Home / Lainnya / Kebangkitan Sang Bayangan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kebangkitan Sang Bayangan: Chapter 21 - Chapter 30

56 Chapters

Bab 21: Api dalam Bayangan

Meskipun ancaman Franco telah berhasil ditangani, Luca tahu bahwa perlawanan dari dalam hanya bagian kecil dari masalah yang akan dihadapinya. Di luar sana, bayangan yang lebih gelap sedang berkumpul—kelompok-kelompok kecil yang dulu bersekutu dengan Carlo Moretti kini mulai bangkit kembali, mencoba merebut bagian mereka dari kekuasaan yang telah direbut oleh keluarga Ombra.Malam itu, di sebuah gudang yang terletak jauh di pinggir kota, sekelompok orang berkumpul. Mereka adalah para loyalis Carlo yang selamat dari perang sebelumnya, dipimpin oleh seorang pria bernama Viktor Russo. Viktor adalah orang kepercayaan Carlo, yang berhasil melarikan diri saat Luca menghancurkan jaringan Moretti. Sekarang, ia kembali untuk mengklaim apa yang menurutnya adalah haknya.“Keluarga Ombra telah melemah,” kata Viktor kepada orang-orangnya. “Luca ingin bermain sebagai pahlawan, tapi dunia ini tidak punya tempat untuk orang seperti dia. Kita akan merebut kembali kota ini, sedikit
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bab 22: Arah Baru

Setelah Viktor Russo tumbang dan ancaman penyelundup internasional berhasil ditekan, kota perlahan kembali tenang. Namun, Luca tahu bahwa kemenangan ini hanyalah permulaan dari perjalanan panjang yang harus ia tempuh. Keluarga Ombra kini berdiri di puncak kekuasaan, tetapi tanggung jawab yang menyertainya lebih besar daripada sebelumnya. Kemenangan atas Viktor Russo membawa perasaan lega bagi keluarga Ombra, tetapi Luca tahu bahwa kemenangan ini hanyalah awal dari tantangan yang lebih besar. Di balik ketenangan yang tampak, ada banyak hal yang perlu dibenahi. Kota mungkin telah berada di bawah kendali mereka, tetapi luka-luka yang ditinggalkan oleh konflik panjang masih membekas dalam kehidupan masyarakat. Luca berjalan keluar dari markas, merasakan angin malam yang dingin menerpa wajahnya. Di kejauhan, kota tampak seperti kanvas cahaya, dengan lampu-lampu jalan yang berkelap-kelip di antara bayangan gelap gedung-gedung tinggi. Namun, di balik keindahan itu, Lu
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 23: Pilar Perubahan

Luca duduk di ruang pertemuan utama markas besar keluarga Ombra, dikelilingi oleh orang-orang kepercayaannya. Cahaya lampu gantung yang besar menyinari ruangan, menciptakan suasana tegang. Marco duduk di sebelah kanan Luca, sementara Enzo dan beberapa pemimpin tim lainnya berada di seberangnya. Di meja panjang yang berkilau itu, rencana besar Luca untuk merombak keluarga Ombra mulai dibahas. “Kita tidak bisa terus bergantung pada bisnis lama,” Luca membuka pertemuan itu dengan tegas. “Kalau kita hanya bertahan dengan cara-cara lama, kita akan hancur, entah oleh musuh, hukum, atau waktu. Keluarga Ombra harus berkembang menjadi sesuatu yang lebih baik.” Enzo, yang biasanya pendiam, kali ini angkat bicara. “Kau berbicara tentang perubahan besar, Luca. Tapi bagaimana kau yakin bahwa orang-orang kita siap untuk itu? Mereka sudah terlalu lama hidup dari bisnis gelap. Beberapa bahkan bergantung sepenuhnya pada penghasilan dari pekerjaan ini.” Luca menganggu
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 24: Api dan Harapan

Pagi itu, langit di kota tampak kelabu, seolah-olah turut merasakan ketegangan yang menggantung di udara. Sisa-sisa kebakaran pusat pelatihan masih mengepulkan asap tipis, menjadi pengingat bisu akan tantangan yang sedang dihadapi Luca dan keluarga Ombra. Namun, alih-alih gentar, Luca melihat kejadian ini sebagai ujian bagi komitmennya terhadap perubahan yang dia canangkan. Di ruang rapat markas besar keluarga Ombra, suasana lebih tegang dari biasanya. Semua orang duduk dengan ekspresi serius. Marco, Enzo, dan Antonio hadir, bersama beberapa anggota senior lainnya. Peta kota terbentang di atas meja, dengan titik-titik merah menandai lokasi-lokasi strategis yang sedang dikembangkan oleh keluarga Ombra. “Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi,” kata Enzo, membuka diskusi. “Kalau kita biarkan mereka menyerang proyek kita tanpa balasan, mereka akan menganggap kita lemah.” Marco mengangguk setuju. “Benar. Kita harus memberikan pesan yang jelas bahwa
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 25: Sekutu Tak Terduga

Pagi itu, suara ketukan di pintu besar markas keluarga Ombra membangunkan Luca lebih awal dari biasanya. Marco, yang sedang berjaga, membukakan pintu dan terkejut melihat sosok yang berdiri di sana: Vittorio Moretti, putra dari Carlo Moretti, musuh lama keluarga Ombra. Wajah Vittorio tampak lelah, dengan lingkaran hitam di bawah matanya, namun sorot matanya tetap tajam.“Vittorio,” kata Marco dengan nada curiga. “Apa yang kau lakukan di sini?” “Aku datang dengan niat damai,” jawab Vittorio. “Aku ingin bicara dengan Luca.” Mendengar percakapan itu, Luca keluar dari ruangannya dan mendekati pintu. Dia menatap Vittorio sejenak, mencoba membaca maksud di balik kunjungan mendadaknya. “Masuk,” kata Luca akhirnya. “Kita bicara di dalam.” **Pertemuan di Tengah Ketegangan** Vittorio duduk di ruang pertemuan kecil, ditemani Luca dan Marco. Suasana ruangan terasa berat, penuh dengan ketegangan yang belum terucapkan. “Ak
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 26: Taktik dalam Bayangan

Fajar menyingsing di kota yang kini mulai merasakan perubahan yang dibawa oleh keluarga Ombra. Namun, di balik ketenangan pagi, ancaman baru tengah mengintai. Meski Sandro telah ditaklukkan, Luca tahu bahwa musuh-musuh yang lebih cerdik dan licik akan segera muncul. Dunia kriminal tidak pernah benar-benar tenang, dan kali ini Luca harus menghadapi lawan yang tidak hanya kuat secara fisik tetapi juga lihai dalam permainan strategi.**Peta Baru Kekuatan** Luca, Marco, dan Vittorio berkumpul di ruang pertemuan utama markas besar. Di atas meja terbentang peta kota, dengan berbagai tanda dan catatan yang menunjukkan wilayah-wilayah yang kini berada di bawah kendali atau pengaruh keluarga Ombra. Namun, ada beberapa titik merah yang menandai lokasi-lokasi yang masih menjadi wilayah abu-abu, rentan terhadap infiltrasi atau serangan dari kelompok-kelompok baru.“Kita tidak bisa hanya fokus mempertahankan,” kata Marco sambil menunjuk beberapa titik merah. “Kita ha
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 27: Jejak Pengkhianatan

Hening malam di markas keluarga Ombra terasa lebih mencekam dari biasanya. Meski Dario sudah ditangkap dan operasinya dihentikan, Luca tidak merasa lega. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya—sebuah firasat bahwa ancaman belum benar-benar hilang. Di ruang kerja, Luca memandangi peta kota yang kini mulai stabil di bawah kendali mereka. Marco masuk membawa secangkir kopi dan menatap sahabatnya dengan cemas. “Apa yang kau pikirkan, Luca?” Luca menghela napas. “Dario mengatakan sesuatu saat kita menangkapnya. ‘Permainan ini belum selesai.’ Aku merasa ada seseorang di balik layar yang menggerakkan semuanya.” Marco mengangguk setuju. “Mungkin Dario hanya pion. Tapi siapa yang cukup berani untuk memainkan permainan ini?” **Pesan Misterius** Saat percakapan mereka berlangsung, pintu diketuk pelan. Enzo masuk dengan wajah serius, membawa sebuah amplop hitam. “Kami menemukan ini di luar gerbang,” kata Enzo sambil me
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 28: Bayangan dan Peluang Baru

Malam itu, setelah Pietro meninggalkan kota, suasana di markas keluarga Ombra terasa lebih tenang, meski ketegangan masih tersisa. Luca tahu bahwa masa-masa sulit belum berakhir. Kota ini penuh dengan pengkhianatan dan tipu muslihat, dan keluarga Ombra harus selalu siap menghadapi apa pun yang datang. Namun, di tengah kekacauan, sebuah kesempatan baru muncul—sebuah peluang yang bisa memperkuat posisi mereka dan membawa keluarga ini ke tingkat yang lebih tinggi. ### **Informasi dari Timur** Pagi-pagi buta, seorang kurir datang membawa pesan rahasia dari seorang kontak lama keluarga Ombra yang tinggal di Timur Eropa. Kontak itu bernama Ivan, seorang mantan tentara bayaran yang kini menjalankan jaringan perdagangan yang sah namun masih memiliki koneksi dengan dunia bawah tanah. “Luca,” kata Enzo sambil menyerahkan pesan itu. “Ivan ingin bertemu. Dia bilang ada peluang besar yang bisa memperkuat pengaruh kita.” Luca membaca pesan te
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 29: Pertempuran di Tengah Bayangan

Malam itu, udara dingin menyelimuti kota. Cahaya remang-remang dari lampu jalan berpendar samar, memberikan kesan mencekam yang terasa hingga ke tulang. Luca berdiri di depan jendela ruang kerjanya, memandangi kota yang selama ini menjadi medan perangnya. Segala sesuatu yang telah mereka bangun kini dipertaruhkan. Di belakangnya, Marco dan Enzo sibuk merampungkan persiapan untuk operasi besar yang akan mereka lakukan malam ini. Mereka telah mengidentifikasi markas kelompok yang menyerang gudang keluarga Ombra—sebuah bangunan tua di pinggiran kota yang sudah lama ditinggalkan. “Luca,” panggil Marco, memecah keheningan. “Semua sudah siap. Orang-orang kita sudah berada di posisi masing-masing.” Luca mengangguk perlahan. “Bagus. Ini saatnya kita tunjukkan siapa yang berkuasa di kota ini.” ### **Persiapan Terakhir** Sebelum berangkat, Luca mengumpulkan semua orang di halaman markas. Sekitar dua puluh orang berdiri dengan penuh disipl
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 30: Kekuatan di Balik Bayangan

Langit kota menyelimuti malam dengan tabir kelam, hanya diterangi cahaya bulan yang samar. Di markas besar keluarga Ombra, suasana terasa tenang, tetapi ketegangan tetap menggantung di udara. Setelah pengkhianatan Ivan terungkap dan proyek pelabuhan berhasil diamankan, Luca tahu bahwa ini bukanlah akhir. Ini adalah awal dari babak baru—babak di mana keluarga Ombra akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. ### **Penyusunan Strategi Baru** Di ruang pertemuan yang megah namun fungsional, Luca duduk di ujung meja panjang. Marco, Enzo, dan Vittorio duduk di sisi lain, menunggu perintah. Beberapa anggota kunci lainnya hadir, semua fokus pada Luca yang tengah memandangi peta besar di dinding. “Kita telah mengambil langkah besar dengan mengamankan proyek pelabuhan,” kata Luca, suaranya tenang tetapi tegas. “Namun, ini hanya permulaan. Kita perlu memastikan bahwa kontrol kita tidak tergoyahkan.” Marco mengangguk. “Aku setuju. Proyek ini terlalu besa
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status