Semua Bab Jerat Pesona Pengacara Tampan: Bab 191 - Bab 200

254 Bab

Bab 191 – Dubai – Panic

Sinar matahari begitu terik menyinari kita Dubai. Entah berapa suhu panasnya cuaca siang ini. Yang pasti sangat panas tapi tak gersang. Cuaca yang cerah membuat banyak sekali turis-turis begitu menikmati liburan di kota Dubai. Seperti saat ini Selena tengah berada di mobil bersama dengan sang suami sambil melihat para turis yang berjalan kaki di trotoar. Senyuman di wajah Selena pun terlukis begitu indah melihat banyak pasangan yang bahagia meski bukan dari sisi kemewahan. Saat ini Selena bersama dengan Samuel menuju rumah teman suaminya itu yang kebetulan menetap di Dubai. Awalnya Samuel ingin membatalkan karena melihat wajah Selena yang pucat. Namun Selena meminta Samuel untuk tak membatalkan. Pasalnya Selena tak enak jika Samuel harus membatalkan pertemuan dengan temannya itu. Lagi pula dia pun sehat. Mual tadi pasti karena kelelahan. “Samuel,” panggil Selena seraya menatap sang suami yang tengah sibuk melajukan mobil. “Hm? Ada apa?” Samuel melirik Selena sekilas. “Aku lupa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 192 – Dubai – Pregnant? 

“Well, jadi benar berita di media kalau kau dan Selena sudah memiliki anak?” Arzan bertanya pada Samuel seraya menyesap wine di tangannya. Tatapan mata Arzan tak lepas menatap Samuel yang duduk di hadapannya sambil meminum whisky. Ya, obrolan Arzan dan Samuel adalah tentang gossip di media. Sebagai pengacara ternama yang dulunya menjalin hubungan dengan artis papan atas tentu saja berita tentang Samuel sangat hangat diperbincangkan. Terlebih masuknya Selena yang diungkit sebagai orang ketiga dalam hubungan Samuel dan Iris membuat berita skandal yang menghebohkan publik. “Berita itu benar. Aku dan Selena memiliki seorang putra berusia 4 tahun bernama Oliver.” Samuel menjawab pertanyaan Arzan dengan nada yang santai namun tersirat tegas. Pria itu menyandakan punggungnya di kursi sambil menggerak-gerakan gelas slokinya. “Aku kenal Selena sudah cukup lama. Selena itu saudara kembarnya Miracle Geovan, istri Mateo De Luca. Aku kenal Selena karena dulu aku sering membantu Mateo dalam mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 193 – Dubai – The Most Beautiful Gift

“Tuan Maxton, kandungan istri Anda lemah. Beruntung Anda segera membawa istri Anda ke rumah sakit. Jika Anda terlambat sedikit saja, saya khawatir istri Anda keguguran.” Tubuh Samuel menegang kala mendengar apa yang diucapkan oleh sang dokter. Pancaran mata Samuel menunjukan jelas Keterkejutan. Otak Samuel seolah tak mampu merangkai kata. Hening. Samuel masih hening diam seribu bahasa. Lidah Samuel kelu. Semua perkataan sang dokter terngiang dalam benaknya. “K-kandungan? A-apa maksudmu” Samuel bertanya memastikan. Nadanya tersirat terkejut namun tak dipungkiri terselinap kebahagiaan. “Maaf, Tuan. Apa Anda tidak tahu kalau istri Anda sedang hamil?” tanya sang dokter sedikit bingung kala melihat respon Samuel yang sangat terkejut. Samuel menggelengkan kepalanya. “I-istriku hamil?” tanyanya lagi memastikan. Terlihat Samuel begitu berharap kalau apa yang dikatakan oleh sang dokter ini nyata. Sang dokter tersenyum samar. “Benar, Tuan. Istri Anda mengandung lima minggu. Usia kandun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 194 – Dubai – The Doctor's Prohibition

“Selena apa kau ingin makan sesuatu?” Samuel membelai pipi Selena, menatap hangat dan lembut pada sang istri. Waktu menunjukan pukul lima sore. Siang tadi, Selena tak banyak makan. Setiap kali makan, pasti Selena mual. Padahal sebelumnya nafsu makan Selena stabil. Tak seperti sekarang ini. Dan hal itu yang membuat Samuel setiap jam menawarkan Selena ingin makan apa. Meski Selena menolak tapi Samuel akan terus memaksa. Samuel selalu mengingat perkataan sang dokter yang mengatakan kandungan Selena lemah. “Aku tidak lapar, Samuel. Tadi kan aku sudah makan, Sayang.” Selena berucap dengan nada pelan sambil menyandarkan kepalanya di bahu Samuel. Hamil muda memang membuat Samuel semakin overprotective. Awalnya Selena merasa senang karena Samuel memperhatikannya dan buah cinta mereka. Akan tetapi, ini terlalu berlebihan dan membuat Selena sakit kepala. “Selena, tadi kau hanya makan sedikit. Kau sedang hamil. Aku tidak mau sampai terjadi sesuatu padamu dan anak kita, Sayang.” Samuel mengus
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 195 – Dubai – The Doctor's Prohibition II 

“Selena, maaf tadi aku dan Arzan pulang dulu sebentar. Aku dan Arzan tidak ingin mengganggumu dan Samuel yang sedang berbahagia.” Ghasna melangkah masuk ke dalam ruang rawat Selena bersama dengan Arzan—sambil memegang buah anggur dan jeruk yang dia bawa khusus untuk Selena. Selena tersenyum hangat. “Terima kasih sudah membantu. Maaf aku menyusahkanmu dan Arzan.” “Kami sama sekali tidak merasa direpotkan, Selena. Selamat atas kehamilanmu. Aku dan Arzan turut bahagia atas kabar kehamilanmu.” Ghasna meletakan buah-buahan yang dia bawa ke atas meja. “Benar, Selena. Kau sama sekali tidak merepotkan. Kami senang kau dan Samuel akan segera memiliki anak kedua. Selamat, Selena,” sambung Arzan dengan senyuman ramah di wajahnya. Selena kembali tersenyum. “Terima kasih, Ghasna, Arzan.” “Oh, ya, Selena. Di mana Samuel?” tanya Arzan kala menyadari tak ada Samuel di ruang rawat Selena. “Samuel tadi bilang ke ruang dokter. Tapi aku tidak tahu kenapa belum kembali. Mungkin saja dia mendap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 196 – Dubai – Selena's Sensitive Nature

Sudah empat hari Selena berada di rumah sakit. Bulan madu Samuel dan Selena pun terisi dengan moment kebersamaan mereka di rumah sakit. Selama di rumah sakit, Samuel dan Selena pun melakukan banyak hal. Mulai dari saling mengobrol lebih dekat hingga menonton film mengisi waktu kosong mereka. Hingga detik ini, tak ada satu pun keluarga yang tahu tentang kehamilan Selena. Bukan Samuel tidak ingin memberitahu tapi Samuel mencari waktu yang paling tepat. Pun Selena memiliki pendapat yang sama. Selena masih belum ingin memberitahukan tentang kehamilannya pada seluruh keluarganya. Empat hari berada di rumah sakit, Selena tak merasa kesepian sedikit pun. Selain Samuel selalu meluangkan waktu untuk menemaninya; Arzan dan Ghasna juga kerap datang mengunjungi Selena. Sebenarnya, Selena sudah sejak dua hari lalu merengek meminta keluar dari rumah sakit namun sayangnya Samuel tak mengizinkan. Alasannya tentu saja Samuel tidak ingin terjadi sesuatu pada Selena dan anak yang ada di kandungan Selen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 197 – Dubai – Selena's Sensitive Nature II 

Mata Selena mengerjap beberapa kali. Wanita itu menggeliat sebentar. Lantas ketika mata Selena sudah terbuka—dia mengendarkan pandangannya melihat ke sekitar—menatap kamar hotel yang dia tempati selama tinggal di Dubai. Sesaat, tatapan Selena menoleh ke samping melihat ranjang Samuel sudah kosong. “Samuel di mana?” Selena menyeka matanya, menatap jam dinding—waktu menunjukan pukul satu malam. Selena mengingat sebelum dirinya tidur, dia meminta Samuel untuk memeluknya. Pun Selena mengatakan kalau Samuel boleh melanjutkan pekerjaan kalau dirinya sudah tertidur pulas. Tapi kenapa malah sekarang Samuel tidak ada? Kalau pun Samuel mengerjakan pekerjaan pasti selalu duduk di sampingnya atau di sofa. Selena menghela napas dalam. Mungkin saja Samuel di balkon. Itu yang muncul dalam benak Selena. Detik selanjutnya, Selena menyibak selimut, turun dari ranjang dan hendak menuju balkon kamar. Namun tiba-tiba … Ceklek! Pintu kamar terbuka. Refleks, Selena mengalihkan pandangannya ke arah pint
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 198 – Dubai – Video Call 

Samuel kehilangan kata melihat Selena, yang begitu lahap menikmati makanan tradisional Indonesia yang telah disajikan oleh chef khusus Indonesia. Well, Samuel nyaris sakit kepala kala salah satu staff di hotel sedikit kesulitan mencari chef asal Indonesia hanya dalam waktu satu hari. Samuel tak peduli berapa banyak uang yang dihabiskan hanya untuk mencari satu chef Indonesia saja. Terpenting keinginan Selena wajib terpenuhi. Pasalnya jika tidak maka istrinya itu merajuk seperti anak kecil yang tak dibelikan mainan. Sungguh, Samuel tak mengira ibu hamil akan sama seperti anak kecil. Bahkan Joice masih jauh lebih baik. Setidaknya Joice masih bisa dibujuk daripada Selena. Kalau sudah berurusan dengan keinginan Selena maka itu adalah hal yang wajib dan tak bisa ditolak atau ditunda. Sebenarnya Samuel sudah mendengar kalau ada beberapa restoran Indonesia di Dubai. Namun, hal yang menjadi persoalan adalah Selena tidak mau keluar kamar hotel. Selena ingin menikmati waktu bersantainya di hot
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 199 – Dubai – Selfishness

“Samuel di mana? Kenapa lama sekali?” Selena mengembuskan napas kesal kala Samuel tak juga datang. Padahal terakhir Samuel mengatakan tidak akan lama tapi terbukti suaminya itu lama sekali tak kunjung kembali ke kamar. Ya, setelah tadi Selena mengakhiri panggilan video dengan putranya, Selena memilih untuk menonton film. Akan tetapi, hingga sampai film yang ditonton oleh Selena sudah selesai, Samuel tak kunjung muncul. Itu yang membuatnya menjadi jengkel. Selena mendecakan lidahnya kesal sambil mendengkus pelan. Padahal Selena memiliki niat mengajak Samuel berkeliling-keliling hotel sebentar. Tapi semua terpaksa tertunda karena suaminya tidak juga datang. Demi menghilangkan bosan, Selena mengambil ponselnya dan melihat-lihat sosial medianya yang baru-baru ini terposting foto-foto pernikahannya dengan Samuel. Perlahan senyuman di wajah Selena terlukis melihat moment-moment pernikahannya dengan Samuel. Di foto itu memang Samuel dan Selena menunjukan raut wajah yang begitu bahagia.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 200 – Back to London 

Tanpa terasa dua minggu sudah Samuel dan Selena berada di Dubai. Bulan madu yang manis tapi tetap selalu ada perdebatan-perdebatan kecil di antara mereka. Tentu karena kondisi Selena yang sedang hamil dan mood Selena naik turun. Selena sangat sensitive dan selalu berperilaku seperti anak kecil. Jika ada yang tak dituruti maka; Selena akan merajuk dan sulit untuk dibujuk. Hal ini yang membuat Samuel berusaha keras menuruti apa pun yang Selena inginkan. Ya, semua karena Samuel tak mau pusing mendengar rengekan Selena. Terlebih belakangan ini pun banyak sekali masalah dipekerjaan yang sulit membuat Samuel membagi waktunya. Bukan tak memprioritaskan Selena tapi Samuel juga memiliki tanggung jawab di perusahaannya. Dan hari ini adalah hari di mana Samuel dan Selena kembali ke London. Sebelum memutuskan pulang, Samuel dan Selena sudah mengunjungi dokter kandungan—yang menangani kehamilan Selena selama berada di Dubai. Terakhir dokter mengatakan kandungan Selena sudah sehat dan sangat baik.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
26
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status