Home / Romansa / Memenangkan Kembali Mantan Istri / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Memenangkan Kembali Mantan Istri: Chapter 31 - Chapter 40

100 Chapters

Bab 31

Rasa benci kembali melanda Laura. Dia mengepalkan tangannya dengan erat. Matanya memancarkan kebencian yang dingin. Dia tidak akan membiarkan Leony lanjut bersikap seangkuh ini!...Andreas tentu saja tidak tahu apa yang dipikirkan Laura di rumah. Saat dia kembali ke ruang privat di restoran hotpot, dia melihat Leony sudah tertidur di atas meja. Leony selalu terlihat cantik. Saat ini, fitur wajahnya yang indah juga terlihat jelas melalui profilnya. Dengan memejamkan mata seperti ini, auranya yang mendominasi sudah berkurang banyak. Dia hanya terlihat lembut dan polos.“Pelayan, tolong bonnya,” ucap Andreas dengan ekspresi datar. Sepasang matanya yang mendalam masih tertuju pada Leony.Setelah membayar, Andreas menatap Leony yang sudah tertidur lelap dengan kening berkerut. Pada detik selanjutnya, dia langsung menggendongnya dan membawanya masuk ke mobil.Saat ini, Luis masih sedang makan seporsi sate. Begitu melihat situasi ini, dia pun hampir tersedak.Andreas hanya meliriknya sekila
Read more

Bab 32

“Nyonya? Nyonya?”Leony yang sedang tertidur pulas merasa ada yang mengguncang tubuhnya. Dia pun perlahan-lahan membuka matanya dan melihat seorang wanita paruh baya berusia sekitar 40-an tahun sedang menatapnya sambil tersenyum ramah. Dia langsung mengenali Lia. Setelah menikah dengan Andreas, Lia yang selalu menjaganya.Leony mengerutkan kening, lalu bangkit untuk duduk dan bertanya, “Bi Lia, ada apa?”“Nyonya, Tuan suruh aku membangunkanmu. Kalau nggak, kamu akan telat pergi kerja,” jawab Lia dengan hangat.Leony tertegun sejenak, lalu mengangguk. Dia menunduk dan tiba-tiba menyadari pakaiannya sudah diganti dengan gaun tidur.Sebelum Leony sempat bertanya, Lia terlebih dahulu menjelaskan, “Waktu Tuan membawamu pulang semalam, kamu tidur sangat lelap. Tuan takut kamu nggak nyaman, makanya dia mengganti bajumu dengan gaun tidur.”Begitu mendengar hal ini, seluruh tubuh Leony langsung menegang. Sebelum bercerai dengan Andreas, dia sering membuat proposal sampai larut malam dan tertidu
Read more

Bab 33

Andreas memijat keningnya dan sepertinya tidak begitu ingin menanggapi Leony. Saat ini, Leony mengenakan gaun tidur tanpa bra yang panjangnya hanya mencapai bagian atas pahanya. Selain itu, sebagian besar punggungnya juga tidak tertutup. Dari sudut pandang Andreas, dia bahkan bisa dengan jelas melihat lekuk dada Leony yang montok dan seksi. Dia mau tak mau juga teringat betapa halusnya dada Leony. Terlebih lagi, dia juga ingat dengan jelas bahwa dia dan Leony pernah melakukan hal nakal di ruang baca saat Leony mengenakan gaun tidur ini.Leony tidak menyadari tatapan Andreas yang tertuju padanya. Dia berkata dengan santai, “Sebenarnya, Pak Andreas bisa langsung membangunkanku semalam. Dengan begitu, aku bisa pulang ke apartemenku sendiri dan nggak mengganggumu dengan bermalam di sini.”“Jadi, ini salahku?” Andreas menatap Leony sambil berkata, “Lain kali, aku akan langsung tinggalkan kamu di luar. Dengan begitu, aku nggak harus dengar keluhanmu lagi.”Leony membalas tatapan Andreas un
Read more

Bab 34

Tiga tahun yang lalu, Leony baru saja menjadi sekretaris Andreas. Berhubung memiliki penampilan yang terlalu memukau, ada banyak orang yang menggunjing tentang hubungan mereka. Meskipun dia menyelesaikan kuliahnya hanya dalam 2 tahun dan lulus dengan IPK hampir sempurna, orang-orang masih tetap bergosip tentangnya.Kerja sama Grup Finowa dengan pemerintah untuk membangun resor ini seharusnya sudah berakhir. Selain itu, pemerintah juga sudah berniat untuk bekerja sama dengan perusahaan lain yang kebetulan adalah saingan bisnis Grup Finowa.Pada saat itu, Andreas sedang berada di luar negeri untuk menangani kontrak lainnya. Dikarenakan cuaca buruk, dia tidak dapat kembali untuk membalikkan situasinya. Tepat pada saat pemerintah hendak menandatangani kontrak dengan perusahaan lain, Leony berhasil mendapatkan sebuah kesempatan terakhir untuk mempresentasikan pro dan kontra kedua perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, Leony juga menggunakan opini publik untuk mengalahkan perusahaan pesai
Read more

Bab 35

“Aku pergi sendiri saja,” kata Leony. Kemudian, dia meminum jus jeruknya lagi. Saat ini, rasa mualnya sudah berkurang banyak.“Yakin? Kamu nggak keberatan meski akan terlambat?” tanya Andreas dengan alis terangkat. Ekspresi Andreas ini membuat Leony merasa dirinya seperti sedang diejek.Leony melirik jam dinding. Masih ada 2 jam sebelum acara peresmian dimulai. Meskipun naik taksi, perjalanan dari tempat ini ke Kawasan Dolita juga paling tidak membutuhkan waktu 1,5 jam.“Kalau begitu, repotin Pak Andreas, ya.”Setelah Leony tidak lagi menolak, Andreas berkata, “Semalam, Jonathan meneleponmu. Aku merasa dia sangat ribut. Jadi, aku nonaktifkan ponselmu.”Leony pun terdiam. Sebelumnya, dia sudah merasa heran kenapa dia tidak menerima satu telepon pun dari Melody padahal dia tidak pulang semalaman. Ternyata, ponselnya dinonaktifkan oleh Andreas.“Mungkin Jonathan memang ribut banget,” komentar Leony dengan asal.Andreas juga sependapat. “Dia memang ribut banget.”Leony hanya melirik Andrea
Read more

Bab 36

Pada akhirnya, mobil berhenti di depan pintu resor.Untungnya, yang keluar masuk saat ini hanyalah orang-orang yang datang untuk menghadiri acara peresmian ini dan para wartawan. Leony tidak berhenti mencari orang-orang dari perusahaannya. Saat dia sedang sibuk memperhatikan situasi di depan pintu, dia tiba-tiba merasakan kehangatan di telinganya. Embusan angin hangat menyapu telinga dan lehernya disertai aroma khas Andreas. Dia segera menoleh dan terkejut hingga menahan napas.Wajah Andreas sangat dekat dengan wajahnya. Saat memalingkan kepalanya tadi, bibir Andreas hampir saja mengenai pipi dan ujung bibirnya. Leony pun langsung tertegun.Jarak mereka berdua sangat dekat. Melalui kacamata, Leony dapat melihat kedua mata pria itu. Tersirat sedikit kehangatan di dalam mata Andreas. Semua itu bukanlah ilusi Leony. Leony merasa seperti sudah terperangkap oleh kedua mata tajam Andreas. Dia tidak bisa melepaskan diri sama sekali dan lanjut bertukar pandang dengan Andreas. Leony merasa ha
Read more

Bab 37

“Bu Liana, ada yang mengatakan pria idamanmu itu yang seperti Pak Andreas. Apa kalian berdua sedang berpacaran? Apa Bu Liana datang kemari demi Pak Andreas?” tanya salah seorang wartawan.Wajah Liana makin merona. Dia tersenyum lebar untuk menunjukkan lesung pipinya. Kemudian, dia menjawab dengan malu, “Aku dan Pak Andreas masih cuma berteman. Kalian jangan sembarangan bicara.”Meskipun berbicara seperti itu, para wartawan malah fokus pada kata “masih” yang diucapkan Liana.“Masih cuma berteman? Berarti nggak menutup kemungkinan kalian bisa bersama? Apa begini maksud Bu Liana?” tanya seorang wartawan dengan segera.Liana merasa sangat malu. Dia diam-diam mengintip Andreas dan tidak berkata-kata lagi. Andreas yang berdiri di sampingnya sangatlah tinggi. Liana harus mengangkat tinggi kepalanya baru bisa melihat wajahnya.Kehadiran Andreas seolah-olah mampu melindungi Liana dari embusan angin dingin. Perasaan puas di hati Liana tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi, mengingat l
Read more

Bab 38

Di kediaman Keluarga Janita.Begitu kembali ke rumah, Laura langsung masuk ke kamar dan tidak keluar lagi. Gilbert sangat menyayangi putrinya itu. Meskipun dia belum tentu tulus menyayangi Laura, Laura dan Andreas memiliki hubungan. Dia bisa menganggap Laura sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan.Melihat tampang sedih Laura, Gilbert pun masuk ke kamarnya dan menanyakan keadaannya. Laura duduk di ujung tempat tidur dengan kedua tangan diletakkan di atas lutut. Tampangnya saat ini terlihat sangat kasihan.“Kali ini, Leony yang menjadi pendamping Andreas untuk menghadiri acara peresmian resor dan pesta perayaannya. Jelas-jelas aku barulah sekretaris Andreas, tapi Kakak malah ngotot ikut Andreas menghadiri acara itu. Nanti, semua orang di perusahaan pasti akan tertawakan aku,” jawab Laura.Mengenai hal ini, Laura masih tahu diri. Dalam keadaan normal, seorang eksekutif perusahaan biasanya akan menghadiri acara formal seperti ini bersama sekretaris atau asistennya. Kali ini, Andrea
Read more

Bab 39

Orang seperti Luis dan Leony baru cocok untuk menjadi sekretaris presdir Grup Finowa. Mengenai Laura ... siapa dia?Reynald menggoyangkan gelas anggur di tangannya, lalu tersenyum sembari menyesap anggur. Tatapannya mulai beralih ke sisi pintu. Ketika melihat Jonathan yang datang terlambat dan juga Gilbert yang baru saja tiba, entah kenapa dia merasa akan ada pertunjukan seru hari ini.“Pak Andreas, kita ketemu lagi.” Gilbert membawa Laura untuk menyapa Andreas. Dia tidak berani menunjukkan sikap layaknya seorang mertua. Andreas melirik Laura dengan tatapan datar. Saat melihat ada sedikit rasa kecewa yang tersembunyi dalam mata Laura, Andreas spontan mengerutkan alis. Pada saat ini, dia mendengar Laura memanggilnya dengan suara lembut, “Andre.”Kening Leony berkerut. Dia mengadang di hadapan Andreas, lalu berkata pada Gilbert dengan raut wajah dingin, “Ayah, ini acara pesta yang diselenggarakan Grup Finowa. Kalau ada urusan lain, kita bisa bicara nanti, bukan di acara resmi seperti in
Read more

Bab 40

Akhirnya tujuan kedatangan Gilbert terbongkar, yaitu demi melampiaskan amarah Laura.Leony menahan tawanya. “Kamu mau suruh Laura jadi pendamping Andreas pada acara malam hari ini? Nggak masalah kamu nggak tahu soal kemampuanku. Tapi, apa kamu juga nggak tahu soal kemampuan Laura? Memangnya dia bisa berapa jenis bahasa? Berapa banyak orang yang dia kenal? Apa dia paham soal pasar keuangan atau bisnis?”“Atau perlu aku katakan lebih jelas lagi? Sekarang, dia bahkan nggak mengerti kontrak bisnis yang paling dasar. Sudah berkali-kali dia hampir menghancurkan tawaran kerja sama pihak lain kepada Grup Finowa.”Gilbert menatap Leony di hadapannya dengan tatapan muram. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Leony, aku mengerti maksudmu. Kita lupakan masalah hari ini. Tapi, selanjutnya kamu harus ingat Laura itu adikmu. Kita itu sekeluarga.”Tatapan Leony berkilauan saat menyahut, “Aku nggak punya adik.”“Kamu terima punya adik laki-laki, kenapa kamu nggak bisa terima punya adik perempuan?” Gil
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status