Meski Grup Hardi dibangun oleh Erga, nyatanya visi misi bisnisnya sudah ketinggalan zaman. Pandu orang yang licik, selain sifatnya yang licik ini, Pandu tidak punya kemampuan yang lainnya.Selama bertahun-tahun, sebenarnya Adis yang menjaga perkembangan Grup Hardi.Adis sudah berkorban banyak demi mengembangkan Grup Hardi hingga seperti sekarang ini.Sekarang setelah Adis sudah meninggal, Violet tidak bisa membiarkan semua usaha Adis sia-sia.Namun, saat sampai ke rumah sakit dari Vila Aster, dari kejauhan terlihat ada banyak wartawan yang mengelilinginya di gerbang rumah sakit.Ada seseorang yang melihatnya dan berkata, "Pengawal Tuan Adis ada di sana!"Begitu teriakan ini terdengar, mereka semua segera mengelilinginya."Nona Violet, kabarnya Tuan Adis meninggal. Apa berita ini benar?""Kabarnya?" Tatapan mata Violet terlihat tajam. "Siapa yang bilang?"Wartawan pria itu menjawab dengan lancar, "Nggak perlu pedulikan tentang hal ini. Kamu hanya perlu menjawab, semua ini benar atau ngg
"Kantor polisi?""Ya!" Sheva berkata, "Mia dan Hera melarikan diri dari Keluarga Wijaya saat terjadi masalah dengan Adis, jadi Leon mengejar mereka.""Saat itu, aku pikir akan pergi untuk menghibur Mia.""Tanpa diduga, saat sudah sampai, Leon menampar wajahnya lalu mengirim mereka ke kantor polisi dan juga menyerahkan bukti bahwa mereka menjebakmu.""Keluarga Wijaya juga menekannya. Sheva nggak punya pilihan selain dibebaskan dengan jaminan. Keduanya kemungkinan besar akan dijatuhi hukuman.""Jadi?""Jadi menurutku Leon nggak terlalu peduli pada Mia seperti yang kamu pikirkan. Kalau nggak, mana mungkin mengirimkannya ke penjara?"Bagaimanapun, setelah diam-diam memantau Keluarga Lenova begitu lama, sikap Leon terhadap Mia benar-benar membuat Sheva bertanya-tanya apakah bosnya sedang salah paham?Violet mencibir lagi, "Meskipun penjara nggak bisa bebas, belum tentu nggak aman. Mia dan Hera menyinggung Keluarga Wijaya secara terang-terangan. Kamu juga tahu sikap Pak Dimas.""Kalau kamu L
Violet mencibir, "Pandu, hanya ini kemampuanmu? Kalau bisa, serang aku sendiri!""Aku takut tanganku kotor kalau memukulmu!""Aku nggak takut!"Violet menghampirinya, mengangkat tangannya untuk menamparnya seperti kepala pelayan."Kamu, kamu, kamu ...." Pandu tidak menyangka Violet bahkan berani memukulnya. "Siapa yang ....""Plak!""Sialan!""Plak!""Sialan!""Plak!"Setiap kali mengucapkan kata-kata kotor, Violet menampar wajahnya. Setelah beberapa saat, wajahnya menjadi merah serta bengkak, Pandu sama sekali tidak punya kesempatan untuk melawan.Saat Pandu mengangkat tangannya, Violet memukulnya lagi. Lambat laun, suaranya menjadi semakin pelan, hingga benar-benar hening.Setelah Pandu akhirnya tutup mulut, Violet tersenyum dan bertanya, "Masih mau mengatakan hal lain?"Meski merasa kesal, Pandu tidak berani berbicara lagi, tapi menatap Violet dengan rasa tidak puas di matanya."Untuk apa lihat aku? Cepat katakan!" kata Violet sambil mengangkat tangannya.Pandu menundukkan kepalanya
Banyak orang yang hadir melihatnya, tapi tidak ada yang menghentikannya.Mereka benar-benar tidak suka dengan kehadiran Violet!Meskipun punya wasiat dari Adis, nama Violet tidak berada dalam keluarga mereka.Violet hanya seorang pengawal biasa. Meskipun lama bersama Keluarga Wijaya dan ingin menjadi kepala Keluarga Hardi, Violet tidak memenuhi syarat sama sekali!Jadi mereka senang melihat Pandu dan Violet saling berhadapan.Yang terbaik adalah keduanya kalah. Garis keturunan Erga akan dikalahkan sepenuhnya saat itu, mereka tidak perlu lagi bergantung pada orang lain.Mereka sudah lama lupa bahwa Grup Hardi didirikan oleh Erga.Terlebih lagi, mereka lupa bahwa mereka semua ada di sini hari ini berkat Erga.Mereka malah berpikir Erga terlalu sering memerintah mereka selama bertahun-tahun.Begitu melihat Pandu semakin dekat dengan Violet, orang-orang itu menjadi semakin bersemangat.Mereka bahkan tak sabar berdiskusi, siapa yang lebih cocok menjadi pewaris baru?Namun, mereka tidak pern
...Setelah pemakaman Adis, Violet secara resmi masuk di Grup Hardi.Begitu berita pengangkatannya sebagai CEO Grup Hardi muncul, semua orang menjadi heboh.Secara khusus, opini publik yang mempertanyakan karakternya membuatnya semakin heboh."Pertama dia adalah cucu angkat Keluarga Wijaya. Sekarang sudah menjadi CEO baru Keluarga Hardi. Cepat sekali menguasai posisi ini?""Kenapa tercium bau konspirasi?""Wanita racun dunia! Semakin cantik, semakin berbahaya!"Komentar ini membuat Sheva dan Bertha sangat marah.Bertha berkata, "Dasar warga net bodoh! Aku benar-benar ingin memotong jari mereka!"Noah berkata, "Mereka semua bodoh!"Sheva juga berkata, "Jelas ada yang sengaja membuat heboh hal ini. Aku sudah mengirim seseorang untuk melacak ID mereka."Di sisi lain, Violet, tokoh utama dalam insiden tersebut terlihat sangat tenang.Seolah-olah Violet bukanlah orang yang sedang dibicarakan mereka sama sekali. Sekarang hanya ada satu hal yang Violet pedulikan dan itu adalah ...."Ajukan gu
Grup Hardi, area parkir bawah tanah.Tengah malam pukul sebelas, Violet yang telah sibuk seharian akhirnya menyelesaikan semua pekerjaannya.Sebenarnya, dia tidak terlalu sibuk.Masih ada waktu sebelum proyek resmi dimulai, semua persiapan sudah hampir selesai, dan masing-masing sudah ada yang mengambil tanggung jawabnya.Namun, dia tetap bersikeras melakukannya sendiri, karena saat tidak bekerja, pikirannya dipenuhi dengan bayangan Adis di hadapannya di saat mengembuskan napas terakhirnya.Adegan itu hampir menjadi mimpi buruk baginya, sama seperti saat orang tua dan saudara-saudaranya dibantai dulu, membuatnya tidak berani berdiam diri.Saat berjalan menuju mobil dan bersiap membuka pintu, telinganya yang tajam menangkap suara langkah kaki samar di belakangnya.Tatapannya menjadi dingin, dan ketika langkah itu makin dekat, dia tiba-tiba berbalik.Gerakannya cukup cepat, tetapi lawannya tidak kalah cepat. Begitu dia berpaling, sebuah ujung pistol yang dingin sudah dibidikkan ke dahiny
Violet seolah tidak mendengar, tetap membungkuk masuk ke mobil. Saat dia hampir duduk di kursi, Leon tiba-tiba menariknya keluar.Tanpa berkata apa-apa, tinju Violet langsung mengarah ke wajahnya.Gerakannya cepat, tetapi Leon lebih cepat, dia langsung menangkap tinju itu di telapak tangannya."Kalau aku nggak salah, barusan aku selamatkan kamu. Begini caramu perlakukan penyelamatmu?""Penyelamat?" Violet mencemooh, "Apakah benar-benar menyelamatkan, atau bekerja sama dengan musuh, hanya kamu yang tahu!""Bekerja sama dengan musuh?" Leon tersenyum, tapi matanya penuh dengan kilatan dingin. Kalau diperhatikan, ada juga kesedihan, "Bagus, sangat bagus!"Violet dengan ekspresi dingin melepaskan tangannya, "Leon, kalau semua ini kamu lakukan agar aku cabut tuntutan, maka aku bisa dengan jelas bilang, sekarang ...."Bibir merahnya bergerak, kata demi kata dia ucapkan, "Nggak mungkin!"Setelah mengatakan itu, dia kembali tersenyum dingin, "Aku nggak peduli alasan apa pun alasan kamu lukai Ad
Vila Aster, ruang baca di lantai dua."Maaf, nggak bisa bantu."Melihat pesan balasan yang akhirnya datang setelah lama menunggu, alis Leon berkerut tajam, dengan cepat dia membalas."Kurang banyak?"Pesan baru saja terkirim, dan segera muncul pemberitahuan di bawahnya.Maaf, Anda dan penerima bukan teman. Silakan tambahkan terlebih dahulu ....Violet telah menghapusnya dari WhatsAppnya.Ini pertama kalinya, pertama kalinya!Leon, marah seketika, melempar ponselnya."Bum!" Ponsel itu tepat mengenai Loren yang baru saja mendorong pintu masuk.Loren menutupi dahinya, wajahnya penuh keluhan, "Kudengar dari Joshua kalau suasana hatimu sedang buruk. Aku datang tengah malam dengan niat baik untuk lihat kamu. Kamu bukan saja hargai, tapi malah lempar ponsel ke aku!""Lihat ini, sudah bengkak. Aku ini adik kandungmu, perlu banget sekejam ini padaku?"Sebenarnya Joshua sudah mengirimkan pesan padanya di WhatsApp sejak lama, tetapi saat dia melihatnya, pesan itu sudah dikirim berjam-jam yang lal
"Carmelia, walaupun nggak ada hubungan darah, ayahku secara hukum adalah kakakmu!" Violet benar-benar tidak menyangka Carmelia akan begitu melampaui batas. Dia segera berkata, "Walaupun nggak ada ibuku, masih ada wanita lainnya.""Jangan bilang ayahku nggak menyukaimu. Walaupun dia suka, kalian juga mustahil untuk bersama!""Keluarga seperti Keluarga Ananta nggak akan pernah membiarkan hubungan nggak wajar seperti itu!""Nggak, kamu salah. Kakek dan nenekmu sama sekali nggak peduli." Carmelia menyahut dengan tegas, "Nenekmu bahkan bilang, kalau perbedaan usia antara ayahmu dan aku nggak jauh, aku bisa menjadi menantunya.""Mereka bukan orang kolot yang berpikiran sempit.""Semua ini salah ayahmu. Dia meninggalkanku dan jatuh cinta pada orang lain!""Kalian bahkan nggak pernah memulainya. Bagaimana bisa kamu bilang kalau kamu sudah ditinggalkan?" sahut Violet yang merasa bahwa Carmelia memiliki masalah mental yang besar."Walaupun kami belum pernah bersama, dia pernah bilang kalau dia a
"Ya, mereka sangat baik padaku, terutama ayahmu ...."Ketika Carmelia menyebutkan Ayah Violet, ekspresi wajahnya langsung berbeda. Bagaikan bunga yang mekar saat melihat matahari, lalu dia berkata, "Aku berusia enam tahun saat aku bergabung dengan Keluarga Ananta. Dia sepuluh tahun lebih tua dariku.""Anak laki-laki yang berusia enam belas tahun itu, tingginya sudah 1,8 meter.""Sampai sekarang, aku masih ingat adegan saat pertama kali melihatnya.""Saat itu, dia sedang nggak ada di rumah saat aku dibawa pulang oleh orang tuanya. Dia bahkan belum pulang sampai waktu makan malam.""Saat aku melihatnya, aku langsung merasa sangat canggung. Aku takut dia nggak menyukaiku. Lagi pula, siapa pun nggak akan ada yang tiba-tiba ingin punya anggota baru dalam keluarganya. Terutama ada orang yang baru diadopsi oleh orang tuanya.""Aku bahkan nggak berani menatapnya. Tapi saat itu, aku sangat terkejut. Dia nggak menolakku, justru langsung menyambutku.""Alasan dia pulang terlambat bukan karena ter
Jangankan Yessy, bahkan orang lain sekali pun akan sulit menerima pukulan seperti itu.Namun, Carmelia tampaknya sama sekali tidak menyadari kesedihan Yessy. Wanita itu bahkan menambah minyak ke dalam api sambil berkata, "Kamu benar, kalau aku nggak membutuhkanmu, untuk apa aku menghubungimu!""Sejak hari di mana aku meninggalkan panti asuhan, aku sudah berencana untuk meninggalkan segalanya! Identitas masa laluku, pengalamanku dan juga kamu!"Suara Yessy tak bisa menahan gemetar dan berkata, "Aku itu kakakmu, satu-satunya saudarimu di dunia ini.""Kakak?" Carmelia tersenyum mengejek sambil menyahut, "Mulai kecil hingga dewasa, aku nggak pernah menganggapmu sebagai Kakak. Bagiku, kamu adalah orang yang paling kubenci selain ayahnya Violet!"Saat mengucapkan bagian kedua kalimatnya, Carmelia hampir menggertakkan giginya."Kamu membenciku?" Yessy hampir tidak bisa berdiri teguh, lalu menyahut, "Kita itu kakak beradik. Aku nggak tahu apa yang sudah aku lakukan sampai membuatmu membenciku.
Ketika Carmelia melihat Violet, ekspresinya mendadak berubah. Wanita itu kemudian menatap Yessy seraya bertanya dengan nada tidak puas, "Yessy, kamu ternyata mengkhianatiku?"Yessy terdiam.Carmelia adalah adik yang selalu Yessy percaya.Ketika sesuatu terjadi, dia justru mencurigai Yessy terlebih dahulu."Carmelia, aku adalah kakak kandungmu. Apa dalam hatimu, aku orang yang nggak kamu percaya?"Carmelia yakin bahwa Yessy telah mengkhianatinya dan bertanya, "Kalau bukan kamu, bagaimana dia bisa menemukan tempat ini?"Setelah menyembunyikannya bertahun-tahun, Carmelia tidak bisa menerimanya saat Violet berhasil menemukannya.Yessy menatapnya dengan sedih dan menjawab, "Carmelia, aku benar-benar sudah salah menilaimu selama ini."Ketika orang tua mereka baru saja meninggal, dia dan Carmelia diantar ke rumah Nenek mereka yang berada di pedesaan. Kemudian, Nenek Sarita meninggalkan mereka.Awalnya, Paman mereka ingin membawa mereka pulang, tetapi Bibi mereka justru tidak mengizinkannya. O
Setelah mereka bertemu, Carmelia terus menangis dan mengeluh bahwa Violet akan segera mengetahui bahwa dialah pembunuhnya. Dia mengatakannya demi berusaha untuk mendapatkan simpati dari Yessy.Wajah Yessy makin pucat saat memikirkannya."Apa yang kamu lakukan dan cuma berdiri di sana? Bos menyuruhmu pergi, kenapa kamu nggak segera pergi?"Desakan Sheva langsung membuyarkan lamunan Yessy.Jadi, Violet tidak hanya sekadar asal bicara, tetapi dia benar-benar melepaskan Yessy?Melihat Yessy tidak sabar ingin meninggalkan Vila Magnolia, Violet segera memberi perintah pada Bertha, "Ikuti dia."Apa pun yang terjadi, Yessy tak kuasa menahan diri untuk menghubungi Carmelia.Sesuai dengan dugaan Violet, Yessy pasti akan menghubungi Carmelia segera setelah dia pergi, tetapi dia takut itu hanya jebakan. Bagaimanapun, Violet terlalu cerdik.Yessy sengaja menunda beberapa hari sebelum diam-diam menelepon Carmelia, tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.Dia selalu mengubah nomor beberapa kali.
"Bukan dia, tapi aku!" Emosi Yessy tiba-tiba menjadi tidak stabil, menunjuk dirinya sendiri seraya berseru berulang kali, "Violet, pembunuhnya itu aku. Kenapa kamu nggak percaya?""Kamu yang lebih tahu dariku, orangnya memang kamu atau bukan!" sahut Violet sambil tersenyum. Dia kembali berkata, "Carmelia juga sudah mengakuinya!""Dia melakukannya demi menanggung kesalahanku. Aku adalah kakaknya. Dia nggak bisa cuma melihatku mati!""Apa kamu ingat, kamu pernah bilang kalau kamu dan Carmelia nggak saling kenal?" tanya Violet dengan ekspresi licik yang menyiratkan keberhasilan.Yessy kemudian menyadari bahwa dia telah membocorkan rahasia. Dia segera menjawab, "Bukan itu yang kumaksud. Yang kumaksud adalah dia pasti sudah tahu identitasku, jadi dia datang untuk menanggung kesalahanku."Yang dimaksud dengan terlalu banyak bicara, justru akan menimbulkan banyak kesalahan ... Yessy sedang mengalaminya saat ini.Violet mendekatkan diri padanya, sorot matanya segelap malam, lalu dia berkata, "
Setelah menenangkan diri, Violet melanjutkan pencarian. Ketika sertifikat adopsi terlihat, tubuh Violet mulai gemetar tak terkendali.Dia bahkan tidak berani membukanya, karena takut melihat sesuatu yang akan membuatnya pingsan.Setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, Violet perlahan meraih sertifikat adopsi tersebut.Ketika dikeluarkan dan dibuka, di sana tertulis dengan jelas bahwa Carmelia memang merupakan anak angkat. Tidak hanya terdapat sertifikat adopsi, tetapi juga surat keterangan perubahan nama.Deru napas Violet makin cepat. Carmelia baru berusia enam tahun saat baru diadopsi, jadi dia selalu tahu bahwa dia bukan anggota dari Keluarga Ananta.Carmelia bergabung dalam Keluarga Ananta saat berusia enam tahun. Apakah dia benar-benar akan menganggap anggota Keluarga Ananta sebagai kerabatnya?Violet segera pergi menemui Yessy dengan membawa berbagai dokumen.Begitu memasuki pintu, Violet melemparkan semua dokumen itu di hadapan Yessy seraya bertanya, "Apa ini orang yang
Violet tidak pernah menyangka kalau adik Yessy adalah Bibi Carmelia!Saat Violet makin melihatnya, jantungnya berdetak makin kencang.Jawabannya sepertinya akan segera keluar, tetapi Violet langsung menyangkalnya dan berkata, "Nggak mungkin, informasi ini mungkin salah!"Untuk memastikan keaslian informasi tersebut, Violet segera menelepon Leon.Leon tampaknya sudah menduga bahwa Violet akan menelepon untuk memastikan informasi. Panggilan teleponnya segera tersambung hanya setelah satu dering.Suara magnetis itu langsung masuk ke telinga Violet, "Kamu sudah melihatnya?"Violet mengerutkan kening dan bertanya, "Leon, dari mana kamu mendapatkan informasi ini?""Walaupun aku nggak bisa memberitahumu dari mana asalnya, aku bisa menjamin keaslian informasinya." Leon terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan, "Sebenarnya, sejak awal aku sudah merasa kalau semuanya sangat aneh. Sepertinya Yessy sengaja mengungkapkan identitasnya. Kalau Uranus sengaja bersembunyi, dia nggak akan mungkin mudah
Jika Violet ingin mengorek yang sebenarnya dari Yessy, metode yang paling berguna adalah hipnotis.Violet sebenarnya sudah mencobanya, tetapi sama sekali tidak mempan.Dengan kata lain, Violet tetap kesulitan mengetahui siapa dalang yang sebenarnya.Di saat Violet sedang kebingungan, Leon pun hadir sambil berkata, "Coba lihat ini!"Leon menyerahkan sebuah folder kepada Violet.Violet tidak mengambil folder itu. "Biarkan aku sendiri yang menyelesaikan urusanku, aku nggak butuh bantuan Pak Leon!"Violet tahu maksud Leon baik, tetapi dia tidak ingin berutang budi pada Leon supaya pria itu tidak punya alasan untuk mengusik hidupnya.Jadi, Violet ingin memutuskan semua kemungkinan Leon bisa bersama dengannya!Tentu saja Leon tahu apa yang Violet pikirkan. "Kutaruh di sini saja, ini isinya beberapa informasi soal Yessy. Terserah kamu mau membacanya atau nggak!"Setelah meletakkan folder itu, Leon pun berjalan pergi.Selama ini dia tidak muncul karena dia tahu ada banyak hal yang Violet alami