All Chapters of Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku : Chapter 21 - Chapter 30

43 Chapters

Bab 21. Tikus Perusahaan

Jeremy melangkahkan kaki memasuki sebuah gudang kumuh ditemani oleh Kelvin sahabatnya. Sorot matanya begitu tajam dan menakutkan bagi siapa saja yang menatapnya. Aura tegas yang diperlihatkan oleh Jeremy, seolah akan membawa bencana bagi siapa yang telah mencari masalah dengannya. Kelvin membawa Jeremy ke ruangan paling belakang gudang itu. Dua pria berbadan tegap tengah menjaga pintu yang di dalamnya terdapat seseorang yang akan ditemui oleh Jeremy. "Apa dia sudah kamu beri makan?" tanya Kelvin kepada salah satu penjaga. "Sudah, Pak. Dia bahkan hampir berhasil kabur. Untungnya kami mengetahui sebelum terlambat," ujar penjaga itu. Netra Jeremy seketika membelikan marah mendengar pria yang dijaga akan kabur. Ia tak ingin lagi berlama-lama untuk bertemu dengan pria itu. "Cepat buka pintunya!" perintah Jeremy. Penjaga kemudian dengan cepat membuka gembok, dan m
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 22. Calon Istri Ketiga

"Prang!" ... "Ya Alloh!" pekik Alka. Alka sedang meminum air putih setelah selesai melakukan makan malam. Ia kembali menuangkan air untuk minum, gelas yang ia pegang tiba-tiba jatuh ke lantai dan pecah. Alka terduduk di lantai sembari memandang pecahan gelas yang berserakan. Entah mengapa tiba-tiba hatinya berdesir rasa tidak nyaman. Seolah-olah ada firasat buruk yang sedang terjadi. Alka menurunkan tangannya untuk memunguti pecahan beling tersebut. Wanita itu merasa gemetar saat mencoba membersihkan pecahan gelas yang tersebar di lantai. Rasa takut dan kekhawatiran mulai menyelinap ke dalam pikirannya. Apakah ini pertanda dari sesuatu yang buruk akan terjadi dalam hidupnya? Alka mencoba untuk menenangkan diri namun rasa gelisah tetap menghantuinya. "Ya Alloh! Ada apa ini? Kenapa aku jadi gelisah dan cemas seperti ini?" lirihnya. Alka me
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 23. Permintaan Wilda

"Gadis belia ini, adalah calon istri baru kamu," kata Wilda sambil tersenyum. Jeremy terkejut mendengar penuturan sang ibu. Ia sungguh tidak menyangka. Pertemuan yang diminta oleh Wilda, karena ingin memperkenalkan Jeremy dengan gadis belia yang disebut akan menjadi istri ketiganya. "Nikahi lah Riska agar kamu bisa memperoleh anak!" saran Wilda. Jeremy melonggarkan dasi di lehernya yang terasa mencekik. Pria itu menampilkan ekspresi wajah yang tak terbaca. "Apa Mama sebegitu inginnya memiliki cucu? Sampai aku harus menikahi seorang gadis belia untuk memperoleh keturunan," desis Jeremy. "Tidak ada cara untuk kamu mendapatkan keturunan selain menikah lagi. Mama sudah mendengar sendiri dari Diana kalau wanita itu tak mau memiliki anak dengan kamu." Tangan Jeremy mengepal erat di bawah meja. Ini kedua kalinya Wilda memohon kepada putranya untuk menikah dengan calon istri pilihannya. Dulu setelah Jeremy kehilangan Alk
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 24. Amarah Diana

Netra Diana memanas ketika melihat sebuah foto yang dikirimkan oleh seseorang lewat chat pribadinya. Tangan wanita berambut pendek itu, bergetar menahan emosi. Dalam foto tersebut, ada Jeremy yang sedang duduk berhadapan bersama seorang gadis muda di sebuah restoran. Namun yang membuat hatinya terasa panas, bukanlah gestur dari foto tersebut. Melainkan sebuah pesan singkat yang ditulis di bagian bawah foto. [Karena kamu tetap kukuh dengan pendirianmu, jangan salahkan jika aku akan memisahkanmu dengan Jeremy. Perlu kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang aku inginkan.] Begitu lah isi pesan tersebut. "Wanita tua gila!" umpat Diana. Diana meremas kuat ponselnya. Dadanya kembang kempis dengan emosi yang hampir meledak dengan kuat. Sang pengirim pesan dan foto tersebut, adalah Wilda, Ibu mertuanya. "Beraninya dia mempermainkan dan mengancamku seperti ini," geramnya. Tak ingin berdiam diri, Diana menggulir
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 25. Masa Depan Yang Dikorbankan

"Maksud kedatangan saya ke sini, karena ingin membicarakan mengenai pernikahan kita," beritahu Jeremy. Riska yang duduk berseberangan dengan Jeremy, menampilkan raut wajah bingung. "Bagaimana, Pak?" Jeremy menatap tajam kearah Riska. "Batalkan saja pernikahan kita! Saya tidak mau menikahi kamu." Riska terkejut. "Tapi ... Kenapa, Pak?" "Saya lihat, kamu juga tidak mengharapkan pernikahan ini terjadi," jawab Jeremy dengan tenang namun menusuk. "Kenapa harus dibatalkan secara tiba-tiba begini? Apakah saya membuat kesalahan?" tanya Riska dengan wajah ketakutan. Jeremy tersenyum miring. "Sebelum saya menjawab apa alasan saya membatalkan pernikahan kita, bolehkah kamu jawab jujur? Apa hal yang membuatmu mau menikah dengan pria yang telah memiliki istri seperti saya?" "Saya ... Saya ...," Riska menjawab dengan terbata "Apakah kamu memiliki sebuah perjanjian bersa
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 26. Mengambil Alih Perusahaan

[Bagaimana kamu bisa tahu kalau aku masih berhubungan dengan Rangga? Apa dari Ibumu?] Jeremy tersenyum miring membaca pesan dari Diana. Ia tak membalas pesan dari istrinya dan memilih untuk mengabaikannya. Mobil yang dikendarai olehnya, berhenti tepat di depan sebuah villa mewah dikawasan puncak. Jeremy segera keluar untuk menemui seseorang dan dengan cepat kembali ke rumah Alka. Sebelum, Jeremy menemui Riska, Hasan telah mengirimkan pesan kepada Jeremy untuk melakukan pertemuan di suatu tempat. Yaitu di villa mewah ini. Jeremy dengan langkah tenang namun pasti memasuki bangunan villa tersebut. Ketika ia telah melewati pintu utama, seorang lelaki paruh baya, pekerja yang khusus menjaga dan merawat villa itu, menyambut kedatangan Jeremy. "Selamat sore, Pak Jeremy!" Sapanya dengan ramah. Jeremy mengangguk. "Sore. Dimana Papa saya?" "Bapak ada di taman belakang villa," beritahunya. "Terima kasih."
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 27. Kegelisahan Diana

Siang hari waktu di Polandia, Alka sedang berada di taman wisata Saxon Garden. Wanita berambut panjang itu sedang menyentuh lembut kelopak bunga berwarna merah yang tertanam di sana. Sebelum berangkat ke coffeeshop tempatnya bekerja, ia menyempatkan diri untuk mencuci mata melihat bunga-bunga bermekaran di taman Saxon Garden. Sambil berjalan menyusuri taman tersebut Alka berbincang dengan seseorang lewat telepon. Orang itu adalah Nena, kakak sepupu Alka. Nena menanyakan kabar adiknya yang telah lama tidak saling berkomunikasi dengannya. [Gimana kabar kamu, dek?] tanya Nena dengan penuh perhatian. [Aku baik, Mbak. Mbak Nena gimana kabarnya di Pekanbaru?] [Alhamdulillah. Aku baik.] Nena saat ini tinggal di Pekanbaru mengikuti suaminya yang merantau. Ia memutuskan untuk ikut sang suami, setelah Alka pergi merantau ke Bandung bersama Nur. [Kamu sudah lebih 4 tahun di luar negeri. Kamu mau memperpanjang kontrak kerja kamu, atau
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 28. Ulang Tahun Naufal

[Selamat ulang tahun anak ibu tersayang.] Alka dan Nur bersama-sama mengucapkan selamat ulang tahun untuk Naufal lewat sambungan video call. [Terimakasih, ibu. Terima kasih, tante Nur.] Naufal menampilkan senyuman manis di layar ponsel. Hari ini, tepat 5 tahun usia Naufal. Putra hasil pernikahan Jeremy dan Alka. Naufal merayakan hari jadi bersama teman-temannya yang ada di panti asuhan. Pria kecil yang wajahnya sangat mirip dengan Jeremy itu, terlihat sangat bahagia. Setelah menyanyikan lagu selamat ulang tahun, dan melakukan tiup lilin, Naufal memotong kue ulang tahun pemberian sang ibu. Tempo hari, Alka menghubungi toko kue yang letaknya tidak jauh dari panti asuhan untuk mengantarkan kue di hari perayaan ulang tahun Naufal. Alka mengirimkan uang dari Polandia, dan mengirim berbagai hadiah untuk putranya. [Kuenya dibagi sama teman-temannya ya, Nak.] Alka tersenyum bahagia melihat sang putra yang semakin besar tanpa ad
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 29. Jeremy Murka

Jeremy membawa langkah kakinya memasuki rumah yang ia tempati bersama Diana, di Surabaya. Kilatan amarah terpancar dari netra pekat miliknya. Ia baru saja pulang dari Banda Aceh setelah mengurus masalah yang terjadi di kilang minyak milik ayahnya. Jeremy menaiki tangga menuju lantai dua kamar Diana. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Jeremy membuka kasar pintu kamar Diana. Kosong. Diana tidak ada di kamarnya. Jeremy mencoba memeriksa ke kamar mandi siapa tahu Diana ada di sana. Tetapi kamar mandi juga kosong tidak ada istrinya. Pria itu dari kamar istrinya, dan menuruni tangga dengan cepat untuk mencari keberadaan sang istri di tempat lain. Ini sudah malam. Tidak mungkin Diana belum pulang karena kemarin sudah dua hari menghabiskan waktu bersama Rangga, dan tidur bersama. Setelah puas menghabiskan waktu bersama Rangga berarti saatnya sekarang, ia ada di rumah. Jeremy pergi menuju dapur untuk mengambil air minum kare
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 30. Calon Gubernur

Drrt ... Drrt Jeremy yang sedang berkutat dengan laptopnya, mengalihkan pandangan ke ponsel miliknya yang bergetar. Ia melihat nama ayah mertua menelponnya. Jeremy melepaskan kacamatanya, dan menerima panggilan telepon tersebut.[Halo, Pa.][Jeremy! maafkan papa mengganggu waktumu sebentar. Papa membutuhkan bantuan kamu.] kata Iqbal dari seberang telepon.Jeremy mengerutkan kening. [Aku harus membantu apa memangnya, Pa?][Papa ingin mencalonkan diri sebagai gubernur di Jawa Timur. Supaya Papa mendapatkan suara terbanyak, papa ingin kamu membagikan sembako, dan beberapa uang tunai kepada orang-orang agar memberikan hak suaranya kepada Papa. Kamu bisa melakukannya untuk 30 desa.]Jeremy memutar bola matanya jengah. [Jadi Papa ingin melakukan kampanye uang?][Ya begitulah. Papa harus melakukan banyak hal supaya bisa menang. Selain itu, papamu juga ingin maju menjadi anggota DPR.][Yang benar saja kalian melakukan hal itu?] Jeremy mencubit pangkal hidungnya. Ia merasa kesal karena sang
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status