Home / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 154 - INCIDENT IN FASHION SHOW

Share

BAB 154 - INCIDENT IN FASHION SHOW

last update Last Updated: 2025-01-08 13:03:25

Hari ini adalah fashion show, para model akan memakai rancangan berlian dari Lorenzo Company. Semua gaun untuk para model sudah di siapkan oleh Bianca. Beruntungnya Bianca memiliki designer yang sangat berbakat. Bianca tidak boleh kelelahan, ia hanya memeriksa setiap design.

Model yang akan memakai berlian termahal sudah di pilih yaitu Caroline dan Alessa. Mereka menjadi model yang akan memakai koleksi berlian dari Lorenzo Company yang paling termahal.

Bianca turun dari mobil, ia kini sudah berada di tempat fashion show berlangsung. Dengan memakai gaun panjang berwarna navy x-straps Bianca terlihat sangat cantik. Lipstik berwarna merah, membuatnya sangat seksi. Rambut di gulung ke atas, memperlihatkan leher jenjangnya. Bianca juga memakai kalung berlian Heart of the ochean. Warna birunya sangat pas dengan gaun yang di pakai oleh Bianca. Clutch Hermes berwarna hitam, membuat Bianca sangat elegan.

Arthur sudah lebih dulu tiba, karena dia harus menyambut pemilik dari Lorenzo Company. S
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Arthur&Bianca   BAB 155 - KABAR TENTANG ALEX

    Saat Viola tidak sengaja melirik ke atas, Viola melihat lampu besar di atas Bianca sudah hampir jatuh. Wajah Viola menegang, dengan cepat Viola mendorong keras tubuh Bianca, "Bianca awass." teriak Viola kencang, ia mendorong Bianca sekuat mungkin.Bianca terkejut, dia terjatuh di lantai namun ia sudah memeluk perutnya dengan erat.Pranggg"Violaa" teriak Bianca, perlahan pandangan Bianca mulai buram. Tidak lama kemudian Biaca sudah tidak sadarkan diri."Bianca," teriak Arthur, dengan cepat Arthur berlari ke arah Bianca, saat melihat Bianca pingsan.Begitu pun Richo dia berlari ke arah Viola yang sudah terkulai di lantai dengan penuh darah. Arthur memeluk Bianca, memeriksa istrinya untungnya tidak ada darah. Arthur langsung membopong Bianca gaya bridal. Sedangkan Viola, Richo yang membopong. Kepala Viola di penuhi oleh darah. Alvin langsung berlari mengikuti Arthur, dan menyiapkan mobil untuk ke rumah sakit. Keadaan ruangan begitu menegang, istri dari Arthur Afford dan sahabatnya men

    Last Updated : 2025-01-08
  • Arthur&Bianca   BAB 156 - MEMINTA BANTUAN RICHO

    Dokter sudah mengizinkan Bianca untuk pulang ke rumah, karena kondisi Bianca memang sudah sehat. Kandungannya pun kuat dan sehat, tidak ada lagi yang harus di khawatirkan. Tapi sebelum Bianca pulang, ia ingin menemui Viola yang masih belum sadarkan diri. Caroline mendorong kursi roda Bianca, Caroline menemani Bainca untuk melihat keadaan Viola. Jujur saja, hati Bianca belum bisa tenang. Meskipun Arthur selalu menenangkan Bianca untuk tidak menyalahkan dirinya. tapi tetap tidak bisa. Bianca selalu merasa bersalah, jika bukan karena dirinya Viola tidak akan seperti ini. Bianca masuk ke ruang ICU, Viola masih menutup matanya. Banyak alat di tubuh Viola, membuat Bianca terasa sakit. Perlahan air mata Bianca mulai menetes. Caroline membawa Bianca mendekat. Richo yang melihat Bianca datang, dia langsung mundur dan membiarkan Bianca melihat Viola. "Viola, cepatlah bangun. Aku ingin kau menemani ku berbelanja. Aku berjanji, setelah ini kita akan berbelanja sepuasnya. Aku akan memberikan ba

    Last Updated : 2025-01-08
  • Arthur&Bianca   BAB 157 - KAU PANTAS BEKERJA SAMA DENGANKU

    Sinar matahari pagi, menembus jendela. Perlahan Bianca mulai membuka matanya, mengerjap dan menggeliat. Saat tangan Banca mulai meraba ke samping ia sedikit terkejut Arthur sudah bangun. Bianca mengikat rambutnya asal, ia melangkah menuju kamar mandi. Ia ingin langsung membersihkan diri. Dua puluh menit kemudian, Bianca sudah selesai membersihkan diri. Bianca menggganti baju dengan dress simple berwarna cream tanpa lengan. Kandungan Bianca kini sudah memasuki bulan keempat. Perut Bianca sudah terlihat membuncit, Bianca juga sudah menyiapkan baju-baju untuk dirinya. Dia sudah tidak lagi memakai jeans, setiap harinya dia akan memakai dress yang longgar di bagian perut. CeklekSuara pintu terbuka, Arthur masuk ke dalam kamar. "Arthur, kau dari mana?" tanya Bianca saat melihat Arthur. "Aku tadi menerima telepon." jawab Arthur. Bianca mengangguk pelan, "Aku pikir kau belum bersiap, tapi ternyata kau sudah siap dengan setelan jas mu. Kenapa kau tidak membangunkan ku? aku bahkan tidak m

    Last Updated : 2025-01-08
  • Arthur&Bianca   BAB 158 - VIOLA SIUMAN

    Richo masih menatap Viola yang sudah beberapa hari ini belum juga membuka matanya. Richo tetap setia menunggu Viola hingga sadar, setidaknya Richo ingin saat Viola membuka matanya, Viola melihat Richo berada disisinya. Richo mengelus dengan lembut pipi Viola, "Hey tiger, kau lama sekali bangun. Apa kau tahu sudah lama tidak datang ke kantor. Jika perusahaan ku merugi, kau harus membayar ganti rugi. Kau tahu perusahaan ku memiliki keuntungan besar setiap bulannya, bulan ini kau harus menggantinya karena aku sudah menunggu mu." "Tiger bangunlah, aku menyukai segala umpatan kasar mu. Kau ini, bagaimana tiger menjadi lemah begini? kau ini perempuan tangguh yang pernah aku kenal. Kau juga berani menarik rambut Clarissa, aku merindukan mu tiger. Bangunlah, hidup ku sepi tidak mendengar teriakan dan umpatan kasar mu." gumam Richo, ia masih terus mengelus pipi Viola. Kemudian Richo menyentuh tangan Viola, mencium punggung tangan Viola. Seketika Richo tersentak, ia merasakan jari jemari Vi

    Last Updated : 2025-01-08
  • Arthur&Bianca   BAB 159 - KECELAKAAN

    Arthur keluar dari ruang meeting, ia melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya diikuti oleh Alvin. Arthur melirik arloji kini sudah pukul dua siang. Mungkin Bianca sudah berada di rumah orang tuanya. Pagi tadi memang Bianca sudah mengatakan pada Arthur, jika Bianca akan datang ke mansion keluarganya. Arthur duduk di kursi kerjanya, dengan punggung yang bersandar di kursi kerjanya, "Alvin, bagaimana kenapa kau belum melaporkan pada ku tentang kejadian di fashion show beberapa hari yang lalu?" tukas Arthur, ia menatap Alvin yang berdiri di hadapannya. "M-Maaf tuan, ini tidak mudah. CCTV ternyata mati beberapa jam sebelum kejadian. Saya sudah memeriksa di setiap sudut, tapi sepertinya orang ini melakukannya dengan sangat mulus. Mereka sudah merencanakan ini semua tuan, saya masih menyelidiki ini semua." jawab Alvin menundukan kepalanya tidak berani melihat tuannya yang menatap tajam dirinya. Arthur membuang napas kasar, "Temukan secepatnya, aku tidak ingin mendengar gerak lamban mu dala

    Last Updated : 2025-01-08
  • Arthur&Bianca   BAB 160 - KEPERGIAN ADAM DAN MELINDA

    Bianca mulai membuka kedua matanya, ia menatap ruangan putih. Bianca menoleh Elena ibu mertuanya sudah ada di sampingnya. "Sayang, kau sudah sadar?" ucap Elena, ia memberikan air putih pada Bianca. Lalu Bianca meminum air putih yang di berikan Elena, "Terima kasih ma." Bianca menyentuh pelipisnya, ia kembali mengingat kejadiaan yang membuatnya pingsan. Lalu sektika wajahnya menegang, "Ma, dimama mama dan papa ku?" tanya Bianca panik dan cemas."Mereka sudah di temukan nak, mereka dalam pemeriksaan dokter." ucap Elena, memeluk Bianca.Tidak lama kemudian, Arthur berlari masuk ke ruang rawat Bianca, "Sayang." panggil Arthur, ia langsung memeluk istrinya dengan erat. "Arthur, bawa aku ke mama dan papa." ucap Bianca dengan suara parau."Kau bisa melihatnya nanti, mereka masih dalam penanganan dokter." Arthur memeluk erat Bianca dan mengecupi pucuk kepala Bianca."No, aku mau sekarang. Jika kau tidak membawa ku sekarang, aku akan kesana sendiri." tukas Bianca, tegas. Ia tetap ingin meli

    Last Updated : 2025-01-08
  • Arthur&Bianca   BAB 161 - SELAMAT JALAN ADAM DAN MELINDA

    Hari ini adalah upacara pemakaman Adam dan Melinda. Semua sudah di urus oleh Alvin. Bianca dan Caroline memilih tempat pemakaman orang tuanya di New York. Harusnya pemakaman keluarga Lancaster harus di Los Angeles. Tapi kali ini, Bianca memutuskan untuk memilih New York. Keluarga Bianca dari Los Angeles, semua sudah tiba di New York tadi malam. Untungnya jarak Los Angeles ke New York hanya memakan waktu enam jam dengan pesawat. Tampak semuanya sudah bersiap menuju tempat pemakaman. Bianca dengan balutan dress sederhana berwarna hitam, dan kaca mata yang dia pakai menutupi matanya yang sembab. Bianca dan Arthur masuk ke dalam mobil. Alvin ikut bersama dengan mobil Arthur. Caroline, Annabeth dan Bella pengasuh Annabeth berada di dalam mobil Steven. Viola juga ikut, memang seharusnya dia tidak diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Tapi Viola tetap memaksa. Terlebih kepergian orang tua dari sahabat dekatnya, tidak mungkin Viola tidak turut hadir dalam upacara pemakaman ini. Tidak lam

    Last Updated : 2025-01-09
  • Arthur&Bianca   BAB 162 - KENYATAAN SESUNGGUHNYA

    Beberapa hari setelah pemakaman Adam dan Melinda. Bianca lebih sering mengurung diri di kamar. Bianca mempercayai Lily yang mengatur butiknya dengan Baik. Dokter kandungan juga selalu datang setiap hari untuk memeriksa keadaan Bianca. Untungnya meskipun Bianca masih terluka karena kepergian orang tuannya, Bianca masih selalu meminum vitamin dari dokter. Bianca tetap menjaga kandungannya dengan baik. Hanya saja, Bianca masih enggan berbicara. Hari ini adalah pembacaan wasiat dari Adam dan Melinda. Caroline dan Steven sudah berada di ruang kerja Arthur. Arthur sengaja meminta mereka berkumpul di ruang kerjanya. Bianca berjalan keluar kamar menuju ruang kerja Arthur. Bianca sudah mendengar dari Marissa jika Caroline dan Steven sudah berkumpul di ruang kerja Arthur. Wajah cantik Bianca masih tetap terlihat begitu sedih dan murung. "Maaf membuat kalian menunggu." ucap Bianca, ia melangkah masuk ke ruang kerja Arthur lalu duduk tepat di samping Arthur. "Apa kabar ka?" sapa Caroline yang

    Last Updated : 2025-01-09

Latest chapter

  • Arthur&Bianca   BAB 240 - MERASA BERSALAH

    Satu minggu kemudian...Bianca tengah duduk di sofa sembari menyusui Nathan. Bianca tersenyum melihat bayi mungilnya. Wajahnya sungguh mirip dengan Justin saat Justin masih bayi. Bianca mengusap pelan pipi Nathan. Kini hidupanya benar-benar sempurna. Memiliki suami yang mencintainya dan memiliki dua putra yang sangat tampan. Suara dering ponsel terdengar, Bianca mengambil ponselnya dengan tangan kanannya. Tangan Kiri Bianca tengah menopang kepala Nathan yang masih menyusu padanya. Bianca menatap ke layar ponsel, tertera nama Irina di layar ponselnya. Kening Bianca berkerut dalam ketika melihat nama Irina. Tidak biasanya Irina menghubungi dirinya. Tanpa menunggu lama, Bianca mengusap tombol hijau untuk menerima panggilan. Sebelum kemudian, Bianca meletakan ponselnya di telinganya. "Irina?" sapa Bianca saat panggilan terhubung. "Bianca? Kau masih menyimpan nomorku?" tanya Irina dari seberang line. "Tentu Irina, aku masih menyimpannya. Apa kabar Irina?" "Aku baik, bagaimana denganmu

  • Arthur&Bianca   BAB 239 - NEVER GIVE UP

    Beberapa bulan kemudian.. Di ruang operasi, Arthur terus berada di samping Bianca. Bayi dalam kandungan Bianca, tidak dalam posisi yang tepat. Hingga akhirnya dokter menyarankan untuk Bianca kembali operasi caesar. Arthur terus mengecupi kening Bianca saat dokter melakukan proses operasi. Sudut mata Bianca mengeluarkan air mata haru, dia kembali bisa melahirkan buah cintanya dengan Arthur. Oeee...Oee.... Sura tangis bayi pecah di ruang operasi. Air mata Bianca menetes ketika mendengar bayinya menangis. Arthur mengecup kening istrinya. Mata Arthur tidak mampu lagi menahan, air matanya menetes saat mendengar suara bayi. "Terima kasih sayang," bisik Arhur. "Bayi laki-laki," ucap sang dokter. Tidak perduli apa jenis kelaminya, terpenting bagi Bianca dan Arthur anaknya lahir dengan selamat. Kehamilan yang kedua ini, Bianca memang sengaja tidak memeriksa jenis kelamin bayinya. "Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Me

  • Arthur&Bianca   BAB 238 - NOT ALL GETTING THE HAPPINESS

    Viola duduk di tepi ranjang, menatap Richo yang masih terus menutup matanya. Dokter memang mengatakan peluru tidak mengenai jantung Richo, tapi hingga detik ini Richo masih juga belum sadar. Beberapa hari ini, Viola menjalani harinya begitu berat. Viola merasa kehilangan sosok Richo yang setiap hari selalu mengganggunya. Viola menyentuh tangan Richo, mengelus pelan."Richo, kapan kau bangun? Aku merindukan mu Richo..." air mata Viola tidak mampu lagi tertahan. Dia sungguh merindukan kekasihnya itu. Rasanya beberapa hari tanpa Richo dia benar-benar merasakan tidak lagi bernyawa. "Selama ini aku selalu menutupi perasaan ku. Aku menyukai cara mu yang tidak pernah menyerah mendapatkan ku. Aku sungguh menyukai setiap cara mu Richo. Kau tidak pernah lelah mengejar ku. Bahkan berkali-kali aku mengusir mu dari kehidupan ku, kau tetap meminta ku menjadi wanita mu. Andai waktu bisa di putar, sudah sejak awal aku menerima mu." "Masa lalu mu memang membuat ku ragu menerima mu. Tapi percayalah,

  • Arthur&Bianca   BAB 237 - MEMBERI PEMBALASAN

    Beberapa hari kemudian... Altov turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam rumah tempat dimana dia menyembunyikan Clarissa. Altov masih mengurung Clarissa sebelum menjebloskannya ke dalam penjara. Sebenarnya Arthur tidak setuju dengan apa yang di rencanakan Altov, tapi Altov memiliki alasan tersendiri mengurung Clarissa. Tidak hanya Clarissa, tapi Jesslyn yang turut membantu Clarissa juga di kurung oleh Altov. Alasannya karena permintaan dari Viola. Saat itu ketika Viola mendengar Jesslyn sudah berhasil di tangkap oleh Altov, Viola meminta waktu sebentar sebelum menjebloskan Jesslyn ke penjara. "Tuan," sapa Christian saat Altov melangkah masuk ke dalam. "Dimana Clarissa?" tanya Altov dingin. "Masih berada di kamarnya tuan," jawab Christin. Altov mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Tempat dimana Clarissa di kurung. Setiap kali Altov bertemu dengan Clarissa, dia merasa dirinya tidak berguna. Harusnya sejak awal Altov menyeret paksa Clarissa meningg

  • Arthur&Bianca   BAB 236 - MENANGKAP PELAKU

    Arthur dan Drake kini pergi ke tempat persembunyian Clarissa. Alvin sudah memberikan informasi saat ini Clarissa dan Jessly dalam perlindungan Jasson Steele. Itu artinya Arthur sendiri yang harus turun tangan. Tidak hanya Arthur, tapi Drake juga turun tangan. Drake ingin langsung berhadapan dengan Jasson. Jika sampai Jasson mempersulit, maka tidak ada pilihan lain bagi Drake untuk melakukan tindakan kekerasan. Mobil Arthur telah tiba di sebuah rumah yang jauh dari Manhattan. Arthur tahu, Jasson memang sengaja menyembunyikan Clarissa di tempat ini. Arthur dan Drake turun dari mobil. Beberapa pengawal Arthur dan Drake berada di belakang. Arthur tersenyum melihat penjagaan ketat demi menyelamatkan Clarissa. Tapi Arthur tidak perduli sedikit pun. Arthur dan Drake tetap melangkah masuk ke dalam. Langkah Arthu terhenti ketika pengawal Jasson menghadang dirnya. Alrthur tersenyum sinis menatap para pengawal Jasson yang menghalanginya. Rupanya Jasson memang berniat untuk melawan dirinya. Sun

  • Arthur&Bianca   BAB 235 - PELAKU SEBENARNYA

    Perlahan Bianca mulai membuka matanya, dia menatap ruangan putih. Bianca menoleh dan melihat ada Arthur dan Paula yang berjaga di sisinya. Mereka sama-sama tersenyum saat Bianca sudah membuka matanya. "Bianca? Kau mendengar ku?" Arthur mengelus dengan lembut pipi Bianca. "Arthur kenapa aku di sini?" Bianca mengerutkan keningnya. Dia berusaha mengingat kenapa dirinya berada di rumah sakit. Namun, ketika Bianca mengingat sesuatu. Ingatan di kepalanya begitu jelas tentang Tasya, Richo dan Ella yang tergeletak dengan berlumuran darah. Wajah Bianca langsung memucat, saat dia mengingat semuanya. "Arthur? Bagaimana keadaan Tasya? Richo dan Ella bagaimana?" Bianca semakin panik, kepalanya semakin sakit dan memberat."Ssst, jangan pikirkan itu Bianca. Aku yakin mereka akan selamat," Arthur membawa tangannya mengusap lembut perut istrinya. "Aku minta pada mu, jangan memikirkan hal berat, Dokter mengatakan kandungan mu lemah. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kita." Sebelumnya dokter

  • Arthur&Bianca   BAB 234 - KEKACAUAN

    Bianca menatap cermin, kini tubuhnya sudah terbalut dengan gaun berwarna gold dengan model atas kemben. Hari ini adalah ulang tahun putranya, Justin. Bianca masih tidak menyangka usia Justin sudah satu tahun. Perjuangan yang Bianca hadapi dulu saat melahirkan putranya itu, tidak pernah bisa terlupakan. Beruntung Tuhan masih melindungi dirinya dan putra kesayangannya. Arthur yang melangkah masuk ke dalam kamar, dia menatap istrinya sudah terbalut dengan gaun yang membuat istrinya terlihat sangat cantik dan seksi. Arthur mendekat, dia langsung memeluk Bianca dari belakang. Memberikan kecupan di tenguk leher. hingga ke pundak mulus milik istrinya itu. "Kenapa kau selalu cantik hem?" bisik Arthur di sela-sela kecupannya. Bianca tersenyum, lalu membalikan tubuhnya menatap lekat wajah suaminya. Bianca mengelus lembut rahang Arthur. "Dan kau selalu tampan."Arthur mengeratkan pelukannya. "Aku rasanya tidak ingin keluar kamar. Aku ingin terus di sini bersama mu." "Kau ini bagaimana! Putra

  • Arthur&Bianca   BAB 233 - SADNESS OR HAPPINESS?

    Viola menyandarkan punggungnya di sofa. Sejak kejadian dirinya bertengkar dengan ayahnya, Viola lebih menyendiri. Daisy ibunya kini sudah mengetahui semuanya. Viola sengaja mengatakan langsung pada Daisy. Viola tidak ingin Daisy terus tertipu pada Carlos yang memberikan sebuah cinta palsu. Selama ini Carlos selalu menunjukan peran ayah yang terlihat begitu sempurna. Tapi kenyataan yang Viola dapatkan ayahnya sendiri berusaha mengahancurkan kehidupannya. Richo melangkah masuk ke dalam rumah, dia menatap Viola tengah melamun. Richo langsung berjalan mendekat ke arah Viola, dan langsung duduk di samping kekasihnya itu. "Kau sedang memikirkan apa?" tegur Richo yang membuat Viola menghentikan lamunannya. Viola mengalihkan pandangannya dan menatap Richo yang duduk di sampingnya. "Kau sudah pulang? Maaf aku tidak menyadari kau datang." "Ada yang kau pikirkan?" Richo kembali bertanya, dia menatap wajah kekasihnya terlihat begitu muram. "Tidak ada," jawab Viola yang berbohong. Dia tidak i

  • Arthur&Bianca   BAB 232 - BERTEMU CARLOS

    Hari ini hari dimana Viola meminta Richo menemani dirinya untuk bertemu dengan ayahnya. Viola sengaja meminta Richo untuk menemani dirinya. Viola ingin tahu apa reaksi dari ayahnya setelah dia mengetahui semuanya. "Apa kau yakin ingin bertemu dengan ayah mu?" tanya Richo yang kini berada di depan mobil. Sebelum masuk, dia kembali memastikan pada Viola. Viola mengangguk. "Kita harus menemuinya. Aku ingin langsung melihat tindakan apa yang dia ambil setelah melihat kita berdua." "Allright, dengan senang hari aku bertemu dengan calon mertua ku." Richo masuk ke dalam mobil. Begitu pun dengan Viola. Kemudian Richo mulai melanjukan mobilnya meninggalkan halaman parkir mansionnya. "Apa kau sudah tahu dimana rumah ayah ku yang baru?" Viola membuka suara ketika Richo tengah fokus melajukan mobil. "Lebih tepatnya itu adalah rumah lama ayah mu. Rumah itu tempat tinggal ayah mu dan Aria. Aku rasa Jesslyn juga berada di sana. Karena tadi aku meminta assistant ku dan melihat apartemen Jesslyn

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status