Beranda / Romansa / Arthur&Bianca / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Arthur&Bianca: Bab 41 - Bab 50

241 Bab

BAB 40 - MENGAJAK KE PARIS

Tadi pagi Arthur sudah lebih dahulu berangkat, dan Bianca kini baru saja tiba di butiknya, Seperti biasa ia menyelesaikan pesanan para customernya. Saat Bianca sedang mendesign, terdengar suara ketukan pintu ia yakin itu adalah Liy assistantnya. Bianca langsung memintanya masuk.Dan benar saja, tidak lama kemudian Lily masuk."Selamat pagi Nona Bianca" sapa Lily. "Pagi, ada apa li?" tanya Bianca. "Nona, ada customer yang meminta nona untuk mendesign jas untuknya" jawab Lily. "Jas? siapa customernya?" tanya Bianca kembali. "Tuan Brian, nona" "Brian?" Bianca mengernyitkan dahinya saat mendengar nama Brian. "Persilahkan Tuan Brian masuk ke ruang kerja ku" ucap Bianca."Baik nona" Lily langsung meninggakan ruang kerja bosnya dan menghampiri Brian di ruang tunggu. Lily mempersilahkan Brian untuk masuk ke ruang kerja bosnya.Tidak lama kemudian Brian masuk ke ruang kerja Bianca dan Bianca menyambutnya dengan senyuman ramah."Selamat pagi Tuan Brian" sapa Bianca dengan sopan. "Selama
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

BAB 41 - BERTEMU ANNABETH

Pagi hari Bianca sudah lebih dulu bangun, ia juga sudah menyiapkan sandwich dan susu kacang untuk Arthur. Tidak lama kemudian Arthur menghampiri Bianca di ruang makan. Bianca pun langsung menyiapkan sarapan untuk Arthur."Arthur ini untuk mu" Bianca memeberikan sandwich dan juga susu kacang pada Arthur."Ya" "Arthur aku ingin mengatakan sesuatu pada mu" ucap Bianca yang kini tengah menikmati sarapannya. "Katakan" "Aku akan ikut ke kantor mu, aku ingin bertemu dengan adik ku, besok kita sudah ke Paris jadi aku ingin bertemu dengan Caroline. Setelah itu aku mungkin akan menjemput Annabeth di sekolahnya." ujar Bianca. "Baiklah, tapi setelah itu lebih baik kau langsung pulang""Ya, aku akan langsung pulang" "Arthur, apa kau sudah lama mengenal Steven?" tanya Bianca yang membuat Arthur langsung menoleh melihat ke arahnya. "Dia sahabat ku sejak kecil, orang tua kami pun sangat dekat. Tidak hanya Steven saja, tapi Richo juga. Kami bertiga sudah dekat sejak kami kecil" jawab Arthur. "B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 42 - PREPARE TO PARIS

Setelah Bianca bertemu dengan Annabeth, ia langsung mengantarkan Annabeth pulang ke mansion. Sedangkan dirinya langsung kembali ke mansion suaminya. Bianca memang tidak ke butik hari ini. Bianca sudah kirim pesan pada Lily, jika ia akan pergi ke Paris. Bianca sendiri belum bertanya pada Arthur, berapa lama mereka di Paris. Seluruh pekerjaan Bianca yang berada di Los Angeles, Bianca sudah meminta Lily menyelesaikannya.Bianca kini sudah tiba di mansion milik suaminya. Ia langsung berjalan ke kamar. Sebelum Arthur pulang, ia ingin mengemasi pakaian dirinya dan juga pakaian Arthur. Sudah lama sekali Bianca tidak ke Paris, biasanya manager butik akan melaporkan keadaan butik Bianca yang di Paris.CeklekSuara pintu terbukaBianca yang sedang mengemasi barang-barang, ia langsung menoleh saat mendengar suara pintu kamarnya terbuka."Arthur?" Bianca terkejut saat melihat Arthur berada di kamar. "Kamu sudah pulang?" tanya Bianca yang langsung menghampiri Arthur. "Ya" "Kenapa kamu pulang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 43 - GOES TO PARIS

Pagi-pagi Bianca dan Arthur sudah bersiap menuju bandara. Arthur membawa beberapa pengawal dan juga pelayan. Meskipun awalnya Bianca menolak, tapi akhrinya Arthur tetap membawa pengawal dan juga pelayan."Arthur, kenapa kita harus pakai private jet sih? aku tidak suka" gerutu Bianca. "Aku lebih suka memakai private jet, kalau pesawat biasa kau tahu banyak sekali penumpangnya" balas Arthur. Bianca berdecak kesal.Keluarga Bianca memang tidak sekaya Arthur, bahkan ketika berpergian biasanya keluarga Bianca hanya memakai first class atau business class saja. Sebenarnya Bianca sudah pernah naik privat jet milik Arthur saat ia di Los Angeles, tapi memang Bianca lebih menyukai pesawat biasa. Percuma saja mengeluh, Arthur pasti tidak akan mendengarkannya."Arthur berapa lama kita di Paris?" tanya Bianca. "Sekitar satu minggu" Perjalanan menuju bandara akhirnya sampai. Arthur menggenggam tangan Bianca saat masuk ke dalam bandara. Sedangkan para pengawal dan pelayan mengikutinya dari bela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 44 - WELCOME PARIS

Paris, French.Setelah menempuh perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya Bianca dan Arthur sudah tiba di Paris. Jujur saja, Bianca sangat merindukan kota ini, kota dimana ia harus berjuang keras untuk adik dan keponakannya. Paris adalah negara yang menjadi saksi karir Bianca. Mulai dia hanya bekerja di butik, hingga kini ia bisa menjadi seorang designer terkenal. Bianca memang sangat bekerja keras untuk meraih mimpinya. Arthur sudah memilih hotel terdekat dengan menara eiffel, kini supir Arthur sudah tiba menjemputnya di bandara. "Selamat datang Tuan Afford dan Nyonya Afford" sapa supirnya. "Ya""Terimakasih" Bianca membalas dengan senyuman ramah.Di dalam mobil, Bianca memilih diam. Entah kenapa rasanya benar-benar sangat lelah. "Kau lelah?" tanya Arthur dan Bianca hanya mengangguk. "Kemarilah" ucap Arthur seraya menarik tangan Bianca untuk bersandar di dada bidang Arthur.Saat Bianca bersandar, jantung Bianca berdegup kencang. Bianca benar-benar gugup saat di dekapan Arth
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 45 - PERTENGKARAN PAGI HARI

Pagi hari, Arthur sudah lebih dulu bangun dan bersiap. Hari ini rencananya Arthur akan membawa Bianca ke kantor cabang miliknya. Saat Arthur tengah berkutat dengan laptop, Bianca mulai membuka kedua matanya. Mungkin karena terlalu lelah membuat Bianca bangun lebih siang. "Arthur?" panggil Bianca dengan suara serak"Sudah bangun?" "Maaf, aku kesiangan" "Tidak apa, lebih baik kau mandi dan bersiap. Aku akan mengajak mu ke kantor ku" Bianca mengangguk dan langsung bangkit dari ranjangnya menuju kamar mandi. Saat Bianca berada di kamar mandi, terdengar dering ponsel milik Bianca. Awalnya Arthur tidak menghiraukan, namun ponselnya terus berdering. Akhirnya Arthur mengambil ponsel milik Bianca.Ketika Arthur mengangkat ponsel Bianca, ia sedikit terkejut saat mendengar suara pria."Hallo Bianca" "Hallo" "Aku suaminya, Bianca sedang mandi. Anda siapa?" tanya Arthur dengan nada dingin"Maaf Tuan Arthur, saya Brian" Arthur mengernyitkan dahinya, ia sedikit bingung karena Brian menghubun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 46 - PENOLAKAN CAROLINE

Hari ini Steven sudah memutuskan untuk datang ke sekolah Annabeth. Ia sudah tidak tahan ingin bertemu dengan putrinya. Sejak saat ia tahu jika ia sudah memiliki seorang putri kecil yang cantik. Steven terus memikirkan putrinya, ia ingin sekali bertemu dengan putrinya. Steven sudah mencari tahu dimana sekolah Annabeth, ia sudah mendapatkan informasi dari assistantnya. Kini Steven menunggu di halaman depan sekolah Annabeth, ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Annabeth. Saat Steven tengah berdiri di depan, ia melihat gadis kecil yang cantik, dengan pipi tembam dan rambut pirang. Steven langsung menghampiri gadis kecil itu. "Hallo Annabeth" panggil Steven dengan lembut seraya menundukan badannya."Hallo paman, paman mengenal ku?" tanya Annabeth."Paman adalah teman dari ibu mu" jawab Steven dengan lembut. "Aku mempunyai dua ibu yaitu Mom Caroline dan Mom Bianca, paman teman dari Mom Caroline atau Mom Bianca?" tanya Annabeth dengan mata yang kini menatap Steven.Sungguh saat Anna
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 47 - UNDANGAN MAKAN MALAM

Bianca kini menatap cermin, ia sedang di rias oleh make up artist yang di sewa oleh Arthur. Sejak kejadian di restauran, Bianca tidak berbicara dengan Arthur. Ia merasa kesal dengan Arthur. Entah berapa ratus wanita Arthur di masa lalu, Bianca benar-benar tidak habis pikir. Ia akan menikahi pria seperti itu. Bahkan dulu ia sangat membenci pria yang sering berganti wanita."Perfect" ucap Rossa sang make up artist yang di sewa oleh Arthur. yang kini sudah selesai merias wajah Bianca."Nyonya, anda sungguh cantik" puji Rossa yang tidak henti menatap Bianca. "Terima kasih" balas Bianca seraya tersenyum ramah."Nyonya, mari saya bantu untuk memakai guannya" ucap Rossa dan Bianca langsung mengangguk. Bianca memakai gaun jenis maxi dress berwarna maroon. Gaun ini mempelihatkan bahu serta punggung mulus miliknya. Penampilan Bianca malam ini memang sungguh cantik dan menawan. Warna maroon memang sangat kontras di kulit Bianca yang putih dan halus, rambut Bianca sengaja di tata di gulung ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 48 - HARI YANG INDAH

Arthur dan Bianca sudah tiba di hotel, Arthur langsung menggenggam tangan Bianca untuk masuk ke kamar. Entah jantung Bianca berdegup kencang mengingat perkataan Arthur tadi. Setibanya di dalam kamar, Bianca melangkahkan kakinya dengan cepat untuk masuk ke kamar mandi, namun tangannya sudah di tahan oleh Arthur. "Kau tidak bisa lari" bisik Arthur di telinga bianca, Arthur terus mencium tengkuk leher Bianca. "Arthur" cicit Bianca.Arthur menarik tubuh Bianca hingga menempel di dinding, lalu ia menciumi punggung mulus Bianca. Setelah puas, Arthur mencium bibir Bianca, ia melumat dan mengisap bibir Bianca. Arthur langsung menggedong Bianca tanpa melepaskan pagutan mereka. Arthur membaringkan tubuh Bianca di atas ranjang, lalu ia kembali mengecup bibir Bianca, melumat bibirnya dan menghisap bibir Bianca yang menjadi candu baginya."Arth.ur" desah Bianca."I am going to make you cry with pleasure" bisik Arthur di telinga Bianca. Bibir Bianca kembali mendesah saat tangan Arthur mulai me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

BAB 49 - BUTIK I

Kini Bianca dan Arthur sudah tiba di butik, ia langsung membawa Arthur masuk ke dalam butiknya. Bangunan empat lantai yang cukup mewah, Bianca memang sangat bekerja keras dalam bekerja. "Selamat pagi Nona Bianca." sapa Cassie manager butik saat melihat Bianca memasuki butik."Hi, pagi Cassie. perkenalkan ini Arthur suami ku." ucap Bianca sambil memperkenalkan Arthur yang berada di sampingnya."Selamat pagi Tuan Arthur." sapa Cassie dengan hormat seraya menundukan kepalanya pada Arthur. Arthur hanya tersenyum dan mengangguk. "Cassie, aku ke ruang kerja ku dulu," kataBianca."Baik nona."Kemuidan Bianca dan Arthur berjalan meninggalkan Cassie. "Suami Nona Bianca sangat tampan, tapi dingin sekali. Tidak ada ramahnya." batin Cassie.Ruang kerja Bianca terletak di lantai 4, ruang kerjanya memang tidak sebesar butik miliknya yang di New York. Karena memang ia pertama kali membuka butik miliknya di Paris. ***Saat Arthur memasuki ruang kerja Bianca, ia terus menatap sisi ruangan, meskip
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
25
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status