Home / Fiksi Remaja / Kebangkitan Sang Bayangan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Kebangkitan Sang Bayangan: Chapter 11 - Chapter 20

45 Chapters

Bab 11: Persekutuan yang Tak Terduga

Beberapa hari setelah kemenangan mereka di pelabuhan, Luca menyadari bahwa tekanan dari keluarga Rosso belum berakhir. Rosso mungkin saja kalah dalam upaya membawa bantuan mafia dari luar negeri, namun kekalahan itu bukan berarti akhir. Di balik kegagalan mereka, Luca yakin keluarga Rosso pasti merencanakan langkah berikutnya, yang mungkin lebih licik dan berbahaya.Kabar yang beredar di kota mulai menguatkan kekhawatiran Luca. Ada rumor bahwa keluarga Rosso kini mencoba mendekati beberapa kelompok kecil yang sebelumnya netral atau bahkan memiliki konflik lama dengan keluarga Ombra. Jika Rosso berhasil membentuk aliansi dengan mereka, kekuatan gabungan itu bisa menjadi ancaman serius.Dante masuk ke ruangan Luca dengan wajah serius. “Luca, aku baru saja menerima informasi dari salah satu informan kita di distrik utara. Keluarga Rosso mengadakan pertemuan rahasia dengan beberapa kelompok kecil malam ini. Kita belum tahu siapa saja kelompok itu, tapi sepertinya Rosso
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 12: Pertempuran di Kediaman Franco

Di tengah malam yang dingin dan sepi, Luca dan pasukannya bergerak cepat menuju kediaman Franco. Mereka tahu bahwa waktu sangat terbatas; keluarga Rosso bisa menyerang kapan saja. Di balik ketenangan kota, terselip ketegangan yang semakin memuncak, menanti pecah dalam bentrokan berdarah.Ketika mereka mendekati rumah Franco, Luca melihat beberapa orang berjaga di luar, wajah-wajah mereka tegang dan siap menghadapi ancaman. Franco sendiri sedang berdiri di depan pintu rumahnya, mengamati jalan dengan mata waspada. Begitu melihat Luca dan pasukannya, ia melangkah maju, menunjukkan wajah lega sekaligus penuh kewaspadaan.“Luca, aku tahu Rosso tidak akan membiarkan kita begitu saja,” kata Franco sambil menggenggam senjatanya erat-erat. “Tapi aku tidak menyangka mereka akan bergerak secepat ini.”“Kami tidak akan membiarkan mereka menghancurkan aliansi kita,” jawab Luca sambil menepuk bahu Franco. “Malam ini, kita akan menunjukkan pada Rosso bahwa mereka tidak
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 13: Bayangan Rencana Baru

Fajar menyingsing di atas kota yang baru saja menyaksikan salah satu pertempuran paling sengit dalam sejarah perebutan kekuasaan keluarga mafia. Luca berdiri di atap salah satu bangunan di markas keluarga Ombra, memandang jalanan kota yang mulai ramai. Luka kecil di lengannya terasa perih, tetapi tidak sebanding dengan beban pikiran yang terus menghantuinya. Ia tahu kemenangan di kediaman Franco hanyalah permulaan dari peperangan yang lebih besar.Di dalam markas, Dante dan Marco sedang membahas langkah selanjutnya bersama Franco. Kamar itu penuh asap rokok, dan peta besar kota terbentang di atas meja, dipenuhi lingkaran-lingkaran merah yang menandai wilayah-wilayah strategis keluarga Rosso.“Kita berhasil memukul mundur mereka,” kata Dante, matanya menatap peta dengan intens. “Tapi mereka masih memiliki pos-pos yang tersebar di bagian timur kota. Jika kita ingin menghentikan Rosso sepenuhnya, kita harus menghancurkan jantung operasi mereka.”Franco mengan
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 14: Titik Balik di Tengah Jebakan

Matteo berdiri dengan percaya diri di hadapan Luca, Dante, dan Marco, yang kini terkepung oleh pengawal bersenjata keluarga Rosso. Musik keras dari klub malam terus berdentum, menciptakan kontras aneh dengan ketegangan yang membekukan di sudut ruangan VIP itu. Luca menyadari bahwa satu langkah salah bisa berarti kematian mereka.“Lempar senjata kalian,” Matteo mengulang perintahnya, matanya menatap tajam seperti elang yang memandang mangsanya.Luca mengangkat tangannya perlahan, mencoba membaca situasi. “Matteo, kau menang malam ini,” katanya dengan nada tenang. “Tapi membunuh kami di sini akan membuat semua orang tahu siapa kau sebenarnya. Polisi, media, semuanya akan mengejarmu.”Matteo tertawa kecil. “Polisi? Media? Kau pikir mereka peduli? Kota ini sudah lama menjadi milik keluarga Rosso. Tidak ada yang berani menyentuhku.”Namun, di balik ketenangan wajahnya, Matteo terlihat sedikit terganggu. Luca tahu ia telah menyentuh titik lemah Matteo:
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 15: Perang Bayangan Dimulai

Udara malam terasa dingin ketika tim kecil yang dipimpin oleh Dante mendekati gudang di sisi utara kota, tempat yang disebutkan Enzo. Gudang itu tampak biasa saja dari luar—bangunan tua dengan dinding beton kusam dan pintu logam besar. Namun, Luca tahu lebih baik daripada menganggap remeh tempat ini. Jika Enzo benar, gudang ini adalah pusat persenjataan terakhir Matteo Rosso, dan menghancurkannya akan memberikan pukulan besar bagi musuh mereka.Dante memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk menyebar. Mereka bergerak cepat namun senyap, seperti bayangan di malam gelap. Marco, yang meskipun masih terluka di bahu, bersikeras untuk ikut serta dalam misi ini. Ia bersembunyi di posisi pengawasan di atas gedung seberang jalan, menyiapkan senapan sniper untuk melindungi tim jika situasi memburuk.Sementara itu, Luca tetap di markas, memantau pergerakan mereka melalui komunikasi radio. Enzo berdiri di sisinya, terlihat gelisah, tetapi berusaha tetap tenang. Wajahnya puc
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 16: Langkah Akhir yang Berbahaya

Malam terasa lebih sunyi dari biasanya di markas keluarga Ombra. Sejak kehancuran gudang senjata milik Matteo, suasana berubah menjadi mencekam. Meskipun kemenangan itu menjadi pukulan telak bagi keluarga Rosso, kehilangan Dante membuat semua orang di pihak Luca merasa kehilangan arah. Namun, kesedihan harus dikesampingkan—perang ini belum berakhir.Luca berdiri di ruang strateginya, memandangi peta besar yang menutupi hampir seluruh dinding. Lingkaran merah menandai tempat-tempat penting yang masih dikuasai keluarga Rosso. Matteo masih memiliki markas utama, sebuah vila besar di pinggiran kota yang dijaga ketat oleh anak buahnya yang tersisa.Enzo berdiri di sudut ruangan, merasa canggung. Meski ia telah membuktikan dirinya dengan informasi penting, kepercayaan dari tim Luca belum sepenuhnya ia dapatkan. Luca menatapnya, matanya penuh pertanyaan.“Enzo,” kata Luca akhirnya. “Kau bilang kau tahu setiap sudut vila Matteo. Jika itu benar, kita perlu informas
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 17: Di Bawah Bayangan Baru

Kematian Matteo Rosso memberikan dampak yang lebih besar dari yang diantisipasi Luca. Dalam waktu singkat, kota yang selama ini dikuasai oleh keluarga Rosso mulai mengalami perubahan. Anak buah Matteo yang tersisa, yang sebelumnya setia tanpa pertanyaan, kini tercerai-berai tanpa pemimpin yang kuat untuk mengarahkan mereka. Namun, kekosongan kekuasaan yang diciptakan oleh kehancuran keluarga Rosso tidak hanya membawa harapan, tetapi juga ancaman baru.Di markas keluarga Ombra, Luca memimpin rapat bersama Marco, Enzo, dan beberapa anggota kepercayaannya. Peta besar masih tergantung di dinding, tetapi kini penuh dengan catatan baru—kelompok-kelompok kecil yang mencoba merebut kendali di berbagai sudut kota.“Setelah Rosso jatuh, kita seharusnya memiliki waktu untuk membangun kembali,” kata Marco, yang lengan kirinya kini dibalut perban akibat luka pertempuran di vila Matteo. “Tapi mereka semua ingin mengambil alih. Mereka seperti serigala lapar.”Luca menata
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 18: Akhir yang Mendekat

Gudang senjata keluarga Moretti telah hancur. Ledakan besar itu tidak hanya memusnahkan persediaan senjata Carlo, tetapi juga membuatnya kehilangan kepercayaan dari beberapa anak buahnya. Namun, Carlo Moretti bukan orang yang menyerah begitu saja. Luka di pihaknya justru membuatnya semakin berbahaya. Luca tahu ini bukan waktu untuk berpuas diri. Setelah kemenangan di gudang, ia mengumpulkan seluruh orang kepercayaannya untuk merancang langkah berikutnya. “Kita telah mengguncang Carlo,” kata Luca di hadapan timnya. “Tapi dia masih hidup. Selama dia bernapas, ancaman ini belum berakhir.” Marco, dengan lengan yang masih terbalut perban, angkat bicara. “Kau tahu Carlo. Dia akan membalas dendam. Dan kali ini, dia tidak akan main-main.” “Benar,” kata Luca. “Itulah sebabnya kita harus bergerak sebelum dia sempat merencanakan serangan balik.” Enzo, yang telah membuktikan keberaniannya dalam misi sebelumnya, maju ke depan. “Aku dengar Ca
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Bab 19: Perlawanan Baru

Kejatuhan Carlo Moretti adalah awal dari fase baru bagi keluarga Ombra, tetapi bukan akhir dari konflik yang melanda kota. Meskipun Luca berhasil mempersatukan sebagian besar kelompok di bawah kepemimpinannya, ada beberapa pihak yang merasa tidak puas dengan pendekatan barunya. Beberapa pemimpin kecil, yang selama ini menikmati kebebasan berbuat semaunya, merasa bahwa aturan ketat Luca adalah ancaman bagi cara hidup mereka.Di antara mereka adalah Angelo Vito, seorang mantan letnan keluarga Rosso yang berhasil melarikan diri selama perang melawan Carlo. Angelo telah membangun aliansi baru di pinggiran kota, merekrut para pemberontak dan penjahat kecil yang tidak ingin tunduk pada kekuasaan Luca. Dalam waktu singkat, kelompoknya mulai menguasai beberapa wilayah kecil, menantang kekuasaan keluarga Ombra.**### Rapat DaruratDi markas besar keluarga Ombra, Luca mengadakan pertemuan dengan Marco, Enzo, dan beberapa penasihatnya. Di atas meja besar, s
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Bab 20: Bayangan dan Terang

Dengan Angelo Vito yang kini mendekam di penjara, keluarga Ombra telah mengamankan posisi mereka sebagai kekuatan utama di kota. Namun, Luca tidak membiarkan kemenangan ini membuatnya lengah. Ia tahu bahwa meskipun ancaman dari luar telah berkurang, musuh dari dalam masih bisa muncul kapan saja.Malam itu, Luca memanggil semua orang kepercayaannya untuk berkumpul di ruang pertemuan besar di markas mereka. Di atas meja, sebuah peta kota terbentang, dengan tanda-tanda wilayah yang kini berada di bawah kendali mereka.“Kita telah mencapai sesuatu yang luar biasa,” kata Luca, memulai pembicaraannya. “Tapi ini bukan akhir. Kota ini telah menderita terlalu lama di bawah kekuasaan mafia yang kejam dan korupsi. Aku ingin lebih dari sekadar kekuasaan. Aku ingin perubahan nyata.”Marco, yang duduk di sebelah Luca, mengangguk. “Kita punya kesempatan untuk membangun sesuatu yang berbeda. Tapi tidak semua orang akan setuju dengan caramu memimpin.”“Itulah seba
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status