All Chapters of Penjara Dendam Suami Konglomerat: Chapter 51 - Chapter 60

85 Chapters

Berkeliling Di Rumah Nicholas

Rumah Nicholas ternyata jauh lebih besar dan mewah dari yang di bayangkan Aleeta. Bahkan halaman di sekitar rumahnya pun juga tak kalah luasnya. Benar-benar seperti istana yang ada di cerita dongeng yang pernah Aleeta baca. Sayangnya, di rumah sebesar ini tidak ada banyak orang di dalamnya. Nicholas hanya memiliki dua penjaga, Mark dan Steven. Lalu Mary yang hanya di beri tugas untuk memasak sekaligus merawat dan menjaga Aleeta. Sedangkan untuk urusan rumah lainnya, Nicholas lebih sering menggunakan jasa layanan kebersihan ketimbang mencari dan menambah karyawan baru di rumahnya. Entah apa alasannya, Aleeta tidak tahu dan tidak ingin tahu. Lagipula untuk apa juga ia bertanya-tanya kepada Nicholas soal urusan rumahnya? Biarkan saja pria itu yang mengaturnya. Memangnya Aleeta punya hak apa? “Nona, sarapan Anda sudah siap.”Aleeta menoleh ketika Mary memanggilnya dari pintu belakang. Padahal awalnya tadi Aleeta bilang ingin menunggu di hal
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Ice Cream

Hari ini genap satu Minggu pria bernama Nicholas itu tidak pernah menampakkan dirinya di hadapan Aleeta. Kemana sebenarnya pria itu pergi? Meski berulang kali Aleeta mencoba untuk tidak peduli. Tapi tetap saja, kata kemana itu pasti selalu muncul di kepala Aleeta. Setelah hari itu, hari dimana Nicholas menyetubuhinya dengan kasar hingga membuat jahitan di kakinya terbuka. Sampai detik ini pria itu benar-benar tidak pernah menampakkan batang hidungnya. Pria itu seolah menghilang tanpa jejak.Apa Aleeta senang selama seminggu ini karena tidak bertemu dengan Nicholas? Tentu saja iya. Tapi ada saja yang membuat Aleeta heran. Rumah yang ia tinggali ini adalah rumah Nicholas. Kalau pria itu tidak pulang ke rumahnya, lalu dia pulang kemana? Pria itu pergi kemana? Ataukah ke rumah orang tuanya? Aleeta benar-benar tidak tahu.Aleeta baru saja selesai melakukan check-up di rumah sakit. Untuk mengetahui perkembangan perihal kakinya. Ketika Mary mendorong kursi rodanya menuju lobi, sudah ada mob
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Nasehat Tergila Yang Pernah Nicholas Dengar

“Apa kamu baik-baik saja?”Nicholas menoleh pada Julian. Pria itu yang tadi mengajak Nicholas agar datang ke klub elite milik Daniel sepulang bekerja. Hari ini adalah hari Sabtu, tapi tidak ada kata libur bagi Nicholas. Ia masih tetap harus bekerja, sementara orang-orang sibuk menikmati hari weekend mereka.“Hm.” Nicholas bergumam, menyesap minuman berjenis martel dalam diam.“Kenapa dengan wajahmu?” Julian mulai menggoda.Nicholas melirik tajam. “Memangnya ada apa dengan wajahku?” Tanyanya kasar.“Ya ... Seperti orang yang baru saja patah hati. Apa kamu sedang patah hati, Nich?” Julian menyengir.Nicholas menatap sepupu berengseknya itu. “Apa kamu ingin lehermu patah malam ini?”Bukanya tersinggung, Julian justru tertawa. Lalu meraih minumannya sendiri.“Sebaiknya kamu jangan macam-macam, Julian.”Nicholas menoleh pada Lukas yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya.
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Sudah Terlalu Mabuk

“Sudah cukup, Nich. Kamu sudah terlalu mabuk!” Teriak Victor ketika Nicholas terus menghabiskan botol Martell XO yang keempat. Nicholas seolah kehilangan kendali. Pria itu terus saja menegak minuman beralkohol itu tanpa henti. Tidak peduli jika dirinya kini mulai kehilangan setengah kesadaran. “Sial! Dia sepertinya benar-benar gila,” sahut Julian. Lukas hanya tersenyum ketika Nicholas berhasil mendorong tubuh Julian dengan begitu mudah, padahal kondisi pria itu sudah mabuk parah. “Aku rasa kita semua dalam masalah besar jika Mama Karina tahu, kita yang membawa Nicholas ke sini,” ujar Lukas santai. “Sialan! Kamu jangan membuatku semakin bertambah pusing.” Julian mengacak rambutnya. “Ya. Lagipula kita nggak akan terkena masalah jika kamu bisa menutup mulut soal hal ini dari ibumu,” desis Victor. Lukas terkekeh di tempatnya. Memerhatikan Julian dan Victor yang tampak kesulita
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Pria Itu Telah Kembali

“Nona, apa yang sedang Anda lakukan?” Tanya Mary ketika melihat Aleeta masuk ke dalam dapur.Padahal Mary tadi sudah menyuruh agar Aleeta menunggunya di ruang TV, selagi Mary menyiapkan makan malam.“Aku bosan.”“Anda bisa menonton televisi—““Nggak ada acara yang aku sukai, Mary,” sahut Aleeta cepat.“Lalu kenapa Anda kemari?” Mary menatap Aleeta curiga.Aleeta tersenyum. “Izinkan aku untuk membantumu.”Mary menggeleng cepat. “Tidak bisa, Nona. Lebih baik Anda menunggu—““Nggak. Pokoknya aku ingin membantu. Aku mohon, Mary. Aku berjanji nggak akan merepotkanmu,” ujar Aleeta memohon. Mary diam sejenak. Bagaimana bisa ia menolak ketika Aleeta terus-terusan menatapnya dengan mata penuh permohonan itu?“Baiklah.” Kata Mary seraya mendesah pasrah. “Anda boleh berada di sini membantu saya.”Aleeta bersorak senang. “Terima kasih—““Tapi jangan banyak-banyak.
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Sikap Yang Berbeda

“Bagaimana keadaan kakimu? Apa masih terasa sakit?”Apa?Aleeta benar-benar merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengarkan. Bahkan untuk beberapa saat ia sempat terpaku dengan pertanyaan bernada khawatir itu. Tidak hanya sampai di situ saja, entah sudah di detik yang keberapa Aleeta masih juga belum bisa bereaksi apa-apa.Otaknya terlalu bingung untuk mencerca kalimat yang keluar dari mulut Nicholas. Suara itu terdengar begitu berbeda dari biasanya. Jika biasanya setiap kalimat yang pria itu ucapkan selalu bernada tajam dan mengancam. Tapi entah kenapa malam ini, suara itu terdengar begitu lembut, pelan dan ... Khawatir.Aleeta tidak salah dalam mengira, kan? Ia takut jika semua memang benar-benar hanya sebuah mimpi. “N-nicho, apa yang kamu inginkan?” Aleeta berusaha bertanya pelan. Ia tidak ingin terlarut ke euforia itu terlalu dalam. Nicholas seketika mendongak. Mata tajamnya itu menyorot Aleeta, hing
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Apa Seperti Ini Rasanya Bercinta?

“Buka bibirmu, Aleeta.” Nicholas meminta dengan suara lembut.Aleeta sedikit tersentak ketika Nicholas kembali menurunkan wajahnya, lalu menyatukan bibir mereka. Pria itu hanya mengecup pada awalnya, kemudian mulai melumat dengan perlahan. Sementara bibir Aleeta hanya diam, tanpa membalasnya.“Cium aku,” pinta Nicholas.“B-bagaimana caranya?” Tanya Aleeta gugup.Nicholas tersenyum tipis seraya mengusap bibir Aleeta yang basah. “Bukankah kamu pernah melakukannya padaku sebelumnya?” Kata Nicholas yang membuat Aleeta seketika mengernyit. “Kamu hanya perlu mengikuti nalurimu. Dan ikuti setiap gerakan bibirku.”Nicholas kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Aleeta. Bergerak perlahan sedikit demi sedikit. Aleeta hanya diam pada awalnya, lalu dengan ragu-ragu bibirnya bergerak mengecap bibir Nicholas. Mengikuti gerakan bibir pria itu. Nicholas tersenyum di bibir Aleeta.“Terus ikuti gerakan bibirku,” bisik Nic
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Pria Itu Kembali Pergi

Aleeta mengerjap ketika merasakan sebuah tangan menyentuh bahunya. Kedua matanya perlahan terbuka, menatap sekeliling yang masih terlihat sedikit kabur. “Nona Aleeta, bangun. Saya sudah menyiapkan air mandi untuk, Anda.”“Hm.” Aleeta hanya bergumam tidak jelas. Rupanya Mary yang membangunkannya. Apa?!Kedua mata Aleeta langsung membelalak lebar. Mary? Bukankah semalam ia—dimana Nicholas? Aleeta mengernyit kebingungan ketika menyadari sisi ranjangnya tampak kosong. Tidak ada siapapun di sampingnya. Hanya dirinya berbaring seorang diri di ranjang tempat tidurnya.Aleeta menatap Mary yang sedang membuka lemari pakaiannya, memilih pakaian apa yang akan ia kenakan setelah mandi nanti.Wanita itu menyentuh dadanya. Kenapa tiba-tiba sesuatu di dalam dadanya terasa sakit? Ia masih ingat sehangat apa percintaannya dengan Nicholas semalam. Bahkan pria itu juga sempat memeluknya sebelum mereka memejamkan mata. Tapi kenapa pagi
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Masalah Perusahaan

Nicholas tengah melajukan mobilnya menuju kompleks perumahan milik kedua orang tuanya. Pagi tadi, Nicholas terbangun ketika mendengar suara ponselnya berbunyi. Dan ternyata itu adalah panggilan dari Papanya. Javier meminta agar Nicholas datang ke rumahnya pagi ini tanpa mengatakan alasan kenapa Nicholas harus datang ke sana.Nicholas mendesah ketika mobilnya berhenti di perempatan lampu merah. Mata pria itu menatap lurus ke depan. Meski semalam ia sedang mabuk, tapi hal itu tidak bisa membuat Nicholas lupa dengan apa yang sudah ia lakukan bersama Aleeta. Bahkan tadi ketika Nicholas terbangun dari tidurnya hal pertama yang ia ingat adalah bayangan bagaimana panasnya percintaan mereka semalam. Nicholas ingat bagaimana Aleeta mendesah dan terus merintih di bawahnya. Ketika bibir ranum wanita itu terus memanggil-manggil namanya. Nicholas ingat bagaimana tubuh wanita itu merona ketika Nicholas terus menyentuhnya, memasukinya dengan cara tak terkendali.
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Kedatangan Emily

“Emily?” “Sepertinya kamu nggak suka melihat kedatanganku ya, Kak?” Aleeta tersenyum ketika melihat seorang wanita yang berstatus sebagai adik Nicholas itu memasang raut wajah merajuk. “Bukan seperti itu Emily. Apa yang sedang kamu lakukan di sini?” Tanya Aleeta kemudian. Emily mendekat, lalu mendorong kursi roda Aleeta masuk ke dalam rumah. “Tentu saja untuk bertemu dengan Kakak ipar. Bukankah kita belum pernah berkenalan secara resmi sejauh ini?” Aleeta mengernyit. Apa yang membuat adik Nicholas tiba-tiba berpikiran seperti itu? “Perkenalan seperti apa yang kamu maksud?” Aleeta mendongak ke arah wanita itu. Emily tersenyum. “Ayo kita jalan-jalan,” ujarnya yang berhasil membuat Aleeta kembali mengernyit. “Emily, kamu nggak lupa dengan kondisiku, kan?” “Tentu saja nggak. Tenang saja. Ada aku,” jawab Emily santai. Aleeta tidak
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status