Namun, tidak setiap hari terasa ringan dan mudah. Suatu malam yang dingin, Ayla tiba-tiba merasakan sesak yang mendesak di dadanya. Adrian, yang terlelap dalam mimpi, terjaga oleh suara lirih Ayla yang terdengar bagai bisikan angin malam.“Ayla, ada apa ini?” tanya Adrian, suaranya terbungkus kepanikan, sambil segera menyalakan lampu kamar yang semula remang.Menggenggam dada, wajah Ayla pucat pasi. “Aku... aku sulit bernapas, Ad.”Tanpa pikir panjang, Adrian menyambar jaketnya, mendukung Ayla yang berusaha berdiri, dan membawanya ke rumah sakit terdekat.Selama perjalanan, Adrian berusaha keras menjaga ketenangannya, meskipun hatinya bagai dihempas gelombang besar. Tangannya erat menggenggam tangan Ayla, matanya sesekali melirik ke arahnya, penuh kecemasan. “Tahan sebentar lagi, Ay. Kita sudah hampir sampai.”Dengan segala kekuatan yang tersisa, Ayla mengangguk lemah. Senyumnya terkembang, mencoba menenangkan Ad
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-03 อ่านเพิ่มเติม