Home / Romansa / Arthur&Bianca / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Arthur&Bianca: Chapter 151 - Chapter 160

241 Chapters

BAB 150 - JANGAN MENGGANGGUKU

Suara detuman musik terdengar hingga keluar. Udara yang pengap dengan asap rokok, sangat terbiasa bagi Arthur. Kini Arthur baru saja tiba di salah satu club milik Steven. Ya, club milik Steven ini sangat terkenal di New York. Hanya kalangan artis dan pengusaha yang datang ke club malam milik Steven ini. Arthur juga memiliki beberapa club malam. Hanya dia menyerahkan anak buahnya untuk mengurusnya. Para pelayan yang berpakain seksi tampak hilir mudik mengantarkan pesanan. Sejak Arthur masuk. sudah banyak wanita yang menggodanya. Semua wanita disini tentu mengenal Arthur. Bagaiamana tidak, masa lalu Arthur yang terkenal selalu berganti wanita setiap malam membuatnya sangat terkenal. Banyak wanita yang berharap menjadi wanita Arthur walaupun hanya satu malam. Ketampanan dan kekuasaan yang dimiliki oleh Arthur yang membuat para wanita tidak henti menawarkan diri mereka pada Arthur. Arthur sudah terbiasa tidur dengan para artis atau model terkenal. Model tercantik dan terkseksi di New Yo
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

BAB 151 - AKU AKAN MELINDUNGIMU

Bianca melirik ke arah jam dinding, kini sudah pukul sebelas malam. Arthur masih belum kembali, ia tahu Artur sedang menemui teman-temannya. Bianca pun tidak ingin melarang. Bagaimana pun Arthur berhak menikmati hidupnya. Bianca percaya Arthur tidak akan melukai hatinya. Saat Bianca tengah asik membaca majalah, terdengar dering ponsel miliknya. Ia langsung mengambil ponselnya tertera dilayar ponselnya jika Caroline mengirimkan pesan padanya. Caroline : Kakak, kenapa kakak sudah di New York tapi tidak memberitahu ku?Bianca menepuk keningnya, dia lupa mengabari Caroline. Bisa-bisanya dia melupakan untuk memberi tahu adiknya. Bianaca : Maafkan kakak sayang, kakak terlalu banyak beristirahat dan banyak yang harus di kerjakan. Kakak sudah pulang, nanti kita bertemu ya.Caroline : Kakak bahkan hanya memiliki satu adik saja sudah melupakan untuk mengabari ku.Bianca terkekeh kecil membaca pesan Caroline. Bianca : Maafkan kakakk, kakak membelikan banyak oleh-oleh untuk mu dan Annabeth. B
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 152 - KEDATANGAN TASYA

Tasya baru saja tiba di Bandara Internasional Jhon F Kennedy. Tasya sangat senang akhirnya keinginan bisa tinggal di New York bisa terlaksana. Seperti sebuah keberuntungan ketika bertemu dengan Bianca. Tasya melangkah menuju arrival hall. Alvin sudah memberi pesan jika dia sudah tiba di arrival hall. Dengan membawa trolley yang terdapat empat koper miliknya. Ia berjalan keluar. Benar saja, Alvin sudah berdiri menyambut kedatangan Tasya. "Welcome to New York, Nona Tasya." sapa Alvin dengan senyuman ramahnya. "Terima kasih, aku ini seperti tamu penting saja. Kenapa kau harus menjemput ku? aku bisa menggunakan taksi. Kau kirimkan saja alamat perusahaan nanti aku datang." jawab Tasya, ia tidak enak jika harus menyusahkan orang lain untuk menjemputnya."Tuan Arthur yang meminta saya untuk menjemput anda nona. Hari ini juga nona harus berkenalan dengan Tuan Lewis dan juga Nona Caroline. Untuk mempersingkat waktu, jadi saya menjemput anda. Mari kita pergi sekarang, supir telah menunggu di
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 153 - WHO ARE YOU?

Kini Bianca baru saja tiba di mansion pribadi miliknya. Hari ini orang tuanya sudah tiba di New York. Setelah berdebat panjang dengan Melinda ibu Bianca, yang tetap memilih tinggal di Los Angeles. Akhirnya Melinda menyetujui menetap sementara di New York. Bianca turun dari mobil, ia melangkah masuk ke dalam mansion. Para pelayan yang melihat Bianca sudah tiba, mereka menyapa dengan sopan. Menudukan kepala mereka saat Bianca melangkah masuk. Bianca membalas sapaan mereka dengan senyuman ramah. Bianca tahu, pasti orang tuanya dan Caroline tengah berada di gazebo. Bianca juga sudah mendapatkan pesan dari Caroline, hari ini dia sudah meminta izin untuk mengganti jadwal pemotretannya. Caroline ingin menemani kedua orang tuanya. "Ma, pa." panggil Bianca, yang kini sudah di gazebo. Ia melihat orang tuanya tengah meminum teh hangat. Wanita paruh baya yang sangat cantik berambut pirang seperti Caroline, ya itu adalah Melinda. Melinda tersenyum hangat melihat putri sulungnya sudah datang. A
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 154 - INCIDENT IN FASHION SHOW

Hari ini adalah fashion show, para model akan memakai rancangan berlian dari Lorenzo Company. Semua gaun untuk para model sudah di siapkan oleh Bianca. Beruntungnya Bianca memiliki designer yang sangat berbakat. Bianca tidak boleh kelelahan, ia hanya memeriksa setiap design.Model yang akan memakai berlian termahal sudah di pilih yaitu Caroline dan Alessa. Mereka menjadi model yang akan memakai koleksi berlian dari Lorenzo Company yang paling termahal. Bianca turun dari mobil, ia kini sudah berada di tempat fashion show berlangsung. Dengan memakai gaun panjang berwarna navy x-straps Bianca terlihat sangat cantik. Lipstik berwarna merah, membuatnya sangat seksi. Rambut di gulung ke atas, memperlihatkan leher jenjangnya. Bianca juga memakai kalung berlian Heart of the ochean. Warna birunya sangat pas dengan gaun yang di pakai oleh Bianca. Clutch Hermes berwarna hitam, membuat Bianca sangat elegan. Arthur sudah lebih dulu tiba, karena dia harus menyambut pemilik dari Lorenzo Company. S
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 155 - KABAR TENTANG ALEX

Saat Viola tidak sengaja melirik ke atas, Viola melihat lampu besar di atas Bianca sudah hampir jatuh. Wajah Viola menegang, dengan cepat Viola mendorong keras tubuh Bianca, "Bianca awass." teriak Viola kencang, ia mendorong Bianca sekuat mungkin.Bianca terkejut, dia terjatuh di lantai namun ia sudah memeluk perutnya dengan erat.Pranggg"Violaa" teriak Bianca, perlahan pandangan Bianca mulai buram. Tidak lama kemudian Biaca sudah tidak sadarkan diri."Bianca," teriak Arthur, dengan cepat Arthur berlari ke arah Bianca, saat melihat Bianca pingsan.Begitu pun Richo dia berlari ke arah Viola yang sudah terkulai di lantai dengan penuh darah. Arthur memeluk Bianca, memeriksa istrinya untungnya tidak ada darah. Arthur langsung membopong Bianca gaya bridal. Sedangkan Viola, Richo yang membopong. Kepala Viola di penuhi oleh darah. Alvin langsung berlari mengikuti Arthur, dan menyiapkan mobil untuk ke rumah sakit. Keadaan ruangan begitu menegang, istri dari Arthur Afford dan sahabatnya men
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 156 - MEMINTA BANTUAN RICHO

Dokter sudah mengizinkan Bianca untuk pulang ke rumah, karena kondisi Bianca memang sudah sehat. Kandungannya pun kuat dan sehat, tidak ada lagi yang harus di khawatirkan. Tapi sebelum Bianca pulang, ia ingin menemui Viola yang masih belum sadarkan diri. Caroline mendorong kursi roda Bianca, Caroline menemani Bainca untuk melihat keadaan Viola. Jujur saja, hati Bianca belum bisa tenang. Meskipun Arthur selalu menenangkan Bianca untuk tidak menyalahkan dirinya. tapi tetap tidak bisa. Bianca selalu merasa bersalah, jika bukan karena dirinya Viola tidak akan seperti ini. Bianca masuk ke ruang ICU, Viola masih menutup matanya. Banyak alat di tubuh Viola, membuat Bianca terasa sakit. Perlahan air mata Bianca mulai menetes. Caroline membawa Bianca mendekat. Richo yang melihat Bianca datang, dia langsung mundur dan membiarkan Bianca melihat Viola. "Viola, cepatlah bangun. Aku ingin kau menemani ku berbelanja. Aku berjanji, setelah ini kita akan berbelanja sepuasnya. Aku akan memberikan ba
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 157 - KAU PANTAS BEKERJA SAMA DENGANKU

Sinar matahari pagi, menembus jendela. Perlahan Bianca mulai membuka matanya, mengerjap dan menggeliat. Saat tangan Banca mulai meraba ke samping ia sedikit terkejut Arthur sudah bangun. Bianca mengikat rambutnya asal, ia melangkah menuju kamar mandi. Ia ingin langsung membersihkan diri. Dua puluh menit kemudian, Bianca sudah selesai membersihkan diri. Bianca menggganti baju dengan dress simple berwarna cream tanpa lengan. Kandungan Bianca kini sudah memasuki bulan keempat. Perut Bianca sudah terlihat membuncit, Bianca juga sudah menyiapkan baju-baju untuk dirinya. Dia sudah tidak lagi memakai jeans, setiap harinya dia akan memakai dress yang longgar di bagian perut. CeklekSuara pintu terbuka, Arthur masuk ke dalam kamar. "Arthur, kau dari mana?" tanya Bianca saat melihat Arthur. "Aku tadi menerima telepon." jawab Arthur. Bianca mengangguk pelan, "Aku pikir kau belum bersiap, tapi ternyata kau sudah siap dengan setelan jas mu. Kenapa kau tidak membangunkan ku? aku bahkan tidak m
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 158 - VIOLA SIUMAN

Richo masih menatap Viola yang sudah beberapa hari ini belum juga membuka matanya. Richo tetap setia menunggu Viola hingga sadar, setidaknya Richo ingin saat Viola membuka matanya, Viola melihat Richo berada disisinya. Richo mengelus dengan lembut pipi Viola, "Hey tiger, kau lama sekali bangun. Apa kau tahu sudah lama tidak datang ke kantor. Jika perusahaan ku merugi, kau harus membayar ganti rugi. Kau tahu perusahaan ku memiliki keuntungan besar setiap bulannya, bulan ini kau harus menggantinya karena aku sudah menunggu mu." "Tiger bangunlah, aku menyukai segala umpatan kasar mu. Kau ini, bagaimana tiger menjadi lemah begini? kau ini perempuan tangguh yang pernah aku kenal. Kau juga berani menarik rambut Clarissa, aku merindukan mu tiger. Bangunlah, hidup ku sepi tidak mendengar teriakan dan umpatan kasar mu." gumam Richo, ia masih terus mengelus pipi Viola. Kemudian Richo menyentuh tangan Viola, mencium punggung tangan Viola. Seketika Richo tersentak, ia merasakan jari jemari Vi
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

BAB 159 - KECELAKAAN

Arthur keluar dari ruang meeting, ia melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya diikuti oleh Alvin. Arthur melirik arloji kini sudah pukul dua siang. Mungkin Bianca sudah berada di rumah orang tuanya. Pagi tadi memang Bianca sudah mengatakan pada Arthur, jika Bianca akan datang ke mansion keluarganya. Arthur duduk di kursi kerjanya, dengan punggung yang bersandar di kursi kerjanya, "Alvin, bagaimana kenapa kau belum melaporkan pada ku tentang kejadian di fashion show beberapa hari yang lalu?" tukas Arthur, ia menatap Alvin yang berdiri di hadapannya. "M-Maaf tuan, ini tidak mudah. CCTV ternyata mati beberapa jam sebelum kejadian. Saya sudah memeriksa di setiap sudut, tapi sepertinya orang ini melakukannya dengan sangat mulus. Mereka sudah merencanakan ini semua tuan, saya masih menyelidiki ini semua." jawab Alvin menundukan kepalanya tidak berani melihat tuannya yang menatap tajam dirinya. Arthur membuang napas kasar, "Temukan secepatnya, aku tidak ingin mendengar gerak lamban mu dala
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status