Semua Bab Memenangkan Kembali Mantan Istri: Bab 51 - Bab 60

100 Bab

Bab 51

"Kamu gila ya?" Ketika Leony hendak memungut gaun itu, Jonathan sontak meraih pergelangan tangannya."Jangan dipungut. Kalau kamu ingin mulai lembaran baru, kamu seharusnya ucapkan selamat tinggal pada masa lalumu."Mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu? Sejak dulu, ini adalah hal yang mudah dikatakan, tetapi susah dipraktikkan.Leony menatap gaun merahnya yang rusak itu dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak berbicara, hanya berjalan ke jendela dan memandang ke luar.Leony sudah bersusah payah menyusun rencana pembangunan resor ini. Ini adalah kesempatannya untuk menonjolkan diri. Ini juga kontrak pertama yang membuatnya mendapat kehormatan sejak bergabung dengan Grup Finowa.Kini, Leony harus mengucapkan selamat tinggal pada Andreas di sini? Dia merasa agak enggan. Bagaimanapun, tiga tahun telah berlalu. Tidak, lebih tepatnya, dia sudah menyukai pria itu lebih dari tiga tahun.Memang mudah untuk hanya mengucapkan selamat tinggal, tetapi tidak mudah untuk benar-benar meninggalkannya
Baca selengkapnya

Bab 52

Jarang-jarang Jonathan bersimpati pada seseorang. Dia bergumam, "Menyedihkan sekali." Dia merasa dirinya dan Leony sama-sama menyedihkan."Aku saja tahu. Andreas nggak mungkin nggak tahu." Jonathan yang tersenyum sejak tadi tiba-tiba menjadi murung. Namun, suaranya menjadi pelan, tidak nakal seperti biasanya."Dia tahu kamu korbannya, tapi dia masih melindungi pelakunya, bahkan menerima semua yang dilakukan si pelaku. Leony, untuk apa mempertahankan orang seperti ini?" tanya Jonathan.Untuk apa dipertahankan? Leony mengepalkan tangannya dengan erat dan menggigit bibirnya. Dia membalas, "Aku cuma merasa enggan."Jonathan tentu tahu alasan Leony merasa enggan. Leony tidak ingin kalah dari wanita seperti Laura, tidak ingin pria yang dicintainya dikelabui begitu saja.Leony memandang ketiga orang di luar jendela. Rasa sakit di hati membuat napasnya terasa sesak. Mungkin karena menyadari suatu kejanggalan, mata tajam itu tiba-tiba terlontar ke arahnya.Leony termangu sejenak. Dia bertemu pa
Baca selengkapnya

Bab 53

Ini karena mereka khawatir Andreas memperhitungkan masalah malam ini dengan mereka. Meskipun mereka pelakunya, mereka tetap harus membantah.Ketika melihat Andreas hendak masuk ke mobilnya, Laura buru-buru berlari menghampirinya dan Gilbert mengikuti di belakang. Keduanya berkeringat dan terengah-engah, seperti sangat panik."Bukannya kalian sudah pergi?" Andreas berdiri di tempatnya, menatap ayah dan anak yang muncul mendadak itu. Namun, yang muncul di benaknya malah wajah cantik Leony saat mengeluhkan ketidakadilan kepadanya.Andreas menyembunyikan kekesalannya. Dia menatap kedua orang itu sambil bertanya, "Ada apa?"Nada bicara Andreas terdengar dingin. Dia memperlakukan mereka layaknya orang asing.Laura merasa panik. Namun, dia tetap maju dan merangkul lengan Andreas. Dia menggoyangnya sambil berucap dengan manja, "Andreas, jangan begitu galak dong."Andreas hanya menatapnya dengan ekspresi datar. Laura menggigit bibirnya sebelum meneruskan, "Kamu begitu yakin aku dan Ayah yang me
Baca selengkapnya

Bab 54

"Kak Leony ada-ada saja. Kenapa tiba-tiba membuang kain merah ini? Aneh sekali. Entah apa yang terjadi padanya." Laura tentu melihat Leony juga. Saat itu, dia merasa sangat gugup karena khawatir Leony melakukan sesuatu yang berbahaya.Siapa sangka, Leony hanya membuang kain merah. Laura pun merasa ada yang salah dengan otak Leony. Namun, dia khawatir tindakan Leony ini mengandung makna tertentu. Dia terpaksa berbicara begitu untuk mencari tahu."Dia sedang berpamitan." Andreas memungut kain merah di lantai. Dia seperti masih bisa merasakan sentuhan hangat Leony yang tertinggal pada kain itu. Andreas tahu bahwa Leony melakukan ini untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mereka. Namun, tindakan Leony ini tidak ada bedanya dengan provokasi di mata Andreas.Mata Andreas terlihat suram. Laura tidak memahami ucapannya. Ketika Laura hendak berbicara lagi, tiba-tiba terdengar suara datar Andreas. "Aku bakal menekan masalah malam ini. Lain kali jangan diulangi lagi."Tatapan Andreas tertuju pa
Baca selengkapnya

Bab 55

Penanggung jawab itu pun menerima dengan wajah berseri-seri.Kemudian, Leony langsung pergi sehingga tidak memperhatikan pemuda yang memegang kain lap itu menatapnya dengan bengong.Staf di sampingnya pun menyenggolnya dan bertanya, "Juan, lihat apa?"Juan langsung menggeleng. "Aku cuma merasa wanita itu sangat familier. Entah di mana aku melihatnya."Setelah mendengarnya, staf itu pun memutar otaknya. Sesaat kemudian, dia berkata, "Oh, aku sudah ingat. Dia kakak kelas sekolah kita yang masuk Universitas Jayakarta dengan nilai hampir sempurna, 'kan? Sampai sekarang, fotonya masih ada di dinding sekolah kita!"Juan terdiam sejenak. Jadi, ini alasan dia merasa wanita itu sangat familier?Saat ini, Jonathan yang menyaksikan semuanya dari kejauhan pun mengangkat alisnya. Dia mengira ada keseruan apa, tetapi ternyata Leony hanya sedang membantu adiknya. Membosankan sekali.Jonathan berdecak, lalu menghampiri penanggung jawab itu. Dia juga mengeluarkan sebuah kartu bank dan berujar, "Ini unt
Baca selengkapnya

Bab 56

Setelah ragu-ragu sejenak, Darius merasa ide ini sangat bagus. Lagi pula, Juan masih muda. Tidak masalah jika kuliahnya nanti saja. Yang penting mereka bisa mendapat banyak uang.Setelah merenung sejenak, Darius mengiakan dan bertanya, "Kenapa kamu tiba-tiba kepikiran ide begini? Apa kamu punya kenalan?""Tentu saja." Jafir terkekeh-kekeh dan mengambil ponselnya untuk mencari kontak. "Mereka semua adalah orang kaya. Kita cari saja yang harganya paling tinggi. Mungkin saja setelah ujian kali ini, kita bisa beli rumah."Harga rumah di Kota Jayakarta, bahkan yang agak terpencil, juga mencapai 20 miliar. Jika Juan membantu orang-orang kaya ini mengikuti ujian, mereka pasti bisa membeli rumah dengan uang yang diperoleh.Seketika, keserakahan mengambil alih pikiran mereka. Jika uang bisa didapat semudah itu. Mereka akan menyuruh Juan mengikuti ujian berkali-kali.Lagi pula, orang-orang kaya itu tidak kekurangan uang. Mereka kaya dan berkuasa. Tidak mungkin ada yang tahu mereka bermain curang
Baca selengkapnya

Bab 57

Di mata Leony, Laura memang pencuri. Laura mencuri kasih sayang ayah darinya, mencuri suaminya, bahkan mencuri jabatannya. Mungkin, wanita ini masih ingin mencuri identitas dan koneksinya? Sepertinya, kata pencuri terlalu lembut untuknya?Leony terkekeh-kekeh. "Dia lebih cocok disebut perampok." Setelah merebut semua miliknya, Laura masih bisa menyombongkan diri seperti takut tidak ada yang tahu. Menjijikkan sekali."Kamu benar." Luis terkekeh-kekeh, lalu lanjut membaca dokumen. Isi dokumen ini sangat rapi, jadi Luis bisa memahami informasi yang ada dengan cepat.Tiba-tiba, Luis bertanya, "Sebenarnya apa yang lagi dibicarakan Bu Nayla dengan Pak Andreas? Ini sudah sejam lewat. Mereka mengobrol sejak pagi tadi.""Bu Nayla?""Ya, Bu Nayla dari SMA Bestari."Seketika, wajah seorang wanita paruh baya yang lembut muncul di benak Leony. Nayla yang disebut adalah kepala sekolah tempat dia belajar dulu."Ya, kepala sekolah itu. Entah kenapa dia tiba-tiba datang hari ini. Dengar-dengar, dua bul
Baca selengkapnya

Bab 58

"Kenapa tiba-tiba kemari? Ada urusan apa?" Tatapan Andreas terlihat agak dingin. Saat melihat Leony, yang muncul di benaknya adalah sosok belakangnya yang pergi bersama Jonathan dan kain merah yang beterbangan di langit.Hati Andres mencelos. Tatapannya menjadi suram. Leony menatapnya tanpa mengungkit kejadian semalam. "Tadi aku ketemu Bu Nayla. Dia mengundangmu ke acara sosialisasi sekolah, 'kan? Kamu pergi nggak?"Andreas menatap Leony. "Sebulan lalu, Universitas Jayakarta mengundangku jadi pembicara untuk seminar. Aku menolak mereka."Andreas bahkan menolak undangan Universitas Jayakarta. Lantas, kenapa dia harus berpartisipasi dalam acara sosialisasi sekolah SMA? Bukankah ini tidak masuk akal?"Kamu boleh menolak Universitas Jayakarta, tapi bukan berarti harus menolak SMA Bestari." Leony meletakkan setumpuk dokumen itu ke hadapan Andreas dan meneruskan, "Ini dokuman yang kamu mau. Sebagai gantinya, kamu harus menemaniku menghadiri acara sosialisasi itu.""Alasannya?" tanya Andreas
Baca selengkapnya

Bab 59

Begitu mendengar ucapan Andreas, langkah kaki Leony sontak terhenti. Dia berbalik, menatap Andreas lekat-lekat sebelum akhirnya mengangguk dengan pelan."Oke, aku akan pergi." Usai berbicara, Leony tidak berlama-lama di sana. Dia khawatir hatinya akan hancur.Andreas tidak tahu apa-apa tentang dirinya. Hari ulang tahun Gilbert adalah hari kematian ibunya. Menyuruhnya menghadiri acara ulang tahun Gilbert sama saja dengan menyakiti hatinya. Namun, Leony tetap akan pergi.....Vila Keluarga Janita terletak di kawasan mewah Kota Jayakarta. Bangunan yang terletak di pinggiran kota yang ramai ini memiliki kesan elegan dan mewah. Demi menunjukkan kekayaannya, Gilbert mengundang desainer ternama untuk mendesainnya.Orang-orang yang tidak memahami aset Keluarga Janita pasti akan mengira mereka adalah keluarga terkaya di Kota Jayakarta.Jika dilihat dari atas, rumah ini seperti istana. Dindingnya terbuat dari marmer berwarna krem. Di bawah sinar matahari, dinding marmer memancarkan cahaya lembut
Baca selengkapnya

Bab 60

Jonathan membungkuk sedikit untuk menatap Leony. Dia menjulurkan tangannya ke bahu Leony seperti ingin menghiburnya.Namun, Leony langsung menghindar. Matanya memang merah, tetapi dia tidak ingin menunjukkan kelemahannya."Kamu membuntutiku.""Membuntutimu?"Jonathan tergelak. Dia mengangkat alisnya dengan nakal. "Aku nggak merasa aku membuntutimu. Kalau kamu marah, aku cuma bisa bilang ... kita berjodoh."Jonathan menunjuk ke suatu arah dan meneruskan, "Hari ini juga hari peringatan kematian ibuku."Leony sulit memercayai ucapan ini. Sementara itu, Jonathan terus tersenyum, tetapi senyumannya terlihat lebih lembut dari biasanya. "Makanya, kubilang kita berjodoh, begitu juga ibu kita."Mata Jonathan bukan berwarna hitam, melainkan berwarna agak kuning. Matanya selalu memberi kesan tidak serius."Aku rasa kita ini ditakdirkan untuk bersama," lanjut Jonathan sambil mendekati Leony. "Coba kamu pikirkan, aku punya kakak yang nggak berguna, sedangkan kamu punya adik laki-laki yang nggak dik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status