Beranda / Romansa / Sayang, Yuk Balikan / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab Sayang, Yuk Balikan: Bab 121 - Bab 130

210 Bab

Bab 121

"Aku nggak keberatan menguburkanmu bersamanya ...."Kalimat dari Violet ini seperti pengulang yang terus terngiang-ngiang di telinga Leon.Sepasang matanya berangsur-angsur memerah, "Aku seburuk itu di hatimu?"Begitu buruknya sampai akan menggunakan cara tercela seperti itu untuk menyerang orang lumpuh?"Benar!" Violet berkata tanpa ragu, "Kamu sama sekali bukan orang baik. Saat itu aku begitu buta bisa jatuh cinta padamu!"Setelah mengatakan itu, Violet langsung pergi dan meninggalkan Leon yang pikirannya dipenuhi dengan ucapannya. Saat itu aku begitu buta ....Jadi Violet berusaha keras untuk menikah dengannya karena cinta?Akan tetapi mereka belum pernah berhubungan sebelum menikah, jadi bagaimana dia bisa jatuh cinta padanya?Demi menemukan jawabannya, Leon pergi dan kembali ke rumah lama Keluarga Jiwono.Dia menemukan Nenek Desi yang sedang menanam bunga di taman.Saat matahari terbenam, pikiran Leon dipenuhi dengan gambaran Violet membantu Nenek Desi merawat taman selama tiga ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab 122

Saat ini dia menerima panggilan telepon dari Carmelia.Setelah melihat ke sekeliling dan tidak melihat siapa pun di sekitar, Violet menjawab panggilan itu dan berkata dengan suara yang sangat pelan, "Bibi ....""Nak, kenapa kamu nggak memberitahuku ada masalah sebesar itu terjadi?" Carmelia berkata dengan cemas di ujung telepon, "Kalau Nyonya Bella nggak memberitahuku, apa kamu berencana menyembunyikannya dariku lagi?"Violet mencubit alisnya yang sakit dan berkata, "Aku belum sempat memberitahumu.""Haist!" Carmelia menghela napas, "Bagaimana kondisi Adis?""Masih koma.""Kok begitu parah? Leon ini keterlaluan. Meskipun dia marah padamu, nggak seharusnya dia begitu kejam pada orang lumpuh.""Bibi, apa maksudmu?""Nyonya Bella baru saja meneleponku dan memberitahuku saat kecelakaan itu terjadi, seorang pelayan melihat asisten Leon tiba-tiba melepaskan tangannya dam menyebabkan kursi roda Adis mendadak terbalik ...."Ternyata benar dialah orangnya!...Rumah Keluarga Wijaya.Begitu masu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab 123

"Aku sudah kehilangan tiga kakak. Kamu adalah kakak terakhirku di dunia ini. Kamu bilang akan menjagaku dengan baik demi kakak-kakakku. Kenapa kamu malah tiba-tiba mengingkari apa yang telah kamu katakan?"Violet menangis tersedu-sedu sampai kesulitan bernapas dan berbicara banyak dengan tidak jelas, "Proyek perusahaan akan segera diluncurkan. Itu adalah industri Keluarga Hardi. Apa kamu ingin menyerahkannya kepadaku?""Aku pasti akan mati kecapekan. Bukankah kamu yang paling takut aku akan kecapekan?"Saat mengatakan ini, Violet mengeluarkan jarum perak untuk membantu Adis bertahan hidup.Banyak orang telah diselamatkan dari bahaya berkat perawatannya dan dia yakin Adis juga bisa selamat.Akan tetapi dengan pengobatannya, Adis bukannya membaik, malah benar-benar kehilangan napasnya.Melihat Adis menghembuskan napas terakhirnya dengan matanya sendiri, hati Violet benar-benar sakit sampai tidak bisa bernapas, "Kak, kak ...."Dia memegang tangan Adis dengan erat dan memanggilnya berulang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 124

Saat itu Violet baru berada di organisasi selama sebulan, tetapi dia harus menghadapi harimau putih dewasa yang sangat ganas dan telah disuntik juga.Begitulah keadaan di sana, tidak peduli mau atau tidak, berapa pun usianya, semuanya harus patuh pada instruktur.Saat bertarung melawan binatang buas itu, Violet nyaris menjadi santapan makan malam harimau. Pada saat genting, Adis tiba-tiba muncul.Dialah yang menyelamatkannya dari mulut harimau terlepas dari hidup atau matinya sendiri.Dialah yang menemaninya melalui segala macam pelatihan yang tidak manusiawi.Violet tidak akan pernah melupakan kata-katanya, "Jangan takut, kakak ada di sini!"Sulit membayangkan bagaimana jadinya Violet selama tahun-tahun sulit itu tanpa kehadirannya.Adis bagaikan cahaya yang bersinar di kegelapan.Mengingat masa lalu, air mata Violet semakin bercucuran, "Kelak aku nggak akan punya kakak lagi, nggak ada satu pun!"Cahayanya hilang dan dunianya akan menjadi gelap seperti sebelumnya.Tidak ada yang akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 125

Melihat Leon berdiri di sana tanpa menghindar, niat membunuh di mata Violet menjadi semakin kuat.Setelah menerjang ke arahnya, Violet mengangkat tangan kanan yang memegang pisau tanpa ragu dan menikam ke arah jantungnya ....Pada saat genting, Loren tiba."Kakak ipar ...."Loren berteriak dengan tidak percaya, ternyata kakak iparnya ingin membunuh kakak?Sudah tidak mencintainya sejauh ini?Tanpa memedulikan hal lain, Loren bergegas ke arah keduanya dan merebut pisau yang hendak ditusuk Violet."Kakak ipar, meskipun aku nggak tahu apa yang terjadi pada kalian berdua sampai membuatmu seperti ini, aku tetap ingin menasihatimu ...."Loren menelan ludah, "Membunuh itu melanggar hukum, apalagi dia cuma mantan suami, sama sekali nggak layak!"Leon, "..."Akal sehat Violet telah kembali setelah melihat Loren, tetapi kebenciannya pada Leon masih belum berkurang."Leon, hari ini aku akan mengampunimu demi Loren, tapi kamu nggak bisa lepas dari hukuman mati. Cepat atau lambat aku akan membuatmu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 126

Meski Grup Hardi dibangun oleh Erga, nyatanya visi misi bisnisnya sudah ketinggalan zaman. Pandu orang yang licik, selain sifatnya yang licik ini, Pandu tidak punya kemampuan yang lainnya.Selama bertahun-tahun, sebenarnya Adis yang menjaga perkembangan Grup Hardi.Adis sudah berkorban banyak demi mengembangkan Grup Hardi hingga seperti sekarang ini.Sekarang setelah Adis sudah meninggal, Violet tidak bisa membiarkan semua usaha Adis sia-sia.Namun, saat sampai ke rumah sakit dari Vila Aster, dari kejauhan terlihat ada banyak wartawan yang mengelilinginya di gerbang rumah sakit.Ada seseorang yang melihatnya dan berkata, "Pengawal Tuan Adis ada di sana!"Begitu teriakan ini terdengar, mereka semua segera mengelilinginya."Nona Violet, kabarnya Tuan Adis meninggal. Apa berita ini benar?""Kabarnya?" Tatapan mata Violet terlihat tajam. "Siapa yang bilang?"Wartawan pria itu menjawab dengan lancar, "Nggak perlu pedulikan tentang hal ini. Kamu hanya perlu menjawab, semua ini benar atau ngg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 127

"Kantor polisi?""Ya!" Sheva berkata, "Mia dan Hera melarikan diri dari Keluarga Wijaya saat terjadi masalah dengan Adis, jadi Leon mengejar mereka.""Saat itu, aku pikir akan pergi untuk menghibur Mia.""Tanpa diduga, saat sudah sampai, Leon menampar wajahnya lalu mengirim mereka ke kantor polisi dan juga menyerahkan bukti bahwa mereka menjebakmu.""Keluarga Wijaya juga menekannya. Sheva nggak punya pilihan selain dibebaskan dengan jaminan. Keduanya kemungkinan besar akan dijatuhi hukuman.""Jadi?""Jadi menurutku Leon nggak terlalu peduli pada Mia seperti yang kamu pikirkan. Kalau nggak, mana mungkin mengirimkannya ke penjara?"Bagaimanapun, setelah diam-diam memantau Keluarga Lenova begitu lama, sikap Leon terhadap Mia benar-benar membuat Sheva bertanya-tanya apakah bosnya sedang salah paham?Violet mencibir lagi, "Meskipun penjara nggak bisa bebas, belum tentu nggak aman. Mia dan Hera menyinggung Keluarga Wijaya secara terang-terangan. Kamu juga tahu sikap Pak Dimas.""Kalau kamu L
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 128

Violet mencibir, "Pandu, hanya ini kemampuanmu? Kalau bisa, serang aku sendiri!""Aku takut tanganku kotor kalau memukulmu!""Aku nggak takut!"Violet menghampirinya, mengangkat tangannya untuk menamparnya seperti kepala pelayan."Kamu, kamu, kamu ...." Pandu tidak menyangka Violet bahkan berani memukulnya. "Siapa yang ....""Plak!""Sialan!""Plak!""Sialan!""Plak!"Setiap kali mengucapkan kata-kata kotor, Violet menampar wajahnya. Setelah beberapa saat, wajahnya menjadi merah serta bengkak, Pandu sama sekali tidak punya kesempatan untuk melawan.Saat Pandu mengangkat tangannya, Violet memukulnya lagi. Lambat laun, suaranya menjadi semakin pelan, hingga benar-benar hening.Setelah Pandu akhirnya tutup mulut, Violet tersenyum dan bertanya, "Masih mau mengatakan hal lain?"Meski merasa kesal, Pandu tidak berani berbicara lagi, tapi menatap Violet dengan rasa tidak puas di matanya."Untuk apa lihat aku? Cepat katakan!" kata Violet sambil mengangkat tangannya.Pandu menundukkan kepalanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 129

Banyak orang yang hadir melihatnya, tapi tidak ada yang menghentikannya.Mereka benar-benar tidak suka dengan kehadiran Violet!Meskipun punya wasiat dari Adis, nama Violet tidak berada dalam keluarga mereka.Violet hanya seorang pengawal biasa. Meskipun lama bersama Keluarga Wijaya dan ingin menjadi kepala Keluarga Hardi, Violet tidak memenuhi syarat sama sekali!Jadi mereka senang melihat Pandu dan Violet saling berhadapan.Yang terbaik adalah keduanya kalah. Garis keturunan Erga akan dikalahkan sepenuhnya saat itu, mereka tidak perlu lagi bergantung pada orang lain.Mereka sudah lama lupa bahwa Grup Hardi didirikan oleh Erga.Terlebih lagi, mereka lupa bahwa mereka semua ada di sini hari ini berkat Erga.Mereka malah berpikir Erga terlalu sering memerintah mereka selama bertahun-tahun.Begitu melihat Pandu semakin dekat dengan Violet, orang-orang itu menjadi semakin bersemangat.Mereka bahkan tak sabar berdiskusi, siapa yang lebih cocok menjadi pewaris baru?Namun, mereka tidak pern
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 130

...Setelah pemakaman Adis, Violet secara resmi masuk di Grup Hardi.Begitu berita pengangkatannya sebagai CEO Grup Hardi muncul, semua orang menjadi heboh.Secara khusus, opini publik yang mempertanyakan karakternya membuatnya semakin heboh."Pertama dia adalah cucu angkat Keluarga Wijaya. Sekarang sudah menjadi CEO baru Keluarga Hardi. Cepat sekali menguasai posisi ini?""Kenapa tercium bau konspirasi?""Wanita racun dunia! Semakin cantik, semakin berbahaya!"Komentar ini membuat Sheva dan Bertha sangat marah.Bertha berkata, "Dasar warga net bodoh! Aku benar-benar ingin memotong jari mereka!"Noah berkata, "Mereka semua bodoh!"Sheva juga berkata, "Jelas ada yang sengaja membuat heboh hal ini. Aku sudah mengirim seseorang untuk melacak ID mereka."Di sisi lain, Violet, tokoh utama dalam insiden tersebut terlihat sangat tenang.Seolah-olah Violet bukanlah orang yang sedang dibicarakan mereka sama sekali. Sekarang hanya ada satu hal yang Violet pedulikan dan itu adalah ...."Ajukan gu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
21
DMCA.com Protection Status