Home / Rumah Tangga / Daging Keong Untuk Tiga Anakku / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Daging Keong Untuk Tiga Anakku: Chapter 101 - Chapter 110

117 Chapters

Bab 101. Siapa Orang-orang Itu?

Jantung Mira terus berdebar tak karuan. Ia berusaha menahan tangannya yang tak henti gemetar demi tak membuat anak-anak semakin panik.Mira jelas sekali mendengar beberapa orang seperti sedang menyebut namanya. Namun, ada yang aneh, samar ia malah mendengar Mega seperti sedang adu mulut dengan seseorang.“Siapa kalian? Jangan ikut campur urusanku!” hardik Mega.Mira terkejut mendengar ucapan Mega yang sedang berdebat dengan segerombolan orang tak di kenal.“Tolong jangan halangi kami!”“Kalianlah yang menghalangiku! Mereka itu anak-anakku!” bentak Mega lagi.Mira hanya bisa terus menguping dengan perasaan berdebar juga bingung karena tak mengerti dengan apa yang terjadi. Jika orang-orang itu tidak berada di pihak Mega, lantas siapa mereka sebenarnya? Kenapa terlihat ikut mencair keberadaan Mira?Di saat bersamaan terdengar lagi suara keributan dan disusul dengan suara sirine polisi. Area depan hotel yang semula sepi kini menjadi riuh ramai didatangi banyak orang. Hanya saja, Mira belu
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 102. Ternyata ...

Bersama dengan Susi dan Nia, Mira pun akhirnya mau untuk naik ke dalam mobil. Mobil tersebut cukup mewah, bahkan itu kali pertama Mira menaiki mobil semewah itu.“Maaf, kalau boleh tahu siapa atasan yang Anda maksud?” tanya Mira tiba-tiba.“Nanti Anda akan bertemu langsung,” jawab salah seorang pria dengan tanpa ekspresi.Mira pun menjadi malas untuk banyak tanya, yang terpenting baginya sekarang adalah orang-orang itu terlihat tidak memiliki niat buruk padanya dan anak-anak.Tak terasa perjalanan berakhir saat mobil berhenti tepat di sebuah rumah besar yang luasnya jauh melebihi rumah Mega.Mira mengerutkan alis dan sedikit kebingungan karena tak merasa pernah kenal dengan orang yang sangat kaya.“Mir, kamu punya kenalan orang kaya, ya? Kenapa nggak pernah cerita?”“Itu … saya juga nggak tahu.”Nia dan Susi saling pandang karena sama-sama keheranan.“Bu, ini rumah siapa? Kenapa besar sekali?” Hana yang semula lesu langsung beranjak dan menempelkan wajahnya di jendela.“Ibu nggak tahu
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 103. Kedatangan Seseorang Tak Terduga

Karena hari sudah begitu larut, Agus meminta kira dan yang lainnya untuk menginap dulu.Semalaman Mira tak bisa tidur karena terus memikirkan ucapan Agus soal kejutan. Ia masih belum bisa menebak atau menduga siapa yang sebenarnya pria tua itu maksud.Tak terasa di tengah rasa penasarannya Mira pun terlelap.***Pagi sekali Mira yang tak sabar dengan kejutan dari Agus lantas buru-buru keluar kamar, lalu mengajak anak-anak bermain di taman samping. Saat itu sudah ada Nia dan juga Susi yang sedang menikmati udara pagi dengan pemandangan taman yang tertata indah dan mewah.“Kayaknya enak jadi orang kaya, ya! Tamannya aja lebih luas dari kontrakan kita dulu,” celetuk Nia.“Alhamdulillah, seenggaknya kita masih punya tempat berteduh,” sahut Mia sambil tersenyum.Mira sama sekali tak pernah silau dengan kemewahan yang orang lain miliki karena baginya sudah bisa hidup lebih layak dari dulu saja seperti sebuah anugrah yang bahkan membayangkannya saja tidak pernah.“Bu, sini, Bu!” teriak Hana
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 104. Bebas Dari Penjara

“Mau bagaimana lagi. Mungkin belum berjodoh dengan Jojo,” ungkap Susi seraya menghela napas panjang.Nia mengusap lembut bahu Susi, merasa kasihan pada Jojo yang cintanya tidak akan berbalas.Mira yang sebelumnya sempat asyik mengobrol dengan Raka dan Agus pun tampaknya sudah hendak menuju ke penjara untuk menemui Jojo.Raka tersenyum ke arah Nia dan Susi, lalu berkata, “terima kasih karena sudah membantu istri dan anak-anak saya selama ini. Saya nggak tau apa bisa membalasnya atau tidak.”Susi dan Nia saling pandang, mereka terdiam sejenak sambil memandangi wajah Raka.“Lah, kalau ganteng begini sih ibu juga bakal lebih milih suami sendiri daripada Jojo,” bisik Susi pada Nia.“Coba aja bukan suami orang sudah aku dekati,” sahut Nia sambil berbisik.Mira berdeham saat melihat Susi dan Nia malah saling berbisik saat diajak berbincang oleh suaminya.Susi dan Nia yang semula hanya fokus pada wajah Raka pun sontak terkejut.“Eh, iya nggak apa-apa. Kami ikhlas bantu Mira. Saya malah sudah
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 105. Hari Patah Hati

Jojo menghampiri Mira seraya tersenyum, tatapannya begitu lekat tak berpaling seolah ada harapan yang tersimpan. “Terima kasih telah membantuku.” Jojo kini berdiri di hadapan Mira. Mira tersenyum sambil mengangguk. Raka yang tak tahu akan perasaan Jojo dengan lugunya segera menghampiri. “Saya sangat berterima kasih sekali atas bantuan Bang Jojo selama ini,” ucap Raka seraya tersenyum dengan penuh ketulusan. Jojo sontak kebingungan. Ia mengerutkan alis sambil menatap Raka. “Maaf, apa kita saling kenal?” Jojo menatap heran. “Oh maaf, saya lupa mengenalkan diri. Saya Raka, suaminya Mira.” Raka mengulurkan tangannya, hendak mengajak berjabat tangan. Jojo yang semula bahagia seketika menjadi shock berat. Matanya menatap kosong ke arah Mira. Bibirnya tertutup rapat saking tak tahu harus mengatakan apa. Rasa sesak yang tak bisa dilukiskan membuatnya merasa kesulitan bernapas. “Su-suami?” gumam Jojo yang kakinya mendadak lemas, bahkan ia hampir saja jatuh jika tidak ditahan ole
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 106. Pertemuan Tak Terduga

Mira buru-buru menghampiri kedua orang yang tampak sedang berdiri di depan toko.“Sudah dari tadi? Ayo masuk dulu,” ajak Mira segera mengajak keduanya ke lantai atas kios yang disulap menjadi ruang tamu.Raka dan Jojo yang sedikit terkejut dengan apa yang terjadi di depan mata mereka hanya terdiam sambil terus menatap kios yang terbilang besar tersebut.“I-ini?” Raka menunjuk kios tersebut.“Iya Ayah, ini toko ibu. Ayo kita masuk ke dalam dulu, Yah.” Arka menarik tangan Raka.Setelah mengajak dua tamunya, Mira kembali lagi untuk membawa Agus menikmati Keong yang ia jual.“Mir, siapa dua orang tadi?” tanya Raka keheranan.“Oh, itu … aku pernah kerja di catering milik mereka. Nanti aku ceritakan semuanya, Mas. Sekarang kita ajak Pak Agus dulu buat cobain keong.”“I-iya, pokoknya nanti kamu jelasin semua, ya!”“Iya, tenang saja, Mas.” Mira memegangi tangan suaminya yang terlihat cemas.Mira segera menghampiri Agus.“Mari silakan masuk, Pak. Mau langsung coba keongnya? Varian apa saja?” t
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 107. Ternyata Salah Paham

“Ah, iya. Kebetulan aku kenal Mira,” sahut Jojo malu-malu.“Jadi, kamu kenal Mbak Mira? Wah rasanya dunia sempit sekali, sekian lama aku cariin kamu sekarang malah ketemu di saat seperti ini.”Jojo hanya tersenyum, jantungnya berdebar tak karuan. Melihat wajah Rani membuatnya teringat akan luka lama.“Kenapa diam saja? Kamu malas ngobrol sama aku? Kamu tuh setelah tiba-tiba pergi tanpa ada kata putus sekarang malah kayak gini sama aku. Kamu kenapa sih sebenernya?” protes Rani sambil memanyunkan bibir.Jojo lagi-lagi hanya tersenyum dan tak mengatakan apa-apa.Mendapat respon yang kurang baik, Rani pun memilih untuk diam meski dalam hati terasa begitu kesal.Meski sedang saling diam mereka tetap memilih untuk membantu Mira meski masing-masing merasa tak nyaman dengan situasi tersebut.“Alhamdulillah, akhirnya bisa istirahat juga,” ungkap Mira seraya merentangkan tangan yang pegal.“Bisnismu bagus sekali. Aku salut dengan cara pemasaran kalian. Apa kalian nggak ada niat buat memperluas
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 108. Mira Pulang Kampung

Hari itu setelah Mira menitipkan toko pada Nia dan Susi, ia pun segera bersiap mengemas barang-barang yang akan dibawanya.Kenangan pahit itu terus terngiang, dada Mira seringkali terasa sesak ketika teringat tentang dirinya dan anak-anak yang diusir dari desa dengan tidak terhormat.“Kenapa melamun terus? Apa ada sesuatu yang kamu pikirkan?” tanya Raka seraya menggenggam tangan Mira.Mira menatap Raka lekat, rasanya ia ingin mencurahkan apa yang mengganjal di dalam hati. Namun, mendadak ia khawatir dengan respon sang suami nantinya.“Ada sesuatu yang terus mengganggu pikiranku,” ungkap Mira yang sedang berusaha terlihat tenang.“Apa? Katakan saja,” pinta Raka sambil mengusap lembut kepala Mira.Mira menghela napas panjang, lalu berucap, “Mas janji nggak bakalan marah kalau ceritain?”“Ya, Mas janji.” Raka terlihat semakin penasaran, tatapannya terlihat semakin tajam, bahkan tarikan napasnya terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya.Mira lagi-lagi menghela napas panjang, matanya tak b
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 109. Sebuah Balasan

Semua mata tertuju pada Raka dan Mira, sepasang suami istri yang begitu serasi, membuat mereka yang melihat menjadi kagum dan terpana.“Wah, sepertinya laki-laki itu memang suaminya. Mereka cocok sekali.”“Benar, tatapan keduanya saja keliatan saling mencintai.”“Yah, beberti Nunung saja yang iri dia nggak bisa dapetin laki-laki seganteng suami si Mbak itu.”Orang-orang yang menyaksikan sontak tertawa. Mereka menertawakan Nunung karena telah gegabah menuduh yang tidak-tidak.Merasa malu, Nunung pun segera pergi sambil menggerutu, sedangkan orang-orang yang berkerumun bergegas membubarkan diri.Mira dan Raka saling pandang, sejak tadi mereka terus menahan tawa.“Mas datang di saat yang tepat,” ungkap Mira.“Sebenarnya Mas sudah perhatikan dari tadi. Cuma nunggu waktu yang pas yang paling greget saja.” Raka terkekeh.Mira mencubit lengan sang suami, “jadi, apa seru melihatku dipermalukan?” “Enggak begitu sayang.” Raka terlihat panik.Mira malah tersenyum melihat tingkah sang suami.Di
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 110. Penyesalan Para Warga Desa

“Bukannya itu Mira? Apa aku nggak salah liat? Dia naik mobil mahal dan mewah begitu.”“Iya, anak-anaknya juga pake baju bagus. Mereka benar-benar jauh berbeda.”“Apa mungkin mereka pesugihan? Masa iya bisa kayak secepat itu?”“Loh, kamu nggak tahu? Mira itu kan sempat viral di media sosial.”Para warga desa yang menyaksikan kedatang Mira dan Raka tak hentinya berbisik. Mereka antara bingung, terkejut, juga tak menyangka dengan apa yang mereka lihat.Hanya saja, Mira kali ini berusaha untuk tak ambil pusing tentang ucapan para warga desa dan memilih fokus pada orang yang dituju saja.Kala itu di rumah Roni tampak istrinya yang sedang hamil besar terkejut melihat kedatang Mira dan Raka.“Mas Roninya ada, Mbak?” tanya Mira seraya tersenyum.Istri Roni pun heran karena ternyata Mira datang-datang malah mencari suaminya.“Maaf Mbak Mira, apa suami pernah pinjam uang? Atau melakukan kesalahan?” tanya wanita itu dengan wajah kebingungan.Mira tersenyum melihat tingkah istri Roni. Ia tahu bet
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status