Semua Bab Takdir Perjanjian Pernikahan: Bab 321 - Bab 330

528 Bab

BAB 321 - TAMU YANG DITUNGGU

"Morning Ka, Morning Marsha," sapa Laura saat melihat William dan Marsha melangkah masuk ke dalam ruang makan. "Morning Laura," balas Marsha. Dia menyeret kursi, lalu duduk tepat di samping William. Saat Marsha sudah duduk, tidak lama kemudian pelayan langsung mengantarkan omelette, sosis dan kacang merah untuknya. Sedangkan William, lebih memilih cappucino dan croissant. "Ka, hari ini kau tidak ke kantor?" tanya Laura yang sejak tadi penasaran. Pasalnya, William tidak memakain pakaian formal kantor seperti biasa. "Tidak, hari ini kita ke rumah mama dan papa," jawab William datar sembari menyesap cappucino di tangannya. "Kakak dan Marsha akan ke rumah mama?" tanya Laura memastikan. "Ya, dan kau juga ikut." William meletakan gelas cangkir yang berisi cappucino ke tempat semula. Lalu dia mengambil koran yang berada di hadapannya dan membaca koran itu. "Aku?" Laura mengerutkan keningnya. "Kemarin aku baru saja dari rumah mama dan papa. Lebih baik aku tidak usah ikut. Hari ini, aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 322 - KAPAN KAU MENIKAHI ADIKU?

William melayangkan tatapan dingin pada Raymond, dia menunggu hingga Raymond kembali melanjutkan perkataannya. Suasana di ruangan itu menegang, ketika mendengar perkataan Raymond. Bahkan Dahlia dan Reviano saling bertukar pandang ketika mendengar perkataan putra mereka."Tapi pada akhinya aku dipersatukan dengan Laura karena sebuah kejadian. Dan aku tidak pernah menyesali itu. Seiring berjalannya waktu, aku mencintainya. Adikmu mampu membuatku melupakan wanita di masa laluku. Tidak hanya itu, tapi adikmu juga membuatku jauh lebih mencintainya dari pada wanita di masa laluku. Aku menyadari, wanita di masa laluku, memang bukan ditakdirkan untukku. Jika aku tidak mencintai adikmu, aku tidak mungkin bertahan hingga detik ini. Kau selalu melarangku, kau memiliki banyak cara untuk memisahkanku dan adikmu. Kenyataanya aku tetap bertahan dan terus memperjuangkan adikmu." "Aku rasa, kau pernah diposisiku William. Kau mencintai wanita lain, tapi harus menikah dengan Marsha. Dan setelah kau men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 323 - GRADUATION

Hari ini adalah hari yang telah ditunggu Marsha sejak lama. Hari kelulusannya, yang sebelumnya Marsha berpikir tidak akan dihadiri oleh suaminya. Mengingat pertengkaran terakhir dengan William, membuat Marsha berpikir tidak mungkin William memaafkan dirinya. Tapi kenyataannya, William memang ditakdirkan untuknya. Apa pun masalah mereka, William akan kembali padanya. Begitu pun dengan Marsha, meski William melakukan kesalahan dia selalu memiliki banyak maaf untuk suaminya. Seiring berjalannya waktu, hidup dengan William membuat Marsha mengerti sifat suaminya itu. Di mata Marsha, William adalah sosok suami yang sempurna. William begitu mencintai keluarganya. Tidak hanya itu, tapi William juga selalu berusaha untuk membahagiakannya. Kebahagiaan Marsha kini sungguh lengkap. Laura, juga bisa merasakan kebahagiaan dengan Raymond. Hanya tinggal menghitung hari, Laura dan Raymond akan menikah. Ya, walau Marsha sedikit bersedih karena nantinya Laura tidak akan tinggal bersama dengannya lagi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 324 - PERFECT HUSBAND

William mengumpat pelan, ketika Andine mengajarkannya memasak. Jika bukan karena keinginan aneh istrinya itu, dia tidak akan mau lagi memasak. Dalam hidup, Willam hanya memasak ketika menikah dengan Marsha. Karena memang, sebelumnya William sama sekali tidak pernah menyentuh dapur untuk memasak. Tapi, setidaknya hari ini Marsha tidak meminta dirinya memasak masakan Indonesia. Malam ini, William khusus membuatkan Bouillabaisse. Dia sengaja memilih hidangan dari Perancis, mengingat istrinya tengah hamil. Sup ikan bagus dikonsumsi untuk ibu hamil. Sudah sejak tadi selama William tengah memasak, Marsha duduk diseberang dengan tangan yang menopang dagu. Pandangan yang begitu indah, melihat suaminya memasak untuk dirinya. Hanya dengan memakai celana training panjang dan kaos berwarna putih yang begitu tercetak tubuh sempurna milik suaminya itu, mampu membuat Marsha sejak tadi tidak berkedip. Ya, Marsha memang mengagumi tubuh suaminya yang begitu menggoda. Dada bidang, otot perut dan lenga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 325 - FITTING GAUN

Pagi itu, cuaca begitu cerah. Marsha duduk di sofa sembari menatap ke luar jendela. Dia melihat mobil William yang mulai meninggalkan halaman parkir mansion. Hari ini William memang berangkat lebih awal. Bahkan William tidak sarapan di rumah. Beruntung, Marsha bangun lebih awal. Jadi dia masih bisa menyiapkan pakaian untuk suaminya itu. Terdengar suara ketukan pintu, Marsha mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Dia langsung menginterupsi untuk masuk. "Nyonya," sapa pelayan menundukan kepalanya, saat melangkah masuk ke dalam sembari membawa nampan yang berisikan sarapan untuk Marsha. Kemudian pelayan itu meletakan sarapan yang telah dia bawa ke atas meja. "Apa Laura sudah berangkat?" tanya Marsha sambil menatap pelayan yang berdiri di hadapannya. "Sudah Nyonya, Nona Laura sudah berangkat," jawab pelayan itu. "Baiklah terima kasih," balas Marsha. "Kalau begitu saya permisi Nyonya," pelayan itu menundukan kepalanya lalu undur diri dari hadapan Marsha. Marsha menatap pancakes dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 326 - MENJELANG PERNIKAHAN LAURA DAN RAYMOND

William membelokan mobilnya memasuki halaman parkir mansionnya. Dia turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam rumah. Dia melirik arloji, kini sudah pukul tujuh malam. Para pelayan dan pengawal yang melihat William masuk, mereka menyapa dan menundukan kepala mereka. William hanya membalasnya dengan anggukan singkat lalu kembali melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Saat tiba di kamar, William tersenyum melihat istrinya sudah tertidur pulas di ranjang. Dia langsung melangkah mendekat ke arah ranjang sembari melonggarkan dasi yang masih terpasang rapi. Dia membuka jas, dan meletakan ke atas sofa. William duduk di tepi ranjang, dia merapihkan rambut yang menutupi wajah istrinya itu. Napas teratur dan halus milik Marsha, membuat William langsung memberikan kecupan di mata, hidung dan bibir istrinya."Hmpttt," Marsha menggeliat, dia tersentak saat membuka mata sudah ada suaminya yang tengah memberikan banyak kecupan di wajahnya. "W-William? Kau sudah pulang?" tanya Marsha deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 327 - THE DAY RAYMOND AND LAURA 

Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh Laura dan Raymond. Segala persiapan pernikahan telah dirancang dengan begitu sempurna. William khusus meminta wedding organizer yang dulunya dia pakai ketika menikah dengan Marsha, untuk mengurus pernikahan Laura dan Raymond. Kini Marsha tengah menatap menatap gaun yang dia pilih kemarin. Gaun berwarna navy yang telah disiapkan oleh Alana sangat menawan. Tidak terlalu seksi, namun gaun ini terlihat begitu berkelas. Tidak ingin membuat William menunggu lama, Marsha langsung mengganti pakaiannya dengan gaun itu. Kemudian, memoles wajahnya dengan make up tipis. Marsha menggulung rambut pirangnya ke atas dengan jepitan mutiara yang dia sengaja pasang untuk memperindah tatanan rambutnya. William yang sejak tadi berdiri di ambang pintu, dia terus memperhatikan istrinya yang tengah berias. Setelah melihat istrinya telah selesai berias, William langsung mendekat ke arah Marsha. "Kau selalu cantik," William mengecup ceruk leher Marsha. Tanpa diduga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 328 - THE DAY RAYMOND AND LAURA II

Laura tampak gugup, dia mengeratkan tanganya yang memeluk lengan ayahnya saat memasuki balroom hotel. Kilatan kamera memenuhi ballroom hotel ketika Laura dan ayahnya memasuki ballroom hotel. Sama seperti pernikahan William dan Marsha, pernikahan Raymond dan Laura tidak lepas dari sorotan para media. Laura mengatur napasnya, dan berusaha untuk tenang, Meski tidak bisa dipungkiri, dirinya begitu gugup. Lukas melirik sedikit ke arah Laura, dia memberikan ketenangan pada putrinya. Pandangan Laura kini melihat Raymond yang terlihat begitu tampan dengan tuxedo berwarna putih. Sesaat Laura dan Raymond saling menatap satu sama lainnya. Terlihat senyum di bibir Raymond terukir ketika melihat ke arah Laura. Lukas mengamit tangan Laura, mereka terus melangkah ke arah Raymond yang telah berdiri di depan. Hingga kemudian, saat Lukas dan Laura sudah tiba di hadapan Raymond, pandangan Laura dan Raymond kembali bertemu. Mereka saling menatap kagum satu sama lainnya. Lukas memberikan tangan putrin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 329 - YOU ARE MORE BEAUTIFUL THAN HER

Marsha langsung memotong tenderloin steak dan menyuapi suaminya itu. "Makan William, sejak tadi kau hanya minum. Tidak baik jika kau hanya minum dan tidak makan apa pun.""Aku belum lapar sayang," jawab William yang hendak menolak. Namun, Marsha langsung melayangkan tatapan tajam dan penuh peringatan pada suaminya jika suaminya itu berani menolak. Tidak ada pilihan lain, William membuka mulutnya dan langsung makan tenderloin steak yang diberikan istrinya itu."Tuan William?" Suara seorang wanita menyapa William, hingga membuat Marsha, Karin dan juga Frans mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara itu. Marsha mengerutkan keningnya, menatap sosok wanita berambut merah. Wanita itu sangat cantik. Balutan gaun berwarna hitam membuat wanita itu tampak sempurna. Lengkukan tubuh yang begitu indah. Wanita itu memamg sangat seksi. Gaun yang dia kenakan sukses memperlihatkan kaki jenjang yang begitu indah. Bagian dada yang rendah membuat para pria tidak henti menatapnya. Namun, ketika Marsha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

BAB 330 - SWEET MOMENT RAYMOND AND LAURA

Setelah selesai rangkaian resepsi pernikahan yang cukup panjang dan melelahkan, kini Raymond membawa Laura kembali ke mansion miliknya. Laura mengedarkan pandangannya, melihat mansion milik Raymond. Sebuah mansion yang terlihat begitu nyaman, dan tidak kalah mewah dengan mansion milik kakaknya. Nuansa berwarna grey menunjukan kesan yang sangat elegan di mansion ini. Tidak hanya warna grey, tapi beberapa kombinasi warna seperti hitam dan putih membuat mansion ini memiliki keunikan tersendiri. Sekarang, Laura telah resmi menjadi istri dari Raymond. Dia akan memulai kehidupan barunya dengan pria itu. Jika sebelumnya, tidak pernah terbayangkan dirinya akan menikah dengan Raymond. Tapi semuanya kini telah menjadi sebuah kenyataan indah baginya.Raymond menggenggam tangan Laura berjalan menuju kamar mereka. Tatapan Laura kini melihat kamar yang bernuasa berwarna hitam dengan kombinasi warna coklat gelap. Laura mengulum senyumannya, kamar Raymond benar- benar maskulin. Jika sebelumnya kamar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
53
DMCA.com Protection Status