Home / Romansa / FALLING IN LOVE WITH MY ASSISTANT / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of FALLING IN LOVE WITH MY ASSISTANT: Chapter 61 - Chapter 70

147 Chapters

61 Ajakan Rimbi

Mata Hana menatap satu per satu keempat orang yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan bingung.Azka mengacak rambut Hana karena kesal telah membuatnya repot berhari-hari mencari alamatnya pindah."Sorry." Vio menggerakkan mulutnya tanpa suara. Di sampingnya berdiri seorang wanita yang mampu mengintimidasinya untuk mengantarkannya langsung ke unit apartemen Hana.Padahal Vio berhasil bertahan dari bujukan Azka selama beberapa hari belakangan untuk membocorkan di mana Hana tinggal. Tapi siang tadi, Azka menghubungi Vio untuk bertemu dan mengajak mamanya yang hanya dalam waktu beberapa menit mampu mengintimidasi Vio, hingga kini mereka semua berdiri di depan pintu apartemen Hana.Hana sendiri tidak kaget kalau akhirnya Vio membocorkan alamatnya. Bagaimana pun juga Rimbi memang hampir selalu bisa mengintimidasi orang lain. Tapi yang Hana bingung adalah keberadaan Evan yang berdiri di belakang Rimbi. Bukankah tadi ia meninggalkan Evan di parkiran mall? Jadi, Evan membuntutinya sampai k
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

62 Case Closed

"Cheers!"Meskipun bukan dengan wine, tapi makna seruan 'cheers' yang diucapkan ketiga orang yang duduk mengelilingi meja bundar sambil mengangkat gelas berisi ice americano cukup membuat hangat suasana."Semuanya udah berakhir, Han. Loe udah nggak marah kan sama gue?" tanya Vio sungguh-sungguh, karena harus diakuinya, hidupnya terasa berubah sejak hubungannya dan Hana merenggang.Hana terkekeh. "Makasih ya, Bang, makasih, Vi. Semuanya karena kalian.""Anggep aja buat nebus kesalahan kita karena udah bohong sama loe bertahun-tahun."Setelah mengucapkannya, Vio melirik abangnya. Seumur hidupnya mengenal Ibra, Vio tahu kalau ada yang ingin dibicarakan Ibra pada Hana, karenanya ia memilih pergi dengan alasan ke toilet."Han." Ibra tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan adiknya untuk berbicara dengan Hana.Hana memilih tidak menyahut, hanya menatap Ibra dan menunggu lelaki itu menyampaikan maksudnya. Walau ... Hana sedikit bisa memperkirakan apa yang akan disampaikannya."Kamu ben
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

63 Bahagiamu, Deritamu, Semua Ada di Tanganku

Malan malam itu Hana nobatkan sebagai makan malam ter-awkward sepanjang hidupnya.Ares, Letta, dan kedua adik Evan sebenarnya bersikap biasa padanya. Bahkan Hana yakin Elaksi dan Elga sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi antara dirinya dan kakak mereka, kalau ditilik dari santainya mereka membicarakan Hana dan Evan yang tidak bertegur sapa, seperti orang bertengkar.Sementara Evan terlihat berusaha menghabiskan makan malamnya dengan cepat, ingin segera pergi dan mengakhiri prosesi makan malam keluarga yang berhasil menempatkannya duduk bersebelahan dengan seseorang yang sedang sangat tidak ingin ditemuinya. Kalau bukan karena mamanya yang setengah jam berusaha merayunya untuk ikut makan malam bersama, saat ini mungkin Evan sedang duduk makan malam dengan temannya atau sendiri di cafe."Jadi ini mau make gedung yang mana sih buat acara Mas Evan sama Hana? Kurang dua bulan lagi, gedung punya Ayah udah pada full booked, kan nggak bisa seenaknya aja cancel orang yang udah booked
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

64 Mahendra vs Cakrawangsa

"Han, kamu nggak siap-siap ke kantor?" tanya Ares saat sarapan.Malam sebelumnya, Letta memang berhasil membujuk Hana untuk menginap. Dengan usapannya di punggung Hana, akhirnya Hana bisa tenang dan mau kembali ke kamarnya.Hana sendiri tidak menceritakan apa pun pada Letta. Sepertinya ia hanya butuh bahu untuk bersandar."Kan Hana udah resign, Om," jawabnya sambil melirik Evan."Hah? Trus yang ngurus Evan siapa?" Ares sama sekali tidak mendengar tentang pengunduran diri Hana. Baik Evan maupun orang HRD tidak ada yang melapor padanya."Aku bisa ngurus diri sendiri, Yah."Ares mengangguk-angguk, tiba-tiba berubah pikiran. "Ya udah, kamu istirahat aja dulu, Han. Seneng-seneng, jalan-jalan. Liburan ke Bali atau Lombok sana. Kan kamu sejak jadi asisten Om jarang cuti. Cuti juga kalo lagi sakit doang."Hana tersenyum kaku. "Aku nanti mau ke kantornya Kak Azka, Om." Di depan orang tua Evan dan orang tua Azka, Hana memang memanggil Azka dengan sebutan 'Kak'. Tapi ia lebih terbiasa langsung m
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

65 Hari Pertama (Kembali) Bekerja

"Apaan sih lo, Han? Dari tadi gue perhatiin, maju mundur, maju mundur, kayak lagi senam poco-poco."Hana menghela napas saat menyadari keberadaan Ribka yang baru saja menginjakkan kaki di lobby kantor. Ia sendiri sudah meragu sejak beberapa menit sebelumnya. Mungkin benar kata Ribka, ia seperti orang yang sedang senam poco-poco karena terlihat maju mundur berulang kali."Kenapa sih?" tanya Ribka bingung."Gue bingung gimana nanti ngadepin Evan." Hana terlihat ingin mundur lagi. "Aduh, gue mendingan kerja di Mahendra deh."Ribka terbahak. Ia memang sudah mendengar cerita lengkap dari Hana saat semalam dengan galaunya Hana meneleponnya dan cerita panjang lebar. "Hey, Hana Anindira. Mantan asisten Dirut yang paling disegani di kantor ini. Bisa-bisanya keder cuma gara-gara mau ketemu sama bos ganteng. Udah yuk ah." Ia lantas menggamit lengan Hana dan menyeretnya masuk.Setibanya di meja kerjanya yang dulu, Hana menghela napas berkali-kali, sambil mengamati nasi uduk di atas piringnya yang
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

66 Business Meeting atau Reuni?

“Hai, Mel,” sapa Arfindo santai. Ia sudah tahu kalau Melinda—yang juga satu jurusan dengannya—dan Evan akan ikut datang dalam makan malam itu karena Evan sempat menghubunginya saat siang.Lagipula, di kampus mereka, siapa yang tidak mengenal pasangan paling serasi, Evan-Melinda. Arfindo sama sekali tidak merasa kaget begitu Evan mengatakan akan mengajak Melinda. Yang membuatnya kaget justru saat Evan mengatakan akan mengajak Hana juga.Seperti mendapat lotere, Arfindo langsung kegirangan. Dulu ia benar-benar kesulitan mendekati Hana. Ares yang merupakan pimpinan tertinggi di Cakrawangsa Group tidak pernah membiarkannya berjarak kurang dari tiga meter di dekat Hana.Kesempatan yang tidak boleh dilepaskan kan!Melinda langsung menarik dan menempati kursi yang tersisa, di samping Arfindo.“Hai, Van. Hana ikut juga? Kupikir kita mau reunian.”Evan menghela napas berat.Runyam.Semula ia ingin mem
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

67 I’m in Trouble

Ribka mengendap-endap undur diri dari suasana tegang di depannya. Evan masih menatap Hana, menunggu jawaban yang tidak kunjung keluar dari wanita itu.“Ke ruanganku, cerita di dalem!” Evan berbicara dengan nada memerintah dan berjalan lebih dulu masuk ke ruangannya.Hana mengekori Evan, beberapa langkah di belakangnya. Ia ikut masuk sebelum pintu ruangan Evan menutup sempurna.“Duduk!”Evan benar-benar terlihat seperti atasan yang hendak memarahi bawahannya. Bahkan ia mengambil posisi setengah bersandar pada meja kerjanya, meminta Hana duduk di kursi tamu yang ada di depan meja kerjanya, bukan di sofa seperti dulu kalau mereka sedang berbincang.“Kamu diapain?” tanya Evan lagi setelah Hana duduk di kursi yang ditunjuknya.“Kamu pikir dia bakal ngapain aku?”“Dia itu terkenal player dari jaman kuliah dulu, sampe sekarang juga dia belum berubah, nganggep cewek kayak tisu yang abis di
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

68 I Love Being in Trouble with You

“Van.”Suara mamanya terdengar memanggil Evan saat ia baru saja menginjakkan kaki ke dalam rumah.Evan memang pulang agak telat dan tidak ikut makan malam bersama, wajar kalau mamanya menunggu di ruang keluarga sembari berkutat dengan laptopnya. Bukan berarti dia anak mama, tapi memang begitu perlakuan di keluarga Cakrawangsa, tidak hanya berlaku untuk Evan, tetapi juga untuk kedua adiknya, dan bahkan Hana kalau sedang menginap di sana.“Mama ngapain?”“Nunggu kamu,” jawab Letta singkat sambil tetap mengutak-atik keyboard laptop-nya.“Iya, aku tau. Maksudku itu loh, Mama lagi ngerjain apa, kok jam segini masih main laptop, bukannya kayak ibu-ibu lain yang nonton sinetron.”Letta berjengit ngeri mendengar seloroh Evan. “Enak aja! Mama? Nonton yang ribuan episode itu? Makasih deh.”Evan menatap layar yang sejak tadi dilihat mamanya dan seketika ia menelan ludahnya. Mamanya, seo
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

69 On/Off

"Kesel banget gue sama dia." Hana menggeram tertahan."Kenapa lagi sih? Perasaan kemaren udah baekan. Kemaren sore bukannya udah pulang bareng?" Ribka menatap Hana dengan bingung.Keduanya tidak sempat makan di luar kantor karena harus menyiapkan meeting, dan akhirnya memilih makan siang di kantin kantor, daripada di atas meja kerja.Evan? Hana sudah menawarinya makan siang, tapi lelaki itu kembali ke mode dinginnya.“Gue rasa ya, di belakang punggungnya ada tombol on/off deh,” ucap Hana asal.Ribka terbahak meskipun belum mengerti ke mana arah pembicaraan Hana, namun yang jelas Ribka merasa lega melihat Hana bisa menceritakannya dengan terang-terangan. Ia tidak pernah suka melihat Hana menyembunyikan masalahnya. “Jadi lo udah grepe-grepe punggungnya?”“Astaga, Ribka! Mulut dijaga woy.”“Ya habisnya gue nggak ngerti maksud lo apa, trus apa lagi barusan ngomongin punggungnya, ya jangan salahkan
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

70 Hatiku Biar Aku yang Urus

Evan melajukan mobilnya, berusaha menembus kepadatan jalan raya di saat rush hour. Jantungnya mulai menggila setelah mendengar kabar tentang Hana dari mamanya. Tanpa pikir panjang, ia menghubungi Hana, tetapi justru adiknya, Elga, yang menjawab, mengatakan kalau Hana berada di apartemen dan tidak bisa mengangkat telepon.Separah itu kah keadaannya sampai tidak bisa mengangkat telepon?Orang tua Evan juga bergegas menuju mobil yang dikendarai supir keluarga mereka, tapi tentu saja kecepatan supirnya kalah telak dibanding Evan yang menyetir seperti orang kesetanan.***"El, tolongin kakak buka pintunya, El." Hana tidak bisa meninggalkan apa yang sedang dikerjakannya, karena itu, ia meminta Elga untuk membuka pintu setelah mendengar bunyi bel berulang kali.Elga memang datang ke apartemen Hana sore itu. Semula ia ingin pergi ke kantor ayahnya dan meminta tumpangan pulang, tapi urung dilakukannya karena jarak apartemen Hana lebih dekat dengan tempat ia hang out bersama teman-temannya.Ba
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status