Melihat Leon berdiri di sana tanpa menghindar, niat membunuh di mata Violet menjadi semakin kuat.Setelah menerjang ke arahnya, Violet mengangkat tangan kanan yang memegang pisau tanpa ragu dan menikam ke arah jantungnya ....Pada saat genting, Loren tiba."Kakak ipar ...."Loren berteriak dengan tidak percaya, ternyata kakak iparnya ingin membunuh kakak?Sudah tidak mencintainya sejauh ini?Tanpa memedulikan hal lain, Loren bergegas ke arah keduanya dan merebut pisau yang hendak ditusuk Violet."Kakak ipar, meskipun aku nggak tahu apa yang terjadi pada kalian berdua sampai membuatmu seperti ini, aku tetap ingin menasihatimu ...."Loren menelan ludah, "Membunuh itu melanggar hukum, apalagi dia cuma mantan suami, sama sekali nggak layak!"Leon, "..."Akal sehat Violet telah kembali setelah melihat Loren, tetapi kebenciannya pada Leon masih belum berkurang."Leon, hari ini aku akan mengampunimu demi Loren, tapi kamu nggak bisa lepas dari hukuman mati. Cepat atau lambat aku akan membuatmu
Meski Grup Hardi dibangun oleh Erga, nyatanya visi misi bisnisnya sudah ketinggalan zaman. Pandu orang yang licik, selain sifatnya yang licik ini, Pandu tidak punya kemampuan yang lainnya.Selama bertahun-tahun, sebenarnya Adis yang menjaga perkembangan Grup Hardi.Adis sudah berkorban banyak demi mengembangkan Grup Hardi hingga seperti sekarang ini.Sekarang setelah Adis sudah meninggal, Violet tidak bisa membiarkan semua usaha Adis sia-sia.Namun, saat sampai ke rumah sakit dari Vila Aster, dari kejauhan terlihat ada banyak wartawan yang mengelilinginya di gerbang rumah sakit.Ada seseorang yang melihatnya dan berkata, "Pengawal Tuan Adis ada di sana!"Begitu teriakan ini terdengar, mereka semua segera mengelilinginya."Nona Violet, kabarnya Tuan Adis meninggal. Apa berita ini benar?""Kabarnya?" Tatapan mata Violet terlihat tajam. "Siapa yang bilang?"Wartawan pria itu menjawab dengan lancar, "Nggak perlu pedulikan tentang hal ini. Kamu hanya perlu menjawab, semua ini benar atau ngg
"Kantor polisi?""Ya!" Sheva berkata, "Mia dan Hera melarikan diri dari Keluarga Wijaya saat terjadi masalah dengan Adis, jadi Leon mengejar mereka.""Saat itu, aku pikir akan pergi untuk menghibur Mia.""Tanpa diduga, saat sudah sampai, Leon menampar wajahnya lalu mengirim mereka ke kantor polisi dan juga menyerahkan bukti bahwa mereka menjebakmu.""Keluarga Wijaya juga menekannya. Sheva nggak punya pilihan selain dibebaskan dengan jaminan. Keduanya kemungkinan besar akan dijatuhi hukuman.""Jadi?""Jadi menurutku Leon nggak terlalu peduli pada Mia seperti yang kamu pikirkan. Kalau nggak, mana mungkin mengirimkannya ke penjara?"Bagaimanapun, setelah diam-diam memantau Keluarga Lenova begitu lama, sikap Leon terhadap Mia benar-benar membuat Sheva bertanya-tanya apakah bosnya sedang salah paham?Violet mencibir lagi, "Meskipun penjara nggak bisa bebas, belum tentu nggak aman. Mia dan Hera menyinggung Keluarga Wijaya secara terang-terangan. Kamu juga tahu sikap Pak Dimas.""Kalau kamu L
Violet mencibir, "Pandu, hanya ini kemampuanmu? Kalau bisa, serang aku sendiri!""Aku takut tanganku kotor kalau memukulmu!""Aku nggak takut!"Violet menghampirinya, mengangkat tangannya untuk menamparnya seperti kepala pelayan."Kamu, kamu, kamu ...." Pandu tidak menyangka Violet bahkan berani memukulnya. "Siapa yang ....""Plak!""Sialan!""Plak!""Sialan!""Plak!"Setiap kali mengucapkan kata-kata kotor, Violet menampar wajahnya. Setelah beberapa saat, wajahnya menjadi merah serta bengkak, Pandu sama sekali tidak punya kesempatan untuk melawan.Saat Pandu mengangkat tangannya, Violet memukulnya lagi. Lambat laun, suaranya menjadi semakin pelan, hingga benar-benar hening.Setelah Pandu akhirnya tutup mulut, Violet tersenyum dan bertanya, "Masih mau mengatakan hal lain?"Meski merasa kesal, Pandu tidak berani berbicara lagi, tapi menatap Violet dengan rasa tidak puas di matanya."Untuk apa lihat aku? Cepat katakan!" kata Violet sambil mengangkat tangannya.Pandu menundukkan kepalanya
Banyak orang yang hadir melihatnya, tapi tidak ada yang menghentikannya.Mereka benar-benar tidak suka dengan kehadiran Violet!Meskipun punya wasiat dari Adis, nama Violet tidak berada dalam keluarga mereka.Violet hanya seorang pengawal biasa. Meskipun lama bersama Keluarga Wijaya dan ingin menjadi kepala Keluarga Hardi, Violet tidak memenuhi syarat sama sekali!Jadi mereka senang melihat Pandu dan Violet saling berhadapan.Yang terbaik adalah keduanya kalah. Garis keturunan Erga akan dikalahkan sepenuhnya saat itu, mereka tidak perlu lagi bergantung pada orang lain.Mereka sudah lama lupa bahwa Grup Hardi didirikan oleh Erga.Terlebih lagi, mereka lupa bahwa mereka semua ada di sini hari ini berkat Erga.Mereka malah berpikir Erga terlalu sering memerintah mereka selama bertahun-tahun.Begitu melihat Pandu semakin dekat dengan Violet, orang-orang itu menjadi semakin bersemangat.Mereka bahkan tak sabar berdiskusi, siapa yang lebih cocok menjadi pewaris baru?Namun, mereka tidak pern
...Setelah pemakaman Adis, Violet secara resmi masuk di Grup Hardi.Begitu berita pengangkatannya sebagai CEO Grup Hardi muncul, semua orang menjadi heboh.Secara khusus, opini publik yang mempertanyakan karakternya membuatnya semakin heboh."Pertama dia adalah cucu angkat Keluarga Wijaya. Sekarang sudah menjadi CEO baru Keluarga Hardi. Cepat sekali menguasai posisi ini?""Kenapa tercium bau konspirasi?""Wanita racun dunia! Semakin cantik, semakin berbahaya!"Komentar ini membuat Sheva dan Bertha sangat marah.Bertha berkata, "Dasar warga net bodoh! Aku benar-benar ingin memotong jari mereka!"Noah berkata, "Mereka semua bodoh!"Sheva juga berkata, "Jelas ada yang sengaja membuat heboh hal ini. Aku sudah mengirim seseorang untuk melacak ID mereka."Di sisi lain, Violet, tokoh utama dalam insiden tersebut terlihat sangat tenang.Seolah-olah Violet bukanlah orang yang sedang dibicarakan mereka sama sekali. Sekarang hanya ada satu hal yang Violet pedulikan dan itu adalah ...."Ajukan gu
Grup Hardi, area parkir bawah tanah.Tengah malam pukul sebelas, Violet yang telah sibuk seharian akhirnya menyelesaikan semua pekerjaannya.Sebenarnya, dia tidak terlalu sibuk.Masih ada waktu sebelum proyek resmi dimulai, semua persiapan sudah hampir selesai, dan masing-masing sudah ada yang mengambil tanggung jawabnya.Namun, dia tetap bersikeras melakukannya sendiri, karena saat tidak bekerja, pikirannya dipenuhi dengan bayangan Adis di hadapannya di saat mengembuskan napas terakhirnya.Adegan itu hampir menjadi mimpi buruk baginya, sama seperti saat orang tua dan saudara-saudaranya dibantai dulu, membuatnya tidak berani berdiam diri.Saat berjalan menuju mobil dan bersiap membuka pintu, telinganya yang tajam menangkap suara langkah kaki samar di belakangnya.Tatapannya menjadi dingin, dan ketika langkah itu makin dekat, dia tiba-tiba berbalik.Gerakannya cukup cepat, tetapi lawannya tidak kalah cepat. Begitu dia berpaling, sebuah ujung pistol yang dingin sudah dibidikkan ke dahiny
Violet seolah tidak mendengar, tetap membungkuk masuk ke mobil. Saat dia hampir duduk di kursi, Leon tiba-tiba menariknya keluar.Tanpa berkata apa-apa, tinju Violet langsung mengarah ke wajahnya.Gerakannya cepat, tetapi Leon lebih cepat, dia langsung menangkap tinju itu di telapak tangannya."Kalau aku nggak salah, barusan aku selamatkan kamu. Begini caramu perlakukan penyelamatmu?""Penyelamat?" Violet mencemooh, "Apakah benar-benar menyelamatkan, atau bekerja sama dengan musuh, hanya kamu yang tahu!""Bekerja sama dengan musuh?" Leon tersenyum, tapi matanya penuh dengan kilatan dingin. Kalau diperhatikan, ada juga kesedihan, "Bagus, sangat bagus!"Violet dengan ekspresi dingin melepaskan tangannya, "Leon, kalau semua ini kamu lakukan agar aku cabut tuntutan, maka aku bisa dengan jelas bilang, sekarang ...."Bibir merahnya bergerak, kata demi kata dia ucapkan, "Nggak mungkin!"Setelah mengatakan itu, dia kembali tersenyum dingin, "Aku nggak peduli alasan apa pun alasan kamu lukai Ad
"Kalimat yang sebelumnya?" Loren berpikir dengan cermat, "Aku juga sangat penasaran seperti apa pemilik liontin giok berbentuk burung feniks itu?""..." Jadi penyelamat yang Leon cari adalah dirinya?Setelah mengakhiri panggilan, Violet tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.Ternyata lebih dari tiga tahun lalu, keduanya terkena obat secara bersamaan dan menjadi penawar satu sama lain.Sebenarnya liontin itu tidak hilang, melainkan khusus ditinggalkan untuk Leon setelahnya.Violet tidak pernah suka berhutang budi. Saat itu Leon membantunya dan dia tidak memiliki apa-apa selain liontin giok, jadi dia menyerahkan liontin itu kepadanya.Liontin itu diukir sendiri oleh kakeknya saat dia lahir.Keluarga Ananta memiliki lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan, sehingga kelahirannya mengundang perhatian semua orang.Awalnya dia memberikan liontin giok ini sebagai pelunasan utang, tetapi siapa tahu semakin dia membaca laporan Leon, dia menjadi semakin gelisah.Itu adalah pertama kaliny
Leon mencari seseorang untuk membuat liontin giok sesuai dengan gambar Mia dan mengeluarkan pemberitahuan hadiah.Siapa pun yang bisa memberikan petunjuk tentang liontin giok tersebut akan menerima hadiah uang tunai sebesar 40 miliar.Setelah melihatnya, Falcon langsung merasakan bahaya di dalam hatinya, "Sepertinya kali ini Leon harus mencari wanita itu!"Dia memerintahkan anak buahnya, "Violet nggak boleh tahu Leon sedang mencarinya!"Harus dikatakan kalau dia masih meremehkan Mia. Wanita itu benar-benar bisa menggambar liontin giok ini.Bahkan digambar juga hampir sama persis.Yang dibuat khusus oleh Leon terlihat sama persis seperti aslinya.Dia paling tahu betapa pentingnya liontin giok itu bagi Violet.Kalau Violet melihatnya, dia pasti akan menemui Leon untuk memintanya.Saat itu Leon pun akan tahu wanita itu adalah Violet.Semua kerja kerasnya pun akan sia-sia.Falcon menjadi semakin ingin menghabisi Leon.Selama Leon hidup satu hari, masih ada kemungkinan dia bisa bersama Viol
"Sejak awal aku cuma bertemu dengannya dua kali, makanya aku nggak tahu banyak tentang dia."Yang Mia katakan bukanlah kebenaran sepenuhnya.Memang benar dia jarang berhubungan dengan Mia. Yang salah adalah ....Meskipun jarang berhubungan, dia masih memiliki pemahaman tertentu tentang Mia.Mana mungkin seseorang yang bisa menipu keponakannya sendiri dianggap sebagai orang baik?Leon juga cukup percaya dengan perkataan Mia, "Apakah dia cuma nggak mau Violet bersamaku tanpa ada tujuan lain seperti yang dia katakan?""Seharusnya nggak ada ...." Saat berbicara, Mia tidak berani langsung bertatapan dengan Leon, "Bagaimanapun, dia adalah bibi kandung Violet. Mana mungkin dia bisa benar-benar menyakitinya? Dia cuma merasa kamu bukan pasangan yang cocok, jadi dia nggak mau Violet punya hubungan denganmu lagi."Leon hanya melirik ke arah Mia tanpa melanjutkan topik ini, "Kamu masih ingat bentuk liontin giok itu?"Mia mengangguk, "Ingat!"Leon menambahkan, "Gambarkan!"Mia mencari pena dan kert
"Sebenarnya aku nggak tahu siapa yang menyelamatkanmu ...."Sebelum bisa menyelesaikan ucapannya, Leon mencekik lehernya, "Mau mempermainkanku?"Mia langsung melepas tangan Leon dan berkata, "Bi ... biarkan aku selesaikan ucapanku dulu ...."Leon baru melepaskan tangannya dan berkata, "Katakan!""Saat bertemu denganmu, kamu sedang dalam keadaan koma. Kamu nggak mengenakan apa-apa selain celana dalam ...."Mia berusaha keras mengingat kejadian saat itu, "Meski kamu belum pernah muncul di depan umum, aku tetap tahu siapa kamu dari ayahku.""Selain itu, kamu sangat tampan. Aku pun jatuh cinta padamu cuma dengan sekali pandang dan mulai muncul pikiran yang nggak seharusnya ada.""Aku menelanjangi diriku dan berbaring bersamamu!""Setelah itu, kamu benar-benar menganggapku sebagai penyelamatmu seperti yang kuinginkan dan berjanji untuk menikah denganku, tapi siapa sangka Violet akan muncul ...."Mia dipenuhi kebencian saat membahas Violet, "Kalau bukan gara-gara dia, kita pasti sudah lama m
Setelah ditolak oleh Violet, hati Leon terasa sangat sakit, "Alasan kenapa aku membawa Mia pergi itu karena dia punya jawaban yang selama ini kucari ...."Leon menjelaskan mengapa dia membawa pergi Mia setelahnya.Setelah berbicara, dia terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan, "Aku nggak pernah jatuh cinta dengan Mia, hanya saja dia menyelamatkanku tiga tahun lalu.""Dia menyelamatkanku dan mustahil bagiku untuk nggak membalas kebaikannya. Sejak awal aku cuma berterima kasih padanya!"Violet mendengarkan dengan tenang. Setelah Leon selesai berbicara, dia bertanya, "Masih ada masalah lain?"Mendengar ucapan Violet yang cuek, rasa sakit di hati Leon semakin memburuk, "Violet, aku ....""Aku mengantuk. Aku akan tutup dulu kalau nggak ada yang lain!" Violet tidak memberi Leon kesempatan untuk menyelesaikan ucapannya.Dia tahu semua yang akan Leon katakan.Tidak pantas bagi mereka untuk membicarakan topik itu, jadi dia tidak perlu mengatakannya.Sebelum mengakhiri panggilan, Violet menamb
Violet tidak pernah menyangka Carmelia akan menyebutkan hal ini dalam catatan bunuh dirinya.Bisa dilihat dia sangat menyukai Falcon, tetapi ....Violet langsung menyimpan catatan bunuh diri itu setelah merasakan kehadiran seseorang di belakangnya, tetapi sepasang tangan besar terulur dan mengambilnya dengan paksa.Falcon membaca catatan bunuh diri dan berkata tanpa malu, "Harus kuakui kalau penilaian bibimu jauh lebih baik daripada kamu!"Violet mengambil catatan bunuh diri itu lagi, kemudian melipatnya dan memasukkannya ke dalam saku. Dia berbalik dan bersiap untuk naik ke atas tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Falcon.Falcon mengejarnya, "Dik, tiga hari lagi adalah hari baik. Bagaimana kalau kita menikah di hari itu?"Violet langsung menghentikan langkahnya, "Jangan katakan apa yang nggak seharusnya dikatakan! Mulutmu adalah harimaumu!""Kenapa? Nggak mau mengaku?" Falcon mengatupkan bibirnya, "Hari itu di kantor, kamu sendiri mengakui kalau kamu adalah pacarku dan sekarang
Orang itu datang ke sisinya dan membungkuk pada jasad Carmelia.Meskipun tidak mengalihkan pandangannya, Violet bisa melihat orang itu dari sudut matanya.Melihatnya memakai topeng, dia mencibir, "Gila!"Identitasnya sudah terungkap, tetapi dia malah memakai topengnya lagi. Apa lagi kalau bukan gila?Pria itu menoleh setelah mendengar ini, "Kenapa? Aku nggak layak memberi penghormatan?"Violet mengabaikannya.Lagi pula, obrolan mereka tidak pernah menyambung.Melihat Violet diam, pria itu berdiri dengan tenang.Awalnya Violet tidak ingin berbicara dengan pria itu, tetapi melihat pria itu tidak pergi untuk waktu yang lama dan sepertinya ingin tinggal bersamanya, akhirnya dia tidak tahan lagi untuk berkata, "Ini sudah larut, hati-hati di jalan. Aku nggak akan mengantarmu!"Pria itu menatapnya lama sekali tanpa pergi dan tiba-tiba bertanya, "Leon nggak bersalah. Setelah ini bagaimana kamu akan menangani hubunganmu dengannya?""Apa urusannya denganmu?" Violet berkata dengan tidak sabar, "K
Tindakan Carmelia tidak disangka oleh semua orang yang hadir.Violet tertegun selama beberapa detik sebelum akhirnya sadar. Dia buru-buru mengambil pisau dari tangannya dan mengambil tisu di atas meja untuk menutupi lukanya.Carmelia melepaskan tangan Violet, "Jangan pedulikan aku!"Violet tidak berkata apa-apa dan mengangkat tangan untuk menutupi lukanya, tetapi Carmelia mendorongnya lagi."Karena kamu nggak percaya padaku, jangan khawatirkan aku ....""Diam!" Violet nyaris berteriak.Carmelia menangis, "Violet, bibi salah. Bagaimanapun, nggak seharusnya aku menipumu. Aku minta maaf padamu.""Aku nggak berharap kamu akan memaafkanku, cuma berharap kamu nggak akan membenciku karena aku cuma nggak mau kamu melakukan kesalahan yang sama."Mata Violet merah padam, "Sekarang aku nggak mau mendengar apa pun darimu!"Lukanya agak dalam dan darah akan mengalir lebih banyak lagi kalau berbicara.Tidak peduli bagaimanapun, Carmelia adalah keluarga terakhirnya di dunia ini. Mustahil Violet benar
"Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya