Home / Romansa / Arthur&Bianca / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Arthur&Bianca: Chapter 61 - Chapter 70

241 Chapters

BAB 60 - SEKRETARIS BARU

Malam hari, Bianca sudah lebih dulu tiba di mansion. Sedangkan Arthur masih belum pulang, karena besok Arthur sudah berangkat ke Melbourne, ia menunggu Arthur sambil mengemasi baju yang akan di bawa Arthur besok. "Jas, kemeja, kaos, piyama, obat-obatan, jeans, jaket kulit, sepertinya sudah semua." gumam Bianca sambil mengemasi barang-barang Arthur ke dalam koper. CeklekBianca menoleh ke arah pintu. "Arthur? kau sudah pulang?" melihat Arthur sudah pulang, ia berjalan menghampiri Arthur dan membantu Arthur melepaskan dasi dan juga jasnya. "Kau sedang apa hem?" tanya Arthur sambil mengecup bibir Bianca. "Aku mengemasi barang-barang yang kau bawa besok." jawab Bianca. "Kenapa tidak meminta pelayan saja?" "Kau ini bagaimana, memangnya istri mu itu salah satu pelayan? bukankah itu sudah menjadi tanggung jawab ku." ucap Bianca dengan ketus, sungguh kini membuat Arthur terkekeh kecil. "Baiklah, aku mandi dulu." "Ya" Saat Arthur berjalan menuju kamar mandi, Bianca kembali mengemasi
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

BAB 61 - MELBOURNE - MEETING

Kini Bianca baru saja tiba di butik, Dave supirnya membukakan pintu untuknya. Lalu ia mulai berjalan masuk ke dalam butik. Saat ia masuk ke dalam butik, ada sosok pria yang sejak tadi menatapnya. "Bianca."Mendengar namanya di panggil, Bianca langsung menoleh. "Brian?". Brian berjalan menghampiri Bianca "Apa kabar Bianca?" tanya Brian sambil menatap Bianca. "Aku baik, kau bagaimana?" tanya Bianca balik sambil tersenyum ramah. "Aku juga baik, bisa kita bicara sebentar?" Bianca sempat berpikir, ia ingat pesan Arthur tapi tidak enak juga untuk menolak Brian. Lagi pula, ia pun di butik miliknya, bukan di caffe. "Sebentar saja Bianca." pinta Brian yang bisa membaca dari mata Bianca, jika Bianca ingin menolak. "Baiklah, kita bicara di ruang kerja ku." "Terima kasih." Brian berjalan mengikuti Bianca menuju ruang kerja Bianca. "Silahkan duduk Brian," ucap Bianca yang kini sudah tiba di ruang kerjanya. "Aku hanya bertanya, kenapa aku tidak boleh memesan rancangan mu secara langsung?
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 62 - BERTEMU JANE

Pagi hari, Steven meminta Caroline untuk bertemu di caffe terdekat dengan Afford Company. Dan beruntungnya Caroline tidak menolaknya, ia menerima ajakan Steven untuk bertemu hari ini. Setibanya Steven di caffe, ia melihat Caroline sudah duduk di dekat jendela sudut kiri, ia langsung berjalan menghampiri Caroline. "Sudah menunggu lama?" tanya Steven yang kini berada di hadapan Caroline. Caroline langsung menoleh, "Oh tidak, duduklah" ucap Caroline dan Steven mengangguk, lalu ia duduk tepat di hadapan Caroline. "Apa kau sudah pesan makanan?" tanya Steven sambil menatap Caroline. "Aku memesan beef cheese omelette untuk mu juga, lalu minumnya aku memilih kopi untuk mu, jika kau tidak menyukainya kau bisa memesan lagi." balas Caroline. "No, i like it. Aku tidak pemilih makanan." jawab Steven. "Baiklah." Obrolan mereka terhenti, ketika pelayan mengantarkan makanan yang sudah di pesan oleh Caroline. "Bagaiamana kabar Annabeth?" tanya Steven sambil menikmati sarapannya. "Annabeth ba
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 63 - JEBAKAN

"Jam berapa ini?" gumam Bianca sambil melirik Arlojinya.Malam ini Bianca memang sudah izin dengan Arthur, jika ia akan pulang terlambat. Untunglah Arthur mengizinkannya. "Jam 9? hem, mungkin tiga tiga puluh menit lagi, aku akan pulang." gumam Bianca kembali, lalu ia melanjutkan pekerjaaanya, tapi tidak lama kemudian terdengar dering ponsel milik Bianca, ia langsung segera mengambil ponsel miliknya, ia takut jika itu dari Arthur. Namun saat ia melihat layar ponsel miliknya, ternyata Caroline yang menghubunginya."Ya lin?" sapa Bianca saat panggilannya terhubung."Kakak, maaf aku menganggu kakak malam-malam begini." "Tidak, kau tidak menganggu ku, ada apa lin?" tanya Bianca."Tadi pagi aku bertemu Steven ka, dia sudah menceritakan jika dia sudah bertemu kakak. Dia juga menceritakan, kakak memberinya kesempatan." ucap Caroline. "Ya, kakak hanya ingin melihat kesungguhan pria itu. Lihat saja, apa dia itu pantas atau tidak menjadi ayah Annabeth. Dan dia juga mengatakan dia sudah melama
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 64 - PERTOLONGAN BRIAN

Bianca mulai membuka kedua matanya, ia menatap ruangan gelap yang berantakan. Perlahan Biaca menggerakan tangannya, saat kesadaran ia pulih ia sadar tangannya kini terikat. "Dimana ini?" gumam Bianca sambil melihat setiap sudut ruangan. "Astaga, apa yang terjadi? sial siapa yang mengikat tangan ku seperti ini." ucap Bianca sambil berusaha melepaskan talinya. "Sudah bangun nona?" sapa seorang pria bertubuh tinggi dan tegap."Siapa kau!" bentak Bianca."Ternyata Nyonya Afford sangat cantik, panas tuan ku sangat menganggumi mu." ucap pria itu yang tidak henti menatap Bianca. "Katakan pada ku, siapa yang memerintah kalian!" sentak Bianca yang kini menatap tajam pria yang berdiri di hadapannya. "Tuan ku akan datang, kau tunggulah. Dia juga tidak sabar untuk bertemu dengan mu." balas pria itu.Bianca mengela nafas dalam, ia berusaha untuk menenangkan dirinya. Ia tidak boleh takut ataupun lemah. Bianca menoleh saat melihat sosok pria mulai memasuki ruangan. Mata Bianca membulat sempurna
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 65 - KEPULANGAN ARTHUR

"Bianca, biar aku mengantar mu ke rumah sakit." "Tapi-" "Tidak apa, aku tidak tenang meninggalkan mu sendiri." potong Brian, lalu Brian yang masih menggendong Bianca, ia membawa masuk Bianca ke dalam mobil.Namun saat Brian hendak membawa masuk Bianca, tangan Brian di tahan oleh Bernard. "Maaf tuan, tapi Tuan Arthur akan marah jika nyonya di bawa oleh orang lain." ucap Bernard."Aku bukan orang lain, aku teman Bianca." balas Brian. "Nyonya, lebih baik nyonya ikut kami. Saya takut tuan akan marah nyonya." ucap Bernard pada Bianca. "Bernard, kalian bisa mengikuti ku dari belakang. Teman ku sudah menolong ku, kau bisa mengikuti mobil teman ku dari belakang." balas Bianca."Tapi nyonya-" "Arthur tidak akan marah." potong Bianca."Baik nyonya."Kini Brian sudah tiba di rumah sakit, pengawal Arthur tentu saja sejak tadi mengikuti Brian. Mereka tidak mungkin melepaskan istri tuannya. Brian juga memindahkan Bianca ke ruang VVIP, saat di dalam mobil Bianca sudah tidak sadarkan diri, dan
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 66 - PENJELASAN BIANCA

"Aku baik-baik saja sekarang, apa kau akan kembali lagi ke Melbourne?" "No, aku akan menyerahkan semuanya pada direktur pemasaran disana, jika aku melakukan perjalanan bisnis lagi, sudah pasti aku akan membawa mu, meskipun kau sibuk dengan butik mu, aku akan tetap menyeret mu untuk ikut dengan ku." ucap Arthur. Mendengar ucapan Arthur, membuat Bianca terkekeh kecil. "Baiklah." balas Bianca sambil tersenyum. "Kenapa kau tadi membiarkan Brian yang mengantar mu?" tanya Arthur sambil menatap Bianca."Aku tidak enak menolaknya Arthur, dia sudah membantu ku. Setidaknya, sebelum Bernard dan pengawal mu datang, dia membantu ku Arthur." jawab Bianca. "Aku tidak suka kau tadi pergi dengannya." balas Arthur, Bianca menghela nafas dalam. Ia sudah tahu, pasti akan seperti ini, hanya saja ia sungguh tidak enak pada Brian. "Apa Brian tadi juga menggendong mu?" tanya Arthur sinis."Arthur aku hanya tidak enak saja dengannya, dan ya dia memang menggendong ku, kaki ku terluka dan tidak bisa berja
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 67 - OVERPROTECTIVE

Keesokan hari, saat Bianca bangun ia merasakan tubuhnya remuk, mungkin akibat lari dari anak buah Alex, di pagi hari ia merasakan tubuhnya sangat sakit, terutama di bagian kakinya. "Ssst," ringis Bianca."Kau sudah bangun hem?" tanya Arthur sambil mengecup bibir istrinya. "Iya sudah." "Kaki mu masih merasakan sakit?" "Iya, aku merasakan sakit. tapi tidak apa, nanti juga akan sembuh." "Kau sarapan dulu, setelah itu minum obat mu. Aku akan memanggil dokter, jika kaki mu masih merasakan sakit, aku akan menghajar dokter bodoh yang tidak memberikan obat penahan rasa sakit." seru Arthur. "Aku tidak apa Arthur, aku tadi malam berlari tanpa sepatu dan menginjak sesuatu yang melukai telapak kaki ku, sudah pasti aku meraskan sakit, tapi sungguh tidak apa." jawab Bianca sambil menyentuh tangan Arthur. "Bisakah kau ceritakan pada ku bagaimana kau bisa lolos dari Alex?" tanya Arthur yang kini duduk di tepi ranjang, lalu Bianca menyenderkan kepalanya di dada bidang suaminya. "Aku lolos kare
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 68 - KEPULANGAN BIANCA

Kini Arthur dan Bianca baru saja tiba di mansion mereka, selesai mengurus administrasi memang Arthur langsung membawa Bianca ke mansion. Arthur menatap Bianca yang masih tertidur pulas, ia tidak tega membangunkan istrinya. Arthur langsung menggendong Bianca gaya bridal, dan ia berjalan memasuki mansion mereka. Setibanya di kamar, Arthur membaringkan tubuh Bianca di ranjang, ia duduk di tepi ranjang lalu ia merapihkan rambut Bianca yang menutupi wajah cantik istrinya. Arhur mengelus pipi Bianca dengan lembut, lalu ia berbisik dalam hatinya "Aku sudah terbiasa dengan kehadiran mu Bianca." Tidak lama kemudian, saat Arthur masih terus mengelus pipi Bianca, mata Bianca mulai terbuka, Bianca sedikit terkejut karena kini ia sudah berada di dalam kamarnya. "Sudah bangung hem?" ucap Arthur saat melihat Bianca sudah membuka matanya. "Arthur kita sudah sampai di mansion, kenapa kau tidak membangunkan ku." balas Bianca dengan suara serak. "Kau tertidur pulas, aku tidak mungkin membangunkan m
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

BAB 69 - FALLING IN LOVE

Arthur kini tengah memeriksa laporan perusahaan cabang miliknya di Melbourne. Harusnya memang dia belum bisa pulang ke New York, tapi dia lebih memilih meminta salah satu direktur permasaran yang ia tempatkan di perusahaan cabang miliknya untuk mengatur semuanya. Saat ini tidak mungkin Arthur mengajak Bianca ke Melbourne, kondisi Bianca belum sepenuhnya pulih, terlebih dalam beberapa hari ini ia memiliki meeting dengan Lewis dan juga salah satu perusahaan besar dari Barcelona. Saat Arthur tengah memeriksa laporan yang di berikan oleh karyawannya, terdengar suara ketukan pintu, ia yakin itu sudah pasti Alvin, ia pun langsung memintanya untuk masuk. Dan benar saja, tidak lama kemudian Alvin masuk ke ruang kerja tuannya. "Selamat pagi tuan." sapa Alvin dengan sopan."Ya, ada apa?" tanya Arthur langsung. "Perusahan asal Barcelona, mengajak perusahaan kita membuka perusahaan entertainment di sana, untuk para model mereka meminta model asal dari Venezuela, karena negara itu terkenal den
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
1
...
56789
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status