Beranda / Romansa / Arthur&Bianca / Bab 161 - Bab 170

Semua Bab Arthur&Bianca: Bab 161 - Bab 170

241 Bab

BAB 160 - KEPERGIAN ADAM DAN MELINDA

Bianca mulai membuka kedua matanya, ia menatap ruangan putih. Bianca menoleh Elena ibu mertuanya sudah ada di sampingnya. "Sayang, kau sudah sadar?" ucap Elena, ia memberikan air putih pada Bianca. Lalu Bianca meminum air putih yang di berikan Elena, "Terima kasih ma." Bianca menyentuh pelipisnya, ia kembali mengingat kejadiaan yang membuatnya pingsan. Lalu sektika wajahnya menegang, "Ma, dimama mama dan papa ku?" tanya Bianca panik dan cemas."Mereka sudah di temukan nak, mereka dalam pemeriksaan dokter." ucap Elena, memeluk Bianca.Tidak lama kemudian, Arthur berlari masuk ke ruang rawat Bianca, "Sayang." panggil Arthur, ia langsung memeluk istrinya dengan erat. "Arthur, bawa aku ke mama dan papa." ucap Bianca dengan suara parau."Kau bisa melihatnya nanti, mereka masih dalam penanganan dokter." Arthur memeluk erat Bianca dan mengecupi pucuk kepala Bianca."No, aku mau sekarang. Jika kau tidak membawa ku sekarang, aku akan kesana sendiri." tukas Bianca, tegas. Ia tetap ingin meli
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

BAB 161 - SELAMAT JALAN ADAM DAN MELINDA

Hari ini adalah upacara pemakaman Adam dan Melinda. Semua sudah di urus oleh Alvin. Bianca dan Caroline memilih tempat pemakaman orang tuanya di New York. Harusnya pemakaman keluarga Lancaster harus di Los Angeles. Tapi kali ini, Bianca memutuskan untuk memilih New York. Keluarga Bianca dari Los Angeles, semua sudah tiba di New York tadi malam. Untungnya jarak Los Angeles ke New York hanya memakan waktu enam jam dengan pesawat. Tampak semuanya sudah bersiap menuju tempat pemakaman. Bianca dengan balutan dress sederhana berwarna hitam, dan kaca mata yang dia pakai menutupi matanya yang sembab. Bianca dan Arthur masuk ke dalam mobil. Alvin ikut bersama dengan mobil Arthur. Caroline, Annabeth dan Bella pengasuh Annabeth berada di dalam mobil Steven. Viola juga ikut, memang seharusnya dia tidak diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Tapi Viola tetap memaksa. Terlebih kepergian orang tua dari sahabat dekatnya, tidak mungkin Viola tidak turut hadir dalam upacara pemakaman ini. Tidak lam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

BAB 162 - KENYATAAN SESUNGGUHNYA

Beberapa hari setelah pemakaman Adam dan Melinda. Bianca lebih sering mengurung diri di kamar. Bianca mempercayai Lily yang mengatur butiknya dengan Baik. Dokter kandungan juga selalu datang setiap hari untuk memeriksa keadaan Bianca. Untungnya meskipun Bianca masih terluka karena kepergian orang tuannya, Bianca masih selalu meminum vitamin dari dokter. Bianca tetap menjaga kandungannya dengan baik. Hanya saja, Bianca masih enggan berbicara. Hari ini adalah pembacaan wasiat dari Adam dan Melinda. Caroline dan Steven sudah berada di ruang kerja Arthur. Arthur sengaja meminta mereka berkumpul di ruang kerjanya. Bianca berjalan keluar kamar menuju ruang kerja Arthur. Bianca sudah mendengar dari Marissa jika Caroline dan Steven sudah berkumpul di ruang kerja Arthur. Wajah cantik Bianca masih tetap terlihat begitu sedih dan murung. "Maaf membuat kalian menunggu." ucap Bianca, ia melangkah masuk ke ruang kerja Arthur lalu duduk tepat di samping Arthur. "Apa kabar ka?" sapa Caroline yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

BAB 163 - ISABEL?

Bianca gemetar membaca surat ini, air matanya membasahi pipinya. Ia berteriak dan menangis memanggil kedua orang tuanya. Arthur menatap Bainca yang menangis setelah membaca surat, Arthur langsung merebut surat itu dan membaca isi surat yang membuat Bianca menangis.Arthur memeluk Bianca dengan erat saat ia telah selesai membaca surat yang di tulis oleh mertuanya. Caroline yang penasaran, akhrinya Caroline mengambil alih surat itu. Saat membaca surat itu, air mata Caroline membasahi pipinya. Caroline langsung memegang erat tangan Bianca kakaknya. "Maafkan paman, karena harus memberitahukan ini Bianca. Tapi ini tenyataan yang sesungguhnya. Maaf jika Tuan Adam dan Nyonya Melinda lebih memilih menutupi ini. Karena sesungguhnya mereka bergitu mencintai mu Bianca." ujar Gustaf. "Lalu apa mama dan papa tahu siapa orang tua ku?" tanya Bianca yang mulai memberanikan diri. Gustaf menghela napas dalam dan menggeleng pelan. "Tidak, yang kami tahu adalah kau telah diculik saat bayi. Lalu pencul
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

BAB 164 - IT'S A BABY BOY

Pagi hari, Bianca dan Arthur sudah bersiap. Arthur menemani Bianca memeriksakan kandungannya. Perut Bianca sudah membuncit. Bianca harus merelakan dirinya memakai dress hamil. Bianca sering melihat ke cermin dan menatap tubuhnya yang sangat gemuk menurut dirinya. Tapi tidak dengan Arthur, Arthur selalu mengatakan Bianca sangat cantik dan seksi dengan perut yang membuncit itu. Sejak hamil, Bianca memang sudah jarang berdandan. Biasanya Bianca hanya memoles sedikit wajahnya dengan bedak dan lip balm. Bianca sangat jarang memakai lipstik. Bianca memakai lip balm hanya untuk bibirnya tetap sehat dan lembab. Tanpa polesan make up, Bianca sudah memiliki kulit yang putih dan halus. Itu kenapa Arthur selalu mengatakan jika Bianca sudah sangat cantik meskipun tanpa berdandan. "Sayang, kau sudah siap?" tanya Arthur sambil memeluk Bianca yang tengah menatap cermin. "Sudah, Arthur lihatlah. Pipi ku sangat gemuk. Pinggang ku lihat lah, kenapa tidak berbentuk. Arthur, baju ku sudah tidak muat."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

BAB 165 - BERTEMU PRIA ASING

Bianca kini tengah menikmati ice cream rasa vanila sambil menonton film kesukaannya. Kehamilannya memang membuat Bianca lebih memilih untuk bersantai. Bianca melirik ke jam dinding kini sudah pukul sebelas siang. Kemarin saat Bianca bertemu dengan Viola, untungnya keadaan Viola sudah pulih. Hanya saja Viola masih memilih untuk beristirahat di rumahnya. Tadi pagi, Arthur sudah berangkat ke kantor lebih awal. Arthur mengatakan jika hari ini dia akan pulang terlambat. Karena harus membahas kerja samanya dengan Hilton Company dan Steele Company. Saat Bianca tengah menikmati ice cremnya, terdengar dering ponsel miliknya. Ia mengambil ponselnya dan melihat ke layar ponselnya ternyata Tasya mengirimkan pesan padanya. Tasya : Bianca, apa kau sibuk? jika tidak apa hari ini kita bisa pergi bersama?Bianca : Aku tidak sibuk, kau ingin kemana?Tasya : Aku tidak tahu New York. Aku sering salah jalan. Aku hanya mengandalkan google maps sebagai petunjuk jalan ku.Bianca terkekeh kecil saat membac
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

BAB 166 - AKU AKAN MENGIRIM MU KE SINGAPORE

"Ya, semoga saja aku mendapatkan pria yang seperti suami mu. Tapi aku tidak ingin terlalu berharap. Aku ini siapa memangnya. Kenapa bisa billionaire tertarik pada ku. Itu seperti sebuah mimpi." kekeh Tasya."Tidak ada yang salah dengan memiliki sebuah mimpi." balas Bianca."Yasudah ayo kita kesana." ajak Bianca dan Tasya mengangguk setuju.BrukkkSaat Bianca membalik badannya dan melangkah ia terkesiap ketika menubruk dada bidang seorang pria. Saat tubuhnya hampir jatuh, tangan kokoh itu dengan cepat menangkap tubuh Bianca. "M-Maaf tuan." ucap Bianca. Ia langsung membenarkan poisisinya dan menjaga jarak pada pria di hadapanya. "Kau tidak apa-apa?" tanya pria itu. "Bianca kau tidak terluka kan? astaga kau harus berhati-hati. Aku bisa dibunuh suami mu, jika kau terluka karena pergi dengan mu." ucap Tasya."Aku tidak apa-apa." jawab Bianca. Bernard dan Marissa yang menjaga jarak dari Bianca. Mereka langsung berlari ke arah nyonyanya yang hampir jatuh. Jika sampai terjadi sesuatu pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

BAB 167 - PEMBATALAN KERJA SAMA

Bianca tengah membaca email masuk dari Lily assistantnya. Semenjak perut Bianca yang sudah mulai membesar Bianca memang sudah tidak lagi ke butik. Biasanya jika ada customer yang meminta rancangan gaun Bianca. Bianca akan mengirimkan hasil rancangannya lewat email. Lily selalu memberikan laporan pada Bianca. Lily juga menangani seluruh butik milik Bianca. Biasanya manager butik akan memberikan laporan bulanan pada Lilly. Setelah Lily mendapatkan semua laporan dari manager butik, Lily langsung memberikannya pada Bianca. Bianca melihat ke jam dinding kini sudah pukul delapan malam. Hari ini Arthur sudah berpesan jika dia akan pulang terlambat. Mengurangi rasa kebosanan Bianca biasanya memilih untuk membaca laporan dari Lily. CeklekPintu kamar terbuka membuat Bianca menoleh ke arah pintu. Bianca tersenyum ketika melihat Arthur masuk ke dalam kamar. Bianca beranjak dari ranjang dan melangkah mendekat ke arah Arthur. "Kau sudah pulang?" sapa Bianca. Ia membantu Arthur melepaskan dasi d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

BAB 168 - BERSIAPLAH MENERIMA KEHANCURAN MU

Clarissa duduk di kursi kerjanya dengan punggung yang bersandar di kursi kerjanya. Ia baru saja selesai menandatangani dokumen yang di berikan oleh karyawannya. Tidak lama kemudian terdengar interkom dari sekretarisnya. Sekretarisnya mengatakan jika Arthur Afford datang ingin bertemu dengannya. Wajah Clarissa tersenyum bahagia saat mendengar Artur Afford datang ke kantornya. "Persilahkan Tun Arthur untuk masuk." Clarissa menekan tombol dan berbicara dengan suara yang terdengar sangat bahagia. Kini Artur masuk ke ruang kerja Clarissa. Tubuh Arthur yang sempurna terbalut dengan jas berwaran navy. Clarissa menatap Arthur dan tersenyum melihat pria yang dia cintai. Pria yang sangat tampan. Pria yang sangat hebat. Clarissa memang tidak salah dalam mencintai seorang pria. Clarisa bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah mendekat ke arah Arthur. "Kau datang Arthur? apa kau ingin minum sesuatu?" "Tidak, aku datang karena ada hal penting yang harus aku katakan pada mu." ucap Arthur, ding
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

BAB 169 - TIDAK ADA YANG BISA MENJATUHKANKU

Usia kandungan Binca sudah memasuki minggu ke tiga puluh. Kini Bianca dan Arthur sedang berada di Central Park. Manhattan Central Park biasanya dikunjungi para pengunjung lokal atau turis asing.Bianca duduk ditemani oleh suaminya menikmati suasana sore yang sejuk. Cuaca yang indah membuat Bianca memilih mendatangi taman ini. Memasuki usia kandungan minggu ke tiga puluh ini membuat Bianca sebenarnya mudah sekali lelah. Bianca sering melihat ke cermin tubuhnya sudah tidak berbentuk. Kaki yang bengkak. Pinggang yang gemuk. Pipi yang berisi, sebenarnya membuat Bianca tidak percaya diri.Tapi meskipun demikian, Bianca tetap bahagia. Paling terpenting baginya adalah anaknya tubuh dengan sehat. Sebenarnya banyak orang di sekeliling Bianca mengatakan kehamilan Bianca ini membuat Bianca semakin cantik. Bahkan sangat cantik. Bianca selalu memakai dress yang sangat pas diukuran tubuhnya. Perut yang yang membesar membuatnya sangat seksi. Bahkan Arthur suaminya sudah sering sekali mengatakan Bia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
25
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status