Semua Bab Memenangkan Kembali Mantan Istri: Bab 61 - Bab 70

100 Bab

Bab 61

Wajah wanita di batu nisan terlihat berwibawa. Wanita itu seolah-olah tersenyum dan menatap mereka dari dunia yang sangat jauh."Ayo, sapa calon mertuamu dulu," goda Jonathan."Dasar gila!" tegur Leony, lalu berbalik. Sebelum pergi, dia tidak lupa memelototi Jonathan dulu dan meletakkan buket bunga yang dibawanya serta memberi hormat.Ketika melihat Leony melarikan diri, Jonathan hanya tersenyum dan berlutut di lantai yang dingin. Langit sudah mulai cerah."Ibu, aku membawa teman wanita yang mungkin kamu suka. Aku sedang mengejarnya. Waktu aku kecil, kamu pernah bilang ingin hidup bebas. Dia sama denganmu. Meskipun dikendalikan oleh seseorang, dia tetap bisa membuka jalan untuk diri sendiri. Kamu pasti menyukainya.""Ibu, kalau kamu melihatku dan mendengar omonganku, tolong beri tahu Bibi Intan aku menyukai putrinya. Semoga aku bisa terus menjaganya di kemudian hari. Semoga Bibi Intan memberiku kesempatan seperti itu."Jonathan berbicara seolah-olah sedang bercanda. Tiba-tiba, angin ke
Baca selengkapnya

Bab 62

Tanpa memberi Jonathan kesempatan untuk berbicara omong kosong lagi, Leony langsung naik ke mobil. Jonathan ini memang norak. Warna mobilnya mencolok sekali.Mobil sport berwarna merah muda. Leony sekalipun tidak akan memilih warna seperti ini. Namun, harus diakui warna ini cocok dengan Jonathan."Tadi aku bilang pada ibuku kalau aku menyukaimu dan ingin mengejarmu. Ini termasuk minta izin pada orang tua, 'kan?" Jonathan tersenyum menyipitkan mata.Leony tidak ingin melihat wajah Jonathan. Dia hanya memarahinya gila."Hari ini ulang tahun ayahmu, 'kan? Gimana kalau aku ikut ke pestanya?" tanya Jonathan dengan tak acuh. "Presdir baru Grup Suryadi nggak bakal mengecewakanmu kok. Aku nggak bakal membuatmu malu."Keluarga Suryadi masih kalah dari Keluarga Finowa untuk sekarang. Namun, selisih mereka tidak banyak. Jonathan juga tidak merasa dirinya kalah dari Andreas, terutama dalam aspek wanita.Karena lampu merah, Jonathan menghentikan mobilnya. Dia tersenyum sambil berkata, "Lihat dulu w
Baca selengkapnya

Bab 63

Tentunya, Jonathan dan Leony tidak benar-benar berkeliling di mal. Dengan bantuan Jonathan, Leony membeli beberapa produk kesehatan. Semua produk itu akan kedaluwarsa dalam 1 minggu. Leony mendapatkannya secara gratis.Tiba-tiba, Jonathan mengambil dua kuntum bunga. Yang satu berwarna hitam, yang satu berwarna putih. Karena Leony memakai pakaian putih, Jonathan memberikan bunga hitam kepadanya. Yang putih pun untuk Jonathan yang memakai pakaian hitam.Pakaian mereka tidak seperti orang yang akan pergi ke pesta ulang tahun. Apalagi, mata Leony agak merah karena menangis di pemakaman tadi. Meskipun begitu, Jonathan justru merasa sangat puas dengan penampilan Leony ini.Mobil akhirnya tiba di vila Keluarga Janita. Jonathan tak kuasa termangu melihat bangunan ini. Tempat ini tidak cocok disebut sebagai rumah saking megahnya. Orang yang tidak tahu apa-apa pasti akan mengira Keluarga Janita sangat kaya."Sepertinya ... keluargamu sangat kaya? Lahan ini sangat mahal. Gilbert benaran membeliny
Baca selengkapnya

Bab 64

"Ya sudah, jangan bercanda lagi. Kita masuk saja." Jonathan menjulurkan tangannya untuk mempersilakan Leony.Leony meliriknya sekilas. Kali ini, dia tidak menolak perkataan Jonathan lagi. Lagi pula, dia dan Andreas sudah bercerai. Dia butuh seseorang yang bisa dianggap sebagai penyokong.Meskipun Jonathan sangat cerewet dan nakal, dia termasuk pria yang tahu batasan. Selain itu, Keluarga Suryadi tidak kalah dari Keluarga Finowa.Dengan adanya keberadaan Jonathan, Gilbert akan mengerti bahwa Leony masih bukan orang yang bisa diusiknya. Meskipun tidak bersama Andreas lagi, masih ada pria lain. Sebelum dirinya benar-benar menjadi hebat, Leony tidak akan membiarkan Gilbert macam-macam padanya.Acara ulang tahun Gilbert sangat meriah. Semua orang berkumpul dan mengobrol. Orang-orang terus menyanjung Gilbert. Beberapa yang licik pun mengelilingi Andreas untuk meminta kesempatan kerja sama.Tiba-tiba, pintu dibuka. Sebenarnya suara pintu tidak besar, tetapi banyak pengawal di sekitar. Totalny
Baca selengkapnya

Bab 65

Jonathan sama sekali tidak merasa sakit. Dia hanya tersenyum menyipitkan mata dan membawa Leony masuk.Setelah mengetahui identitas Jonathan, orang-orang ingin mengajaknya mengobrol. Namun, Jonathan hanya menyerahkan hadiah kepada kepala pelayan dan membawa Leony ke hadapan Andreas.Sambil tersenyum lebar, Jonathan menyapa, "Halo, Pak Andreas. Kita ketemu lagi."Andreas menyapukan pandangannya yang suram ke arah Leony. Leony pun hanya menatapnya dengan ekspresi datar. Namun, tangannya justru memeluk lengan Jonathan dengan erat.Jonathan bertanya dengan tersenyum, "Nini, kenapa? Kamu gugup? Kamu sudah kerja sama Pak Andreas selama 3 tahun lho. Masa kamu masih takut padanya? Tapi, sebenarnya wajar. Soalnya nggak semua orang seramah aku."Ucapan ini terdengar seperti ejekan untuk Andreas. Namun, Andreas tidak peduli. Fokusnya terletak pada panggilan Jonathan terhadap Leony.Nini. Andreas sekalipun tidak pernah memanggil Leony dengan nama seperti ini. Seketika, tatapannya menjadi makin sur
Baca selengkapnya

Bab 66

Leony sama sekali tidak bisa tenang. Meskipun masih kecil saat itu, dia ingat betul seperti apa penampilan ibunya yang lembut dan cantik.Ibunya paling mementingkan kecantikan. Sebelum meninggal, ibunya membuat gaun untuk diri sendiri supaya tetap cantik saat meninggal.Itu adalah peninggalan terakhir ibunya. Anak haram seperti Laura tidak pantas mengotorinya."Lepaskan!" Leony mencengkeram leher Laura dengan cukup kuat."Aku bilang lepaskan!" sergahnya lagi sambil menggertakkan gigi.Mata Leony memerah. Dia menatap wanita di depannya dengan tatapan penuh kebencian. "Sekalipun kamu idiot, kamu tahu apa makna gaun ini.""Aku nggak peduli dengan hal lain. Kamu boleh mengambil cinta kasih Ayah dariku, suamiku, bahkan posisiku sebagai Nyonya Keluarga Finowa. Tapi, kamu harus lepaskan gaun ini!"Pandangan Leony terlihat kabur. Dia seolah-olah melihat Intan melambaikan tangan kepadanya. "Leony, Ibu sangat nggak berguna, 'kan? Ibu memang nggak berguna."Wajah cantik Intan terlihat tersenyum,
Baca selengkapnya

Bab 67

Leony tahu Andreas tidak mencintainya. Pria ini siap membela Laura kapan saja.'Andreas, Andreas, Andreas, kamu sangat mengecewakan,' batin Leony.Leony menunduk, lalu terkekeh-kekeh. Air mata tak kuasa menetes. Tiba-tiba, dia melihat bingkai foto yang hancur.Leony termangu. Dia telah kehilangan citranya yang elegan. Dia bukan lagi nona besar yang selalu dipuji oleh orang-orang.Leony setengah merangkak. Jarinya menyentuh bingkai yang sudah hancur itu. Dia masih ingat, itu terakhir kalinya ibunya membawanya berfoto sebelum meninggal.Leony masih ingat perkataan ibunya. "Leony, kamu harus bahagia. Jangan pernah membuat diri sendiri menderita demi orang lain. Ibu akan menjagamu dari atas."Bahagia? Tidak menderita? Bagaimana caranya? Sejak Leony diberi tugas untuk menjaga Juan, dia ditakdirkan untuk terikat pada keluarga ini.Leony tahu semua ini adalah masalah Intan, tetapi hatinya tetap luluh. Dia mendambakan cinta kasih ibu.Namun, kini satu-satu fotonya dengan ibunya hancur. Ini buk
Baca selengkapnya

Bab 68

Sambil mencengkeram perutnya, Leony perlahan-lahan bangkit dan mendekati Laura. Tangannya masih berdarah. Darah menetes di permukaan lantai."Sekarang, lepaskan gaunku." Leony mengangkat tangan untuk menyeka air mata. Darah menodai wajahnya, membuatnya terlihat agak ganas. Padahal, wajahnya sangat pucat sekarang.Leony menunduk dan menatap Laura, lalu mengulangi ucapannya lagi, "Lepaskan."Laura panik dan hendak kabur. Namun, Leony sontak meraih pergelangan tangannya dan menegur, "Jangan sentuh barang yang bukan milikmu! Kalau kamu ingin mengambil sesuatu dariku, ambil saja Andreas!"Leony tersenyum dingin. Sementara itu, Andreas yang berdiri di samping terbelalak untuk sesaat. Dia menatap ekspresi Leony yang datar, seolah-olah wanita ini benar-benar tidak punya perasaan apa pun lagi padanya, seolah-olah dia telah melepaskan hubungan tiga tahun ini."Leony," panggil Andreas dengan suara serak. Namun, Leony langsung mengedarkan tatapan suram dan tersenyum dingin."Kenapa? Kamu mau bilan
Baca selengkapnya

Bab 69

Nada bicara Andreas terdengar datar. "Kembalikan gaun itu kepada Leony."Usai berbicara, Andreas melirik Jonathan dan berkata, "Sudah cukup nontonnya? Keluar dari sini."Laura akan mengganti pakaian sehingga mereka tentu harus keluar.Senyuman Jonathan telah sirna sejak tadi. Tatapannya terus tertuju pada wajah Leony.Ketika mendengar suara Andreas, Jonathan menyunggingkan bibirnya sedikit dan terlihat nakal kembali."Leony, panggil saja aku kalau ada urusan. Sekarang aku bukan milikmu, tapi sebentar lagi bakal menjadi milikmu. Aku nggak keberatan kalau kamu menginstruksiku sebelum hubungan kita sah."Usai berbicara, Jonathan pun keluar dan diikuti Andreas. Pintu ditutup.Kamar ini terletak di sudut lantai dua. Dari sini, seseorang bisa melihat kemewahan di lantai bawah.Jonathan menatap orang-orang yang bukan berasal dari keluarga besar, tetapi berpakaian glamor itu. Mereka sibuk menyanjung dan memuji Gilbert, seolah-olah itu adalah tujuan dari pesta ulang tahun ini.Hari ini, Jonatha
Baca selengkapnya

Bab 70

"Waktu itu, Ayah cuma lontarkan 3 kata. Coba kamu tebak apa itu." Laura menatap Leony sambil terkekeh-kekeh. "Dia bilang, dasar pembawa sial."Laura tergelak. "Dia bilang istrinya ini sangat nggak tahu diri. Masa bunuh diri di acara ulang tahun suami sendiri? Seharusnya cari waktu lain.""Benar juga. Kenapa Bibi kekanak-kanakan sekali sih? Bukannya mencari hari lain. Kamu jadi repot karena harus ke dua tempat, pemakaman dulu baru kemari. Benar, 'kan?"Leony tahu Laura sengaja memprovokasinya. Meskipun demikian, Leony tidak bisa mengendalikan amarahnya. Dia menatap lekat-lekat Laura yang tersenyum bangga.Sementara itu, Laura melepaskan gaunnya dan melemparkannya kepada Leony. "Kamu kira aku suka pakai pakaian orang yang sudah mati?"Laura mengambil gaun mewah dari lemari, lalu mencela, "Aku cuma mau membuatmu marah. Dugaanku benar. Kamu nggak bisa mengendalikan emosimu."Berhubung tidak ada siapa pun di sini, Laura tidak perlu bersandiwara."Jadi, kamu sengaja?" Leony terkekeh-kekeh. "
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status