"Aku nggak keberatan menguburkanmu bersamanya ...."Kalimat dari Violet ini seperti pengulang yang terus terngiang-ngiang di telinga Leon.Sepasang matanya berangsur-angsur memerah, "Aku seburuk itu di hatimu?"Begitu buruknya sampai akan menggunakan cara tercela seperti itu untuk menyerang orang lumpuh?"Benar!" Violet berkata tanpa ragu, "Kamu sama sekali bukan orang baik. Saat itu aku begitu buta bisa jatuh cinta padamu!"Setelah mengatakan itu, Violet langsung pergi dan meninggalkan Leon yang pikirannya dipenuhi dengan ucapannya. Saat itu aku begitu buta ....Jadi Violet berusaha keras untuk menikah dengannya karena cinta?Akan tetapi mereka belum pernah berhubungan sebelum menikah, jadi bagaimana dia bisa jatuh cinta padanya?Demi menemukan jawabannya, Leon pergi dan kembali ke rumah lama Keluarga Jiwono.Dia menemukan Nenek Desi yang sedang menanam bunga di taman.Saat matahari terbenam, pikiran Leon dipenuhi dengan gambaran Violet membantu Nenek Desi merawat taman selama tiga ta
Saat ini dia menerima panggilan telepon dari Carmelia.Setelah melihat ke sekeliling dan tidak melihat siapa pun di sekitar, Violet menjawab panggilan itu dan berkata dengan suara yang sangat pelan, "Bibi ....""Nak, kenapa kamu nggak memberitahuku ada masalah sebesar itu terjadi?" Carmelia berkata dengan cemas di ujung telepon, "Kalau Nyonya Bella nggak memberitahuku, apa kamu berencana menyembunyikannya dariku lagi?"Violet mencubit alisnya yang sakit dan berkata, "Aku belum sempat memberitahumu.""Haist!" Carmelia menghela napas, "Bagaimana kondisi Adis?""Masih koma.""Kok begitu parah? Leon ini keterlaluan. Meskipun dia marah padamu, nggak seharusnya dia begitu kejam pada orang lumpuh.""Bibi, apa maksudmu?""Nyonya Bella baru saja meneleponku dan memberitahuku saat kecelakaan itu terjadi, seorang pelayan melihat asisten Leon tiba-tiba melepaskan tangannya dam menyebabkan kursi roda Adis mendadak terbalik ...."Ternyata benar dialah orangnya!...Rumah Keluarga Wijaya.Begitu masu
"Aku sudah kehilangan tiga kakak. Kamu adalah kakak terakhirku di dunia ini. Kamu bilang akan menjagaku dengan baik demi kakak-kakakku. Kenapa kamu malah tiba-tiba mengingkari apa yang telah kamu katakan?"Violet menangis tersedu-sedu sampai kesulitan bernapas dan berbicara banyak dengan tidak jelas, "Proyek perusahaan akan segera diluncurkan. Itu adalah industri Keluarga Hardi. Apa kamu ingin menyerahkannya kepadaku?""Aku pasti akan mati kecapekan. Bukankah kamu yang paling takut aku akan kecapekan?"Saat mengatakan ini, Violet mengeluarkan jarum perak untuk membantu Adis bertahan hidup.Banyak orang telah diselamatkan dari bahaya berkat perawatannya dan dia yakin Adis juga bisa selamat.Akan tetapi dengan pengobatannya, Adis bukannya membaik, malah benar-benar kehilangan napasnya.Melihat Adis menghembuskan napas terakhirnya dengan matanya sendiri, hati Violet benar-benar sakit sampai tidak bisa bernapas, "Kak, kak ...."Dia memegang tangan Adis dengan erat dan memanggilnya berulang
Saat itu Violet baru berada di organisasi selama sebulan, tetapi dia harus menghadapi harimau putih dewasa yang sangat ganas dan telah disuntik juga.Begitulah keadaan di sana, tidak peduli mau atau tidak, berapa pun usianya, semuanya harus patuh pada instruktur.Saat bertarung melawan binatang buas itu, Violet nyaris menjadi santapan makan malam harimau. Pada saat genting, Adis tiba-tiba muncul.Dialah yang menyelamatkannya dari mulut harimau terlepas dari hidup atau matinya sendiri.Dialah yang menemaninya melalui segala macam pelatihan yang tidak manusiawi.Violet tidak akan pernah melupakan kata-katanya, "Jangan takut, kakak ada di sini!"Sulit membayangkan bagaimana jadinya Violet selama tahun-tahun sulit itu tanpa kehadirannya.Adis bagaikan cahaya yang bersinar di kegelapan.Mengingat masa lalu, air mata Violet semakin bercucuran, "Kelak aku nggak akan punya kakak lagi, nggak ada satu pun!"Cahayanya hilang dan dunianya akan menjadi gelap seperti sebelumnya.Tidak ada yang akan
Melihat Leon berdiri di sana tanpa menghindar, niat membunuh di mata Violet menjadi semakin kuat.Setelah menerjang ke arahnya, Violet mengangkat tangan kanan yang memegang pisau tanpa ragu dan menikam ke arah jantungnya ....Pada saat genting, Loren tiba."Kakak ipar ...."Loren berteriak dengan tidak percaya, ternyata kakak iparnya ingin membunuh kakak?Sudah tidak mencintainya sejauh ini?Tanpa memedulikan hal lain, Loren bergegas ke arah keduanya dan merebut pisau yang hendak ditusuk Violet."Kakak ipar, meskipun aku nggak tahu apa yang terjadi pada kalian berdua sampai membuatmu seperti ini, aku tetap ingin menasihatimu ...."Loren menelan ludah, "Membunuh itu melanggar hukum, apalagi dia cuma mantan suami, sama sekali nggak layak!"Leon, "..."Akal sehat Violet telah kembali setelah melihat Loren, tetapi kebenciannya pada Leon masih belum berkurang."Leon, hari ini aku akan mengampunimu demi Loren, tapi kamu nggak bisa lepas dari hukuman mati. Cepat atau lambat aku akan membuatmu
Meski Grup Hardi dibangun oleh Erga, nyatanya visi misi bisnisnya sudah ketinggalan zaman. Pandu orang yang licik, selain sifatnya yang licik ini, Pandu tidak punya kemampuan yang lainnya.Selama bertahun-tahun, sebenarnya Adis yang menjaga perkembangan Grup Hardi.Adis sudah berkorban banyak demi mengembangkan Grup Hardi hingga seperti sekarang ini.Sekarang setelah Adis sudah meninggal, Violet tidak bisa membiarkan semua usaha Adis sia-sia.Namun, saat sampai ke rumah sakit dari Vila Aster, dari kejauhan terlihat ada banyak wartawan yang mengelilinginya di gerbang rumah sakit.Ada seseorang yang melihatnya dan berkata, "Pengawal Tuan Adis ada di sana!"Begitu teriakan ini terdengar, mereka semua segera mengelilinginya."Nona Violet, kabarnya Tuan Adis meninggal. Apa berita ini benar?""Kabarnya?" Tatapan mata Violet terlihat tajam. "Siapa yang bilang?"Wartawan pria itu menjawab dengan lancar, "Nggak perlu pedulikan tentang hal ini. Kamu hanya perlu menjawab, semua ini benar atau ngg
"Kantor polisi?""Ya!" Sheva berkata, "Mia dan Hera melarikan diri dari Keluarga Wijaya saat terjadi masalah dengan Adis, jadi Leon mengejar mereka.""Saat itu, aku pikir akan pergi untuk menghibur Mia.""Tanpa diduga, saat sudah sampai, Leon menampar wajahnya lalu mengirim mereka ke kantor polisi dan juga menyerahkan bukti bahwa mereka menjebakmu.""Keluarga Wijaya juga menekannya. Sheva nggak punya pilihan selain dibebaskan dengan jaminan. Keduanya kemungkinan besar akan dijatuhi hukuman.""Jadi?""Jadi menurutku Leon nggak terlalu peduli pada Mia seperti yang kamu pikirkan. Kalau nggak, mana mungkin mengirimkannya ke penjara?"Bagaimanapun, setelah diam-diam memantau Keluarga Lenova begitu lama, sikap Leon terhadap Mia benar-benar membuat Sheva bertanya-tanya apakah bosnya sedang salah paham?Violet mencibir lagi, "Meskipun penjara nggak bisa bebas, belum tentu nggak aman. Mia dan Hera menyinggung Keluarga Wijaya secara terang-terangan. Kamu juga tahu sikap Pak Dimas.""Kalau kamu L
Violet mencibir, "Pandu, hanya ini kemampuanmu? Kalau bisa, serang aku sendiri!""Aku takut tanganku kotor kalau memukulmu!""Aku nggak takut!"Violet menghampirinya, mengangkat tangannya untuk menamparnya seperti kepala pelayan."Kamu, kamu, kamu ...." Pandu tidak menyangka Violet bahkan berani memukulnya. "Siapa yang ....""Plak!""Sialan!""Plak!""Sialan!""Plak!"Setiap kali mengucapkan kata-kata kotor, Violet menampar wajahnya. Setelah beberapa saat, wajahnya menjadi merah serta bengkak, Pandu sama sekali tidak punya kesempatan untuk melawan.Saat Pandu mengangkat tangannya, Violet memukulnya lagi. Lambat laun, suaranya menjadi semakin pelan, hingga benar-benar hening.Setelah Pandu akhirnya tutup mulut, Violet tersenyum dan bertanya, "Masih mau mengatakan hal lain?"Meski merasa kesal, Pandu tidak berani berbicara lagi, tapi menatap Violet dengan rasa tidak puas di matanya."Untuk apa lihat aku? Cepat katakan!" kata Violet sambil mengangkat tangannya.Pandu menundukkan kepalanya
Jika orang lain, Leon pasti sudah menentangnya, tapi dia adalah tetua Violet, Carmelia, jadi hanya bisa menekan rasa kekesalannya dan tersenyum. "Dulu aku nggak tahu hubunganmu dengan Violet, jadi nggak pernah mengunjungimu ...."Sebelum Leon selesai berbicara, Carmelia segera menghentikannya. "Kalaupun kamu tahu, kamu mungkin akan meremehkanku. Lagi pula, kamu nggak pernah menganggap Violet sebagai istrimu!"Violet terdiam.Leon baru saja dimarahi olehnya dan sekarang oleh bibinya lagi, Leon pasti merasa sangat trauma kali ini.Leon ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi Carmelia langsung menarik Violet dan berkata, "Ayo pergi!"Mereka berdua langsung masuk ke mobil dan pergi tanpa menyapa Leon.Carmelia bertanya pada Violet di dalam mobil, "Kamu berencana untuk kembali?""Mana mungkin!" Raut wajah Violet penuh dengan kekesalan. "Kenapa kalian berdua bertanya seperti ini padaku?"Sheva bertanya, Bertha bertanya, Falcon juga bertanya, sekarang bahkan bibinya sendiri pun bertanya."Apa di
Violet belum pernah melihat sikap Leon yang begitu rendah diri.Leon selalu bersikap sombong, tapi sekarang memohon maaf padanya dengan nada rendah hati!Tatapan matanya sedikit berubah dan Violet akhirnya berkata, "Nggak mungkin!"Nada saat mengucapkan kata-kata ini sangat lembut, tapi seperti batu besar yang bisa melubangi hati Leon.Luka besar itu dipenuhi angin, membuatnya hampir kehilangan keseimbangan.Leon berpikir bahwa selama dirinya dengan tulus melakukannya, akan ada kesempatan lain, tapi tidak menyangka Violet benar-benar bersikap dingin padanya.Violet merasakan kesedihan dari Leon lalu dengan lembut melepaskan lengannya yang memeluknya, berbalik menghadapnya dan menatap langsung ke matanya yang terlihat sangat sedih. "Leon, aku sudah berkali-kali, saat kita menerima surat cerai, hubungan kita benar-benar sudah berakhir.""Entah kamu benar-benar jatuh cinta padaku atau seperti yang dikatakan Mia, kamu hanya melakukan ini untuk membalasku, hubungan kita hanya bisa berakhir
"Siapa yang memberitahumu?" Leon jelas sangat tulus, tapi Violet selalu berpikir bahwa pengakuan cinta Leon adalah palsu.Jadi inilah alasan kenapa Violet menolak dirinya, bukan karena benar-benar tidak mencintainya lagi?Setelah menyadari hal ini, hati Leon tiba-tiba melonjak kegirangan.Seperti sedang melihat sebuah cahaya muncul lagi.Violet sudah mencintainya bertahun-tahun, mana mungkin perasaannya bisa hilang begitu saja, ternyata karena Violet tidak mempercayainya."Mia sendiri yang memberitahuku hal ini!" Raut wajah Violet penuh dengan kekesalan.Leon mengerutkan kening saat mendengar ini. "Kamu percaya padanya dan nggak percaya padaku?"Ternyata selama ini Mia yang melakukan semua ini.Saat memikirkan Mia, aura membunuh muncul di mata Leon.Setelah mendengar pertanyaan Leon, Violet mengerutkan kening. "Kenapa? Kamu mau bilang bahwa Mia mengada-ada?""Bukankah kamu lebih tahu sifat Mia daripada aku?" Leon bertanya, "Jadi menurutmu bagaimana kata-katanya bisa dipercaya?""..." K
Pria itu tidak menjawab pertanyaan Violet dan segera meningkatkan kecepatan mobil.Violet mencibir, "Selama beberapa hari ini aku nggak menggerakkan otot dan tulangku. Aku akan bermain-main dengan orang yang nggak takut mati ini!"Violet mengulurkan kakinya yang panjang dan hendak melompat ke kursi penumpang."Bummm!"Sekat mobil tiba-tiba diturunkan."..." Mobil ini sebenarnya ada sekatnya!Baru kemudian Violet menyadari bahwa mobil inilah yang dirinya kendarai di Vila Aster sebelumnya.Ada beberapa mobil di garasi, bahkan tidak ingat yang mana, hanya mengendarainya dengan seenaknya saja. Kunci apa yang didapatkan, Violet akan mengendarai mobil itu.Kebetulan sekali mengendarai mobil itu hari ini, jadi sopir di barisan depan diutus oleh Leon?Kalau tidak, mana mungkin bisa mengetahui dengan baik struktur mobil ini!Violet mengerutkan kening saat memikirkan Leon.Leon memang tidak bisa menyerah dan menunggu dirinya lengah, seperti saat malam itu.Pria itu tidak hanya menurunkan sekatny
Violet merasa tidak pantas bagi Sandy untuk berkata, "Falcon licik dan berbahaya, lebih baik ganti orang saja!"Sandy berkata, "Aku akan mencobanya. Kalau nggak bisa juga nggak apa-apa, lagi pula sejalan juga!"Violet berpikir sejenak, "Oke, tapi kamu harus berhati-hati, jangan sampai dirimu terluka."Setelah melihat Violet yang mengkhawatirkannya, sesuatu yang aneh melintas di bagian terdalam mata Sandy, tapi kembali normal dalam sekejap. "Oke!"Violet awalnya memang tidak punya banyak harapan untuk Sandy, tapi tiba-tiba mengirimkan berita bahwa ketika Falcon pergi ke gunung, di tengah jalan berhasil membuatnya jatuh ke dalam perangkap, kabarnya terluka para, mungkin tidak akan mengganggunya lagi untuk sementara waktu.Berita ini tentu saja membahagiakan Violet, jadi segera pergi ke Taman Bangau malam itu lalu memanggil Sheva serta Noah untuk minum."Sandy benar-benar kejam yang nggak banyak bicara, bahkan berani melawan Falcon." Sheva benar-benar bangga pada Sandy.Bertha tertawa kec
Kelihatannya Violet berdiri diam, tapi kenyataannya sudah membuat banyak persiapan secara diam-diam.Di satu sisi, proyek baru Grup Hardi akan segera dimulai, ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Di sisi lain, Violet sangat sibuk karena harus menyelidiki pergerakan musuh.Namun, Falcon selalu muncul di hadapannya.Kali ini datang pagi-pagi sekali.Violet semakin kesal karena dirinya tidak bisa memikirkan cara untuk menghadapi Falcon!Tidak seperti Leon, orang yang tidak tahu malu.Begitu memikirkan Leon.Setelah malam itu, Leon tidak muncul lagi dalam beberapa hari terakhir.Mungkin karena tidak pernah mendapatkan hasil yang diinginkannya, jadi tidak berniat untuk terus berpura-pura.Namun, ada satu hal yang menurut Violet agak aneh.Leon tidak mengikuti petunjuk Carlo untuk terus melacaknya.Awalnya Violet mengira Leon sengaja melepaskan mereka pergi agar bisa melakukan sesuatu secara diam-diam, tapi beberapa hari berlalu tanpa ada gerakan apa pun."Hei, apa yang sedang kamu
Violet mencibir, "Ilusimu saja!"Bukan hanya satu orang saja yang berilusi seperti itu, pertama Sheva, lalu dia dan Loren ....Harus diakui Leon memang pandai berakting, jika tidak, mana mungkin bisa menipu begitu banyak orang!Carlo berkata lagi, "Bukan begitu! Sejak dikurung beberapa bulan ini oleh Leon, aku menjadi lebih paham tentangnya.""Dari cara Carlo memandangmu tadi, menurutku Carlo memang menyukaimu.""Tatapan mata seseorang memang nggak bisa bohong."Violet masih merasa tidak percaya. "Itu karena kamu belum pernah melihat orang yang pandai berakting, contohnya seperti Leon!""Benar-benar nggak ....""Oke!" Violet tidak ingin mendengarnya lagi. "Sebaiknya jangan menyebutkan Leon di depanku lagi, membuat sial saja!""..."Setelah Violet pergi bersama Carlo, Leon lama sendirian di ruang kerja.Kata-kata yang diucapkan Violet barusan terukir di benaknya, seperti pisau yang menusuk hatinya.Ternyata keinginan Violet untuk membunuhnya bukanlah pemikiran baru-baru ini, melainkan s
Jadi, Violet-lah yang ingin membunuhnya?Kesadaran itu membuat hati Leon diserang oleh rasa sakit yang dahsyat.Leon mencurigai saingan musuh dan orang yang menjebaknya pada tiga tahun lalu. Leon mencuriga semua orang, kecuali Violet!Tidak, mungkin ini adalah sebuah kebetulan!Bagaimanapun, mereka adalah mantan suami istri. Violet seharusnya tidak akan begitu kejam terhadapnya!Leon menanyai Violet yang tetap tenang walau dipergoki, "Kamu kenal dia?"Jebakan Leon berada di luar dugaan Violet. Akan tetapi, Violet tidak merasa takut karena dipergoki, melainkan jengkel karena tidak menyadarinya.Saat di dalam tadi, Carlo menanyai Leon, "Kenapa kamu nggak tanya apa-apa hari ini?"Pertanyaan itu sudah mencerminkan beberapa hal, tetapi Violet tidak menyadari kejanggalan apa pun pada saat itu.Jika disadari lebih awal, mereka tidak akan menghadapi situasi saat ini.Violet menatap Leon dengan ekspresi mata suram. "Kenal!"Pada saat ini, tidak perlu merahasiakan apa-apa lagi.Jawaban Violet me
Mengungkit nama Leon, Carlo merasa sangat terhina. "Bos, kamu nggak tahu bagaimana dia menyiksaku selama ini. Dia mengurungku di tempat gelap begini.""Aku nggak pernah tahu betapa kesepiannya saat sendirian. Mau mengobrol pun nggak bisa. Aku benar-benar sudah nggak tahan ...."Violet terdiam. Jelas bahwa Carlo sudah dikurung untuk waktu yang lama. Jika tidak, Carlo tidak akan basa-basi begitu bertemu dengannya.Violet menanyakan Carlo bisa ada di sana, tetapi Carlo berbicara panjang lebar dan tidak menyediakan informasi yang berguna."Kita bicarakan di luar saja." Violet menyela perkataan Carlo, lalu melepaskan rantai di tangan dan kaki Carlo.Pada saat ini, Carlo dirantai oleh Leon seperti seekor anjing.Ketika mereka hendak keluar, Violet mendengar suara langkah kaki yang terus mendekat. "Leon sudah pulang."Carlo panik seketika. "Bos, selama ini Leon ingin tahu siapa yang mengirimku untuk membunuhnya. Dia nggak akan diam saja kalau melihatmu. Cepat sembunyi!"Violet terdiam. Membun