All Chapters of Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku : Chapter 41 - Chapter 50

133 Chapters

Bab 41. Pernah Menikah

"Jadi, kamu sudah pernah menikah dan memiliki satu anak?" tanya Hendra kepada Alka.Alka mengangguk. "Iya. Sekarang anakku sudah besar. 2 bulan yang lalu, dia menginjak usia 5 tahun."Hendra mengajak Alka makan siang berdua di sebuah outdoor cafe yang terletak di jantung kota Warsawa. Hendra menanyakan mengenai keluarga Alka setelah pria itu menceritakan tentang keluarganya. Alka menceritakan kepada Hendra tentang keluarganya dan statusnya yang pernah menikah. Alka juga menceritakan bahwa ia telah berpisah dari suaminya."Anakmu laki-laki atau perempuan?" tanya Hendra penasaran."Laki-laki," jawab Alka."Kenapa kamu titipkan anakmu di panti asuhan? Memangnya tidak ada saudaramu?"Hendra mendengar bahwa Alka menitipkan putranya di panti asuhan. Alka lakukan itu, sebelum ia memutuskan merantau ke Eropa."Saudaraku banyak. Tapi jauh semua. Paling dekat kakak sepupuku. Tapi karena dia mengalami kesulitan ekonomi, serta harus merawat mertuanya yang sakit, jadi aku nggak tega harus menamba
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 42. Dalang Penyebab Kecelakaan

Jeremy duduk dengan tenang bersandar di kursi kebesarannya. Sama seperti kemarin, iya masih berada di Makassar menangani perusahaan keluarga. Netra Jeremy terlihat sendu menyimpan kesedihan dan kerinduan yang amat dalam. Di tangannya terdapat selembar foto yang sedang ia pandangi. Foto itu adalah foto milik Alka. Istri yang sangat ia cintai. Wanita yang menjadi belahan jiwanya.Hati Jeremy terasa hangat dan damai menatap senyuman sang istri di foto tersebut. Kedamaian yang telah lama tidak Jeremi rasakan, kini hadir kembali walau hanya melihat foto itu. Dan tak dapat dipungkiri, hanya Alka lah yang membuat Jeremy merasa hati damai dan tenang.Bibir Jeremy melengkung ke atas melihat potret bahagia alka. Seorang anak desa yang bahagia bermain dengan hujan salju.Jeremy sudah tahu bahwa Alka berada di Polandia. Ia mencoba mencari tahu lewat temannya yang bekerja di imigrasi untuk melacak keberadaan istrinya itu.Ucapan Nena beberapa hari lalu saat Jeremy berkunjung ke Yogyakarta, membu
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 43. Syarat Jika Ingin Terus Bertahan

"Bisa kamu jelaskan? Siapa sebenarnya orang yang merencanakan kecelakaanku lima tahun silam? Hingga aku harus kehilangan istri yang aku cintai." Diana menatap Jeremy dengan gugup. "Ke-kenapa ... ka-ka-kamu ... tanya aku? Aku nggak tahu apa-apa." "Memangnya apa hasil penyelidikanmu, Nak?" tanya Wilda dengan dada berdebar menahan takut. Jeremy tersenyum miring. "Mengaku lah Diana!" Diana mengernyit bingung. Ia sama sekali tak paham dengan apa yang dituduhkan oleh Jeremy. "Tidak masalah kalau kamu tidak mau mengaku." Jeremy meminta kepada ART, untuk menghidupkan layar televisi dan memberikan sebuah flash disk untuk disambungkan ke DVD player. ART tersebut menuruti perintah Jeremy dan terpampanglah sebuah video. Semua orang yang ada di sana dan menonton tampilan di layar televisi, terkejut seketika. "Ti-tidak." Diana menggeleng dan mengelak. "tidak I-itu bukan aku." Jeremy terkekeh. "Masih berani mengelak setelah kamu melihat semuanya?" Diana tak berani melihat wajah Jeremy. Kini
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 44. Ibu Tiri Jeremy

Jeremy melangkah keluar sendirian dari lobby hotel. Ia baru saja selesai menghadiri acara resepsi pernikahan putri bupati Konawe. Pria itu datang karena diundang oleh bupati yang merupakan teman ayahnya. "Sepertinya, setelah memegang tampuk kepemimpinan perusahaan keluarga Arthur, kamu semakin tambah sibuk?" Suara seorang wanita sepantaran dengan Wilda, berkomentar kepada Jeremy.Jeremy menoleh ke belakang. "Nyonya Hermin?"Wanita yang dipanggil Hermin itu tersenyum sinis. "Masih ingat saya kamu rupanya."Sudah lama sekali Jeremy tidak bertemu dengan wanita itu. Dan kini, orang yang masih bagian dari keluarga Arthur, itu berdiri di hadapannya. Rupanya Hermin juga hadir di resepsi tersebut. Ia datang di temani oleh asistennya, dengan tangan masing-masing menenteng hand bag, dan botol air mineral."Karena anda adalah bagian dari keluarga Arthur juga, maka saya tidak pernah lupa dengan anda, Nyonya Hermin," jawab Jeremy."Oh ya? Tidakkah kamu bermaksud untuk menjilat?" tuduh Hermin."Men
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 45. Siapa Kamu Di Masa Lalu

"Di mana?" tanya Alka kepada Robert, seorang pemuda rekan kerjanya yang mengajak keluar dari coffeeshop sebentar. "Itu di sana orangnya." Robert menunjuk ke arah kursi pengunjung paling sudut. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan akal."Oh. Kalau begitu terima kasih.""Aku permisi lanjut bekerja kembali." Robert kemudian berlalu meninggalkan Alka.Alka berjalan mendekati kursi pengunjung paling sudut untuk bertemu dengan seseorang yang dimaksud oleh temannya tadi. Alka penasaran dengan seseorang yang katanya berangkat dari jauh hanya untuk menemuinya. Ketika sudah berada di belakang orang itu, Alka menghela napas. Ia mengepalkan tangan dan mengeram kesal. Meskipun Alka tidak melihat wajah orang itu, tapi dari belakang, ia paham siapa sosok tersebut.'Mengapa aku harus bertemu lagi dengannya?" batin Alka.Meskipun Alka merasa enggan untuk bertemu sosok tersebut, Alka tetap melangkah mendekatinya. Dia juga penasaran apa maksudnya datang jauh-jauh dari Indonesia hanya untuk menemuin
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 46. Rasa kesal Alka

"Bagaimana dia bisa tahu kalau aku melahirkan?" gumam Alka kesal.Saat ini, ia tengah berjalan kaki perjalanan pulang dari bekerja. Sudah dua hari ini Alka bekerja sendiri karena Nur sakit.Raut kekesalan tampak di wajah cantik itu. Setelah pertemuannya bersama Wilda tadi siang, ia merasa tidak mood dalam melakukan pekerjaannya. Bahkan efek dari rasa kesal yang ia miliki, tak sedikit dari para pengunjung yang berbuat ulah kena semprot oleh Alka. Beruntungnya, manager coffee shop tidak memarahi Alka.Tapi ada satu hal yang mengganjal dalam pikiran Alka saat ini. Dulu saat Wilda datang ke Jogja menemuinya, wanita itu mengatakan tidak peduli Jika ia mengandung anak Jeremy atau tidak. Pertanyaannya, dari mana Wilda tahu kalau Alka hamil dan melahirkan?"Apa mungkin dia mengetahui keterangan dari Dokter yang merawatku saat aku masih di rumah sakit?" tebak Alka.Itu bisa saja benar. Meskipun Wilda ataupun Hasan tidak peduli dengan keadaan Alka, setidaknya mereka sedikit tahu apa yang terja
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 47. Bayangan Masa Lalu

Saat ini, Wilda tengah berada di dalam pesawat yang akan mendarat di Singapura. Setelah ia melakukan transit terlebih dahulu di Doha, Qatar, ia melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat yang kedua. Mata Wilda terlihat sembab karena terlalu lama menangis. Jujur ia merasa takut jika seandainya Jeremy telah membaca, atau mendengar sebuah rekaman yang telah dikirimkan oleh Alka lewat media sosial saat berada di coffee shop kemarin. Wanita paruh baya itu mengingat ucapan Diana tempo hari. Saat setelah Jeremy datang di acara makan malam dan menanyakan perihal kecelakaan yang dibuat oleh Diana, ia berniat untuk berbicara kepada Jeremy agar melupakan semua itu. Tetapi Diana melarang Wilda untuk terus menerus ikut campur dalam kehidupan Jeremy. "Berhenti menyetir putramu! Apakah tidak ada ketakutan di dalam hatimu jika seandainya Jeremy membencimu? Apalagi dia telah mengetahui bahwa istri pertamanya masih hidup dan mengetahui kalau itu adalah ulah ibu kandungnya sendiri," kata Diana. Wilda
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 48. Alamat Panti Asuhan

Siang ini, adalah hari di mana Iqbal Wirawan, ayah mertua Jeremy dilantik sebagai gubernur terpilih di provinsi Jawa Timur. Jeremy menghadiri pelantikan tersebut bersama istrinya. Hasan Arthur, Ayah Jeremy turut serta hadir di situ. Namun tidak bersama Wilda, karena Wilda masih dalam perjalanan pulang ke tanah air.Setelah acara pelantikan selesai dengan melakukan sesi pengambilan sumpah dan pemasangan lencana di bahu, Hasan Arthur adalah orang pertama yang menghampiri Iqbal Wirawan. Hasan menyalami Iqbal, serta memberikan wejangan kepada besannya tersebut."Bersikaplah baik agar warga yang menggantungkan harapan kepadamu bisa percaya sepenuhnya," ujar Hasan.Iqbal tersenyum mengangguk. "Tentu saja. Aku sudah memiliki jabatan ini. Tentu akan aku gunakan sebaik-baiknya."Jeremy tersenyum sinis mendengar ucapan Ayah mertuanya. Cara Iqbal memenangkan bursa pemilihan Gubernur saja, sudah menggunakan cara yang salah. Bagaimana mungkin dia akan menjadi pemimpin yang amanah. Setelah Hasan
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 49. Kecemasan Wilda dan Jeremy Yang Kecewa

"Kenapa Mama tiba-tiba datang ke rumahku?" tanya Jeremy yang mendapati ibunya datang ke Jakarta tepat di rumah Jeremy tempati bersama Alka dulu.Jeremy yang baru saja tiba dari Surabaya, mendapat telepon dari Mira bahwa ibunya datang berkunjung ke rumah nya. Suatu hal yang sangat mengejutkan bagi Jeremy. Sebab sang ibu sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di rumah itu. Apalagi saat ia bersama dengan Alka.Wilda menghela napas menatap putranya. "Mama tahu ini rumahmu bersama Alka. Apa memangnya Mama tidak boleh datang hanya untuk singgah sebentar?""Bukankah Mama membenci Alka? Bahkan segala sesuatu yang berhubungan dengannya, Mama sengaja menyingkirkannya," sindir Jeremy.Wilda mengerutkan kening. "Maksudmu apa?""Mama tidak pergi ke Singapura untuk berbisnis kan? Tapi Mama hanya singgah ke Singapura untuk menuju ke Polandia yang menemui istriku kan?"Wilda terkejut mendengar pertanyaan Jeremy. Namun ia segera menetralkan ekspresinya. "Istrimu? istrimu yang mana? Alka atau Diana
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 50. Anak Laki-laki Yang Mirip Jeremy

Hasan dan Iqbal duduk berdua di ruang tamu kediaman keluarga Wirawan. Dua hari setelah Iqbal selesai dilantai sebagai gubernur terpilih, Iqbal mengundang Hasan untuk makan malam dan berbincang bersama seputar bisnis yang mereka lakukan. "Caramu hebat sekali bisa memenangkan tender proyek panti asuhan itu," komentar Iqbal kepada Hasan.Meskipun Iqbal mengerjakan proyek itu bersama dengan Hasan, Iqbal tetap merasa kagum pada besannya itu. Sebab, mereka berdua hampir saja kalah. Namun berkat kecerdikan yang dimiliki oleh Hasan, mereka berdua memenangkan tender tersebut."Tentu saja karena saya memasang nilai yang lebih tinggi," ucap Hasan dengan penuh percaya diri.Hasan meraih cangkir teh yang ada di meja. Ia meminumnya dan menghirup aroma dari teh yang menenangkan."Setelah resmi dilantik sebagai gubernur, tugasmu pasti akan sangat berat. Belum lagi di kantor dinas banyak sekali, tumpukan berkas-berkas perizinan daripada pemerintah kabupaten meminta persetujuan
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status