Share

Bab 90. Informasi Penting

Penulis: L.A. Zahra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 22:08:21

“Mereka benar-benar sudah keterlaluan.” Mira mengepalkan tangan saking kesal sekaligus sedih dengan apa yang dilihatnya.

“Menurutku kamu cari aman dulu aja.”

Mira kini menjadi bimbang, satu sisi ia merasa berhutang pada Jojo sedangkan sisi lain ia pun tak ingin jika sampai terjadi sesuatu pada anaknya, terlebih foto di ponsel Nia tadi membuatnya sampai tak habis pikir, sebuah potret ketiga anaknya yang sedang bermain lalu diberi coretan tulisan dengan warna merah yang berisi ancaman.

“Aku akan memikirkannya lagi.” Mira menghela napas dalam. Untuk sementara memang ia tak boleh bertindak gegabah.

Nia mengangguk pelan dengan wajah yang terlihat cemas.

Mira pun langsung kembali ke kontrakan, menghampiri ketiga anaknya dengan perasaan yang tak karuan. Ia bahkan langsung memeluk anak-anak sambil dihantui rasa takut.

“Ibu kenapa?” tanya Arka tiba-tiba. Bocah itu seolah tau keresahan sang ibu.

“Nggak ada apa-apa, ibu cuma lagi pengen peluk kalian saja.”

Arka mengerutkan kening, merasa jika sa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 91. Pengacau

    Mira mengenali dengan jelas pemotor yang sedang melaju dengan cepat ke arah Nia tersebut. Ia reflek menarik Nia hingga keduanya jatuh ke trotoar bersamaan. Meski ada sedikit luka lecet, tapi setidaknya tidak akan separah jika sampai tertabrak motor tadi.“Mbak Nia nggak apa-apa?” Mira berusaha mengecek keadaan Nia tanpa menghiraukan rasa sakit di lututnya.“Nggak apa-apa. Ada yang mau aku omongin, kita ke kios dulu sekarang,” ungkap Nia sambil bergegas beranjak dan membantu Mira berdiri. Ia juga terus mengedarkan pandangan, seperti sedang mencemaskan sesuatu.Nia dan Mira merasa sedikit nyeri sehingga mereka berjalan dengan sedikit terpincang. Anak-anak yang tadi hanya melihat dari dalam kios sampai dibuat terdiam saking terkejut dengan kejadian yang menimpa Mira dan Nia, niat hati ingin membantu, tetapi sadar diri jika mereka hanyalah seorang anak kecil yang tak memiliki daya.“Ibu sama Tante Nia nggak apa-apa, kan?” Mata Arka sudah berkaca-kaca saking merasa takut sekaligus cemas.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 92. Satu Kali Pukulan

    “Silakan kakak, gratis selama grand opening,” teriak Nia yang begitu bersemangat membagikan keong.Mira tersenyum simpul melihat Nia yang begitu bersemangat. Tetangganya itu bahkan lebih terlihat seperti pemilik dibanding dirinya.“Ayo gratis, makanan enak buatan ibu lagi gratis!” teriak Hana yang sebenarnya tak begitu mengerti kenapa dagangan ibunya menjadi gratis.“Ayo tante-tante dan om-om, keong buatan ibu enak banget!” Arka seperti tak mau kalah dengan adiknya.Kerumunan semakin ramai karena mendengar kata “gratis”.Di tengah kesibukan pembagian keong gratis tersebut, rekan Gani yang berniat mengganggu Mira pun datang. Pria itu muncul tiba-tiba, lalu menggebrak meja.“Woy!” teriaknya sambil menggebrak meja dengan begitu kencang. “Toko ini belum ada izin buat berjualan! Sekarang malah rame-rame, bikin macet jalan saja!”Orang-orang yang ada di sana terkejut dengan kedatangan pria tersebut. Beberapa dari mereka terlihat ketakutan karena gaya rekan Gani yang begitu arogan.“Maaf, ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 93. Sebuah Kerja Sama?

    Tak terasa hari berganti, kini Mira membuka toko seperti biasa. Hanya saja, karena masih belum berani ambil resiko, ia tidak menambah barang dagangannya meski kemarin telah ramai di serbu.Seperti biasa, saat pagi hari belum ada yang datang sehingga Mira bisa menghabiskan waktu dengan anak-anaknya terlebih dahulu.“Bu, kenapa selalu ada orang jahat di mana saja kita tinggal?” tanya Arka tiba-tiba, tampaknya bocah itu masih teringat akan kejadian di mana seorang pria berusaha mengganggu usaha ibunya.“Di mana pun kita berada pasti ada orang yang jahat. Tapi jangan sampai lupa kalo orang baik pun juga ada.”“Kayak Bu Susi sama Tante Nia gitu, Bu?”Mira mengangguk sambil tersenyum.“Betul, jadi kita jangan cuma lihat dari satu sisi buruk saja. Lihat juga sisi baiknya.”Arka dan Hana mengangguk, ucapan sang ibu bagai penyejuk yang menghilangkan rasa gelisah di hati mereka.Saat Mira sedang asyik bermain dengan anak-anak, Susi mendadak datang sambil tersenyum merekah. Tampaknya kehadiran M

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 94. Kebenaran Pasti Akan Terungkap

    Setelah selesai mencuci semua wadah kotor Mira segera kembali ke toko. Meski semula rasa cemas terus menghantui, tetapi kini ia berusaha bersikap seolah tak terjadi apa-apa.“Sudah selesai? Ini aku mau nggak apa-apa kan daftar di banyak aplikasi pesan antar makanan? Kamu ngga repot kalau tiba-tiba ada pesanan melonjak?” Nia terlihat begitu serius.Mira tersenyum simpul mendengar ucapan Nia, merasa jika Nia berpikir terlalu jauh karena ia saja baru berjualan beberapa hari, sedikit kecil kemungkinan bisa mendapat pesanan melonjak.“Namanya juga usaha, Mbak. Lagian belum tentu langsung melonjak secepat itu,” ungkap Mira sambil terkekeh.“Jadi kamu nggak masalah nih kalau pesanan tiba-tiba melonjak?” Nia lagi-lagi memasang wajah serius seakan itu semua akan terjadi.Mira lagi-lagi hanya dibuat tersenyum dengan Nia yang baginya begitu percaya diri.“Ya, siap nggak siap harus siap.” Mira berpikir jika ia akan bekerja lebih keras lagi jika memang sampai terjadi.“Ya sudah, semoga besok bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 95. Apa Rahasianya?

    Setelah menutup panggilan telepon, Nia pun menutup wajah demi dengan kedua tangan menutupi tangis. Jelas jika wanita itu sedang terisak, terlihat dari tarikan napas yang sedikit berbeda.Untuk beberapa saat Mira dan Susi bersikap biasa dan membiarkan Nia untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Beruntung saat itu ada beberapa orang pelanggan yang datang sehingga Mira dan Susi bisa berpura-pura tak terjadi apa-apa dulu.Sudah setengah jam Nia menangis di sudut toko, hingga beberapa saat kemudian tampaknya wanita itu mulai sedikit tenang dan berusaha untuk bangkit.Mira menghampiri sambil memegangi kedua tangan Nia.“Saya nggak maksa Mbak Nia mau cerita atau tidak. Tapi kalau ada sesuatu yang mengganjal, saya siap buat menjadi tempat pendengar yang baik.” Mira berpikir hanya itulah hal yang bisa ia lakukan.Nia tersenyum, lalu berkata, “aku baru dipecat tanpa alasan yang jelas.”Padahal ada hal lain yang ingin Nia ceritakan. Hanya saja ia lebih memilih untuk memendamnya. Terlebih Nia tak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 96. Di balik Kepopuleran

    Mira dan Susi saling pandang sambil tersenyum.“Insyaallah nggak bakalan kaget. Jadi, apa rahasianya?”Nia tersenyum angkuh, seolah sesuatu yang akan ia tunjukan adalah sesuatu yang besar. Perempuan itu pun langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukan pada Mira dan Susi.Mira dan Susi lagi-lagi dibuat kebingungan.“Ini, bukannya artis terkenal? Apa hubungannya?” Mira mengerutkan alis.“Ini loh, liat postingannya,” titah Nia sambil memberikan ponselnya pada Mira.Mira langsung menonton memutar video yang mana di dalamnya ternyata berisi video dari barang dagangan dan juga warungnya.“I-ini, jadi keong buatanku di promosiin sama artis ini?” Mira membelalak seakan tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Iya, makanya bisa booming begitu. Ini baru satu artis, rencananya aku mau coba ke beberapa seleb sosmed gitu,” jelas Nia dengan begitu bersemangat.“Tapi, gimana caranya? Kalau urusan dengan artis terkenal begini bukannya mahal?”Nia tersenyum sambil melirik Mira.“Temanku ad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 97. Rencana Mengungkap Kasus

    “Cepat datang ke teras samping!” titah Mega pada salah seorang anak buahnya dari balik telepon. Setelah menutup panggilan Mega segera bergegas menuju teras samping. Ia merasa bisa leluasa membahas tentang Mira di rumah karena kebetulan sang suami sedang tak berada di sana. Mega tak hentinya tersenyum puas. Jantungnya berdebar tak karuan saking tak sabar untuk bertemu dengan tiga anak yang ia pikir adalah miliknya. Sesampainya di teras samping, Mega mendapati beberapa anak buahnya sudah berdiri menunggu kedatangannya. “Apa kalian sudah tahu tentang kabar Mira?” “Ma-maaf, belum, Bu,” sahut salah satu anak buah Mega. Mega sontak mengepalkan tangan dan menatap tajam ke arah anak buahnya itu. “Bod*h! Apa kalian benar-benar mencari Mira atau hanya makan gaji buta saja?” hardik Mega yang segera beranjak dari duduknya. Kelima anak buah Mega itu lantas mematung tanpa berani berkata apa-apa. Jika sudah membahas tentang tiga anak Muda, perempuan itu akan menjadi sensitif dan mudah marah.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 98. Ada yang Gawat

    Untuk sementara Mira berusaha untuk menghilangkan rasa gelisahnya akan rencana mengangkat kasus Jojo ke sosial media.“Bu, ayo ke sini!” teriak Hana sambil melambai ke arah Mira dan Nia.Mira pun bergegas menghampiri anak-anak setelah beristirahat sejenak. Mereka melanjutkan bermain di wahana salju tersebut.Tak terasa langit semakin gelap, Mira dan yang lainnya memutuskan untuk langsung pulang.Sepanjang perjalanan pulang, Mira terus merasa gelisah, pikirannya menjadi tak karuan. Meski ia ingin membantu Jojo, tetapi tetap saja rasa takut itu terus menghantui.Nia menggenggam tangan Mira, berusaha menenangkannya.“Nggak usah takut. Kalau itu sudah jadi keputusanmu aku pasti bakal bantuin. Untuk sementara kita cari penginapan dulu buat jaga-jaga. Biar toko diurus sama Rini saja, sekalian minta tolong suaminya yang orang ormas buat jaga-jaga toko kita.”Mira mengangguk pelan. Ide Nia cukup menarik, karenanya Mira pun segera memutar balik ke arah penginapan yang tak jauh dari sana.“Bu,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Ekstra Part 4 (TAMAT)

    Raka tersenyum menatap istri dan anak-anaknya yang terlihat kebingungan.“Ayah, kayaknya kita salah masuk rumah.” Arka melirik kesana kemari saking kebingungan.“Nggak, ini memang rumah kita, kakek yang buat begini.”Hana yang lebih bingung lantas kembali berlari keluar, berusaha mencerna keanehan di depan matanya.“Ayah, kenapa luarnya jelek? Kenapa nggak sekalian dibagusin kayak di dalem?”Raka hanya tertawa karena semula ia pun bingung dengan kondisi rumah yang aneh. Hanya saja, karena ini semua ulah Agus, tentu jadi terasa tidak aneh.“Tanya saja sama kakek,” ujar Raka sambil mengusap lembut kepala Hana.Mira hanya tersenyum mendengar jawaban Raka. Jika sudah menyangkut Agus memang semua terasa masuk akal.“Ya sudah, sekarang yang penting kita istirahat dulu, kalo Raka sama Hana mau makan ada di dapur, Kiano juga sudah ayah buatin susu,” lanjut Raka sambil menggendong Syafa.“Ayo kita cek dapur kak, pasti jadi bagus juga,” ajak Hana yang terlihat antusias.“Ayo, sekalian pilih kam

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Ekstra Part 3

    Mira berusaha mempertahankan diri karena saat itu Syafa sedang berada dalam gendongan.“Ah, apa yang kamu lakukan?” teriak Mira sambil berusaha berbalik demi bisa menghindar.Namun saat berbalik betapa terkejutnya Mira mengetahui jika orang di belakangnya adalah Dian. Mira membelalak, matanya berkaca-kaca iya berdiri mematung saking terkejutnya.“Mbak Dian?” ucap Mira, lirih.Kala itu penampilan Dian sangatlah kacau. Pakaiannya compang-camping rambutnya kusut tidak terawat bahkan nyaris gimbal wajahnya pun sedikit kotor beruntung Mira masih bisa mengenali.Dian terlihat seperti orang tidak waras bahkan beberapa kali dia berusaha untuk menyakiti Mira sambil tertawa cekikikan.“Mira, awas!” Raka muncul secara tiba-tiba berusaha melindungi Mira yang kala itu sedang saling berhadapan dengan Dian.Dian mendadak terdiam setelah melihat kedatangan Raka. Entah apa yang ada dipikirannya. Hanya saja, ia yang semula cekikikan mendadak menangis cukup kencang.Beberapa warga yang melihat tingkah D

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Ekstra Part 2

    Agus secara tiba-tiba memberikan sebuah gunting dengan hiasan pita kepada Mira. Tentu saja hal tersebut membuat Mira dan Raka kebingungan.“Pak, apa maksudnya ini?” bisik Mira yang kala itu tampak kebingungan.“Ini milik kalian. Hadiah dariku atas kelahiran Syafa, juga ucapan selamat atas usaha kalian yang semakin sukses,” jelas Agus dengan santainya.“Tapi ini terlalu berlebihan, Pak.” Raka turut menjawab.“Hey, yang namanya hadiah ya suka-suka yang ngasih!” tegas Agus sambil menatap tajam, “apa jangan-jangan kalian nggak mau menerima hadiah dariku?”Raka terkejut mendengar ucapan Agus, tentu saja bukan itu yang dia maksud.“Bukan, Pak! Tapi ini–”“Semuanya, saya disini hanya mendampingi Mira dan Raka untuk melancarkan bisnis wisata ini. Mereka hanya punya uang, tapi tidak tahu alur untuk pengelolaan bisnis wisata,” jelas Agus dengan menggunakan pengeras suara.Bukan hanya para warga yang terus menghujat, Mira dan Raka saja sampai dibuat tak bisa berkata-kata mendengar ucapan Agus.“

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Ekstra Part 1

    Pagi itu, ketika Mira tengah memberi ASI anaknya yang baru lahir, mendadak suara bell rumah mengejutkannya.“Siapa yang datang pagi-pagi begini?” gumam Mira sambil perlahan berusaha bergeser agar anaknya tidak terbangun.Setelah berhasil lepas dari pelukan sang anak, Mira buru-buru keluar kamar, lalu membukakan pintu.“Surprise,” ucap Agus yang kala itu tengah bersama Raka dan ketiga anak mereka.Mira mengerutkan kening, bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.“Surprise?” Mira mengerutkan kening sambil tersenyum bingung.Agus melirik Raka, meminta pria itu untuk menjelaskan semuanya pada Mira.“Ceritanya panjang, cuma Pak Agus minta kita buat kembali ke kampung, ada yang harus kita liat,” jelas Raka.“Memangnya apa?” Mira masih belum mengerti dengan apa yang sebenarnya Raka maksud.“Mas juga kurang tau–”“Sudahlah! Jangan banyak tanya! Kalian pergi hari ini juga, biar bisnis kalian asistenku yang urus.”Mira dan Raka saling pandang sambil berbicara dengan nada cukup tinggi, saking

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 113. Akhir Bahagia (Tamat)

    “Kita langsung ke dokter saja, ya! Mungkin ini efek kamu terlalu stres mikirin masalah tadi,” ungkap Raka seraya merangkul sang istri. Mira dengan tubuh lemas dan perut yang mualnya tak tertahankan lebih memilih duduk terlebih dahulu untuk meredakan rasa yang membuatnya tak nyaman tersebut. Anak-anak yang mengerti jika sang ibu sedang tak enak badan itu seketika meniru ayah mereka memijat-mijat pelan di bagian lengan dan kaki. “Mas, kalau udah enakan saja ya pergi ke kliniknya, perutku lagi nggak nyaman banget.” “Kalau begitu biar Mas panggilkan dokter ke rumah saja.” Raka segera menelpon dokter kenalannya. ART di rumah pun tak kalah perhatian. Ia langsung membawakan teh manis hangat ketika tahu Mira sedang tidak enak badan. “Bu, sebelumnya saya minta maaf kalau agak kurang sopan. Kalau boleh tahu kapan ibu terakhir haid?” tanya asisten rumah tangga tersebut. Mira mengerutkan alis dan sontak terkejut seketika. “I-itu, apa mungkin?” Mira tersenyum canggung. Raka yang sedang men

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 112. Manusia Nggak Tahu Diri

    Raka yang sedang berada tak jauh dari tempat Mira menerima panggilan telepon sontak terkejut saat mendengar sang istri setengah berteriak.“Ada apa? Kenapa sampai terkejut begitu?” Raka memegangi bahu Mira.“Ini Mas.” Mira menunjukan sebuah pesan pada Raka.Raka segera meraih ponsel Mira dan membaca isi pesan di dalamnya. Ia mengerutkan alis dan terdiam untuk beberapa saat.Kala itu Mira tampak sedang menahan air mata, tak menyangka dengan apa yang dibacanya.“Setelah sekian lama mencampakanmu sekarang mereka malah berusaha mempermalukanmu begini?” Raka tanpa sengaja meremas ponsel Mira saking merasa kesal.“Kupikir mereka sudah nggak menganggapku ada. Tapi ternyata di saat aku sudah sukses, malah mengatakan pada semua orang kalau aku menelantarkan mereka.”“Om dan bibimu sudah sangat keterlaluan. Biar aku bantu luruskan saja semuanya. Biar keluargamu itu pada tau.”“Percuma, mereka nggak bakalan mau dengar. Kalau begitu, Mas antar aku ke rumah sakit saja. Biar sekalian ketemu keluarg

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 111. Misi Selesai

    Kala itu warung Iyun barang dagangannya tak terlihat sepadat dulu. Hanya beberapa barang saja yang dipajang, itu pun tampak sudah berdebu seperti tak tersentuh.Beruntung cabut-cabutan yang Arka inginkan masih ada dan bahkan masih begitu banyak.“Bu, Arka mau semua boleh?” tanya Arka seraya menunjuk yang ia inginkan.Mendengar suara Arka, Iyun yang semula sedang terkantuk menunggui warung sampai dibuat terkejut.“Mi-mira?” gumam Iyun dengan mata membelalak, “mau ngapain kamu ke sini?” tanyanya seraya menatap sinis.Iyun sama sekali tak tahu jika Mira yang kini sudah di hadapannya berbeda dengan yang dulu.“Maaf, saya ke sini karena ada yang mau dibeli.”Iyun perlahan menatap pakaian Mira dan anak-anak yang kini terlihat bagus. Ia pun lebih memilih diam dan membiarkan Mira belanja di tempatnya.“Ibu Arka mau kue juga.”“Ambil saja.”Anak-anak tampaknya sengaja mengambil apa yang dulu tak bisa me

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 110. Penyesalan Para Warga Desa

    “Bukannya itu Mira? Apa aku nggak salah liat? Dia naik mobil mahal dan mewah begitu.”“Iya, anak-anaknya juga pake baju bagus. Mereka benar-benar jauh berbeda.”“Apa mungkin mereka pesugihan? Masa iya bisa kayak secepat itu?”“Loh, kamu nggak tahu? Mira itu kan sempat viral di media sosial.”Para warga desa yang menyaksikan kedatang Mira dan Raka tak hentinya berbisik. Mereka antara bingung, terkejut, juga tak menyangka dengan apa yang mereka lihat.Hanya saja, Mira kali ini berusaha untuk tak ambil pusing tentang ucapan para warga desa dan memilih fokus pada orang yang dituju saja.Kala itu di rumah Roni tampak istrinya yang sedang hamil besar terkejut melihat kedatang Mira dan Raka.“Mas Roninya ada, Mbak?” tanya Mira seraya tersenyum.Istri Roni pun heran karena ternyata Mira datang-datang malah mencari suaminya.“Maaf Mbak Mira, apa suami pernah pinjam uang? Atau melakukan kesalahan?” tanya wanita itu dengan wajah kebingungan.Mira tersenyum melihat tingkah istri Roni. Ia tahu bet

  • Daging Keong Untuk Tiga Anakku   Bab 109. Sebuah Balasan

    Semua mata tertuju pada Raka dan Mira, sepasang suami istri yang begitu serasi, membuat mereka yang melihat menjadi kagum dan terpana.“Wah, sepertinya laki-laki itu memang suaminya. Mereka cocok sekali.”“Benar, tatapan keduanya saja keliatan saling mencintai.”“Yah, beberti Nunung saja yang iri dia nggak bisa dapetin laki-laki seganteng suami si Mbak itu.”Orang-orang yang menyaksikan sontak tertawa. Mereka menertawakan Nunung karena telah gegabah menuduh yang tidak-tidak.Merasa malu, Nunung pun segera pergi sambil menggerutu, sedangkan orang-orang yang berkerumun bergegas membubarkan diri.Mira dan Raka saling pandang, sejak tadi mereka terus menahan tawa.“Mas datang di saat yang tepat,” ungkap Mira.“Sebenarnya Mas sudah perhatikan dari tadi. Cuma nunggu waktu yang pas yang paling greget saja.” Raka terkekeh.Mira mencubit lengan sang suami, “jadi, apa seru melihatku dipermalukan?” “Enggak begitu sayang.” Raka terlihat panik.Mira malah tersenyum melihat tingkah sang suami.Di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status