Beranda / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 159 - KECELAKAAN

Share

BAB 159 - KECELAKAAN

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 13:04:45

Arthur keluar dari ruang meeting, ia melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya diikuti oleh Alvin. Arthur melirik arloji kini sudah pukul dua siang. Mungkin Bianca sudah berada di rumah orang tuanya. Pagi tadi memang Bianca sudah mengatakan pada Arthur, jika Bianca akan datang ke mansion keluarganya.

Arthur duduk di kursi kerjanya, dengan punggung yang bersandar di kursi kerjanya, "Alvin, bagaimana kenapa kau belum melaporkan pada ku tentang kejadian di fashion show beberapa hari yang lalu?" tukas Arthur, ia menatap Alvin yang berdiri di hadapannya.

"M-Maaf tuan, ini tidak mudah. CCTV ternyata mati beberapa jam sebelum kejadian. Saya sudah memeriksa di setiap sudut, tapi sepertinya orang ini melakukannya dengan sangat mulus. Mereka sudah merencanakan ini semua tuan, saya masih menyelidiki ini semua." jawab Alvin menundukan kepalanya tidak berani melihat tuannya yang menatap tajam dirinya.

Arthur membuang napas kasar, "Temukan secepatnya, aku tidak ingin mendengar gerak lamban mu dala
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Arthur&Bianca   BAB 160 - KEPERGIAN ADAM DAN MELINDA

    Bianca mulai membuka kedua matanya, ia menatap ruangan putih. Bianca menoleh Elena ibu mertuanya sudah ada di sampingnya. "Sayang, kau sudah sadar?" ucap Elena, ia memberikan air putih pada Bianca. Lalu Bianca meminum air putih yang di berikan Elena, "Terima kasih ma." Bianca menyentuh pelipisnya, ia kembali mengingat kejadiaan yang membuatnya pingsan. Lalu sektika wajahnya menegang, "Ma, dimama mama dan papa ku?" tanya Bianca panik dan cemas."Mereka sudah di temukan nak, mereka dalam pemeriksaan dokter." ucap Elena, memeluk Bianca.Tidak lama kemudian, Arthur berlari masuk ke ruang rawat Bianca, "Sayang." panggil Arthur, ia langsung memeluk istrinya dengan erat. "Arthur, bawa aku ke mama dan papa." ucap Bianca dengan suara parau."Kau bisa melihatnya nanti, mereka masih dalam penanganan dokter." Arthur memeluk erat Bianca dan mengecupi pucuk kepala Bianca."No, aku mau sekarang. Jika kau tidak membawa ku sekarang, aku akan kesana sendiri." tukas Bianca, tegas. Ia tetap ingin meli

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Arthur&Bianca   BAB 161 - SELAMAT JALAN ADAM DAN MELINDA

    Hari ini adalah upacara pemakaman Adam dan Melinda. Semua sudah di urus oleh Alvin. Bianca dan Caroline memilih tempat pemakaman orang tuanya di New York. Harusnya pemakaman keluarga Lancaster harus di Los Angeles. Tapi kali ini, Bianca memutuskan untuk memilih New York. Keluarga Bianca dari Los Angeles, semua sudah tiba di New York tadi malam. Untungnya jarak Los Angeles ke New York hanya memakan waktu enam jam dengan pesawat. Tampak semuanya sudah bersiap menuju tempat pemakaman. Bianca dengan balutan dress sederhana berwarna hitam, dan kaca mata yang dia pakai menutupi matanya yang sembab. Bianca dan Arthur masuk ke dalam mobil. Alvin ikut bersama dengan mobil Arthur. Caroline, Annabeth dan Bella pengasuh Annabeth berada di dalam mobil Steven. Viola juga ikut, memang seharusnya dia tidak diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Tapi Viola tetap memaksa. Terlebih kepergian orang tua dari sahabat dekatnya, tidak mungkin Viola tidak turut hadir dalam upacara pemakaman ini. Tidak lam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Arthur&Bianca   BAB 162 - KENYATAAN SESUNGGUHNYA

    Beberapa hari setelah pemakaman Adam dan Melinda. Bianca lebih sering mengurung diri di kamar. Bianca mempercayai Lily yang mengatur butiknya dengan Baik. Dokter kandungan juga selalu datang setiap hari untuk memeriksa keadaan Bianca. Untungnya meskipun Bianca masih terluka karena kepergian orang tuannya, Bianca masih selalu meminum vitamin dari dokter. Bianca tetap menjaga kandungannya dengan baik. Hanya saja, Bianca masih enggan berbicara. Hari ini adalah pembacaan wasiat dari Adam dan Melinda. Caroline dan Steven sudah berada di ruang kerja Arthur. Arthur sengaja meminta mereka berkumpul di ruang kerjanya. Bianca berjalan keluar kamar menuju ruang kerja Arthur. Bianca sudah mendengar dari Marissa jika Caroline dan Steven sudah berkumpul di ruang kerja Arthur. Wajah cantik Bianca masih tetap terlihat begitu sedih dan murung. "Maaf membuat kalian menunggu." ucap Bianca, ia melangkah masuk ke ruang kerja Arthur lalu duduk tepat di samping Arthur. "Apa kabar ka?" sapa Caroline yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Arthur&Bianca   BAB 163 - ISABEL?

    Bianca gemetar membaca surat ini, air matanya membasahi pipinya. Ia berteriak dan menangis memanggil kedua orang tuanya. Arthur menatap Bainca yang menangis setelah membaca surat, Arthur langsung merebut surat itu dan membaca isi surat yang membuat Bianca menangis.Arthur memeluk Bianca dengan erat saat ia telah selesai membaca surat yang di tulis oleh mertuanya. Caroline yang penasaran, akhrinya Caroline mengambil alih surat itu. Saat membaca surat itu, air mata Caroline membasahi pipinya. Caroline langsung memegang erat tangan Bianca kakaknya. "Maafkan paman, karena harus memberitahukan ini Bianca. Tapi ini tenyataan yang sesungguhnya. Maaf jika Tuan Adam dan Nyonya Melinda lebih memilih menutupi ini. Karena sesungguhnya mereka bergitu mencintai mu Bianca." ujar Gustaf. "Lalu apa mama dan papa tahu siapa orang tua ku?" tanya Bianca yang mulai memberanikan diri. Gustaf menghela napas dalam dan menggeleng pelan. "Tidak, yang kami tahu adalah kau telah diculik saat bayi. Lalu pencul

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Arthur&Bianca   BAB 164 - IT'S A BABY BOY

    Pagi hari, Bianca dan Arthur sudah bersiap. Arthur menemani Bianca memeriksakan kandungannya. Perut Bianca sudah membuncit. Bianca harus merelakan dirinya memakai dress hamil. Bianca sering melihat ke cermin dan menatap tubuhnya yang sangat gemuk menurut dirinya. Tapi tidak dengan Arthur, Arthur selalu mengatakan Bianca sangat cantik dan seksi dengan perut yang membuncit itu. Sejak hamil, Bianca memang sudah jarang berdandan. Biasanya Bianca hanya memoles sedikit wajahnya dengan bedak dan lip balm. Bianca sangat jarang memakai lipstik. Bianca memakai lip balm hanya untuk bibirnya tetap sehat dan lembab. Tanpa polesan make up, Bianca sudah memiliki kulit yang putih dan halus. Itu kenapa Arthur selalu mengatakan jika Bianca sudah sangat cantik meskipun tanpa berdandan. "Sayang, kau sudah siap?" tanya Arthur sambil memeluk Bianca yang tengah menatap cermin. "Sudah, Arthur lihatlah. Pipi ku sangat gemuk. Pinggang ku lihat lah, kenapa tidak berbentuk. Arthur, baju ku sudah tidak muat."

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Arthur&Bianca   BAB 165 - BERTEMU PRIA ASING

    Bianca kini tengah menikmati ice cream rasa vanila sambil menonton film kesukaannya. Kehamilannya memang membuat Bianca lebih memilih untuk bersantai. Bianca melirik ke jam dinding kini sudah pukul sebelas siang. Kemarin saat Bianca bertemu dengan Viola, untungnya keadaan Viola sudah pulih. Hanya saja Viola masih memilih untuk beristirahat di rumahnya. Tadi pagi, Arthur sudah berangkat ke kantor lebih awal. Arthur mengatakan jika hari ini dia akan pulang terlambat. Karena harus membahas kerja samanya dengan Hilton Company dan Steele Company. Saat Bianca tengah menikmati ice cremnya, terdengar dering ponsel miliknya. Ia mengambil ponselnya dan melihat ke layar ponselnya ternyata Tasya mengirimkan pesan padanya. Tasya : Bianca, apa kau sibuk? jika tidak apa hari ini kita bisa pergi bersama?Bianca : Aku tidak sibuk, kau ingin kemana?Tasya : Aku tidak tahu New York. Aku sering salah jalan. Aku hanya mengandalkan google maps sebagai petunjuk jalan ku.Bianca terkekeh kecil saat membac

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Arthur&Bianca   BAB 166 - AKU AKAN MENGIRIM MU KE SINGAPORE

    "Ya, semoga saja aku mendapatkan pria yang seperti suami mu. Tapi aku tidak ingin terlalu berharap. Aku ini siapa memangnya. Kenapa bisa billionaire tertarik pada ku. Itu seperti sebuah mimpi." kekeh Tasya."Tidak ada yang salah dengan memiliki sebuah mimpi." balas Bianca."Yasudah ayo kita kesana." ajak Bianca dan Tasya mengangguk setuju.BrukkkSaat Bianca membalik badannya dan melangkah ia terkesiap ketika menubruk dada bidang seorang pria. Saat tubuhnya hampir jatuh, tangan kokoh itu dengan cepat menangkap tubuh Bianca. "M-Maaf tuan." ucap Bianca. Ia langsung membenarkan poisisinya dan menjaga jarak pada pria di hadapanya. "Kau tidak apa-apa?" tanya pria itu. "Bianca kau tidak terluka kan? astaga kau harus berhati-hati. Aku bisa dibunuh suami mu, jika kau terluka karena pergi dengan mu." ucap Tasya."Aku tidak apa-apa." jawab Bianca. Bernard dan Marissa yang menjaga jarak dari Bianca. Mereka langsung berlari ke arah nyonyanya yang hampir jatuh. Jika sampai terjadi sesuatu pada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Arthur&Bianca   BAB 167 - PEMBATALAN KERJA SAMA

    Bianca tengah membaca email masuk dari Lily assistantnya. Semenjak perut Bianca yang sudah mulai membesar Bianca memang sudah tidak lagi ke butik. Biasanya jika ada customer yang meminta rancangan gaun Bianca. Bianca akan mengirimkan hasil rancangannya lewat email. Lily selalu memberikan laporan pada Bianca. Lily juga menangani seluruh butik milik Bianca. Biasanya manager butik akan memberikan laporan bulanan pada Lilly. Setelah Lily mendapatkan semua laporan dari manager butik, Lily langsung memberikannya pada Bianca. Bianca melihat ke jam dinding kini sudah pukul delapan malam. Hari ini Arthur sudah berpesan jika dia akan pulang terlambat. Mengurangi rasa kebosanan Bianca biasanya memilih untuk membaca laporan dari Lily. CeklekPintu kamar terbuka membuat Bianca menoleh ke arah pintu. Bianca tersenyum ketika melihat Arthur masuk ke dalam kamar. Bianca beranjak dari ranjang dan melangkah mendekat ke arah Arthur. "Kau sudah pulang?" sapa Bianca. Ia membantu Arthur melepaskan dasi d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • Arthur&Bianca   BAB 240 - MERASA BERSALAH

    Satu minggu kemudian...Bianca tengah duduk di sofa sembari menyusui Nathan. Bianca tersenyum melihat bayi mungilnya. Wajahnya sungguh mirip dengan Justin saat Justin masih bayi. Bianca mengusap pelan pipi Nathan. Kini hidupanya benar-benar sempurna. Memiliki suami yang mencintainya dan memiliki dua putra yang sangat tampan. Suara dering ponsel terdengar, Bianca mengambil ponselnya dengan tangan kanannya. Tangan Kiri Bianca tengah menopang kepala Nathan yang masih menyusu padanya. Bianca menatap ke layar ponsel, tertera nama Irina di layar ponselnya. Kening Bianca berkerut dalam ketika melihat nama Irina. Tidak biasanya Irina menghubungi dirinya. Tanpa menunggu lama, Bianca mengusap tombol hijau untuk menerima panggilan. Sebelum kemudian, Bianca meletakan ponselnya di telinganya. "Irina?" sapa Bianca saat panggilan terhubung. "Bianca? Kau masih menyimpan nomorku?" tanya Irina dari seberang line. "Tentu Irina, aku masih menyimpannya. Apa kabar Irina?" "Aku baik, bagaimana denganmu

  • Arthur&Bianca   BAB 239 - NEVER GIVE UP

    Beberapa bulan kemudian.. Di ruang operasi, Arthur terus berada di samping Bianca. Bayi dalam kandungan Bianca, tidak dalam posisi yang tepat. Hingga akhirnya dokter menyarankan untuk Bianca kembali operasi caesar. Arthur terus mengecupi kening Bianca saat dokter melakukan proses operasi. Sudut mata Bianca mengeluarkan air mata haru, dia kembali bisa melahirkan buah cintanya dengan Arthur. Oeee...Oee.... Sura tangis bayi pecah di ruang operasi. Air mata Bianca menetes ketika mendengar bayinya menangis. Arthur mengecup kening istrinya. Mata Arthur tidak mampu lagi menahan, air matanya menetes saat mendengar suara bayi. "Terima kasih sayang," bisik Arhur. "Bayi laki-laki," ucap sang dokter. Tidak perduli apa jenis kelaminya, terpenting bagi Bianca dan Arthur anaknya lahir dengan selamat. Kehamilan yang kedua ini, Bianca memang sengaja tidak memeriksa jenis kelamin bayinya. "Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Me

  • Arthur&Bianca   BAB 238 - NOT ALL GETTING THE HAPPINESS

    Viola duduk di tepi ranjang, menatap Richo yang masih terus menutup matanya. Dokter memang mengatakan peluru tidak mengenai jantung Richo, tapi hingga detik ini Richo masih juga belum sadar. Beberapa hari ini, Viola menjalani harinya begitu berat. Viola merasa kehilangan sosok Richo yang setiap hari selalu mengganggunya. Viola menyentuh tangan Richo, mengelus pelan."Richo, kapan kau bangun? Aku merindukan mu Richo..." air mata Viola tidak mampu lagi tertahan. Dia sungguh merindukan kekasihnya itu. Rasanya beberapa hari tanpa Richo dia benar-benar merasakan tidak lagi bernyawa. "Selama ini aku selalu menutupi perasaan ku. Aku menyukai cara mu yang tidak pernah menyerah mendapatkan ku. Aku sungguh menyukai setiap cara mu Richo. Kau tidak pernah lelah mengejar ku. Bahkan berkali-kali aku mengusir mu dari kehidupan ku, kau tetap meminta ku menjadi wanita mu. Andai waktu bisa di putar, sudah sejak awal aku menerima mu." "Masa lalu mu memang membuat ku ragu menerima mu. Tapi percayalah,

  • Arthur&Bianca   BAB 237 - MEMBERI PEMBALASAN

    Beberapa hari kemudian... Altov turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam rumah tempat dimana dia menyembunyikan Clarissa. Altov masih mengurung Clarissa sebelum menjebloskannya ke dalam penjara. Sebenarnya Arthur tidak setuju dengan apa yang di rencanakan Altov, tapi Altov memiliki alasan tersendiri mengurung Clarissa. Tidak hanya Clarissa, tapi Jesslyn yang turut membantu Clarissa juga di kurung oleh Altov. Alasannya karena permintaan dari Viola. Saat itu ketika Viola mendengar Jesslyn sudah berhasil di tangkap oleh Altov, Viola meminta waktu sebentar sebelum menjebloskan Jesslyn ke penjara. "Tuan," sapa Christian saat Altov melangkah masuk ke dalam. "Dimana Clarissa?" tanya Altov dingin. "Masih berada di kamarnya tuan," jawab Christin. Altov mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Tempat dimana Clarissa di kurung. Setiap kali Altov bertemu dengan Clarissa, dia merasa dirinya tidak berguna. Harusnya sejak awal Altov menyeret paksa Clarissa meningg

  • Arthur&Bianca   BAB 236 - MENANGKAP PELAKU

    Arthur dan Drake kini pergi ke tempat persembunyian Clarissa. Alvin sudah memberikan informasi saat ini Clarissa dan Jessly dalam perlindungan Jasson Steele. Itu artinya Arthur sendiri yang harus turun tangan. Tidak hanya Arthur, tapi Drake juga turun tangan. Drake ingin langsung berhadapan dengan Jasson. Jika sampai Jasson mempersulit, maka tidak ada pilihan lain bagi Drake untuk melakukan tindakan kekerasan. Mobil Arthur telah tiba di sebuah rumah yang jauh dari Manhattan. Arthur tahu, Jasson memang sengaja menyembunyikan Clarissa di tempat ini. Arthur dan Drake turun dari mobil. Beberapa pengawal Arthur dan Drake berada di belakang. Arthur tersenyum melihat penjagaan ketat demi menyelamatkan Clarissa. Tapi Arthur tidak perduli sedikit pun. Arthur dan Drake tetap melangkah masuk ke dalam. Langkah Arthu terhenti ketika pengawal Jasson menghadang dirnya. Alrthur tersenyum sinis menatap para pengawal Jasson yang menghalanginya. Rupanya Jasson memang berniat untuk melawan dirinya. Sun

  • Arthur&Bianca   BAB 235 - PELAKU SEBENARNYA

    Perlahan Bianca mulai membuka matanya, dia menatap ruangan putih. Bianca menoleh dan melihat ada Arthur dan Paula yang berjaga di sisinya. Mereka sama-sama tersenyum saat Bianca sudah membuka matanya. "Bianca? Kau mendengar ku?" Arthur mengelus dengan lembut pipi Bianca. "Arthur kenapa aku di sini?" Bianca mengerutkan keningnya. Dia berusaha mengingat kenapa dirinya berada di rumah sakit. Namun, ketika Bianca mengingat sesuatu. Ingatan di kepalanya begitu jelas tentang Tasya, Richo dan Ella yang tergeletak dengan berlumuran darah. Wajah Bianca langsung memucat, saat dia mengingat semuanya. "Arthur? Bagaimana keadaan Tasya? Richo dan Ella bagaimana?" Bianca semakin panik, kepalanya semakin sakit dan memberat."Ssst, jangan pikirkan itu Bianca. Aku yakin mereka akan selamat," Arthur membawa tangannya mengusap lembut perut istrinya. "Aku minta pada mu, jangan memikirkan hal berat, Dokter mengatakan kandungan mu lemah. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kita." Sebelumnya dokter

  • Arthur&Bianca   BAB 234 - KEKACAUAN

    Bianca menatap cermin, kini tubuhnya sudah terbalut dengan gaun berwarna gold dengan model atas kemben. Hari ini adalah ulang tahun putranya, Justin. Bianca masih tidak menyangka usia Justin sudah satu tahun. Perjuangan yang Bianca hadapi dulu saat melahirkan putranya itu, tidak pernah bisa terlupakan. Beruntung Tuhan masih melindungi dirinya dan putra kesayangannya. Arthur yang melangkah masuk ke dalam kamar, dia menatap istrinya sudah terbalut dengan gaun yang membuat istrinya terlihat sangat cantik dan seksi. Arthur mendekat, dia langsung memeluk Bianca dari belakang. Memberikan kecupan di tenguk leher. hingga ke pundak mulus milik istrinya itu. "Kenapa kau selalu cantik hem?" bisik Arthur di sela-sela kecupannya. Bianca tersenyum, lalu membalikan tubuhnya menatap lekat wajah suaminya. Bianca mengelus lembut rahang Arthur. "Dan kau selalu tampan."Arthur mengeratkan pelukannya. "Aku rasanya tidak ingin keluar kamar. Aku ingin terus di sini bersama mu." "Kau ini bagaimana! Putra

  • Arthur&Bianca   BAB 233 - SADNESS OR HAPPINESS?

    Viola menyandarkan punggungnya di sofa. Sejak kejadian dirinya bertengkar dengan ayahnya, Viola lebih menyendiri. Daisy ibunya kini sudah mengetahui semuanya. Viola sengaja mengatakan langsung pada Daisy. Viola tidak ingin Daisy terus tertipu pada Carlos yang memberikan sebuah cinta palsu. Selama ini Carlos selalu menunjukan peran ayah yang terlihat begitu sempurna. Tapi kenyataan yang Viola dapatkan ayahnya sendiri berusaha mengahancurkan kehidupannya. Richo melangkah masuk ke dalam rumah, dia menatap Viola tengah melamun. Richo langsung berjalan mendekat ke arah Viola, dan langsung duduk di samping kekasihnya itu. "Kau sedang memikirkan apa?" tegur Richo yang membuat Viola menghentikan lamunannya. Viola mengalihkan pandangannya dan menatap Richo yang duduk di sampingnya. "Kau sudah pulang? Maaf aku tidak menyadari kau datang." "Ada yang kau pikirkan?" Richo kembali bertanya, dia menatap wajah kekasihnya terlihat begitu muram. "Tidak ada," jawab Viola yang berbohong. Dia tidak i

  • Arthur&Bianca   BAB 232 - BERTEMU CARLOS

    Hari ini hari dimana Viola meminta Richo menemani dirinya untuk bertemu dengan ayahnya. Viola sengaja meminta Richo untuk menemani dirinya. Viola ingin tahu apa reaksi dari ayahnya setelah dia mengetahui semuanya. "Apa kau yakin ingin bertemu dengan ayah mu?" tanya Richo yang kini berada di depan mobil. Sebelum masuk, dia kembali memastikan pada Viola. Viola mengangguk. "Kita harus menemuinya. Aku ingin langsung melihat tindakan apa yang dia ambil setelah melihat kita berdua." "Allright, dengan senang hari aku bertemu dengan calon mertua ku." Richo masuk ke dalam mobil. Begitu pun dengan Viola. Kemudian Richo mulai melanjukan mobilnya meninggalkan halaman parkir mansionnya. "Apa kau sudah tahu dimana rumah ayah ku yang baru?" Viola membuka suara ketika Richo tengah fokus melajukan mobil. "Lebih tepatnya itu adalah rumah lama ayah mu. Rumah itu tempat tinggal ayah mu dan Aria. Aku rasa Jesslyn juga berada di sana. Karena tadi aku meminta assistant ku dan melihat apartemen Jesslyn

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status