“Tentu saja.” Naura balas berbisik, matanya mencari-cari di dalam tatapan Reval. “Saya bebas melakukan apa yang saya mau, bukan?” “Tidak Naura!” jawab Reval tegas, tetapi tangan kanannya mengepal kuat di sisi tubuhnya, seolah ia sedang bertarung dengan dorongan dalam dirinya sendiri. “Jangan bermain dengan api.” Naura melangkah lebih dekat, begitu dekat hingga napas mereka berdua saling beradu. “Mungkin saat ini, saya sedang suka bermain dengan api,” gumam Naura, hampir tak terdengar. Matanya menyala dengan keberanian yang bercampur dengan luka batin yang selama ini ia pendam. “Karena api itulah yang membuat saya merasa hidup.” Reval mengangkat tangannya, jemarinya berhenti tepat di dekat pipi Naura, tetapi ia tidak menyentuhnya. Jemarinya bergetar, seperti seorang pria yang berada di tepi jurang. “Kamu ... kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan,” suaranya serak, penuh perasaan yang terpendam. “Lalu ...,” bisik Naura, tantangan itu terucap dengan bibir yang gemetar. Dala
Last Updated : 2025-01-21 Read more