Beranda / Romansa / Jerat Pesona Pengacara Tampan / Bab 192 – Dubai – Pregnant? 

Share

Bab 192 – Dubai – Pregnant? 

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 03:48:04
“Well, jadi benar berita di media kalau kau dan Selena sudah memiliki anak?”

Arzan bertanya pada Samuel seraya menyesap wine di tangannya. Tatapan mata Arzan tak lepas menatap Samuel yang duduk di hadapannya sambil meminum whisky. Ya, obrolan Arzan dan Samuel adalah tentang gossip di media. Sebagai pengacara ternama yang dulunya menjalin hubungan dengan artis papan atas tentu saja berita tentang Samuel sangat hangat diperbincangkan. Terlebih masuknya Selena yang diungkit sebagai orang ketiga dalam hubungan Samuel dan Iris membuat berita skandal yang menghebohkan publik.

“Berita itu benar. Aku dan Selena memiliki seorang putra berusia 4 tahun bernama Oliver.” Samuel menjawab pertanyaan Arzan dengan nada yang santai namun tersirat tegas. Pria itu menyandakan punggungnya di kursi sambil menggerak-gerakan gelas slokinya. “Aku kenal Selena sudah cukup lama. Selena itu saudara kembarnya Miracle Geovan, istri Mateo De Luca. Aku kenal Selena karena dulu aku sering membantu Mateo dalam mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 193 – Dubai – The Most Beautiful Gift

    “Tuan Maxton, kandungan istri Anda lemah. Beruntung Anda segera membawa istri Anda ke rumah sakit. Jika Anda terlambat sedikit saja, saya khawatir istri Anda keguguran.” Tubuh Samuel menegang kala mendengar apa yang diucapkan oleh sang dokter. Pancaran mata Samuel menunjukan jelas Keterkejutan. Otak Samuel seolah tak mampu merangkai kata. Hening. Samuel masih hening diam seribu bahasa. Lidah Samuel kelu. Semua perkataan sang dokter terngiang dalam benaknya. “K-kandungan? A-apa maksudmu” Samuel bertanya memastikan. Nadanya tersirat terkejut namun tak dipungkiri terselinap kebahagiaan. “Maaf, Tuan. Apa Anda tidak tahu kalau istri Anda sedang hamil?” tanya sang dokter sedikit bingung kala melihat respon Samuel yang sangat terkejut. Samuel menggelengkan kepalanya. “I-istriku hamil?” tanyanya lagi memastikan. Terlihat Samuel begitu berharap kalau apa yang dikatakan oleh sang dokter ini nyata. Sang dokter tersenyum samar. “Benar, Tuan. Istri Anda mengandung lima minggu. Usia kandun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 194 – Dubai – The Doctor's Prohibition

    “Selena apa kau ingin makan sesuatu?” Samuel membelai pipi Selena, menatap hangat dan lembut pada sang istri. Waktu menunjukan pukul lima sore. Siang tadi, Selena tak banyak makan. Setiap kali makan, pasti Selena mual. Padahal sebelumnya nafsu makan Selena stabil. Tak seperti sekarang ini. Dan hal itu yang membuat Samuel setiap jam menawarkan Selena ingin makan apa. Meski Selena menolak tapi Samuel akan terus memaksa. Samuel selalu mengingat perkataan sang dokter yang mengatakan kandungan Selena lemah. “Aku tidak lapar, Samuel. Tadi kan aku sudah makan, Sayang.” Selena berucap dengan nada pelan sambil menyandarkan kepalanya di bahu Samuel. Hamil muda memang membuat Samuel semakin overprotective. Awalnya Selena merasa senang karena Samuel memperhatikannya dan buah cinta mereka. Akan tetapi, ini terlalu berlebihan dan membuat Selena sakit kepala. “Selena, tadi kau hanya makan sedikit. Kau sedang hamil. Aku tidak mau sampai terjadi sesuatu padamu dan anak kita, Sayang.” Samuel mengus

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 195 – Dubai – The Doctor's Prohibition II 

    “Selena, maaf tadi aku dan Arzan pulang dulu sebentar. Aku dan Arzan tidak ingin mengganggumu dan Samuel yang sedang berbahagia.” Ghasna melangkah masuk ke dalam ruang rawat Selena bersama dengan Arzan—sambil memegang buah anggur dan jeruk yang dia bawa khusus untuk Selena. Selena tersenyum hangat. “Terima kasih sudah membantu. Maaf aku menyusahkanmu dan Arzan.” “Kami sama sekali tidak merasa direpotkan, Selena. Selamat atas kehamilanmu. Aku dan Arzan turut bahagia atas kabar kehamilanmu.” Ghasna meletakan buah-buahan yang dia bawa ke atas meja. “Benar, Selena. Kau sama sekali tidak merepotkan. Kami senang kau dan Samuel akan segera memiliki anak kedua. Selamat, Selena,” sambung Arzan dengan senyuman ramah di wajahnya. Selena kembali tersenyum. “Terima kasih, Ghasna, Arzan.” “Oh, ya, Selena. Di mana Samuel?” tanya Arzan kala menyadari tak ada Samuel di ruang rawat Selena. “Samuel tadi bilang ke ruang dokter. Tapi aku tidak tahu kenapa belum kembali. Mungkin saja dia mendap

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 196 – Dubai – Selena's Sensitive Nature

    Sudah empat hari Selena berada di rumah sakit. Bulan madu Samuel dan Selena pun terisi dengan moment kebersamaan mereka di rumah sakit. Selama di rumah sakit, Samuel dan Selena pun melakukan banyak hal. Mulai dari saling mengobrol lebih dekat hingga menonton film mengisi waktu kosong mereka. Hingga detik ini, tak ada satu pun keluarga yang tahu tentang kehamilan Selena. Bukan Samuel tidak ingin memberitahu tapi Samuel mencari waktu yang paling tepat. Pun Selena memiliki pendapat yang sama. Selena masih belum ingin memberitahukan tentang kehamilannya pada seluruh keluarganya. Empat hari berada di rumah sakit, Selena tak merasa kesepian sedikit pun. Selain Samuel selalu meluangkan waktu untuk menemaninya; Arzan dan Ghasna juga kerap datang mengunjungi Selena. Sebenarnya, Selena sudah sejak dua hari lalu merengek meminta keluar dari rumah sakit namun sayangnya Samuel tak mengizinkan. Alasannya tentu saja Samuel tidak ingin terjadi sesuatu pada Selena dan anak yang ada di kandungan Selen

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 197 – Dubai – Selena's Sensitive Nature II 

    Mata Selena mengerjap beberapa kali. Wanita itu menggeliat sebentar. Lantas ketika mata Selena sudah terbuka—dia mengendarkan pandangannya melihat ke sekitar—menatap kamar hotel yang dia tempati selama tinggal di Dubai. Sesaat, tatapan Selena menoleh ke samping melihat ranjang Samuel sudah kosong. “Samuel di mana?” Selena menyeka matanya, menatap jam dinding—waktu menunjukan pukul satu malam. Selena mengingat sebelum dirinya tidur, dia meminta Samuel untuk memeluknya. Pun Selena mengatakan kalau Samuel boleh melanjutkan pekerjaan kalau dirinya sudah tertidur pulas. Tapi kenapa malah sekarang Samuel tidak ada? Kalau pun Samuel mengerjakan pekerjaan pasti selalu duduk di sampingnya atau di sofa. Selena menghela napas dalam. Mungkin saja Samuel di balkon. Itu yang muncul dalam benak Selena. Detik selanjutnya, Selena menyibak selimut, turun dari ranjang dan hendak menuju balkon kamar. Namun tiba-tiba … Ceklek! Pintu kamar terbuka. Refleks, Selena mengalihkan pandangannya ke arah pint

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 198 – Dubai – Video Call 

    Samuel kehilangan kata melihat Selena, yang begitu lahap menikmati makanan tradisional Indonesia yang telah disajikan oleh chef khusus Indonesia. Well, Samuel nyaris sakit kepala kala salah satu staff di hotel sedikit kesulitan mencari chef asal Indonesia hanya dalam waktu satu hari. Samuel tak peduli berapa banyak uang yang dihabiskan hanya untuk mencari satu chef Indonesia saja. Terpenting keinginan Selena wajib terpenuhi. Pasalnya jika tidak maka istrinya itu merajuk seperti anak kecil yang tak dibelikan mainan. Sungguh, Samuel tak mengira ibu hamil akan sama seperti anak kecil. Bahkan Joice masih jauh lebih baik. Setidaknya Joice masih bisa dibujuk daripada Selena. Kalau sudah berurusan dengan keinginan Selena maka itu adalah hal yang wajib dan tak bisa ditolak atau ditunda. Sebenarnya Samuel sudah mendengar kalau ada beberapa restoran Indonesia di Dubai. Namun, hal yang menjadi persoalan adalah Selena tidak mau keluar kamar hotel. Selena ingin menikmati waktu bersantainya di hot

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 199 – Dubai – Selfishness

    “Samuel di mana? Kenapa lama sekali?” Selena mengembuskan napas kesal kala Samuel tak juga datang. Padahal terakhir Samuel mengatakan tidak akan lama tapi terbukti suaminya itu lama sekali tak kunjung kembali ke kamar. Ya, setelah tadi Selena mengakhiri panggilan video dengan putranya, Selena memilih untuk menonton film. Akan tetapi, hingga sampai film yang ditonton oleh Selena sudah selesai, Samuel tak kunjung muncul. Itu yang membuatnya menjadi jengkel. Selena mendecakan lidahnya kesal sambil mendengkus pelan. Padahal Selena memiliki niat mengajak Samuel berkeliling-keliling hotel sebentar. Tapi semua terpaksa tertunda karena suaminya tidak juga datang. Demi menghilangkan bosan, Selena mengambil ponselnya dan melihat-lihat sosial medianya yang baru-baru ini terposting foto-foto pernikahannya dengan Samuel. Perlahan senyuman di wajah Selena terlukis melihat moment-moment pernikahannya dengan Samuel. Di foto itu memang Samuel dan Selena menunjukan raut wajah yang begitu bahagia.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 200 – Back to London 

    Tanpa terasa dua minggu sudah Samuel dan Selena berada di Dubai. Bulan madu yang manis tapi tetap selalu ada perdebatan-perdebatan kecil di antara mereka. Tentu karena kondisi Selena yang sedang hamil dan mood Selena naik turun. Selena sangat sensitive dan selalu berperilaku seperti anak kecil. Jika ada yang tak dituruti maka; Selena akan merajuk dan sulit untuk dibujuk. Hal ini yang membuat Samuel berusaha keras menuruti apa pun yang Selena inginkan. Ya, semua karena Samuel tak mau pusing mendengar rengekan Selena. Terlebih belakangan ini pun banyak sekali masalah dipekerjaan yang sulit membuat Samuel membagi waktunya. Bukan tak memprioritaskan Selena tapi Samuel juga memiliki tanggung jawab di perusahaannya. Dan hari ini adalah hari di mana Samuel dan Selena kembali ke London. Sebelum memutuskan pulang, Samuel dan Selena sudah mengunjungi dokter kandungan—yang menangani kehamilan Selena selama berada di Dubai. Terakhir dokter mengatakan kandungan Selena sudah sehat dan sangat baik.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09

Bab terbaru

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 250 – Rava and Juliet's Wedding

    Berita pernikahan Rava dan Juliet telah menyebar ke publik. Tak hanya berita pernikahan Rava dan Juliet saja tapi juga berita pernikahan Dean dan Brianna. Yang sempat menghebohkan publik adalah sebelumnya Juliet diberitakan akan menikah dengan Dean Osbert, tapi malah akhirnya Dean akan menikah dengan Brianna Maxton. Itu yang membuat banyak wartawan mengajukan pertanyaan. Namun, baik pihak Dean atau Rava mengatakan bahwa mereka telah menemukan pasangan yang terbaik masing-masing. Persiapan pernikahan Rava dan Juliet sudah lebih dulu rampung. Pasalnya memang pernikahan Rava dan Juliet lebih dulu dari pernikahan Dean dan Brianna. Tentu Rava tak bisa menunda-nunda pernikahannya dengan Juliet karena kondisi Juliet yang sudah hamil muda. Beberapa hari lalu, Neva Telisa—ibu Juliet sudah meminta maaf pada keluarga besar Maxton, karena telah mengamuk bahkan sampai melukai banyak penjaga di kediaman keluarga Maxton. Setelah Rava mendatangi langsung keluarga Juliet, menjelaskan apa yang sebena

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 249 – Beautiful in It’s Time

    Juliet menatap langit malam yang dihiasi bulan dan bintang. Wanita itu berdiri di taman dekat apartemennya. Cuaca malam itu begitu cerah. Langit malam pun terang tak mendung. Itu yang membuat Juliet ingin menikmati suasana malam. Sesekali Juliet menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan. Memejamkan mata kala embusan angin pun menerpa kulitnya. Keheningan menyelimuti tempat di mana Juliet berada. Tentu Juliet tak hanya sendiri. Di samping Juliet ada Rava yang sedari tadi setia menemaninya. Tak banyak percakapan yang berlangsung, Juliet masih diam seribu bahasa. Sejak di mana Rava datang ke keluarga Maxton, Juliet masih belum berkomentar apa pun. Ya, semua yang terjadi memang begitu mengejutkan. Lebih tepatnya Juliet tak menyangka akan berada di titik sekarang ini. Hubungan yang benar-benar sangatlah rumit. “Kau tidak mau bicara apa pun padaku, Juliet?” tanya Rava seraya menatap Juliet yang sedari tadi menatap langit luas. “Aku bingung, Rava,” ucap Juliet pelan. Rava meraih kedu

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 248 – Cleaning up the Mess II

    “Jangan salahkan Juliet. Aku yang bersalah. Anak yang di kandung Juliet adalah anakku.” Suara berat seorang pria memasuki ruangan di mana keluarga Maxton berkumpul bersama dengan Dean dan Juliet. Ya, suara berat itu sukses membuat semua orang yang ada di sana mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu. Seketika semua orang di sana terkejut melihat sosok pria yang tak asing di mata mereka. Pria tampan berpakaian santai. Kaus hitam membalut tubuh kekarnya. Wajah yang nampak sebagai pria penggoda para wanita. Aura ketegasan namun terselimuti akan sifat yang santai dan tenang. Bibir semua orang di sana menganga lebar akibat keterkejutan. Hening. Ruang keluarga megah itu hening belum ada suara sedikit pun. Mereka semua masih diam membeku di tempat. Semua orang itu mengenal sosok pria yang datang, tapi tidak dengan Juliet. Hanya Juliet yang sama sekali tak mengenal wajah pria itu. Namun, suara pria itu nampak tak asing di telinga Juliet. “Rava? Kau—” Samuel nyaris kehilangan kat

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 247 – Cleaning up the Mess

    Keesokan hari, Brianna dan Dean langsung bersiap-siap untuk meninggalkan apartemen. Setelah tadi malam mereka menghabiskan malam bersama, sekarang sudah waktunya mereka untuk menyelesaikan kembali masalah yang menghampiri mereka. Baik Dean ataupun Brianna memang tak ingin menunda-nunda. Terlebih masalah hadir sampai melibatkan pihak keluarga. “Brianna, aku akan mengantarmu pulang. Setelah mengantarmu, aku akan ke apartemen Juliet,” ucap Dean yang ingin mengantarkan Brianna pulang ke rumah. “Tidak usah, Dean. Aku pulang sendiri saja. Aku kan bawa mobil.” Brianna membelai rahang Dean lembut seraya memberikan kecupan di sana. “Aku mengantarmu saja. Aku tidak tenang kau pulang sendiri,” balas Dean yang tak suka jika Brianna pulang sendiri. Brianna menghela napas dalam. Wanita itu melingkarkan tangannya ke leher Dean, merapatkan tubuhnya ke tubuh pria itu. “Dean, kalau kau mengantarku pulang masalah akan semakin rumit. Kakakku akan mencercamu dengan banyaknya pertanyaan. Aku tidak mau

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 246 – Officially Mine II 

    Malam semakin larut. Udara dingin menyelinap masuk ke dalam sela-sela jendela. Dua insan terbaring di ranjang dengan posisi saling berpelukan seakan tak ingin terlepas. Tampak Dean yang sudah lebih dulu bangun, tak lepas menatap Brianna yang terlelap dalam pelukannya. Wajah cantik Brianna seakan memanjakan mata Dean, hingga membuatnya tak bisa berpaling sedikit pun dari wanita itu. Tak bisa memungkiri, Brianna memiliki pesona yang istimewa. Sejak awal Dean melihat Brianna, hatinya meraskan sesuatu yang mengusik hati dan pikirannya. Tak pernah Dean kira bahwa Brianna adalah pemilik kalung yang selama ini dia cari. Dunia benar-benar sempit. Andai Dean tahu lebih awal, maka Dean tak akan pernah membiarkan Brianna menikahi seorang pria berengsek. Dean membelai pipi Brianna. Lantas, pria itu menarik dagu Brianna, mencium dan melumat lembut bibir Brianna. Manis, sangat manis. Bibir Brianna layaknya nikotin yang membuat Dean kecanduan. Dean seakan tak bisa berhenti mencium Brianna. Segala

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 245 – Officially Mine

    “Shit!” Dean mengumpat kasar kala melihat truck menghadang mobilnya, hingga membuatnya tak bisa mencari sela. Sialnya, mobil Brianna sudah melaju lebih dulu dari truck yang menghadang Dean, dan membuat Dean kehilangan jejak keberadaan Selena. Andai saja tak ada truck yang menghalangi sudah pasti Dean bisa mengejar mobil Brianna. Dean menekan klakson mobilnya agar truck di depan memberikan jalan. Dan ketika truck di depannya memberikan sedikit sela, Dean menginjak pedal gas kuat-kuat—melajukan kecepatan penuh menyalip mobil-mobil yang menghalanginya. Dean tak peduli melanggar aturan lalu lintas sekalipun. Yang Dean pikirkan saat ini hanyalah Brianna. Dean tak mau menunda-nunda. Dia harus menjelaskan sekarang pada Brianna agar Brianna tidak salah paham. Dean mengendarkan pandangannya ke sekitar, mobil Brianna benar-benar sudah tidak ada. Tanpa menunggu lama, Dean langsung mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi nomor Brianna. Namun, sayangnya nomor ponsel Brianna tidaklah aktif.

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 244 – Messy Plan

    Hari berlalu begitu cepat, hingga tiba di mana waktu keluarga Maxton akan bertemu dengan keluarga Osbert. Ya, pertemuan ini memang tak dihalangi oleh Samuel, namun sampai detik ini belum juga terucap jika Samuel menyetujui rencana pernikahan Dean dan Brianna. Bukan tanpa alasan, tapi Samuel memang sengaja memilih untuk diam. Pria itu ingin melihat kesungguhan apa yang dilakukan Dean demi menikahi adiknya. Sejak di mana Samuel telah mendapatkan informasi tentang Dean, memang Samuel tak lagi sampai melarang keras hubungan Dean dan Brianna. Tak memungkiri ada nilai plus dari sifat Dean yang membuat Samuel akhirnya tak terlalu melarang keras hubungan mereka. “Sayang.” Selena menghampiri Samuel yang tengah memakai arloji. “Hm?” Samuel mengalihkan pandangannya, menatap sang istri yang menghampirinya. Selena tersenyum hangat. Lantas, wanita itu merapikan sedikit kerah baju sang suami yang kurang rapi. Menepuk-nepuk dada bidang suaminya itu sambil berkata, “Hari ini kita akan bertemu deng

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 243 – One Day You’ll Get the Best Someone

    Samuel duduk di kursi kebesarannya dengan pandangan lurus ke depan, dan pikiran yang menerawang. Benak Samuel terus berputar mengingat perkataan Dean. Tak menampik, Samuel ingin melihat Brianna dan Joice bahagia, tetapi banyak keraguan dalam dirinya melepas Brianna dan Joice pada Dean. Sudah cukup penderitaan yang dialami oleh Brianna. Samuel tak akan pernah membiarkan adiknya kembali hidup menderita. Namun, haruskah dirinya membiarkan adiknya menikah dengan Dean? Apa mungkin benar, Dean bisa membahagiakan adiknya dan juga keponakannya? Sejak di mana Brianna bercerai dari Ivan, Samuel yang menggantikan peran Ivan. Meski dulu, Samuel tak tinggal di London tapi tetap Samuel mengawasi adik dan keponakannya dari kejauhan. Samuel memejamkan mata singkat. Menegak wine di tangannya hingga tandas. Kepalanya begitu berkecamuk tak menentu. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. Refleks, Samuel mengalihkan pandangannya ke arah pintu—pria itu berdecak kesal kala ada yang mengganggunya. Dengan

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 242 – We're Same

    Tak ada satu pun percakapan yang terjalin setelah Brianna menemui kedua orang tua Dean. Keheningan menyelimuti dua insan yang tengah berada di dalam mobil. Ya, setelah tadi Dean membawa Brianna menemui kedua orang tuanya, kini Dean harus mengantar Brianna untuk pulang. Sebelumnya, Dean sudah meminta orang kepercayaannya untuk mengantarkan mobil Brianna yang ada di kantornya—ke rumah kediaman keluarga Maxton. Tak mungkin Dean membiarkan Brianna mengambil sendiri mobil wanita itu. “Dean.” Brianna memulai sebuah percakapan. Tampak sorot mata Brianna menatap lurus ke depan. Sejak tadi hati dan pikiran Brianna begitu terusik. Semua yang terjadi membuat dirinya seakan terbelenggu di dalam penjara besi. “Hm? Ada apa, Brianna?” Dean yang tengah melajukan mobil, melirik sekilas Brianna. Brianna terdiam beberapa saat. Keraguan, khawatir, semua telah melebur menjadi satu. “Lebih baik kau pikirkan lagi sebelum benar-benar ingin menikahiku, Dean. Aku tidak tega pada Juliet, Dean. Bagaimanapun,

DMCA.com Protection Status