Home / Romansa / Sayang, Yuk Balikan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Sayang, Yuk Balikan: Chapter 111 - Chapter 120

210 Chapters

Bab 111

Leon mengutus orang untuk mengikuti Violet selama beberapa hari. Pada dasarnya kalau tidak berada di rumah Keluarga Hardi, dia pasti berada di Grup Hardi dua tempat ini.Satu-satunya hal lain adalah pergi ke rumah Keluarga Wijaya.Sekarang dia adalah cucu angkat Pak Dimas, wajar kalau dia keluar masuk Keluarga Wijaya.Melihat Leon menatap map itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Joshua bertanya dengan waspada, "Pak, apa masih perlu mengikutinya?"Leon mengangkat matanya dan menatap Joshua, "Bagaimana menurutmu?""..." Jawaban yang sulit untuk dijawab lagi.Lupakan saja, dia tidak akan bertanya.Joshua berbalik dan berjalan keluar. Sesampainya di pintu, dia nyaris menabrak sekretaris yang kebetulan mendorong pintu masuk."Pak Joshua, ini undangan yang baru saja dikirim oleh Keluarga Wijaya."Joshua mengambilnya dan berjalan kembali ke meja Leon, "Undangan dari Keluarga Wijaya."Leon mengambil dan membukanya, sepasang mata gelapnya langsung berubah.Melihat ini, Joshua berjinjit untuk
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 112

Lalu teringat tatapan dingin terhadap kakaknya ....Loren yang marah mengeluarkan ponsel untuk mengambil beberapa foto dan mengirimkannya ke Leon.Karena Loren merasa tidak nyaman, jangan harap Leon bisa merasa lebih baik. Dia tidak percaya pria itu sama sekali tidak menyesal.Leon yang sedang bergegas ke rumah Keluarga Wijaya mendengar ponselnya di samping berdering beberapa kali tanpa berniat untuk melihatnya.Biasanya saat ponsel terus berdering, sebagian besar itu adalah pesan dari Loren dan hanya omong kosong yang tidak berguna, jadi dia tidak perlu memedulikannya.Dengan begini, Leon baru melihat ponselnya setelah tiba di pintu rumah Keluarga Wijaya.Leon melihat serangkaian notifikasi gambar sebagai sampah dan langsung menggulirkan layar. Dia menyimpan ponselnya ke dalam saku, kemudian keluar dari mobil dan berjalan menuju rumah Keluarga Wijaya."Paman ...."Sebelum bisa mengambil dua langkah, Leon mendengar suara Mia dari belakang, diikuti orang yang datang dan meraih lengan ka
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 113

Masih ada waktu sekitar setengah jam sebelum perjamuan resmi dimulai, tetapi hampir semua tamu yang seharusnya datang sudah tiba.Selebriti dari semua kalangan berkumpul untuk berbaur dan bercengkerama. Tempat itu terlihat sangat luar biasa.Kalau harus dikatakan, Keluarga Wijaya memang cukup berkuasa.Pak Dimas telah terlibat dalam politik sejak generasi ayahnya dan menjadi lebih makmur setelah tiba giliran Lewis.Seperti kata pepatah, kekuasaan adalah segalanya. Jadi Keluarga Jiwono yang telah menjadi pusat perhatian pun masih harus menghormati Keluarga Wijaya, belum lagi yang lain.Violet berdiri di luar kerumunan dengan tangan terlipat di depan dada, tatapannya bagaikan sinar-X saat mengamati sekelompok tamu yang mengobrol dan tertawa.Ingin melihat apakah ada sesuatu yang bisa ditemukan di antara mereka."Nona ...."Seorang pelayan datang dari belakang dan Violet berbalik, "Ada apa?""Pak Dimas bilang dia ingin memberitahumu sesuatu dan memintamu pergi ke ruang kerjanya."Pelayan
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 114

Setelah menyebut ini, Loren menjadi semakin marah, "Hari ini adalah hari besar kakak ipar. Kamu membawa Mia bersamamu dengan sikap yang menonjol, apa yang akan kakak ipar pikirkan?"Loren merasa semakin marah semakin dia berbicara lebih banyak. Awalnya tadi dia ingin berbicara dengan kakaknya, tetapi Leon dan Mia begitu dekat. Mana mungkin dia masih punya muka?Saat ingin bicara beberapa patah kata lagi, seorang pelayan tiba-tiba datang dan berkata, "Kamu Nona Loren?"Loren buru-buru berkata, "Benar!"Pelayan itu memberinya sebuah catatan.Loren membuka dan melihatnya, raut wajahnya langsung berubah. Saat hendak pergi, dia ditabrak oleh seseorang yang datang dan catatan di tangannya jatuh.Sebelum Loren bisa membungkuk, Mia sudah mengambilnya dan membaca kata-kata di atasnya di depan semua orang dengan lantang, "Loren, aku ada di ruang kerja. Cepat kemari."Loren sangat ingin mencabik-cabik Mia, "Mia, kamu sengaja melakukan ini!?"Mia terlihat santai, "Nggak, aku cuma membacanya sambil
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 115

Pak Dimas memerintahkan para pelayan untuk terus mendobrak pintu.Saat pintu terbuka, adegan di dalam membuat semua orang terkesiap, terutama Mia yang berdiri di depan.Setelah tertegun selama beberapa detik, dia menyadari apa yang dia lakukan dan buru-buru berlari ke dalam, berniat menutup pintu dari dalam.Mana mungkin Violet akan membiarkan dia melakukan apa yang diinginkannya? Dia melangkah maju dan menekan pintu, "Nona Mia, pintunya dibuka dengan susah payah. Kenapa ditutup lagi?""Kenapa? Cuma karena ibumu ada di dalam, jadi kamu begitu pelit dan ingin menyembunyikannya untuk dirimu sendiri?""Violet!" Mia meneriakkan nama Violet dengan gigi terkatup, "Kamu yang melakukan ini?""Melakukan apa?" Violet merentangkan tangannya dengan wajah polos, "Barusan aku pergi untuk mengganti baju.""Saat ganti baju, di luar pintu ada pelayan yang berjaga."Violet mengangkat tangannya dan memanggil seorang pelayan, "Beri tahu semuanya, barusan aku pergi ganti baju nggak?"Pelayan itu buru-buru
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 116

Melihat Leon yang berdiri tanpa ekspresi, Mia melepaskan diri dari cengkeraman orang-orang itu dan berlari ke arahnya, "Paman, nggak seperti ini. Dengarkan penjelasanku, aku nggak tahu apa-apa ....""Mia, masih begitu nggak punya muka!" Loren menyela dengan marah, "Barusan ibumu bilang kalian berdua yang melakukannya bersama-sama. Sekarang malah menyalahkan segalanya pada ibumu, benar-benar putri ibu yang luar biasa!"Saat Loren dan Mia berdebat, Leon menatap Violet dengan mata berkilat.Melihat Leon menatapnya, Violet langsung menatapnya dengan terang-terangan, "Pak Leon, Nona Mia datang bersamamu. Seharusnya masalah ini nggak ada hubungannya denganmu, 'kan?"Kalau berani menyelamatkan Mia, bukan hanya dirinya yang akan hancur, tetapi seluruh Keluarga Jiwono akan terkena dampaknya dan hubungan dengan Keluarga Wijaya juga akan berubah.Violet tidak percaya Leon benar-benar bisa mengabaikan segalanya demi Mia.Semua orang juga menatap Leon, menunggu jawabannya.Mia merasa takut dan menj
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 117

Mata Violet langsung membelalak dan seketika dia menepis tangan Leon sebelum berlari ke arah Adis yang akan berguling ke bawah kolam.Dia berlari dengan sangat cepat, tetapi masih terlambat satu langkah.Adis berguling ke dalam kolam.Kalau Adis normal, Violet sama sekali tidak perlu khawatir. Akan tetapi, dia bukan orang normal.Kakinya telah lumpuh selama bertahun-tahun dan sama sekali tidak mampu berenang.Violet melompat turun tanpa ragu.Karena perbedaan tinggi badan yang jauh antara pria dan wanita, Violet menghabiskan banyak upaya untuk menyelamatkan Adis.Tanpa mengambil napas, dia langsung berlutut di lantai untuk memeriksa kondisi Adis, "Kak Adis, Kak Adis ...."Adis sama sekali tidak menjawab setelah dipanggil beberapa kali. Violet buru-buru melakukan CPR padanya.Setelah melakukannya beberapa kali, Adis memuntahkan seteguk air, tetapi matanya masih terpejam.Sambil mengerucutkan bibirnya, Violet mencubit hidung Adis dengan satu tangan, kemudian mengangkat dagunya dengan tan
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 118

Mendengarkan komentar dari orang-orang di sekitar, Loren mencondongkan tubuh ke arah Leon, "Dulu kupikir masih ada kesempatan untuk mendapatkan istrimu kembali, tapi sekarang ...."Dia menepuk bahu Leon dan berkata, "Untung saja kamu nggak punya perasaan terhadap kakak ipar atau takutnya sekarang kamu akan muntah darah!"Joshua yang berada di samping menatap wajah tampan Leon yang datar, tetapi kenyataannya sama sekali tidak seperti itu dan diam-diam berpikir, 'Seharusnya darah yang nggak terlihat akan dimuntahkan seember!'Semua orang hanya fokus mendiskusikan Violet dan Adis, tidak terlalu memperhatikan Mia dan Hera.Ketika semua orang berbalik, mereka melihat entah sejak kapan sepasang ibu dan anak itu telah melarikan diri setelah melukai dua pelayan pria yang menangkap mereka dengan batu bata.Mustahil masalah ini akan dibiarkan berlalu begitu saja. Meskipun Pak Dimas tahu Leon memiliki hubungan dekat dengan Mia, dia tetap menghampirinya dan berkata, "Pak Leon, aku menerima Violet
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 119

Kata-kata yang belum diucapkan langsung terhenti oleh tamparan Leon.Mia menutupi wajahnya dengan tidak percaya dan butuh waktu lama baginya untuk sadar, "Paman, bukankah kamu percaya ...."Sebelum Mia bisa menyelesaikan ucapannya, Leon mencekik lehernya.Tenaganya begitu sehingga Mia langsung merasakannya. Udara di dadanya bagaikan balon kempes.Rasa tercekik menyapu dirinya.Hera yang tercengang dengan tamparan Leon setelah masuk baru bereaksi dan buru-buru berlari mendekat, "Pak Leon, aku tahu kamu marah, tapi ini benar-benar nggak ada hubungannya dengan Mia!"Seolah mempertaruhkan nyawanya, dia berkata, "Aku yang melakukan semuanya dan Mia sama sekali nggak tahu. Jangan sampai aku memengaruhi hubungan kalian!"Setelah melihat Hera yang khawatir, Leon mengerahkan tenaga dalam cengkeramannya di leher Mia.Wajah Mia memerah sebelum memutih dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang seolah akan mati pada detik berikutnya."Pak Leon ...." Hera benar-benar ketakutan dan langsun
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 120

Sorot mata Violet menjadi muram dan dia mengubah topik lagi, "Aku akan pergi bersiap. Untuk operasi nanti, aku sudah memutuskan aku yang akan melakukannya sendiri untukmu supaya aku bisa merasa lebih tenang.""Sungguh nggak perlu." Adis berkata, "Mungkin nanti seseorang dari Keluarga Wijaya akan datang. Jangan sampai mereka berpikir terlalu banyak setelah melihat kamu melakukan operasi padaku."Apa yang Adis katakan memang masuk akal. Violet memikirkannya dan akhirnya mengurungkan niat untuk membantunya dalam operasi.Seperti yang Adis katakan, itu hanya operasi kecil yang sederhana dan seharusnya tidak ada masalah.Mana mungkin dia tidak cemas? Kakinya belum sembuh. Kalau sampai sesuatu terjadi lagi ....Tiba-tiba pintu ruang operasi terbuka dan seorang perawat muda keluar, "Keluarga pasien, ini surat pemberitahuan penyakit kritis. Mohon tanda tangan!""Penyakit kritis?" Violet mengerutkan keningnya, "Itu hanya operasi penyumbatan paru-paru kecil, kok bisa sakit kritis?""Selama opera
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
21
DMCA.com Protection Status