Home / Pernikahan / Takdir Perjanjian Pernikahan / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Takdir Perjanjian Pernikahan: Chapter 331 - Chapter 340

528 Chapters

BAB 331 - INGIN MENEMANIMU

William menatap wajah polos istrinya yang masih tertidur pulas. Dia membiarkan Marsha untuk tidur lebih lama. Bahkan saat dering ponsel berbunyi, William langsung segera mematikan ponselnya. William tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Terlebih seperti ini, dirinya melihat pemandangan yang begitu indah. Jika dulu di awal pernikahan William diam-diam memperhatikan wajah Marsha yang tengah tertidur pulas, sekarang dia tidak perlu lagi diam-diam. William selalu menyukai istrinya yang tertidur pulas. Pipi yang mulai berisi, bulu mata yang lentik, hidung mancung yang mungil dan bibir ranum milik istrinya membuat William tidak henti mencium istrinya itu. William mengelus lembut pipi Marsha, memberikan banyak kecupan di bibir istrinya. Dia tersenyum saat melihat istrinya masih juga belum terbangun. Padahal dirinya sejak tadi tidak henti mencium seluruh wajah Marsha. William kembali mengingat awal-awal pernikahan mereka. Dulu, saat Marsha menamani dirinya perjalanan bisnis ke Berlin, Marsh
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

BAB 332 - CHICKEN FARMIGIANA

Siang ini, Sesuai dengan ucapan Marsha, dia ingin memasak untuk William. Marsha memang sangat jarang memasak. Bukan tidak ingin, tapi William terlalu memanjakan dirinya. William tidak ingin dirinya kelelahan. Padahal, sebelum menikah Marsha sering diajarkan memasak oleh ibunya. Clara selalu memberi pesan, seorang wanita itu harus bisa memasak. Meski tidak terlalu hebat, tapi paling tidak, seorang wanita harus bisa memasak. Clara juga sering mengatakan pada Marsha, seorang suami akan sangat senang ketika makan, masakan istrinya. Ya, selama ini Marsha selalu mendapatkan ajaran dari Clara mengenai budaya Indonesia. Lahir, dan juga besar di Indonesia membuat Marsha sudah sangat memahami tentang budaya Indonesia.Ketika dulu Marsha masih belum menikah, dia tidak terlalu dimanjakan dengan segala fasilitas. Bahkan Marsha bukan wanita yang selalu mengganti mobil setiap tahunnya. Mario selalu mengajarkan Marsha bijaksana dalam mengelola keuangan. Jika mengingat, dulu Marsha selalu mengumpulkan
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

BAB 333 - QUALITY TIME

Marsha mematut cermin, dirinya tengah bersiap-siap untuk pergi ke mall bersama suaminya. Tadi, setelah selesai makan siang Marsha berhasil membujuk William untuk pergi ke mall. Beruntung, suaminya itu selalu menuruti keinginan dirinya. Ya, hari ini Marsha ingin menghabiskan waktunya berkencan dengan suaminya. Selama ini William selalu disibukan dengan pekerjaannya. Bahkan belakangan ini, William terlalu sering pulang terlambat. Marsha tidak bisa mengeluh, karena William memang memiliki tanggung jawab yang sangat banyak.Setelah selesai berias, Marsha langsung berjalan keluar dari walk in closetnya. Dia tahu, suaminya itu pasti sudah selesai siap sejak tadi. Saat Marsha keluar dari walk in closet, dia melihat suaminya sudah mengganti pakaiannya dengan celana jeans dan jaket kulit. Marsha tersenyum, sejak dulu dia selalu mengagumi suaminya. Tidak bisa dipungkiri, suaminya itu memang sangat tampan. "Kau sudah siap?" tanya William ketika melihat Marsha baru saja keluar dari walk in close
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

BAB 334 - MEMAKSA BERTEMU

Sepanjang perjalanan, suasana hening tercipta. Marsha melirik William yang tengah menyetir. Suaminya itu tidak mengatakan sepatah katapun. Setelah bertemu dengan Gilbert, William lebih banyak diam dan terlihat begitu dingin. Jika sudah seperti ini, Marsha memilih untuk diam dan mengajak suaminya bicara ketika sudah di rumah. Bukan tidak ingin membujuk, tapi Marsha sangat tahu sifat suaminya. Dia tidak ingin langsung mengajak suaminya berbicara, ketika sedang marah seperti ini. Tidak lama kemudian, mobil William mulai memasuki halaman parkir mansion. William dan Marsha langsung turun dari mobil, dan melangkah masuk ke dalam rumah. Para pelayan dan pengawal yang melihat William dan Marsha langsung menyapa dan menundukan kepala mereka. Marsha membalasnya dengan senyuman hangat. Sedangkan William hanya anggukan singkat. Saat tiba di kamar, Marsha memilih untuk lebih dulu mandi. Dia ingin berendam menenangkan pikirannya lebih rileks. Berendam akan membuat kulitnya jauh lebih segar dan ha
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

BAB 335 - DIA MENCARIMU

Cuaca di pagi hari begitu menyejukan. Marsha kini tengah duduk di tepi kolam renang. Dia menatap William yang sedang berenang. Sesaat Marsha memejamkan matanya, ketika hembusan angin menyentuh kulitnya. Hari ini, Marsha sengaja lebih memilih menghabiskan waktu bersama suaminya di mansion. Jika sebelumnya, Marsha mminta William menemani dirinya pergi ke mall, tidak untuk hari ini. Tiga hari William mengambil libur, dan tidak datang ke kantor membuat Marsha tidak akan menyia-nyiakan waktu berduanya dengan William. "William, kau belum sarapan. Naiklah dulu, kita sarapan bersama," kata Marsha yang mengingatkan suaminya itu. Sejak tadi, suaminya itu masih terus berenang. Padahal sudah lebih dari satu jam, Marsha di sini melihat suaminya yang tetap juga masih memilih untuk berenang. Tidak lama kemudian, William naik ke tepi kolam renang ketika mendengar istrinya mengajak sarapan bersama. Marsha langsung mengambil handuk, dan membantu suaminya itu mengeringkan rambut. "Tuan.. Nyonya.." sa
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

BAB 336 - PERTANYAAN CHLOE WATSON

Chloe turun dari mobilnya, dia membuka kacamata hitam dan meletakan ke atas kepalanya. Dia melangkah masuk ke dalam Geovan Company. Pandangan Chloe menatap ke sekitar, sudah sejak tadi dirinya menjadi pusat perhatian di lobby perusahaan. Bagaimana tidak? Chloe terkenal cantik dan sangat seksi. Kemanapun, dia berada, Chloe selalu memastikan penampilannya harus selalu menawan. Chloe berjalan dengan anggun masuk ke dalam ruang meeting. Hari ini adalah meeting kedua dengan Geovan Company. Namun, saat Chloe masuk ke dalam ruang meeting, dia hanya melihat Albet assistant dari William, Mr. Kim dan juga Mr. Dimitry rekan bisnis Willam. "Albert di mana Tuan William Geovan? Kemarin aku sudah mengatakan denganmu bukan? Aku tidak akan memulai membahas kerja sama kita, jika aku tidak bertemu dengan Tuan William Geovan secara langsung." Chloe mendekat, dia duduk tepat di hadapan Albert."Nona Chloe, saya mohon maaf sebelumnya. Tuan William tengah mengambil libur karena sedang menemani Nyonya Mars
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

BAB 337 - I JUST WANT YOU

William menatap macbooknya, dia membuka email masuk dari Aluna sekretarisnya. Semua email tersebut, banyak berisi jadwal meeting dengan Chloe Watson. Namun, terakhir meeting dengan Chloe Watson, diwakilkan oleh direktur pemasaran dan juga Albert. Dan Frans juga ikut membantu meeting dengan Chloe Watson. Terdengar suara ketukan pintu, tanpa mengalihkan pandangannya ke arah pintu. William langsung menginterupsi untuk masuk. "Tuan William," sapa Albert menundukan kepalanya, melangkah masuk ke dalam ruang kerja William.Pandangan William, kini melihat ke arah Albert yang berdiri di hadapannya. "Ada apa kau ke sini?" "Tuan maaf mengganggu waktu anda," jawab Albert. "Tapi ada hal penting yang ingin saya sampaikan." "Hal apa?" William menautkan alisnya. Tatapannya menatap lekat Albert yang tidak bergeming dari tempatnya. "Hari ini, saat meeting dengan Nona Chloe, beliau masih terus memaksa untuk bertemu dengan anda, Tuan," jawab Albert. "Nona Chloe juga mengatakan ada hal penting yang i
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

BAB 338 - TIDAK BOLEH KALAH

Marsha menghela napas dalam. Dia menatap koleksi gaun-gaun indah miliknya yang tertata sempurna di walk in closetnya. Sejak hamil, Marsha hampir sudah tidak lagi memakai gaun-gaun koleksi miliknya. Terutama, gaun yang sangat seksi tentu saja dia sudah tidak lagi memakainya. Marsha merasa tidak nyaman memakai gaun yang sangat pas diukuran tubuhnya. Sejak perutnya kian membuncit, Marsha lebih memilih memakai gaun yang longgar dibagian perut. Beruntung, hampir setiap minggu Veronica sering meminta Alana, sang designer langganan mertuanya itu mengirimkan gaun-gaun indah untuknya. Hari ini, Marsha harus menemani suaminya meeting dengan Chloe Watson. Sebenarnya, Marsha tidak mengerti kenapa wanita itu sangat menginginkan bertemu dengan William. Padahal kerja sama antar Watson Group dengan Geovan Group, cukup diwakilkan dengan Frans ataupun Albert, tetap bisa berjalan. Marsha masih mengingat, wanita bernama Chloe Watson adalah wanita yang sangat cantik. Ya, Marsha harus mengakui Chloe Wats
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

BAB 339 - PERLAWANAN YANG MENGAGUMKAN

Sepanjang meeting berlangsung, Marsha terus menatap suaminya yang membahas kerja sama perusahaan suaminya dengan perusahan milik Chloe Watson. Sesaat, Marsha melirik Chloe yang sejak tadi tidak lepas menatap kagum William. Ya, meski William mengabaikan dan sama sekali tidak melihat. Tapi Marsha bisa melihat dari mata Chloe, wanita itu begitu menganggumi William. Bahkan Marsha, melihat ketika Chloe mengulas senyuman di wajahnya saat William memimpin meeting itu. Dan Marsha tetap membiarkannya. Dia sengaja membiarkan wanita itu sepuasnya menatap suaminya.Selain itu, Marsha juga begitu beruntung. Karena selama meeting berlangsung, dia mampu menjawab semua pertanyaan dari Mr. Dimitry atau pun Mr. Kim. Walau, Marsha sedikit tidak percaya diri, karena sudah lama Marsha tidak menyentuh tentang bisnis keluarganya. Namun, kenyatannya dia mampu menjawab dengan sempurna. Ketika Marsha mampu menjawab semua pertanyaan dengan baik, terlihat jelas wajah ketidaksukaan Chloe. Dan Marsha merasa puas,
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

BAB 340 - SELALU MENGINGINKANMU SETIAP DETIK

Mobil William, mulai memasuki parkiran mansion. Dia melirik Marsha yang sudah tertidur pulas. Setelah makan siang tadi, William memang memutuskan untuk langsung pulang. William mengelus pipi Marsha, istrinya itu tetap memejamkan mata. Bahkan ketika, William memberikan kecupan diseluruh wajah Marsha, tetap saja istrinya itu memejamkan matanya. William turun dari mobil, dia membuka seat bealt istrinya lalu membopong tubuh istrinya masuk ke dalam kamar. William melangkah masuk ke dalam kamar, dia membaringkan tubuh istrinya di atas ranjang. Membantu melepas flat shoes yang masih dipakai istrinya itu. William menatap wajah polos istrinya yang tengah tertidur. Dia tidak pernah sedikitpun bosan melihat wajah istrinya. Bagi William, tidak pernah ada wanita sempurna seperti Marsha. Setiap harinya, dia selalu menatap kagum istrinya. Bulu mata lentik, hidung mancung, bibir ranum milik istrinya membuat William tidak mampu untuk tidak memberikan kecupan diseluruh wajah istrinya itu. Kini Willia
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
53
DMCA.com Protection Status