Semua Bab Daging Keong Untuk Tiga Anakku: Bab 81 - Bab 90

117 Bab

Bab 81. Haruskah Kumati?

“Kebetulan hari ini kudengar dia mulai berjualan keliling. Ini kesempatan bagus, di saat Bos lengah kita bisa langsung ngasih pelajaran ke perempuan itu.”“Ide bagus, kalau begitu sebagian tunggu di tempat yang kemungkinan dilewati perempuan itu. Hubungi kami kalau kalian ketemu sama perempuan itu.”“Kalau begitu, kita langsung pantau sekarang. Jangan membuang waktu, kalau kelamaan nanti Bos makin terpengaruh perempuan itu.”Beberapa anak buah Jojo itu pun dibagi menjadi dua kelompok dan masing-masing menunggu di titik yang berbeda.Setelah sekian lama menunggu, yang dinanti tak kunjung datang, mereka mulai cemas jika penantian itu sia-sia.“Bagaimana ini? Memang kalian yakin kalau dia jualan keliling? Dapat kabar dari mana?” “Aku nguling dari salah satu tetangga perempuan itu.”“Ya sudah, kalau begitu kita tunggu sebentar lagi.”Saat anak buahnya tengah menyusun siasat untuk memberi pelajaran pada Mira. Jojo yang memilih untuk pulang sebentar itu malah tak sengaja tertidur setelah k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 82. Wanita Lemah Tak Berdaya

Tatapan penuh kebencian terus tertuju pada Mira yang bahkan sama sekali tak pernah melakukan hal apa pun. “Kamu tahu kesalahan apa yang telah kamu perbuat sampai kami buat seperti ini?” Mira hanya menggelengkan kepala dengan air mata yang tak hentinya bercucuran membasahi pipi. Melihat Mira menangis dalam penderitaannya, tentu membuat para anak buah Jojo semakin puas dan senang. Mereka tertawa begitu kencang di sambil menatap seorang wanita lemah yang tak memiliki daya itu. “Salahmu cuma satu! Terlalu kegatalan! Gara-gara kamu terus menggoda Bos, dia sekarang jadi berubah. Kalau terus dibiarkan kelompok penjaga keamanan bubar gara-gara kamu!” hardik salah seorang anak buah Jojo sambil menatap Mira dengan begitu tajam. Tangis Mira semakin pecah saat tahu alasan dirinya kini diperlakukan seperti itu. Setelah Siska kini malah anak buah Jojo, padahal ia sama sekali tak pernah menggoda pria itu bahkan terkadang memilih untuk menghindar. ‘Ya Allah, kenapa aku selalu disalahkan oleh ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 83. Jangan Sentuh Mira!

Jojo yang kepalanya terasa mendidih akibat emosi yang bergejolak pun bergegas mencari keberadaan Mira. Ia merasa jika sang pujaan hati kemungkinan berada tak jauh dari sana.Dengan langkah yang terasa berat Jojo menyusuri jalan tempat ditemukannya keranjang dagangan Mira.Tak berada jauh dari sana, tepat di jalan menuju gudang kosong, daun-daun kering berbentuk tak semestinya yang mana terlihat seperti baru diinjak orang banyak. Melihat hal tersebut Jojo menjadi yakin jika memang Mira berada di sekitar sana.“Akan kuhancurkan siapa pun yang berniat menyakitimu, Mira.” Mata Jojo menjadi merah saking emosi, napasnya tak karuan akibat menahan gejolak di dada.Jojo segera berjalan mengikuti jejak yang berbekas di atas daun kering. Hingga samar dari kejauhan ia mendengar tawa beberapa orang yang begitu terdengar tak asing.Dada Jojo begitu bergemuruh, berusaha untuk tidak berprasangka buruk, tetapi ia sangat yakin jika itu adalah suara anak buahnya.Langkah Jojo terhenti tepat di depan pin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 84. Di Mana Ini?

Perlahan Mira membuka matanya, dengan kepala yang masih terasa pusing ia menatap ke atas sambil kebingungan.“Di mana, ini?” gumam Mira sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.“Ibu ….” teriak Arka dan Hana yang kemudian memeluk Mira.Mira lagi-lagi dibuat bingung, kesadarannya masih belum pulih sepenuhnya. Bahkan sampai harus berusaha melihat dengan jelas di mana sebenarnya ia berada.“Di mana kita?” tanya Mira pada kedua anaknya.“Kita di rumah sakit, Bu,” sahut Arka yang matanya begitu basah akibat tak henti menangis.“Apa yang terjadi?” Mira berusaha mencerna karena ingatan terakhirnya masih sedikit samar.Arka dan Hana sontak kebingungan saat Mira menanyakan hal yang seharusnya ia yang lebih tahu.“Arka nggak tau. Tiba-tiba Tante Nia ngajak ke rumah sakit karena katanya ibu lagi dirawat,” jelas Arka dengan mata berkaca-kaca.Mira sedikit merasa bersyukur, tampaknya tidak ada hal aneh yang anak-anak ketahui. Setidaknya ia merasa sedikit lega mengingat apa yang dialami sebelum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Bab 85. Rasa Trauma

Pada akhirnya, Mira merasa cukup lega karena masalah sudah terselesaikan meski ia harus memendam rasa sakit hati juga kesal akibat perlakuan anak buah Jojo. Hanya saja lagi-lagi terbesit bayangan akan Jojo yang sampai dihajar habis-habisan.“Apa Bang Jojo mau melupakan begitu saja? Apa aku telah salah mengambil keputusan? Aku merasa egois karena mengambil keputusan tanpa membicarakannya dulu dengan Bang Jojo.Mira menghela napas panjang. Pikirannya menjadi tak karuan kala itu, hanya saja ia terus berharap dan berdoa jika Jojo mau melupakan semuanya agar masalah tidak menjadi panjang.Malam semakin larut, di tengah kegelisahannya Mira pun tanpa sadar terlelap.Sudah dua hari berlalu, akhirnya Mira telah diperbolehkan pulang karena keadaannya yang semakin membaik. Selama dua hari itu pula anak buah Jojo tak pernah ada lagi yang mendatanginya.Mira kembali ke kontrakan dengan disambut para tetangga dan juga anak-anak yang sudah menanti sampai beberapa hari.“Ye, ibu sudah pulang,” teriak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 86. Pertemuan Di Tempat Tak Terduga

Mira bergegas menuju warung, isi kepalanya kini hanya tentang Jojo. Rasa bersalah sekaligus merasa berhutang nyawa pada pria yang bahkan selama ini ia perlakukan tidak baik. Tak terasa kini Mira telah sampai di warung tempat biasa Jojo berada. Dengan penuh harap, Mira buru-buru bertanya, “Mbak, Bang Jojo ada kesini nggak hari ini?” “Nggak ada, Bang Jojo udah berapa hari ini nggak mampir sama sekali. Saya juga heran, nggak biasanya begitu,” ungkap pemilik warung yang wajahnya terlihat begitu serius. Entah mengapa jawaban pemilik warung malah membuat Mira menjadi gelisah. Terlebih karena sejak pertama kali sadarkan diri ia sama sekali tak tahu kabar Jojo, bahkan tak ada yang memberi tahu sama sekali. Muncul banyak pertanyaan di kepala Mira. Ia merasa ada yang janggal, hanya saja jika memang terjadi sesuatu bukankah seharusnya orang-orang pun tahu tentang Jojo? “Ya sudah, kalau begitu terima kasih ya, Mbak.” “Iya, kalau ketemu Jojo tolong sampein ya kalau cemilan kesukaan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 87. Fakta Mengejutkan

Mata Susi kala itu berkaca-kaca seolah ada sesuatu yang sudah lama dipendamnya. Matanya pun terlihat bengkak seperti habis menangis dalam waktu lama.“Bagaimana kalau kita ngobrol di dalam kios saja?” ajak Susi yang tampaknya sudah memantau Mira sejak tadi.Nia yang merasa kasihan melihat Susi pun mengangguk sambil menatap Mira seraya menuntun anak-anak menuju ke warung yang tak jauh dari sana.“Ibu mau ngobrol dulu, kalian sama Tante tunggu di sini sambil jajan, ya!” ungkap Nia pada anak-anak.Anak-anak mengangguk tanda mengerti. Mereka pun langsung menuju ke warung, meninggalkan Mira bersama dengan Susi.Mira langsung membuka pintu kios agar mereka leluasa berbincang di dalam. Hingga saat keduanya sudah masuk, Susi tampak berat untuk berbicara. Ia malah menangis sesenggukan sambil memegangi tangan Mira.“Sebelumnya ibu minta maaf mewakili Jojo. Tapi ibu nggak merasa kalau Jojo melakukan hal seperti yang dilaporkan,” ungkap Susi yang kala itu matanya sudah basah akibat tangis pilu.M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

Bab 88. Hanya Ini yang Bisa Kulakukan

“Jangan bersikap gegabah saat di kantor polisi nanti kalau kamu mau anakmu aman!” ancam Gani seraya menatap tajam.Mira membuang napas yang terasa berat karena lagi-lagi Gani mengancam keselamatan anak-anaknya. Tangannya mengepal akibat emosi terpendam yang tak bisa diluapkan.“Ya, aku tau! Sekarang biarkan aku pergi!” Mira berusaha melepaskan tangannya.Karena merasa Mira tidak akan berani bertindak lebih jauh, Gani pun akhirnya melepas genggaman tangan yang cukup menyakitkan bagi Mira tersebut.Merasa jika itu adalah kesempatan bagus, Mira pun memilih untuk buru-buru pergi meninggalkan Gani yang tak henti menatapnya tajam.‘Kamu pikir aku akan diam begitu saja?’ batin Mira sambil mengepalkan tangan saking merasa marah dengan ketidakadilan yang ia dan Jojo alami.Mira berjalan dengan buru-buru karena merasa tak enak telah membuat Susi menunggu lama. Hingga dalam hitungan menit ia telah sampai di kios tempat janjian sebelumnya.“Ah, ibu pikir kamu nggak jadi ketemu Jojo.” Susi terliha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

Bab 89. Kantor Polisi

“Menangis saja kalau itu bisa membuat ibu tenang,” ungkap Mira sambil mengelus pundak Susi.Rasa pilu dan luka yang selama ini dipendam seolah menyeruak keluar semua. Rasa nyaman yang Mira berikan membuat Susi tak segan meluapkan semua sekaligus. Hingga setengah jam berlalu, barulah wanita tua itu berhenti menangis meski masih terisak.“Makasih ya, Neng. Rasanya ibu cuma punya kamu sekarang,” ungkap Susi yang matanya sudah merah akibat terlalu lama menangis.“Saya malah merasa bersalah sama Ibu dan Bang Jojo. Gara-gara saya–”“Nggak, kamu sama sekali nggak bersalah,” potong Susi yang tak ingin Mira menyalahkan diri sendiri, “ya sudah, kalau begitu kita pulang sekarang saja. Ibu sedih kalau liat lapas ini.”Mira mengangguk pelan, lalu memegangi tangan Susi seraya berjalan bersama.“Bu, kita ke kantor polisi sekarang,” ajak Mira yang kala itu baru saja keluar dari gerbang lapas.“Kamu yakin? Kita nggak ada pendamping. Ibu saja kemarin pakai pengacara tetap kalah.” Susi terlihat cemas, t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bab 90. Informasi Penting

“Mereka benar-benar sudah keterlaluan.” Mira mengepalkan tangan saking kesal sekaligus sedih dengan apa yang dilihatnya.“Menurutku kamu cari aman dulu aja.”Mira kini menjadi bimbang, satu sisi ia merasa berhutang pada Jojo sedangkan sisi lain ia pun tak ingin jika sampai terjadi sesuatu pada anaknya, terlebih foto di ponsel Nia tadi membuatnya sampai tak habis pikir, sebuah potret ketiga anaknya yang sedang bermain lalu diberi coretan tulisan dengan warna merah yang berisi ancaman.“Aku akan memikirkannya lagi.” Mira menghela napas dalam. Untuk sementara memang ia tak boleh bertindak gegabah.Nia mengangguk pelan dengan wajah yang terlihat cemas.Mira pun langsung kembali ke kontrakan, menghampiri ketiga anaknya dengan perasaan yang tak karuan. Ia bahkan langsung memeluk anak-anak sambil dihantui rasa takut.“Ibu kenapa?” tanya Arka tiba-tiba. Bocah itu seolah tau keresahan sang ibu.“Nggak ada apa-apa, ibu cuma lagi pengen peluk kalian saja.”Arka mengerutkan kening, merasa jika sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status