Marko juga tampak ragu sejenak, sebelum akhirnya tertawa lagi. “Hahaha! Pak Hendi? Jangan bercanda, Marina! Mana mungkin kamu bicara dengan orang sekelas Wakil Direktur PT Bumi Marina? Aku baru saja bilang kalau Pak Hendi adalah koneksi pentingku! Dia nggak mungkin kenal kamu, apalagi sampai disuruh nganterin mobil!”Jefri menambahkan, “Waduh, ini makin kocak! Jadi, kamu ini Cuma tukang bersih-bersih yang suka berkhayal ya?”Marina hanya tersenyum kecil sambil mengembalikan ponsel Cahya. Sementara Juned melirik Marina dengan tatapan penuh arti, tahu bahwa sebentar lagi, kebenaran akan terungkap dengan sendirinya.Cahya melirik jam di pergelangan tangannya. Waktu wawancara semakin dekat, dan ia tidak bisa terus berada di sini. Dengan sedikit ragu, ia akhirnya berkata, “Mbak, Mas, aku pamit dulu. Aku harus segera ke Bumi Marina sebelum terlambat.”Marina yang masih berdiri di tempat, memiringkan kepalanya. “Kamu mau ke Bumi Marina? Buat apa?”Cahya tersenyum sopan. “Aku mau melamar k
Terakhir Diperbarui : 2025-02-08 Baca selengkapnya