedannya y
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

275. Gaun Biru Safir

Memasuki kamarnya setelah meninggalkan Gretha yang senang dengan gaun biru safir yang ia katakan akan dikenakannya nanti pada pesta ulang tahun Velox Corp, Alaric duduk di tepi ranjang dan menatap ponsel miliknya. Ada pesan dari Zain yang mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju ke rumahnya. Sepertinya pesan itu datang tadi saat Alaric berkeliling di sekitar kolam sebab pemuda itu menunjukkan batang hidungnya hanya beberapa menit setelah ia membaca pesannya. "Malam, Tuan Alaric," sapa Zain saat pemuda itu masuk setelah Alaric membukakan pintu untuknya dan mengunci pintu kamar—seolah itu adalah hal wajib yang ia lakukan setiap kali memasuki kamar ini. "Malam, Zain," balasnya kemudian menjumpai Zain yang berdiri di hadapannya dan sekilas menunduk sebelum ia berjalan menjauh seraya bertanya, "Anda tidak pernah lupa untuk mengunci pintu kamar ini setiap pergi keluar, 'kan?" "Tidak," jawab Alaric. "Dan kamar ini tidak memiliki kunci ganda, jadi tidak ada yang bisa masuk ke d
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

276. Bagai Dewi Aphrodhite Dan Lumut Kering Di Reruntuhan

Wanita itu benar-benar Lilia! Tapi bagaimana bisa? 'Bagaimana bisa dia masih hidup?' tanya Gretha penuh dengan kebingungan. Tiga bulan atau bahkan lebih berlalu tanpa ada kabar darinya, Henry bahkan telah memberikan bukti kepadanya bahwa vila tempatnya akan memberlangsungkan pernikahan dengan William secara diam-diam itu habis dilahap api. Gretha juga melihat betapa patah hatinya William sejak hari itu terjadi. Bukankah semua itu menerangkan lebih banyak bahwa Lilia harusnya telah mati? Tapi bagaimana orang yang telah mati melingkarkan tangan kecilnya itu ke lengan kekar William dan berjalan memasuki hall dengan begitu anggunnya? Yang artinya ... Lilia tidak pernah mati. Gadis itu masih hidup! 'Apa yang sebenarnya terjadi?' batin Gretha sekali lagi sebab sepasang matanya bukan hanya menjumpai Lilia seorang, melainkan juga Keano. Bocah kecil itu berjalan di belakang Lilia dan William, digandeng tangan oleh Nicholas. Giff dan Jovan memimpin langkah seolah memastikan tak ada y
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

277. Di Tepi Karpet Magenta, Lilia Melihat Gretha

*** Beberapa jam sebelum kemunculan Lilia di pesta ulang tahun Velox Corp. *** Lilia ada di dalam salah satu hotel milik Velox, matanya memandang sebuah gaun berwarna putih yang sangat cantik yang dikatakan oleh William akan ia kenakan nanti malam. Ia, Keano dan Alya dijemput oleh William dan Giff tadi pagi-pagi sekali untuk tiba di hotel ini. Selagi Alya beristirahat di dalam kamar yang lain, Lilia sibuk memindai gaun cantik itu. "Hm ... meskipun bagus, apakah ini tidak akan berlebihan?" tanya Lilia saat memandang gaun itu dari tempat ia duduk di tepi ranjang. Gaunnya berada di sofa, berdampingan dengan jas milik William dan juga milik Keano. Ia menatap William yang berdiri beberapa jarak di hadapannya, kemudian menoleh pada Keano. Anak lelakinya itu memberi jawaban lebih dulu dengan mengatakan, "Tidak, Mama ... berlebihan kenapa? Gaunnya sangat cantik." William mengangkat salah satu alisnya seolah mengatakan, 'See? Aku sudah bilang padamu, 'kan?' "Tapi nanti malam ulang tahu
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

278. Tipu Muslihat Apa Ini?

Bukan hanya Lilia yang melihat keberadaan Gretha, William pun juga. Tak mungkin bagi mereka untuk tak melihat wanita itu karena ia berdiri di dekat jalan yang diperuntukkan bagi mereka yang memasuki hall. Dari sudut matanya, Lilia melihat Gretha yang berdiri membeku di antara banyaknya celotehan mereka yang menyebut bahwa wanita yang bersama dengan William itu adalah istrinya. Keano tak luput dari panggilan mereka yang saling bersahut-sahutan, menyebutkan bahwa mereka senang dapat melihat bocah kecil itu di sini, tak seperti kabar sebelumnya yang menyebutkan bahwa ia telah tewas. Lilia melihat ayahnya—Tuan Alaric—bersama dengan Zain dan beberapa partner mereka. William membawa Lilia ke sana dan mengenalkan pada semua orang bahwa dirinya adalah istri seorang William Quist. Pembawa acara meminta mereka untuk keluar menikmati pertunjukan kembang api yang diadakan di luar. Lilia berdiri kikuk saat William diminta untuk memberi sambutan. Karena artinya ia akan ditinggal sementara waktu
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

279. Lilia Zamora Kembali

Lilia kemudian berjalan meninggalkan Nyonya Bertha dan Nyonya Donna. Dua pasang mata itu menyaksikan Lilia yang berjalan dengan diikuti oleh Giff kembali ke meja tempat di mana Keano dan William duduk di sana. Saat Lilia duduk di sebelah William, prianya itu segera bertanya, "Apa Mamaku melakukan sesuatu yang buruk?" Sudut matanya mengarah pada Nyonya Donna yang berdiri beberapa meter jauhnya dari mereka. Terlihat berbicara dengan Nyonya Bertha tapi tidak terdengar apa yang mereka bicarakan sebab live music yang ada di sana bergema menghangatkan perayaan pesta ulang tahun Velox Corp malam hari itu. "Biarkan saja mau mengatakan apa," tanggap Lilia dengan senyum manisnya. "Mereka mati kutu dengan ucapan Nona Lilia, Tuan William," sambung Giff yang membuat kedua alis lebat William terangkat penuh keheranan. "Apa yang dikatakan oleh Lilia memangnya?" tanya William memperjelas. Menoleh pada Lilia dan tangan kanannya itu bergantian. "Hanya menjawab kalimat mereka bahwa aku masih hidu
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

280. Pria-pria Pelindung Lilia

Dengan mata kepalanya sendiri, Gretha melihat Lilia yang dikejar oleh William. "Sayang?" panggilan dari pria itu begitu manis, tatapannya terlihat khawatir saat ia berjalan mengikuti Lilia. Mengabaikan Gretha yang tertatih mengimbangi langkah keduanya sebab Gretha terhalang oleh perutnya yang membesar itu. Saat tiba di hall, Lilia disambut oleh Keano yang sepasang matanya tampak cemas kala memanggil, "Mama?" Sedang Giff yang duduk di sebelah Keano berdiri menoleh pada William dan gerak bibirnya bertanya, "Apa yang terjadi, Tuan William?" Meski Gretha tak mendengar apa jawaban William, tapi pria itu sepertinya mengatakan bahwa Lilia bertemu dengan dirinya di kamar mandi. Nicholas yang tadinya berdiri sedikit jauh dari meja mendekat, menyerahkan gelas berkakinya pada William agar memberikannya pada Lilia yang terlihat menunduk di kursi tempat ia duduk. Seolah belum cukup, Gretha melihat Jovan mendekat dan menyikut lengan Giff dengan raut yang khawatir, sepertinya pemuda itu juga b
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
38
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status