Semua Bab Perselingkuhan Yang Manis: Bab 231 - Bab 240

339 Bab

My Blackberry Boyfriend (2)

"Cakep banget," kata Nina berbisik pada Kayla. Sepasang matanya memandang Fabian penuh kekaguman.Kayla menyikut lengan Nina, memberi isyarat bahwa mereka sedang duduk paling depan. Bisasaja sikapnya itu menarik perhatian sang asisten.Fabian pun mulai membawakan materi matematika. Lebih tepatnya matematika bisnis, sebagai mata kuliah wajib untuk mahasiswa semester awal. Fabian membawakannya dengan cara berbeda. Menarik dan tidak membosankan. Sangat kontras dengan dosen aslinya yang menyajikan materi tanpa inovasi dan membuat kebanyakan mahasiswa menguap."Nina!" Kayla menyikut Nina yang sedari tadi bukannya memperhatikan materi yang dibawakan, malah fokus pada si pemateri.Nina segera sadar dan mengalihkan pandangan dari Fabian. Ia mencoba membangun konsentrasi penuh. Matematika adalah pelajaran yang tidak disukainya, ditambah lagi kata bisnis dibelakangnya. Mumet.Lima belas menit sebelum kuliah berakhir, Fabian mengambil absen. Tindakannya itu begitu berbeda dengan kebiasaan dosen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Suami Siaga

"Kayaknya aku pernah dengar ada orang yang mengatakan kalimat itu," gumam Kayla pelan."Siapa?" kejar Radit cepat. Sepertinya usahanya mulai menampakkan hasil.Kayla memegang kepalanya yang mulai terasa sakit. Perlahan, bayangan seorang laki-laki dan seorang perempuan melintas di depan matanya. Seperti pasangan kekasih atau mungkin pasangan suami istri. Mereka begitu mesra dan terlihat bahagia."Kayla, cepat katakan siapa yang mengatakannya dan kamu dengar di mana?" desak Radit tidak sabar."Aku pernah melihat dan mendengarnya dari televisi, di sebuah drama korea."Jawaban polos Kayla sukses membuat Radit lemas. Meleset, ternyata jauh dari bayangannya."Oke Kayla, satu pertanyaan lagi. Apakah ada orang yang memanggil kamu dengan sebutan yang atau sayang?""Ada.""Siapa?" Radit bertambah penasaran dan tidak sabar. Ia yakin pasti dirinyalah yang dimaksudkan Kayla.Kayla tersenyum simpul. Hatinya berbunga-bunga mengingat seseorang yang memanggil namanya dengan panggilan mesra."Kayla, si
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Siapa Alan?

"Jadi kapan Nabil mau datang, Dit?" tanya Kayla resah. Mukanya sudah basah oleh air mata."Dia nggak akan datang," sahut Radit dingin. Dari tadi entah sudah berapa kali Kayla menanyakan Nabil dan terus mendesak agar meneleponnya."Kenapa nggak? Kemarin dia udah janji mau ke sini lagi," timpal Kayla tidak terima."Itu kemarin, Kayla. Tapi sekarang istrinya lagi sakit. Nggak mungkin kan dia ninggalin istrinya sendiri?" Radit mencoba memberi penjelasan agar Kayla mau mengerti.Kayla terlihat sedih. Ia menghapus air matanya yang terus meleleh.Jujur, Radit tidak sanggup melihatnya. Ingin ia membantu menghapus air mata itu dengan jarinya. Tapi ia masih mencoba menahan diri. Lama-lama Radit pun luluh melihat Kayla. Mungkin ia harus mengalah dan menyingkirkan perasaannya dulu. Radit tidak ingin Kayla terus dipeluk kesedihan. Ia ingin Kayla bahagia. Bukankah kita harus rela berkorban demi kebahagiaan orang yang kita cintai?"Kayla, tolong jangan menangis lagi. Hapus air mata kamu. Aku akan ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Siapa Alan (2)

Flashback.Seharian ini Alan tidak bisa dihubungi. Kayla sudah mengirim pesan bbm berkali-kali tapi percuma. Tidak ada jawaban.Padahal hari ini mereka berjanji akan bertemu. Apakah Alan mengingkari janjinya?Tapi kenapa?Dan selama kuliah sejak pagi hingga siang ini Kayla tidak buisa konsentrasi. Dengan sukses Alan menguasai pikirannya.Andai Nina ada disini mungkin ia bisa berbagi keresahannya.Sayangnya hari ini Nina tidak masuk karena sakit. Bukan sakit parah. Hanya demam biasa, tapi lebih dari cukup untuk dijadikan alasan agar bisa bolos kuliah.Kayla kembali memeriksa blackberrynya. Sudah ada tanda "D" artinya pesannya sudah terkirim tapi belum dibaca.Ping!Ping!Ping!Kayla berharap agar Alan segera membacanya dan memberi keputusan apakah hari ini mereka jadi bertemu.Kayla berjalan sendiri ke kantin kampus, lalu mengambil tempat duduk di sudut, di dekat jendela. Angin sepoi-sepoi yang berhembus pelan mengundang kantuknya.Ia menyesap perlahan segelas teh dingin pesanannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Gantung

Malamnya Nabil datang ke rumah sakit bersama Dea. Dea yang tadi pagi sakit sekarang sudah berangsur membaik."Kayla, ini Dea istriku," kata Nabil memperkenalkan Dea pada Kayla.Ragu-ragu Dea mengulurkan tangannya. Tadi di rumah Nabil sudah mengajarkannya agar bersikap seolah-olah dia adalah orang baru dan belum pernah kenal Kayla sama sekali.Kayla menyambut uluran tangan Dea dan menyebutkan namanya. "Kamu cantik banget," puji Kayla tulus seraya memandangi wajah Dea yang natural. Perhatiannya kemudian terfokus pada bagian tengah tubuh Dea yang membesar."Makasih, kamu juga cantik," Dea balas memuji.Radit mengajak Nabil ke luar dari ruangan untuk berbicara. Mereka duduk di sebuh kursi panjang yang berada tidak jauh dari kamar Kayla."Dokter bilang besok Kayla sudah boleh pulang," kata Radit memberitahu. "Aku bingung harus membawa Kayla kemana," sambungnya lagi.Nabil tahu ia tidak mungkin membawa Kayla ke rumahnya. Itu hal yang mustahil. Ia punya satu opsi tapi tidak yakin Radit akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Cinta Pertama Bukan Cinta Sejati

Flashback.Sejak tadi Kayla mondar-mandir sendiri di ruang depan. Perasaannya tak menentu. Seiring detik waktu yang bergulir irama jantungnya semakin kencang. Raut wajahnya menyiratkan kekhawatiran di atas biasa."Kayla, ayo kita makan malam dulu!" Kayla menoleh dan mendapati ibu menyongsongnya ke ruang depan. Kayla mengangguk pelan dan mengikuti langkah ibu menuju ruang makan. Di sana ayah sudah menunggu. Laki-laki berwibawa itu duduk diujung meja, memposisikan diri sebagai kepala keluarga.Kayla dan ibu duduk di sisi kanan dan kirinya, saling berhadapan. Setelah berdoa di dalam hati masing-masing mereka mulai menyantap hidangan makan malam yang tersaji di meja. Kayla terlihat kurang berselera. Mukanya tak menampakkan gairah seperti yang sudah-sudah."Masakan Ibu nggak enak ya?" Ibu bertanya pada Kayla yang terlihat enggan menyentuh makanan yang sudah disediakannya."Enak kok, Bu," jawab Kayla, lalu buru-buru menyuap sesendok nasi ke mulutnya.Kayla memaksakan diri agar suapan demi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Roman Picisan

Flashback.Time goes by.Hari ini Alan diwisuda. Setelah berjuang selama hampir empat tahun, akhirnya ia berhasil mendapatkan gelar sebagai Sarjana Ekonomi. Rona bahagia terpancar jelas di wajahnya.Kayla turut merasakan kebahagiaan Alan. Suatu saat nanti ia berharap bisa menyusul Alan. Tamat dengan nilai memuaskan, lalu bekerja di perusahaan bonafide.Alan mengenalkan Kayla pada keluarganya. Dengan orang tuanya serta kakak laki-lakinya. Dan yang membuat Kayla merasa surprise, kakak laki-laki Alan adalah Fabian, asisten dosen yang mengajar di kelasnya. Pantesan waktu itu Kayla melihat Alan ikut naik ke mobil Fabian. Kejadiannya memang sudah cukup lama. Tapi Kayla masih bisa mengingatnya dengan jelas.Orang tua Alan terlihat kurang begitu suka pada Kayla. Itu tergambar jelas dari sikap dan sambutannya yang tidak hangat dan kurang ramah. Kayla yang sensitif dapat merasakannya.Kayla mengambil sikap dan menjauh dari Alan. Ia memutuskan bergabung bersama Nina dan teman-teman lainnya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Awal Yang Baru

Hari ini papa datang mengunjungi Kayla di rumah sakit. Melihat kehadiran papa, Kayla kembali teringat kedua orang tuanya. Pertanyaan demi pertanyaan berdesakan di kepalanya. Kenapa yang datang setiap hari malah orang asing? Kenapa yang datang bukan orang tuanya? Kenapa sahabatnya Nina tidak pernah datang?"Apa kabar, Kayla?" tanya papa pelan. Kayla menatap papa sedemikian rupa. Ia mencoba mengingat-ingat apa sebelumnya pernah bertemu dengan papa. Tapi ingatannya tidak bekerja dengan baik. Yang hadir di pikirannya malah orang-orang dari masa lalu, seperti Alan, Nina, teman-teman kuliah dan juga kedua orang tuanya. Kenapa tidak satu [un dari mereka ada di tempat ini? Kenapa malah orang-orang tak dikenal yang menampakkan diri?"Baik, Pak," jawab Kayla lirih. Ia masih terus memaksakan ingatannya agar bisa mengingat tentang laki-laki sudah berumur yang berada di hadapannya kini."Kayla, saya teman orang tua kamu, yang biasa kamu panggil Papa," kata Papa memberitahu."Papa?" ulang Kayla."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Sentuhanmu

Kayla mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ia mengamati satu persatu benda-benda yang ada di kamar ini dengan seksama. Foto-fotonya dengan berbagai pose menempel indah di dinding. Sepertinya foto-foto itu diambil pada waktu dan tempat yang berbeda. Namun semuanya mempunyai kesamaan. Di semua potret itu ia hanya sendiri. Tidak ada siapa pun. Tidak ada orang tua, sahabat, apalagi kekasih.Pandangannya beralih pada pergelangan tangan kiri. Ada bekas luka di sana. Nabil bilang itu karena ia terjatuh. Tapi Radit mengatakan itu adalah bekas luka karena ia mencoba bunuh diri. Pernyataan-pernyataan mereka begitu kontras. Membuatnya semakin dirajai kebingungan. Kayla tidak tahu harus memercayai siapa. Mungkin ia akan memilih untuk percaya pada Nabil karena kata-katanya selalu bermakna positif. Sedangkan Radit, hanya pernyataan-pernyataan negatif yang disampaikannya.Ngomong-ngomong, sudah dua hari Kayla tinggal di sini. Dan ia sudah jarang melihat Radit. Radit tidak pernah ada saat ia ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Mencari Alan

Kayla menarik tubuhnya dari Radit. Tiba-tiba saja ia tersadar kalau sedari tadi berada dalam pelukan laki-laki itu. "Maaf," ujarnya malu."Nggak apa-apa," jawab Radit, tak rela kebersamaan singkat itu harus berakhir."Dit, sekarang kita cari Alan ya," pinta Kayla penuh harap dengan muka memelas begitu mereka berjalan bersisian menuju motor yang diparkir diluar area pemakaman."Aku nggak tahu rumah dia," kata Radit dengan nada tidak suka. Rasa bahagia yang tadi menyelimuti hatinya karena tadi Kayla sudah melunak, kini menguap begitu saja."Tapi aku tahu, Dit.""Kayla, ini hampir sore, besok aja ya." Radit berusaha mengulur waktu dan berharap Kayla bisa melupakan keinginannya."DIt, aku mohon, aku mau ketemu Alan sekarang," Kayla mengatupkan kedua tangannya di dada agar Radit mau mengabulkan permintaannya.Berat bagi Radit untuk memenuhi keinginan Kayla. Coba bayangkan, gimana rasanya mengantarkan seseorang yang sangat kita cintai bertemu dengan orang yang pernah sangat berarti dan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
34
DMCA.com Protection Status