Tatapan itu… seperti menelanjangi setiap gerak-geriknya, membuat napas Cheryl tercekat seketika.Untuk pertama kalinya, ia merasakan tekanan yang berbeda. Bara memang selalu tampak dominan dan sulit ditebak, tapi tidak pernah seperti ini. Tidak pernah sedingin ini.Sejak tadi lelaki itu tidak berkata apa-apa. Hanya diam, menatapnya dengan sorot mata yang nyaris tak berperasaan.Sejenak, Cheryl terpaku di tempat. Tangannya refleks menggenggam cangkir kopi lebih erat, seakan benda itu bisa memberinya perlindungan dari hawa intimidasi yang menguar dari sosok Bara.Ia menelan ludah, lalu akhirnya memaksakan bersuara. "Kopinya, Pak."Langkahnya terasa berat saat ia maju, mendekati meja Bara. Jarak di antara mereka terasa begitu jauh, padahal hanya beberapa meter.Saat ia meletakkan kopi di atas meja, Bara masih belum berkata apa-apa. Tidak ada anggukan, tidak ada isyarat. Hanya sorot mata itu, yang terus tertuju padanya.Dan entah kenapa, itu lebih menakutkan dibandingkan omelan atau kema
Last Updated : 2025-03-11 Read more