All Chapters of Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan): Chapter 41 - Chapter 50

216 Chapters

Bab 41: Konsultasi

Viona terkesiap.Tadinya dia mengira Padma akan menghukumnya dengan mengurung atau melecehkannya sekali lagi. Siapa sangka lelaki kejam itu justru membawanya ke toko perhiasan dan membelikannya cincin pernikahan.Jika sosok kejam dalam diri Padma bisa melunak seperti ini, apa Padma benar-benar mengidap DID?Terlepas dari kebingungannya tentang hal itu, sepertinya eksperimen Viona berhasil. Terbukti Padma-atau mungkin alter egonya, Viona belum bisa memastikan-tidak mengamuk padanya.Sedikit mengalah dan menurunkan tensi bicara pada Padma bisa menyelamatkannya di masa depan. Dia harus mengingat itu dengan baik."Pakai sendiri! Jangan harap aku akan memakaikannya di jarimu."Lamunan Viona buyar saat melihat cincin di dalam kotak beludru yang sudah ada di hadapannya. Cincin itu cantik sekali, persis seperti yang ada di dalam bayangannya saat Tirta melamar.Desainnya simpel, sederhana, tetapi tidak mengurangi keeleganannya dengan satu mata berlian di tengah, Viona tahu cincin model solitai
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 42:

Firdaus menyesap piccolo pesanannya yang baru saja diantarkan oleh pramusaji sebelum menjawab pertanyaan Viona."Jadi begini, semua orang pasti pernah mengalami gangguan disosiatif ringan, seperti melamun atau berharap ingin menjadi orang lain karena lelah atau jenuh dengan kehidupan kita."Itu adalah mekanisme pertahanan dalam tubuh kita untuk melepaskan diri dari masalah yang sedang kita hadapi. Semua orang pasti pernah melakukan ini. Kamu pasti pernah juga, kan?"Viona mengangguk pelan. Terkadang dia berharap menjadi Yuanita yang cantik, ramping, tinggi dan bisa mengerjakan apa saja-termasuk memasak.Terkadang dia juga mengkhayal menjadi seorang miliarder yang bisa liburan ke mana saja tanpa harus memikirkan uang, di saat dia sedang penat dengan kehidupannya sendiri.Ya, melamun dan mengkhayal memang mekanisme pertahanan paling mudah dan murah yang bisa dilakukan siapa saja yang sedang jenuh atau stres."Tapi pada penderita kepribadian ganda, mekanisme pertahanan diri mereka sangat
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 43: Memergoki Ibu Sendiri

Kenangan masa kecil Padma menyeruak dalam benak Alfie begitu melihat dua orang di hadapannya sibuk menutupi tubuh bugil mereka dengan selimut.Kenangan itu disimpan seorang diri oleh Padma dan dipendam selama bertahun-tahun sampai akhirnya karakter Alfie lahir.Setiap kali mendengar berita kebejatan ibunya, Padma selalu menghadirkan Alfie karena dia sendiri tak bisa mengungkapkan kemarahan dan rasa kecewanya pada sang ibu.Waktu itu Padma masih berusia lima tahun sementara Ghina dua puluh enam tahun. Perempuan itu memang menikah muda dengan pemilik SMA tempat dia bersekolah dulu.Dua bulan menikah dengan lelaki yang lebih tua sepuluh tahun, Ghina pun hamil. Perempuan itu sempat menyalahkan Arya karena tidak memakai pengaman, sementara dia masih belum ingin memiliki anak.Namun, karena Arya sudah menginginkan anak, Ghina terpaksa meneruskan kehamilannya meski dengan hati tidak rela. Padma terlahir sembilan bulan kemudian dan Ghina kembali melanjutkan kesenangannya.Karena alasan itu ju
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 44: Perempuan Gila!

Kalau Arya bisa bersenang-senang dengan perempuan lain, maka Ghina juga bisa melalukan hal yang sama.Ghina menyeret Padma ke kamar mandi dan membawanya ke bawah pancuran dan menghidupkan benda itu.Tanpa ampun, Ghina memukuli Padma di bawah pancuran yang menyala. Mulai dari pantat, paha, betis sampai lengan bocah kecil itu, disertai sumpah serapah yang membuat panas telinga."Anak tidak berguna! Tidak tahu sopan santun!""Mama menyesal melahirkan kamu. Seharusnya kamu mati sejak dulu biar tidak membuat hidup Mama terkekang.""Sejak kapan kamu berani masuk ke kamar orang tua tanpa mengetuk pintu, hah?""Apa guru di sekolah kamu tidak mengajari sopan santun?"Padma kecil hanya diam dengan tubuh gemetar. Seperti biasa, mulutnya selalu terkunci rapat setiap kali orang tuanya melakukan kekerasan padanya.Siksaan itu baru berakhir tiga puluh menit kemudian, saat Ghina mulai kehabisan tenaga. Dengan tersengal-sengal dia menatap Padma yang meringkuk di sudut kamar mandi."Mama nggak akan seg
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 45: Aku bukan Padma

Ghani mengerjap.Kilat kemarahan di mata sang anak benar-benar tak pernah dia lihat sebelumnya. Dan mengapa sejak tadi Padma bicara tentang dirinya seorang dia adalah orang lain? Apa maksudnya?Lelaki berjas hitam itu adalah anak sulungnya, kan?"Dan kamu- Alfie beralih memandang lelaki yang lebih muda enam tahun darinya itu, "-sama menjijikkannya dengan perempuan di ujung sana." Alfie menunjuk Ghina."Tolong maafkan saya, Mas Padma." Lelaki muda itu menangkupkan kedua tangannya di depan mata sambil membungkukkan tubuhnya yang gemetar ketakutan."Ibu Ghina terus membujuk dan merayu saya. Dia juga berjanji akan membantu biaya kuliah adik saya. Tolong ampuni saya.""Fero!" Ghina melotot. "Apa-apaan ini? Jangan katakan apa-apa pada Padma!" serunya panik.Seringai kejam terbit di wajah Alfie. Dia tahu lelaki di hadapannya ini sedang berbohong. Sehari yang lalu, dia sempat menyelidiki latar belakang asisten pribadi ibunya.Sama seperti yang dia katakan, asisten baru ibunya itu tak lebih da
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 46: Memberitahu Viona

Viona meminta Bu Retno membawa Sabda ke kamarnya sendiri, sementara dia pergi mengecek suara pecahan kaca yang berasal dari ruang makan.Penerangan di ruang tengah sudah berubah remang-remang saat keluar dari kamar. Mungkin Bik Sari yang mematikan lampu sekaligus mengunci pintu depan.Mendadak terdengar suara tawa ganjil dari ruang makan, yang membuat tengkuk Viona meremang. Meski takut tetapi rasa penasarannya lebih dominan.Detak jantung Viona mulai berkejaran saat kakinya melangkah menuju ruang makan. Dilihatnya sesosok tubuh tertelungkup di meja makan sambil meracau tidak jelas.Didekatinya sosok itu sambil menelan ludah gugup. Dia berjaga-jaga akan kabur jika sosok itu adalah makhluk astral yang bisa saja sudah gentayangan di jam seperti ini dan menyaru menjadi manusia.Viona menghela napas lega setelah memastikan sosok yang menelungkup di meja adalah Padma. Lelaki itu terlihat kacau dengan rambut berantakan dan lengan kemeja yang digulung sampai ke siku. Sementara jasnya entah k
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 47: Bisa Menjinakkan Alfie

Pandangan Viona bergerak ke tangan Padma dan saat itulah Viona melihat buku-buku tangan kanan Padma terluka. Dia bangkit lalu meraih tangan kanan Padma dan mengamatinya lebih dekat."Kenapa tangan Mas Padma terluka?"Gumam tidak jelas keluar dari mulut Padma sehingga Viona terpaksa mengulangi pertanyaannya.Padma mengerang saat Viona menekan lukanya. "Aku tidak tahu, Viona Alfie mungkin menghajar beberapa orang di kelab malam. Dia memang mudah marah.""Aku ambil kotak obat dulu." Viona bergerak turun dari tempat tidur, tetapi lengan kekar Padma melingkari perut dan menahannya.Viona terpaku, Padma tidak akan tahu dia sedang hamil anaknya, kan?Janin delapan minggu belum bisa membuat gerakan di dalam perut, kan?"Jangan tinggalkan aku, Viona! Malam ini aku tidak mau tidur sendiri."Suara Padma terdengar memelas. "Tolong temani aku malam ini saja.""Aku hanya ingin mengambil kotak obat di bawah, Mas. Luka di tangan Mas Padma harus diobati.""Tidak perlu." Padma menarik Viona hingga pere
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 48: Nyaris Berhasil

Padma mendongak dan ikut merasa sesak begitu melihat mata bulat Viona yang berkaca-kaca. "Maafkan aku, Viona Alfie benar-benar membuatku tidur hingga aku tidak tahu apa yang dia lakukan padamu."Saat aku berhasil mengambil alih tubuhku, aku baru tahu kita sudah menikah dan Alfie melecehkan kamu jauh sebelum itu. I was so stupid, right? Kesalahanku tidak akan pernah bisa dimaafkan."Nada sesal dalam suara Padma membuat Viona bisa merasakan beban apa yang menggelayuti pundak Padma selama dua bulan terakhir.Adik ipar yang seharusnya dia jaga, ternyata 'dirusak' oleh alter ego-nya sendiri. Sementara dia tidak bisa melakukan apa-apa.Kemarahan, kebencian dan dendam yang begitu kuat mengakar dalam dada Alfie membuatnya terlalu berkuasa atas tubuh Padma."Yang sudah terjadi biarlah terjadi, Mas," ucap Viona setelah mereka berdua sama-sama diam selama beberapa menit. "Yang terpenting sekarang kita tahu situasi yang sebenarnya."Jawaban bijak Viona menerbitkan harap di dalam dada Padma. "Apa
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 49: Akan Selalu Menghantuinya

Paginya, Viona terbangun di kamarnya sendiri dengan kepala berdenyut dan perut mual. Susah payah dia menyeret dirinya ke toilet lalu memuntahkan isi perut.Saat membasuh wajahnya yang terasa hangat, Viona menatap pantulan dirinya sendiri di cermin. Sesosok perempuan berwajah sembap dengan lingkaran hitam di bawah mata balas menatapnya.Itu adalah gambaran dirinya. Rapuh, kalut, tetapi harus tetap berdiri tegak demi janin yang ada dalam kandungannya.Viona menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Menahan desakan cairan bening yang sudah menggenang di pelupuk mata. Tetapi saat benaknya teringat pada ucapan Alfie semalam, pertahanan Viona runtuh.Dia jongkok di kamar mandi lalu menangis tersedu-sedu sambil menenggelamkan wajahnya di kedua lutut. Kenapa hidupnya terasa rumit sekali?Isak tangis Viona baru berhenti saat telinganya mendengar tangisan Sabda yang melengking. Saat dia terbangun tadi, bayi tampan itu memang sudah dibawa Bu Retno untuk jalan-jalan pagi seperti biasanya.Mereka pasti
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 50: Kedatangan Orang Tua Tirta

"Tapi bukankah Padma adalah suamimu? Dia lebih berhak dari Tirta, Viona." Suara itu muncul begitu saja dari dalam benaknya."Tapi Viona sendiri yang berjanji untuk setia pada Tirta" Satu suara lain menimpali."Seandainya Tirta bangun, apakah dia bisa menerima Viona yang sudah hamil dengan lelaki lain? Apa dia bisa menerima pernikahan Viona dengan Padma?"Pertarungan antara sisi baik dan buruk dalam benaknya membuat kepala Viona pening. Rasa penyesalan membuat dadanya sesak sekaligus mual di saat yang sama.Dia benar-benar frustrasi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Posisinya benar-benar rumit saat ini.Di tengah kebingungannya, mendadak terdengar suara denting ponsel dari dalam ransel Viona. Dia bergegas mengambil benda pipih itu, lalu terkesiap saat melihat satu pesan yang masuk dari orang tua Tirta[Nduk, Bapak sama Ibu sudah dalam perjalanan ke tempat kos Tirta Nanti kamu ke sana juga, ya. Ibu bawa keripik belut sama geplak kesukaan kamu.]Ponsel Viona nyaris melunc
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
34567
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status