Home / Romansa / FALLING IN LOVE WITH MY ASSISTANT / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of FALLING IN LOVE WITH MY ASSISTANT: Chapter 81 - Chapter 90

147 Chapters

81 Evan dan Cemburu Adalah Paket Combo

“Han, nanti fitting baju ya. Kamu ada temen yang bisa nemenin nggak, Han? Tante pengen nemenin, tapi temen Tante ada yang masuk rumah sakit, jadi nanti mesti ke sana.”Keduanya sedang berada di dapur, berkutat dengan masakan yang akan dihidangkan untuk sarapan keluarga itu. Meskipun banyak ART di rumah itu, tapi khusus untuk sarapan, Letta selalu mengusahakan makanan yang disajikan hasil dari tangannya sendiri.Dan Hana terbiasa membantu Letta sejak dulu, bahkan sebelum ia menjadi calon menantu di rumah itu. Sementara Elaksi dan Elga, dua anak perempuan Letta memilih tidur atau joging keliling komplek daripada masuk ke dapur.“Siapa Tante yang masuk rumah sakit?”“Rena, typus.”“Oh Tante Rena. Salamin ya, Tante. Nanti aku gampang fitting-nya, bisa ajak Ribka atau Vio. Sendiri juga bisa.”“Nggak ngajak Evan?”Hana menggeleng pelan. “Nggak ah, malu, Tante.”“Malu kenapa?” tanya Evan yang tiba-tiba muncul dari balik stool bar.Letta terkekeh kemudian meninggalkan keduanya untuk bicara.“
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

82 Kamu Ikut

Azka yang mendengar kalimat pedas dari Ibra melemparkan senyum santai, kemudian menarik kursi yang berada di meja sebelah dan memosisikannya di samping Vio. "Namanya juga usaha."Ibra hanya bisa menghela napas kasar melihat ketidakpedulian dari Azka. Lelaki itu seperti tidak punya rasa takut menghadapinya."Katanya tadi fitting, Han. Gimana?" tanya Azka yang langsung menatap Hana penasaran. "Pas? Atau perlu digedein gara-gara calon keponakanku?"Vio menatap horror ke arah Hana, begitu pun dengan Ibra yang seperti benar-benar terpukul ketika Azka mengucapkannya."Apa sih, Ka?" Hana memukul lengan Azka dengan sepenuh tenaga, sementara Evan hanya terkekeh, bahkan ingin mengusapi perut Hana, andai diperbolehkan."Lo lagi hamil, Han?"Hana menggeleng cepat.Azka terbahak melihat reaksi orang-orang di meja itu. "Loh kata orang-orang di kantormu, kamu lagi hamil.""Bahas aja teruuus, apa perlu aku pasang berita di web kantor, kalo aku nggak hamil.""Jadi itu yang bikin kamu tadi nggak pede s
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

83 Janji Masa Lalu

"Masih pagi, Van, mau ngapain?"Hana kembali ke apartemennya karena orang tua Evan sempat kebingungan bagaimana cara melaksanakan acara 'pingitan' Evan dan Hana kalau mereka tinggal di rumah yang sama. Walaupun bisa saja Hana diminta tinggal di rumah depan, sedangkan Evan di rumah belakang, tapi Letta yakin kalau Evan bisa kapan saja mengendap-endap ke rumah depan untuk menemui Hana.Akhirnya Hana mengusulkan untuk kembali ke apartemen sampai hari H pernikahan mereka. Meskipun berat, akhirnya Letta dan Ares menyetujui. Lagipula beberapa hari lagi Dian dan keluarganya akan datang dan menyewa salah satu unit apartemen di tower yang sama dengan Hana. Itu lah yang membuat orang tua Evan tidak terlalu khawatir."Anterin aku ke makam orang tuamu, Han," ucap Evan. Sekian lama ia menjalin hubungan dengan Hana, dan bodohnya ia yang belum mengunjungi makam kedua orang tua Hana sekadar untuk mendoakan dan meminta izin untuk menikahi anaknya.Hana terkesiap mendengar ucapan Evan. Ia memang sempat
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

84 Hai Istriku!

-Ruang make up Hana-Hana menatap pantulan dirinya di cermin.MUA yang baru saja menyelesaikan riasannya sedang keluar untuk memantau riasan keluarga yang lain. Vio juga keluar karena ingin menemani kakaknya yang dikhawatirkan akan melakukan yang 'tidak-tidak' karena patah hati. Kini, ia sendiri di dalam ruangan yang baru beberapa saat lalu ramai orang.'Ma, Yah, hari ini Hana nikah,' bisiknya dalam hati. Sekuat tenaga ia menahan agar air matanya tidak jatuh dan merusak riasannya. Walau tentu saja pihak MUA menggunakan make up waterproof, rasa khawatir itu pasti tetap ada.Lamunan Hana dibuyarkan suara decitan pintu. Saat ia menoleh, Ribka melangkah masuk sambil menatapnya dengan tatapan yang tidak ia mengerti."Lo kenapa matanya berkaca-kaca gitu deh," sindir Hana, padahal acara belum benar-benar dimulai, dan selama ini ia tidak pernah melihat Ribka menangis. "Lo nggak rela gue nikah sama Evan yang selalu lo panggil bos ganteng itu?"Ribka mencibir tebakan Hana. "Gue bingung, Han. Se
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

85 Love of a Lifetime

Hana menghela napas di depan cermin kamar mandi, saat berusaha membersihkan kekacauan yang dibuat Evan padanya."Heran, nggak bisa sabar. Untung nggak kebablasan, untung juga sempet lari ke kamar mandi sebelum ada yang masuk," gerutu Hana.Saat ia keluar dari kamar mandi, Evan tersenyum tengil melihatnya.MUA dan beberapa asisten yang ada di situ bukannya tidak sadar kalau beberapa saat sebelumnya telah terjadi 'pertempuran' singkat. Tapi hal itu biasa mereka temukan pada sepasang pengantin baru, jadi mereka cukup menutup mata dan mengabaikannya."Mas Evan bisa ganti baju di kamar mandi ya, biar Mbak Hana di-make up dulu," ujar salah seorang asisten MUA seraya mengangsurkan pakaian untuk Evan."Istri saya nggak ganti baju juga, Mbak?"Hana mendelik kesal pada Evan yang berani menggodanya di depan orang-orang."Mbak Hana di-make up dulu, Mas. Ganti bajunya nanti.""Yaah kecewa saya nih." Dengan berpura kesal Evan melangkah ke kamar mandi."Maaf ya, Mbak," ucap Hana tak enak."Nggak apa
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

86 Kamu yang Membuatku Dewasa

"Halo." Evan mengangkat ponselnya yang bergetar berulang kali, tanpa melihat caller id yang muncul di layar. Matanya terlalu berat untuk sekedar memperhatikannya."Evan, turun dulu, sarapan. Kamu ih. Kasihan Hana belum sarapan." Suara mamanya langsung menyapa indra pendengaran Evan dan membuatnya mengerjap pelan."Udah kok, Ma. Tadi sarapan dulu, trus tidur lagi.""Oh gitu, jam berapa? Kok nggak ketemu?""Pagi pokoknya, laper, dibikinin roti bakar sama Hana.""Kamu ngigo ya, Van? Ngapain Hana bikin roti bakar? Udah buruan turun, restonya udah mau close order buat breakfast.""Hah?" Evan sedang berusaha meluruskan pikirannya. "Oooh, aku lupa bilang, aku udah check out semalem, Ma. Ini udah di rumah.""Loh kok nggak ngomong? Di rumah kamu?""Iya, Ma.""Jangan kecapekan, jangan telat makan.""Iya, Ma."Usai sambungan telepon itu berakhir, Evan meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas. Kemudian ia merebahkan diri lagi, berbalik, menghadap Hana yang masih tertidur pulas, sama sekali tida
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

87 Make You Mine

Evan mendaratkan satu kecupan di bibir wanitanya itu, dan tiba-tiba sebuah kenangan menyeruak begitu saja."Kamu tau nggak, Han, waktu pertama kali aku nyium kamu, di ruang kerjaku. Awalnya aku cuma mau bikin kamu berhenti ngomongin kesalahanku ke kamu, tapi justru aku yang terperangkap. Abis itu rasanya pengen lagi dan lagi."Ingatan Hana seperti tersedot ke beberapa bulan sebelumnya, yang membuatnya kini bisa tersenyum kala mengingat kejadian itu. "Itu yang pertama buatku, dan jahat banget kamu ngelakuinnya tanpa perasaan."Mata Evan terbelalak. Evan memang belum pernah mendengar Hana memiliki pacar, tapi ia pikir tanpa pacar pun, Hana bisa bersenang-senang, dan sekadar kissing bukanlah hal yang aneh untuk anak muda zaman sekarang. "Seriously, Han? Kamu dua puluh lima tahun ngapain aja? Kamu kayaknya terlalu mendalami omongan Mama sama Ayah ya?"Hana memutar kedua bola matanya dengan malas. "Ya nggak mau aja, emang salah kalo aku nggak mau kontak fisik tanpa perasaan?""Ya ... nggak
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

88 Ucapan Selamat Tanpa Makna

"Maaf ya, mestinya aku ngajakin kamu honeymoon yang bener-bener honeymoon, ini malah disambi kerja." Tangan kanan Evan mengusapi puncak kepala Hana yang terkulai di bahunya karena kelelahan.Selain meminta maaf karena tidak bisa mengajak Hana honeymoon dengan totalitas, harusnya Evan juga meminta maaf karena membuat Hana kelelahan setiap harinya."Hm, aku kan asistenmu."Beberapa detik setelah mengucapkannya, tidak terdengar suara lagi dari Hana, justru napasnya terdengar lebih teratur dan matanya menutup sempurna. Evan membiarkannya, sadar kalau ia lah penyebab Hana kelelahan.Supir ayahnya yang diminta Evan mengantarnya ke bandara hanya bisa melirik melalui rear view mirror dan membuatnya mengulum senyum. Ia harus melaporkan interaksi Evan dan Hana kepada Letta, karena itu lah tadi yang dititahkan nyonya-nya.Evan baru membangunkan Hana saat mereka hampir tiba di drop off point. "Sayang, bangun, udah mau sampe."Dalam sekejap, Hana terbangun. Meskipun ia kini adalah istri Evan, tapi
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

89 Apa Rasanya Mendapatkan Sesuatu yang Harusnya Jadi Milikku?

"Jadi nginep di villaku kan?" tanya Melinda.Sebenarnya ia tidak butuh kehadiran semua orang, ia hanya butuh kehadiran Evan."Kayaknya aku nginep di hotel deh," jawab Evan. Karena niatnya tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk honeymoon, Evan merasa tidak enak kalau 'kegiatannya' sampai mengganggu Arfindo dan Melinda."Kamu ngebiarin aku sama Arfindo tinggal sevilla?""Maksudku ....""Gue nggak akan ngapa-ngapain lo kali." Arfindo menatap Melinda dengan tatapan tidak suka. "Udahlah semua tinggal di hotel aja.""Tapi kan gue udah nyuruh orang buat siap-siap di villa."Hana memberi kode pada Evan untuk mengiakan ajakan Melinda, toh Hana akan selalu berada di sisi Evan. Tidak ada kesempatan bagi Melinda untuk mencoba mendekati Evan.Evan balas menatap Hana seakan bertanya, 'Kamu yakin?'Hana mengangguk pelan."Ok, ok, aku sama istriku ikut tinggal di villa."Melinda hampir saja mengeluarkan dengusan kesal, sebelum akhirnya ia sadar, yang diinginkannya adalah keberadaan Evan di deka
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

90 Foto

"Kok kamu kayaknya bete habis makan malam?"Hana berusaha menyembunyikan perasaan kesalnya tapi tetap saja terendus Evan. Hana akui, ia bisa membalas semua ucapan Melinda, tapi tetap saja rasanya menyebalkan mengetahui Melinda masih menaruh hati pada suaminya."Tadi kayaknya kamu ngobrol sama Melinda. Karena itu? Dia ngomong apa?"Hana mengedikkan bahu kemudian memilih merebahkan diri di atas kasur dan memainkan ponselnya.Evan menarik tangan Hana, menatap manik matanya dengan intens dan menahan tangannya agar tidak memainkan ponsel. Caranya itu berhasil membuat Hana fokus kembali pada pembicaraan mereka. "Dia ngomong apa, Sayang?""Urusan cewek, Van. Kamu nggak perlu tau. Aku bisa handle itu kok.""Aku perlu tau kalo itu bikin mood kamu anjlok. Aku perlu tau kalo itu ada hubungannya sama aku.""Nggak apa-apa kok. Aku bisa ngatasinnya. Tunggu bentar lagi juga mood-ku bakal baikan.""Haaan ...."Hana menghela napas lelah karena tidak bisa berkelit dari keinginan Evan dan akhirnya menga
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status