Setelah menyebut ini, Loren menjadi semakin marah, "Hari ini adalah hari besar kakak ipar. Kamu membawa Mia bersamamu dengan sikap yang menonjol, apa yang akan kakak ipar pikirkan?"Loren merasa semakin marah semakin dia berbicara lebih banyak. Awalnya tadi dia ingin berbicara dengan kakaknya, tetapi Leon dan Mia begitu dekat. Mana mungkin dia masih punya muka?Saat ingin bicara beberapa patah kata lagi, seorang pelayan tiba-tiba datang dan berkata, "Kamu Nona Loren?"Loren buru-buru berkata, "Benar!"Pelayan itu memberinya sebuah catatan.Loren membuka dan melihatnya, raut wajahnya langsung berubah. Saat hendak pergi, dia ditabrak oleh seseorang yang datang dan catatan di tangannya jatuh.Sebelum Loren bisa membungkuk, Mia sudah mengambilnya dan membaca kata-kata di atasnya di depan semua orang dengan lantang, "Loren, aku ada di ruang kerja. Cepat kemari."Loren sangat ingin mencabik-cabik Mia, "Mia, kamu sengaja melakukan ini!?"Mia terlihat santai, "Nggak, aku cuma membacanya sambil
Pak Dimas memerintahkan para pelayan untuk terus mendobrak pintu.Saat pintu terbuka, adegan di dalam membuat semua orang terkesiap, terutama Mia yang berdiri di depan.Setelah tertegun selama beberapa detik, dia menyadari apa yang dia lakukan dan buru-buru berlari ke dalam, berniat menutup pintu dari dalam.Mana mungkin Violet akan membiarkan dia melakukan apa yang diinginkannya? Dia melangkah maju dan menekan pintu, "Nona Mia, pintunya dibuka dengan susah payah. Kenapa ditutup lagi?""Kenapa? Cuma karena ibumu ada di dalam, jadi kamu begitu pelit dan ingin menyembunyikannya untuk dirimu sendiri?""Violet!" Mia meneriakkan nama Violet dengan gigi terkatup, "Kamu yang melakukan ini?""Melakukan apa?" Violet merentangkan tangannya dengan wajah polos, "Barusan aku pergi untuk mengganti baju.""Saat ganti baju, di luar pintu ada pelayan yang berjaga."Violet mengangkat tangannya dan memanggil seorang pelayan, "Beri tahu semuanya, barusan aku pergi ganti baju nggak?"Pelayan itu buru-buru
Melihat Leon yang berdiri tanpa ekspresi, Mia melepaskan diri dari cengkeraman orang-orang itu dan berlari ke arahnya, "Paman, nggak seperti ini. Dengarkan penjelasanku, aku nggak tahu apa-apa ....""Mia, masih begitu nggak punya muka!" Loren menyela dengan marah, "Barusan ibumu bilang kalian berdua yang melakukannya bersama-sama. Sekarang malah menyalahkan segalanya pada ibumu, benar-benar putri ibu yang luar biasa!"Saat Loren dan Mia berdebat, Leon menatap Violet dengan mata berkilat.Melihat Leon menatapnya, Violet langsung menatapnya dengan terang-terangan, "Pak Leon, Nona Mia datang bersamamu. Seharusnya masalah ini nggak ada hubungannya denganmu, 'kan?"Kalau berani menyelamatkan Mia, bukan hanya dirinya yang akan hancur, tetapi seluruh Keluarga Jiwono akan terkena dampaknya dan hubungan dengan Keluarga Wijaya juga akan berubah.Violet tidak percaya Leon benar-benar bisa mengabaikan segalanya demi Mia.Semua orang juga menatap Leon, menunggu jawabannya.Mia merasa takut dan menj
Mata Violet langsung membelalak dan seketika dia menepis tangan Leon sebelum berlari ke arah Adis yang akan berguling ke bawah kolam.Dia berlari dengan sangat cepat, tetapi masih terlambat satu langkah.Adis berguling ke dalam kolam.Kalau Adis normal, Violet sama sekali tidak perlu khawatir. Akan tetapi, dia bukan orang normal.Kakinya telah lumpuh selama bertahun-tahun dan sama sekali tidak mampu berenang.Violet melompat turun tanpa ragu.Karena perbedaan tinggi badan yang jauh antara pria dan wanita, Violet menghabiskan banyak upaya untuk menyelamatkan Adis.Tanpa mengambil napas, dia langsung berlutut di lantai untuk memeriksa kondisi Adis, "Kak Adis, Kak Adis ...."Adis sama sekali tidak menjawab setelah dipanggil beberapa kali. Violet buru-buru melakukan CPR padanya.Setelah melakukannya beberapa kali, Adis memuntahkan seteguk air, tetapi matanya masih terpejam.Sambil mengerucutkan bibirnya, Violet mencubit hidung Adis dengan satu tangan, kemudian mengangkat dagunya dengan tan
Mendengarkan komentar dari orang-orang di sekitar, Loren mencondongkan tubuh ke arah Leon, "Dulu kupikir masih ada kesempatan untuk mendapatkan istrimu kembali, tapi sekarang ...."Dia menepuk bahu Leon dan berkata, "Untung saja kamu nggak punya perasaan terhadap kakak ipar atau takutnya sekarang kamu akan muntah darah!"Joshua yang berada di samping menatap wajah tampan Leon yang datar, tetapi kenyataannya sama sekali tidak seperti itu dan diam-diam berpikir, 'Seharusnya darah yang nggak terlihat akan dimuntahkan seember!'Semua orang hanya fokus mendiskusikan Violet dan Adis, tidak terlalu memperhatikan Mia dan Hera.Ketika semua orang berbalik, mereka melihat entah sejak kapan sepasang ibu dan anak itu telah melarikan diri setelah melukai dua pelayan pria yang menangkap mereka dengan batu bata.Mustahil masalah ini akan dibiarkan berlalu begitu saja. Meskipun Pak Dimas tahu Leon memiliki hubungan dekat dengan Mia, dia tetap menghampirinya dan berkata, "Pak Leon, aku menerima Violet
Kata-kata yang belum diucapkan langsung terhenti oleh tamparan Leon.Mia menutupi wajahnya dengan tidak percaya dan butuh waktu lama baginya untuk sadar, "Paman, bukankah kamu percaya ...."Sebelum Mia bisa menyelesaikan ucapannya, Leon mencekik lehernya.Tenaganya begitu sehingga Mia langsung merasakannya. Udara di dadanya bagaikan balon kempes.Rasa tercekik menyapu dirinya.Hera yang tercengang dengan tamparan Leon setelah masuk baru bereaksi dan buru-buru berlari mendekat, "Pak Leon, aku tahu kamu marah, tapi ini benar-benar nggak ada hubungannya dengan Mia!"Seolah mempertaruhkan nyawanya, dia berkata, "Aku yang melakukan semuanya dan Mia sama sekali nggak tahu. Jangan sampai aku memengaruhi hubungan kalian!"Setelah melihat Hera yang khawatir, Leon mengerahkan tenaga dalam cengkeramannya di leher Mia.Wajah Mia memerah sebelum memutih dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang seolah akan mati pada detik berikutnya."Pak Leon ...." Hera benar-benar ketakutan dan langsun
Sorot mata Violet menjadi muram dan dia mengubah topik lagi, "Aku akan pergi bersiap. Untuk operasi nanti, aku sudah memutuskan aku yang akan melakukannya sendiri untukmu supaya aku bisa merasa lebih tenang.""Sungguh nggak perlu." Adis berkata, "Mungkin nanti seseorang dari Keluarga Wijaya akan datang. Jangan sampai mereka berpikir terlalu banyak setelah melihat kamu melakukan operasi padaku."Apa yang Adis katakan memang masuk akal. Violet memikirkannya dan akhirnya mengurungkan niat untuk membantunya dalam operasi.Seperti yang Adis katakan, itu hanya operasi kecil yang sederhana dan seharusnya tidak ada masalah.Mana mungkin dia tidak cemas? Kakinya belum sembuh. Kalau sampai sesuatu terjadi lagi ....Tiba-tiba pintu ruang operasi terbuka dan seorang perawat muda keluar, "Keluarga pasien, ini surat pemberitahuan penyakit kritis. Mohon tanda tangan!""Penyakit kritis?" Violet mengerutkan keningnya, "Itu hanya operasi penyumbatan paru-paru kecil, kok bisa sakit kritis?""Selama opera
"Aku nggak keberatan menguburkanmu bersamanya ...."Kalimat dari Violet ini seperti pengulang yang terus terngiang-ngiang di telinga Leon.Sepasang matanya berangsur-angsur memerah, "Aku seburuk itu di hatimu?"Begitu buruknya sampai akan menggunakan cara tercela seperti itu untuk menyerang orang lumpuh?"Benar!" Violet berkata tanpa ragu, "Kamu sama sekali bukan orang baik. Saat itu aku begitu buta bisa jatuh cinta padamu!"Setelah mengatakan itu, Violet langsung pergi dan meninggalkan Leon yang pikirannya dipenuhi dengan ucapannya. Saat itu aku begitu buta ....Jadi Violet berusaha keras untuk menikah dengannya karena cinta?Akan tetapi mereka belum pernah berhubungan sebelum menikah, jadi bagaimana dia bisa jatuh cinta padanya?Demi menemukan jawabannya, Leon pergi dan kembali ke rumah lama Keluarga Jiwono.Dia menemukan Nenek Desi yang sedang menanam bunga di taman.Saat matahari terbenam, pikiran Leon dipenuhi dengan gambaran Violet membantu Nenek Desi merawat taman selama tiga ta
"Kalimat yang sebelumnya?" Loren berpikir dengan cermat, "Aku juga sangat penasaran seperti apa pemilik liontin giok berbentuk burung feniks itu?""..." Jadi penyelamat yang Leon cari adalah dirinya?Setelah mengakhiri panggilan, Violet tidak bisa tenang untuk waktu yang lama.Ternyata lebih dari tiga tahun lalu, keduanya terkena obat secara bersamaan dan menjadi penawar satu sama lain.Sebenarnya liontin itu tidak hilang, melainkan khusus ditinggalkan untuk Leon setelahnya.Violet tidak pernah suka berhutang budi. Saat itu Leon membantunya dan dia tidak memiliki apa-apa selain liontin giok, jadi dia menyerahkan liontin itu kepadanya.Liontin itu diukir sendiri oleh kakeknya saat dia lahir.Keluarga Ananta memiliki lebih banyak anak laki-laki daripada perempuan, sehingga kelahirannya mengundang perhatian semua orang.Awalnya dia memberikan liontin giok ini sebagai pelunasan utang, tetapi siapa tahu semakin dia membaca laporan Leon, dia menjadi semakin gelisah.Itu adalah pertama kaliny
Leon mencari seseorang untuk membuat liontin giok sesuai dengan gambar Mia dan mengeluarkan pemberitahuan hadiah.Siapa pun yang bisa memberikan petunjuk tentang liontin giok tersebut akan menerima hadiah uang tunai sebesar 40 miliar.Setelah melihatnya, Falcon langsung merasakan bahaya di dalam hatinya, "Sepertinya kali ini Leon harus mencari wanita itu!"Dia memerintahkan anak buahnya, "Violet nggak boleh tahu Leon sedang mencarinya!"Harus dikatakan kalau dia masih meremehkan Mia. Wanita itu benar-benar bisa menggambar liontin giok ini.Bahkan digambar juga hampir sama persis.Yang dibuat khusus oleh Leon terlihat sama persis seperti aslinya.Dia paling tahu betapa pentingnya liontin giok itu bagi Violet.Kalau Violet melihatnya, dia pasti akan menemui Leon untuk memintanya.Saat itu Leon pun akan tahu wanita itu adalah Violet.Semua kerja kerasnya pun akan sia-sia.Falcon menjadi semakin ingin menghabisi Leon.Selama Leon hidup satu hari, masih ada kemungkinan dia bisa bersama Viol
"Sejak awal aku cuma bertemu dengannya dua kali, makanya aku nggak tahu banyak tentang dia."Yang Mia katakan bukanlah kebenaran sepenuhnya.Memang benar dia jarang berhubungan dengan Mia. Yang salah adalah ....Meskipun jarang berhubungan, dia masih memiliki pemahaman tertentu tentang Mia.Mana mungkin seseorang yang bisa menipu keponakannya sendiri dianggap sebagai orang baik?Leon juga cukup percaya dengan perkataan Mia, "Apakah dia cuma nggak mau Violet bersamaku tanpa ada tujuan lain seperti yang dia katakan?""Seharusnya nggak ada ...." Saat berbicara, Mia tidak berani langsung bertatapan dengan Leon, "Bagaimanapun, dia adalah bibi kandung Violet. Mana mungkin dia bisa benar-benar menyakitinya? Dia cuma merasa kamu bukan pasangan yang cocok, jadi dia nggak mau Violet punya hubungan denganmu lagi."Leon hanya melirik ke arah Mia tanpa melanjutkan topik ini, "Kamu masih ingat bentuk liontin giok itu?"Mia mengangguk, "Ingat!"Leon menambahkan, "Gambarkan!"Mia mencari pena dan kert
"Sebenarnya aku nggak tahu siapa yang menyelamatkanmu ...."Sebelum bisa menyelesaikan ucapannya, Leon mencekik lehernya, "Mau mempermainkanku?"Mia langsung melepas tangan Leon dan berkata, "Bi ... biarkan aku selesaikan ucapanku dulu ...."Leon baru melepaskan tangannya dan berkata, "Katakan!""Saat bertemu denganmu, kamu sedang dalam keadaan koma. Kamu nggak mengenakan apa-apa selain celana dalam ...."Mia berusaha keras mengingat kejadian saat itu, "Meski kamu belum pernah muncul di depan umum, aku tetap tahu siapa kamu dari ayahku.""Selain itu, kamu sangat tampan. Aku pun jatuh cinta padamu cuma dengan sekali pandang dan mulai muncul pikiran yang nggak seharusnya ada.""Aku menelanjangi diriku dan berbaring bersamamu!""Setelah itu, kamu benar-benar menganggapku sebagai penyelamatmu seperti yang kuinginkan dan berjanji untuk menikah denganku, tapi siapa sangka Violet akan muncul ...."Mia dipenuhi kebencian saat membahas Violet, "Kalau bukan gara-gara dia, kita pasti sudah lama m
Setelah ditolak oleh Violet, hati Leon terasa sangat sakit, "Alasan kenapa aku membawa Mia pergi itu karena dia punya jawaban yang selama ini kucari ...."Leon menjelaskan mengapa dia membawa pergi Mia setelahnya.Setelah berbicara, dia terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan, "Aku nggak pernah jatuh cinta dengan Mia, hanya saja dia menyelamatkanku tiga tahun lalu.""Dia menyelamatkanku dan mustahil bagiku untuk nggak membalas kebaikannya. Sejak awal aku cuma berterima kasih padanya!"Violet mendengarkan dengan tenang. Setelah Leon selesai berbicara, dia bertanya, "Masih ada masalah lain?"Mendengar ucapan Violet yang cuek, rasa sakit di hati Leon semakin memburuk, "Violet, aku ....""Aku mengantuk. Aku akan tutup dulu kalau nggak ada yang lain!" Violet tidak memberi Leon kesempatan untuk menyelesaikan ucapannya.Dia tahu semua yang akan Leon katakan.Tidak pantas bagi mereka untuk membicarakan topik itu, jadi dia tidak perlu mengatakannya.Sebelum mengakhiri panggilan, Violet menamb
Violet tidak pernah menyangka Carmelia akan menyebutkan hal ini dalam catatan bunuh dirinya.Bisa dilihat dia sangat menyukai Falcon, tetapi ....Violet langsung menyimpan catatan bunuh diri itu setelah merasakan kehadiran seseorang di belakangnya, tetapi sepasang tangan besar terulur dan mengambilnya dengan paksa.Falcon membaca catatan bunuh diri dan berkata tanpa malu, "Harus kuakui kalau penilaian bibimu jauh lebih baik daripada kamu!"Violet mengambil catatan bunuh diri itu lagi, kemudian melipatnya dan memasukkannya ke dalam saku. Dia berbalik dan bersiap untuk naik ke atas tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Falcon.Falcon mengejarnya, "Dik, tiga hari lagi adalah hari baik. Bagaimana kalau kita menikah di hari itu?"Violet langsung menghentikan langkahnya, "Jangan katakan apa yang nggak seharusnya dikatakan! Mulutmu adalah harimaumu!""Kenapa? Nggak mau mengaku?" Falcon mengatupkan bibirnya, "Hari itu di kantor, kamu sendiri mengakui kalau kamu adalah pacarku dan sekarang
Orang itu datang ke sisinya dan membungkuk pada jasad Carmelia.Meskipun tidak mengalihkan pandangannya, Violet bisa melihat orang itu dari sudut matanya.Melihatnya memakai topeng, dia mencibir, "Gila!"Identitasnya sudah terungkap, tetapi dia malah memakai topengnya lagi. Apa lagi kalau bukan gila?Pria itu menoleh setelah mendengar ini, "Kenapa? Aku nggak layak memberi penghormatan?"Violet mengabaikannya.Lagi pula, obrolan mereka tidak pernah menyambung.Melihat Violet diam, pria itu berdiri dengan tenang.Awalnya Violet tidak ingin berbicara dengan pria itu, tetapi melihat pria itu tidak pergi untuk waktu yang lama dan sepertinya ingin tinggal bersamanya, akhirnya dia tidak tahan lagi untuk berkata, "Ini sudah larut, hati-hati di jalan. Aku nggak akan mengantarmu!"Pria itu menatapnya lama sekali tanpa pergi dan tiba-tiba bertanya, "Leon nggak bersalah. Setelah ini bagaimana kamu akan menangani hubunganmu dengannya?""Apa urusannya denganmu?" Violet berkata dengan tidak sabar, "K
Tindakan Carmelia tidak disangka oleh semua orang yang hadir.Violet tertegun selama beberapa detik sebelum akhirnya sadar. Dia buru-buru mengambil pisau dari tangannya dan mengambil tisu di atas meja untuk menutupi lukanya.Carmelia melepaskan tangan Violet, "Jangan pedulikan aku!"Violet tidak berkata apa-apa dan mengangkat tangan untuk menutupi lukanya, tetapi Carmelia mendorongnya lagi."Karena kamu nggak percaya padaku, jangan khawatirkan aku ....""Diam!" Violet nyaris berteriak.Carmelia menangis, "Violet, bibi salah. Bagaimanapun, nggak seharusnya aku menipumu. Aku minta maaf padamu.""Aku nggak berharap kamu akan memaafkanku, cuma berharap kamu nggak akan membenciku karena aku cuma nggak mau kamu melakukan kesalahan yang sama."Mata Violet merah padam, "Sekarang aku nggak mau mendengar apa pun darimu!"Lukanya agak dalam dan darah akan mengalir lebih banyak lagi kalau berbicara.Tidak peduli bagaimanapun, Carmelia adalah keluarga terakhirnya di dunia ini. Mustahil Violet benar
"Bisa dibilang aku membesarkanmu dan aku paling mengerti tabiatmu. Kalau nggak menyerah sepenuhnya padanya, kamu nggak akan pernah pergi.""Jadi aku bekerja sama dengan Hera dan sengaja menyebabkan penculikan. Awalnya itu cuma untuk pertunjukan, tapi siapa sangka ternyata Hera bersungguh-sungguh dalam pertunjukan itu dan menyuruh penculik menyakitimu ...."Carmelia menangis saat berbicara, "Kamu nggak tahu betapa takut dan menyesalnya aku saat mengetahui kamu terluka parah dan nyawamu berada di ujung tanduk.""Aku berkata pada diriku sendiri. Kalau sampai sesuatu terjadi padamu, aku nggak akan pernah memaafkan diriku sendiri.""Menurut ucapanmu, setelah itu Violet mengajukan gugatan cerai padaku. Kenapa kamu meracuni Mia lagi?"Leon sudah lama berhenti mendengarkan alasannya yang tidak masuk akal."Tentu saja untuk sepenuhnya menghancurkan perasaannya padamu!" Violet memelototi Leon dengan penuh kebencian, "Dia telah menikah denganmu selama tiga tahun. Demi kamu, dia menahan amarahnya