Home / Rumah Tangga / Daging Keong Untuk Tiga Anakku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Daging Keong Untuk Tiga Anakku: Chapter 91 - Chapter 100

117 Chapters

Bab 91. Pengacau

Mira mengenali dengan jelas pemotor yang sedang melaju dengan cepat ke arah Nia tersebut. Ia reflek menarik Nia hingga keduanya jatuh ke trotoar bersamaan. Meski ada sedikit luka lecet, tapi setidaknya tidak akan separah jika sampai tertabrak motor tadi.“Mbak Nia nggak apa-apa?” Mira berusaha mengecek keadaan Nia tanpa menghiraukan rasa sakit di lututnya.“Nggak apa-apa. Ada yang mau aku omongin, kita ke kios dulu sekarang,” ungkap Nia sambil bergegas beranjak dan membantu Mira berdiri. Ia juga terus mengedarkan pandangan, seperti sedang mencemaskan sesuatu.Nia dan Mira merasa sedikit nyeri sehingga mereka berjalan dengan sedikit terpincang. Anak-anak yang tadi hanya melihat dari dalam kios sampai dibuat terdiam saking terkejut dengan kejadian yang menimpa Mira dan Nia, niat hati ingin membantu, tetapi sadar diri jika mereka hanyalah seorang anak kecil yang tak memiliki daya.“Ibu sama Tante Nia nggak apa-apa, kan?” Mata Arka sudah berkaca-kaca saking merasa takut sekaligus cemas.
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 92. Satu Kali Pukulan

“Silakan kakak, gratis selama grand opening,” teriak Nia yang begitu bersemangat membagikan keong.Mira tersenyum simpul melihat Nia yang begitu bersemangat. Tetangganya itu bahkan lebih terlihat seperti pemilik dibanding dirinya.“Ayo gratis, makanan enak buatan ibu lagi gratis!” teriak Hana yang sebenarnya tak begitu mengerti kenapa dagangan ibunya menjadi gratis.“Ayo tante-tante dan om-om, keong buatan ibu enak banget!” Arka seperti tak mau kalah dengan adiknya.Kerumunan semakin ramai karena mendengar kata “gratis”.Di tengah kesibukan pembagian keong gratis tersebut, rekan Gani yang berniat mengganggu Mira pun datang. Pria itu muncul tiba-tiba, lalu menggebrak meja.“Woy!” teriaknya sambil menggebrak meja dengan begitu kencang. “Toko ini belum ada izin buat berjualan! Sekarang malah rame-rame, bikin macet jalan saja!”Orang-orang yang ada di sana terkejut dengan kedatangan pria tersebut. Beberapa dari mereka terlihat ketakutan karena gaya rekan Gani yang begitu arogan.“Maaf, ta
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 93. Sebuah Kerja Sama?

Tak terasa hari berganti, kini Mira membuka toko seperti biasa. Hanya saja, karena masih belum berani ambil resiko, ia tidak menambah barang dagangannya meski kemarin telah ramai di serbu.Seperti biasa, saat pagi hari belum ada yang datang sehingga Mira bisa menghabiskan waktu dengan anak-anaknya terlebih dahulu.“Bu, kenapa selalu ada orang jahat di mana saja kita tinggal?” tanya Arka tiba-tiba, tampaknya bocah itu masih teringat akan kejadian di mana seorang pria berusaha mengganggu usaha ibunya.“Di mana pun kita berada pasti ada orang yang jahat. Tapi jangan sampai lupa kalo orang baik pun juga ada.”“Kayak Bu Susi sama Tante Nia gitu, Bu?”Mira mengangguk sambil tersenyum.“Betul, jadi kita jangan cuma lihat dari satu sisi buruk saja. Lihat juga sisi baiknya.”Arka dan Hana mengangguk, ucapan sang ibu bagai penyejuk yang menghilangkan rasa gelisah di hati mereka.Saat Mira sedang asyik bermain dengan anak-anak, Susi mendadak datang sambil tersenyum merekah. Tampaknya kehadiran M
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 94. Kebenaran Pasti Akan Terungkap

Setelah selesai mencuci semua wadah kotor Mira segera kembali ke toko. Meski semula rasa cemas terus menghantui, tetapi kini ia berusaha bersikap seolah tak terjadi apa-apa.“Sudah selesai? Ini aku mau nggak apa-apa kan daftar di banyak aplikasi pesan antar makanan? Kamu ngga repot kalau tiba-tiba ada pesanan melonjak?” Nia terlihat begitu serius.Mira tersenyum simpul mendengar ucapan Nia, merasa jika Nia berpikir terlalu jauh karena ia saja baru berjualan beberapa hari, sedikit kecil kemungkinan bisa mendapat pesanan melonjak.“Namanya juga usaha, Mbak. Lagian belum tentu langsung melonjak secepat itu,” ungkap Mira sambil terkekeh.“Jadi kamu nggak masalah nih kalau pesanan tiba-tiba melonjak?” Nia lagi-lagi memasang wajah serius seakan itu semua akan terjadi.Mira lagi-lagi hanya dibuat tersenyum dengan Nia yang baginya begitu percaya diri.“Ya, siap nggak siap harus siap.” Mira berpikir jika ia akan bekerja lebih keras lagi jika memang sampai terjadi.“Ya sudah, semoga besok bisa
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 95. Apa Rahasianya?

Setelah menutup panggilan telepon, Nia pun menutup wajah demi dengan kedua tangan menutupi tangis. Jelas jika wanita itu sedang terisak, terlihat dari tarikan napas yang sedikit berbeda.Untuk beberapa saat Mira dan Susi bersikap biasa dan membiarkan Nia untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Beruntung saat itu ada beberapa orang pelanggan yang datang sehingga Mira dan Susi bisa berpura-pura tak terjadi apa-apa dulu.Sudah setengah jam Nia menangis di sudut toko, hingga beberapa saat kemudian tampaknya wanita itu mulai sedikit tenang dan berusaha untuk bangkit.Mira menghampiri sambil memegangi kedua tangan Nia.“Saya nggak maksa Mbak Nia mau cerita atau tidak. Tapi kalau ada sesuatu yang mengganjal, saya siap buat menjadi tempat pendengar yang baik.” Mira berpikir hanya itulah hal yang bisa ia lakukan.Nia tersenyum, lalu berkata, “aku baru dipecat tanpa alasan yang jelas.”Padahal ada hal lain yang ingin Nia ceritakan. Hanya saja ia lebih memilih untuk memendamnya. Terlebih Nia tak
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 96. Di balik Kepopuleran

Mira dan Susi saling pandang sambil tersenyum.“Insyaallah nggak bakalan kaget. Jadi, apa rahasianya?”Nia tersenyum angkuh, seolah sesuatu yang akan ia tunjukan adalah sesuatu yang besar. Perempuan itu pun langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukan pada Mira dan Susi.Mira dan Susi lagi-lagi dibuat kebingungan.“Ini, bukannya artis terkenal? Apa hubungannya?” Mira mengerutkan alis.“Ini loh, liat postingannya,” titah Nia sambil memberikan ponselnya pada Mira.Mira langsung menonton memutar video yang mana di dalamnya ternyata berisi video dari barang dagangan dan juga warungnya.“I-ini, jadi keong buatanku di promosiin sama artis ini?” Mira membelalak seakan tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Iya, makanya bisa booming begitu. Ini baru satu artis, rencananya aku mau coba ke beberapa seleb sosmed gitu,” jelas Nia dengan begitu bersemangat.“Tapi, gimana caranya? Kalau urusan dengan artis terkenal begini bukannya mahal?”Nia tersenyum sambil melirik Mira.“Temanku ad
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Bab 97. Rencana Mengungkap Kasus

“Cepat datang ke teras samping!” titah Mega pada salah seorang anak buahnya dari balik telepon. Setelah menutup panggilan Mega segera bergegas menuju teras samping. Ia merasa bisa leluasa membahas tentang Mira di rumah karena kebetulan sang suami sedang tak berada di sana. Mega tak hentinya tersenyum puas. Jantungnya berdebar tak karuan saking tak sabar untuk bertemu dengan tiga anak yang ia pikir adalah miliknya. Sesampainya di teras samping, Mega mendapati beberapa anak buahnya sudah berdiri menunggu kedatangannya. “Apa kalian sudah tahu tentang kabar Mira?” “Ma-maaf, belum, Bu,” sahut salah satu anak buah Mega. Mega sontak mengepalkan tangan dan menatap tajam ke arah anak buahnya itu. “Bod*h! Apa kalian benar-benar mencari Mira atau hanya makan gaji buta saja?” hardik Mega yang segera beranjak dari duduknya. Kelima anak buah Mega itu lantas mematung tanpa berani berkata apa-apa. Jika sudah membahas tentang tiga anak Muda, perempuan itu akan menjadi sensitif dan mudah marah.
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 98. Ada yang Gawat

Untuk sementara Mira berusaha untuk menghilangkan rasa gelisahnya akan rencana mengangkat kasus Jojo ke sosial media.“Bu, ayo ke sini!” teriak Hana sambil melambai ke arah Mira dan Nia.Mira pun bergegas menghampiri anak-anak setelah beristirahat sejenak. Mereka melanjutkan bermain di wahana salju tersebut.Tak terasa langit semakin gelap, Mira dan yang lainnya memutuskan untuk langsung pulang.Sepanjang perjalanan pulang, Mira terus merasa gelisah, pikirannya menjadi tak karuan. Meski ia ingin membantu Jojo, tetapi tetap saja rasa takut itu terus menghantui.Nia menggenggam tangan Mira, berusaha menenangkannya.“Nggak usah takut. Kalau itu sudah jadi keputusanmu aku pasti bakal bantuin. Untuk sementara kita cari penginapan dulu buat jaga-jaga. Biar toko diurus sama Rini saja, sekalian minta tolong suaminya yang orang ormas buat jaga-jaga toko kita.”Mira mengangguk pelan. Ide Nia cukup menarik, karenanya Mira pun segera memutar balik ke arah penginapan yang tak jauh dari sana.“Bu,
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 99. Musuhnya Musuhku Adalah Temanku

“Tolong jelaskan ada apa!” Mira menaikan suaranya saking merasa cemas.“Gani ….” Rio seakan berat untuk melanjutkan kalimatnya.“Ada apa dengan Gani?” Jantung Mira semakin berpacu kencang, terlebih saat mendengar nama Gani.Bukannya langsung menjawab Rio malah terdiam dengan suara napas yang terdengar tak karuan.“Itu ….” Rio terdiam lagi. “Gani sudah kabur.”Bagai disambar petir di siang bolong Mira begitu terkejut bahkan hingga tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya.Melihat Mira begitu terkejut, Nia dengan cepat memungut ponsel dan melanjutkan berbincang dengan Rio.“Apa yang terjadi?” tanya Nia yang belum tahu apa-apa.“Gani kabur,” sahut Rio yang suaranya terdengar panik.Nia langsung mengacak-acak rambut dengan wajah panik.“Gila, Si Gani ini emang nggak waras, ya!”Mira yang kini pikirannya sudah jauh lebih tenang segera merebut telepon dari Nia.“Kalau begitu tolong awasi sekitar toko! Aku akan beri bayaran lebih. Melihat dari sikapnya, sepertinya dia tidak akan semudah itu melep
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 100. Mira Terkepung

Gani dan ketiga anak buah Mega bergegas menuju hotel tempat mereka membuat janji.Mega dan Gani yang sama-sama memiliki dendam yang mendalam terhadap Mira, sehingga pertemuan tersebut merupakan suatu hal besar bagi mereka.Perjalanan dari Jakarta ke Bekasi tidak terlalu jauh tidak lebih dari dua jam. Sehingga malam itu juga setibanya Mega di hotel mereka langsung membuat rencana untuk menghancurkan Mira.“Jadi, apa alasan aku harus mempercayaimu?” tanya Mega tiba-tiba.“Terserah mau percaya atau tidak. Aku bisa melakukan semua sendiri.” Gani tampak tak senang berbasa-basi dengan Mega.Mega tersenyum, padahal hanya ingin menguji tapi malah mendapat respon seperti itu.“Kalau begitu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?” Mega terlihat percaya, terlebih karena ia tahu pasti wajah Gani yang terpampang jelas setelah video Mira viral.“Karena gerakku terbatas jadi aku hanya bisa memberi informasi saja. Kebetulan aku kenal dengan orang yang biasa menjual informasi,” jelas Gani dengan penu
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status