"Halo." Evan mengangkat ponselnya yang bergetar berulang kali, tanpa melihat caller id yang muncul di layar. Matanya terlalu berat untuk sekedar memperhatikannya."Evan, turun dulu, sarapan. Kamu ih. Kasihan Hana belum sarapan." Suara mamanya langsung menyapa indra pendengaran Evan dan membuatnya mengerjap pelan."Udah kok, Ma. Tadi sarapan dulu, trus tidur lagi.""Oh gitu, jam berapa? Kok nggak ketemu?""Pagi pokoknya, laper, dibikinin roti bakar sama Hana.""Kamu ngigo ya, Van? Ngapain Hana bikin roti bakar? Udah buruan turun, restonya udah mau close order buat breakfast.""Hah?" Evan sedang berusaha meluruskan pikirannya. "Oooh, aku lupa bilang, aku udah check out semalem, Ma. Ini udah di rumah.""Loh kok nggak ngomong? Di rumah kamu?""Iya, Ma.""Jangan kecapekan, jangan telat makan.""Iya, Ma."Usai sambungan telepon itu berakhir, Evan meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas. Kemudian ia merebahkan diri lagi, berbalik, menghadap Hana yang masih tertidur pulas, sama sekali tida
Last Updated : 2025-02-06 Read more