"Nggak mau."Suara Cheryl terdengar tegas, membuat Bara sedikit tersentak. Sekilas, ada keterkejutan di mata pria itu, seolah tak menyangka bakal menerima penolakan sekeras itu dari seorang Cheryl."Bagaimanapun, momennya sudah beda, Bara. Mahar pernikahan nggak bisa ditukar gitu aja. Itu milikku, hakku.” Sorot mata Cheryl menyiratkan keteguhan yang tak tergoyahkan. “Nggak peduli itu bekas siapa, tapi sekarang itu sudah jadi milikku. Dan milikku akan tetap menjadi milikku,” tegasnya.Tatapan mereka bertemu. Bara menatapnya lekat-lekat, rahangnya mengencang, seakan mencari celah untuk membantah. Tapi kepala Cheryl tetap tegak, sorot matanya menantang, menyiratkan bahwa ia tak akan mundur satu langkah pun."Tapi, Cheryl, ini lebih bagus dan yang pasti kubeli baru hanya untukmu. Aku ingin yang terbaik buatmu, sayangku." Bara membujuk, suaranya lebih lembut, penuh harap.Cheryl menggeleng. "Bara, aku bicara tentang momen. Pernikahan kita adalah momen yang tak bisa diulang, sudah terjadi,
Last Updated : 2025-03-22 Read more