Lahat ng Kabanata ng Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi: Kabanata 11 - Kabanata 20

175 Kabanata

Rencana Siska

Seminggu setelah keluar dari rumah sakit, Siska mulai menjalankan rencana liciknya. Sambil beristirahat di rumah, wanita yang tengah hamil itu menghubungi beberapa rekan kerja yang dikenalnya cukup baik, termasuk Rina, untuk menyebarkan rumor yang lebih menyakitkan. Kali ini, dirinya tidak lagi berbicara tentang pekerjaan Akira, melainkan kehidupan pribadinya."Rina, kamu tahu tidak?" Siska memulai pembicaraan dengan nada lemah, seolah mencari simpati."Aku tidak ingin ngomongin ini sebenarnya, tapi... kamu tahu kenapa Andre akhirnya menikah denganku 'kan?"Rina yang sedang mendengarkan di ujung telepon terdengar bingung."Kenapa, Sis?"Siska menarik napas dalam-dalam, seperti menahan kesedihan palsu."Karena Akira tidak bisa memberikan keturunan. Aku nggak tahu harus ngomong ini ke siapa, tapi aku merasa kasihan sama Andre waktu itu. Dia butuh keluarga, dan... ya, aku ada untuk dia."Rina seakan terkejut dengan penuturan Siska, "Apa? Akira tidak bisa punya anak? Serius?"Siska pura-p
last updateHuling Na-update : 2025-01-06
Magbasa pa

Rumor yang Beredar

"Aku? Mas, aku tidak pernah bilang begitu. Aku hanya cerita apa yang pernah kamu katakan tentang Akira. Kalau aku tahu itu bakal jadi gosip, aku tidak akan cerita apa-apa." Siska berpura-pura kesal padahal dalam hati dia begitu senang karena gosip itu cepat menyebar, membuat Akira menjadi bahan omongan karyawan lain. Andre menghela napas berat dengan ulah istri keduanya tersebut. "Aku tidak pernah bilang Akira mandul, Siska. Aku meninggalkan dia karena hubungan kami tidak berhasil, bukan karena alasan seperti itu. Kenapa kamu membuat rumor yang tidak benar?" Air mata palsu mengalir di wajah Siska, mencoba untuk mencari perhatian suaminya. "Aku tidak bermaksud apa-apa, Mas. Aku cuma... aku merasa tertekan. Semua orang selalu membandingkan aku dengan Akira. Mereka bilang aku tidak pantas bersamamu. Aku hanya ingin mereka tahu kalau aku juga punya alasan untuk ada di sini." Andre meraih bahunya, mencoba menenangkan istrinya karena dia juga merasa bersalah sudah membuat istriny
last updateHuling Na-update : 2025-01-07
Magbasa pa

Akira dan Siska

"Dia mengira kalau aku takut dengan gertakan kosong Akira, tidak sama sekali, dia hanya karyawan biasa seperti aku 'kan?""Jangan melihat seseorang dari sampulnya, besok kita lihat saja, kamu akan menyesal atau masih terlalu sombong pada Akira.""Maksud kamu apa, Mas!"Andre tidak menjawab, dia meninggalkan Siska yang kesal dengan sikap suaminya.Akira yang berjalan meninggalkan kediaman mantan suaminya tersebut segera mengendarai roda empat menuju sebuah taman kota yang lumayan lenggang malam itu, wanita muda itu menghembuskan napas lelah mengingat bagaimana Siska memperlakukan dirinya. Angannya melayang di saat dia masih kuliah.Siska adalah gadis yang ceria dan selalu berhasil membuat suasana menjadi hidup. Akira, yang saat itu pendiam dan cenderung fokus pada akademik, menemukan kenyamanan dalam persahabatan dengan Siska. Mereka berdua selalu bersama, menghabiskan waktu di perpustakaan, belajar bersama, bahkan berbagi mimpi tentang masa depan.Namun, di balik tawa itu, ada perbeda
last updateHuling Na-update : 2025-01-08
Magbasa pa

Makan Bersama Noah

Siska yang masih tidak percaya dengan ucapan Noah, membalas ucapan Noah dengan sombong, "Kamu jangan ikut campur masalahku dengan Akira, dia....""Cukup, Siska, ini ruang rapat bukan rumah," potong Andre yang geram kepada istrinya."Tapi.....""Bu Siska, jika Anda tidak suka dengan rapat hari ini dan keputusan Direktur Utama silakan untuk angkat kaki dari ruangan ini," ujar Noah dengan nada tegas.Wanita muda yang sedang hamil itu membereskan dokumen yang ada di atas meja dan keluar dari ruang rapat.Akira memimpin rapat tersebut dengan lancar, tepuk tangan dan rasa hormat mulai memenuhi ruangan tersebut, "Maaf untuk beberapa menit hal yang tidak mengenakkan tadi, saya hanya meluruskan apa yang terjadi," ucap wanita muda yang sangat anggun itu kepada karyawannya."Tidak apa, Bu Akira kami semua juga meminta maaf karena termakan rumor yang belum tentu benar," sahut salah satu karyawan yang meminta maaf secara tulus."Iya, rapat kali ini ditutup, sampai jumpa dengan rapat berikutnya."S
last updateHuling Na-update : 2025-01-09
Magbasa pa

Mantan Akira

Di salah satu sudut restoran mewah di tengah kota, Akira duduk dengan tenang, di depannya ada Noah, seorang pria muda yang elegan, menikmati percakapan ringan bersamanya. Namun, suasana yang tadinya damai berubah tegang ketika Sarah dan Siska, mantan mertua dan mantan sahabat Akira, tiba-tiba muncul.Sarah, dengan wajah penuh sinis, berjalan mendekat, diikuti oleh Siska yang tersenyum tipis namun penuh ejekan. Mereka tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyindir Akira di depan para tamu restoran yang mulai memperhatikan."Wah, Akira! Lama tak jumpa," ujar Sarah dengan nada sarkastik."Jadi, ini pekerjaan baru kamu setelah meninggalkan Andre? Untuk kencan dengan berondong?"Siska menimpali dengan tawa kecil."Astaga, Mom. Akira memang pintar mencari keuntungan. Mungkin Noah ini target berikutnya untuk dimanfaatkan."Akira tetap duduk tenang, menatap mereka dengan pandangan dingin. Namun, Noah yang tak bisa menahan emosinya, langsung berdiri, "Cukup! Bagaimana kalian bisa berkata sepert
last updateHuling Na-update : 2025-01-10
Magbasa pa

Berdamai dengan masa lalu

Malam itu, langkah Akira terasa berat, meskipun kakinya terus bergerak cepat di trotoar kota. Udara dingin menusuk kulit, seolah bersekongkol dengan perasaan hampa di hatinya. Kata-kata tajam mantan mertuanya masih terngiang di telinganya, menghantui pikirannya."Kamu hanya parasit untuk keluarga kami, Akira, kamu tidak bisa memiliki keturunan untuk keluarga kami."Wanita muda itu mengepalkan tangannya, berusaha menahan tangis yang mendesak keluar. Keramaian kota yang biasa menenangkan kini terasa begitu asing, seolah semuanya menjadi latar yang samar dan memudar. Setelah berjalan tanpa arah, matanya tertuju pada sebuah kafe kecil di sudut jalan. Lampu kuningnya yang redup dan suasana sepinya menarik Akira untuk masuk.Di dalam, dia memesan teh hangat dan duduk di pojok ruangan. Tangannya gemetar saat membuka jurnal kecilnya. Akira menuliskan perasaannya, meluapkan semua rasa sakit yang selama ini ia pendam. Tulisan itu tidak rapi, penuh coretan dan tinta yang sedikit pudar karena air
last updateHuling Na-update : 2025-01-11
Magbasa pa

Buka Lembaran Baru

"Saya mau ketemu Anda, Bu Akira. Kita perlu bicara," jawab Noah tanpa basa-basi. Akira ingin menolak, tapi ada sesuatu dalam nada suara Noah yang membuatnya tak bisa berkata tidak. Mereka bertemu di sebuah taman. Noah sudah menunggu di salah satu bangku, dengan ekspresi serius di wajahnya. "Apa yang mau kamu bicarakan?" Akira langsung bertanya saat duduk di hadapannya. "Saya cuma mau memastikan Anda tidak menyerah lagi," sahut pemuda tampan itu tenang. Akira menghela napas, "Noah, aku tidak butuh kamu terus-terusan muncul dan mengatur hidupku." "Saya tidak mengatur hidup, Bu Akira. Saya cuma tidak mau Anda terus terjebak di masa lalu." "Kamu tidak mengerti, Noah!" Akira tiba-tiba berseru, suaranya pecah, "Kamu tidak pernah ada di posisi aku! Kamu tidak tahu rasanya dihina, diremehkan, dianggap tidak berharga!" Noah terdiam, tapi tatapannya tetap lembut, "Bu Akira benar. Saya tidak tahu rasanya. Tapi saya tahu satu hal, Bu Akira. Anda tidak akan pernah bisa maju kalau t
last updateHuling Na-update : 2025-01-12
Magbasa pa

Jangan Pernah Kembali

Andre dengan wajah marah mendorong Noah hingga pemuda itu beralih tempat. Akira yang berada di sana membantu Noah yang terdorong oleh mantan suaminya. "Jangan bersikap kasar kepada Noah," tegas Akira yang kini menantang Andre dengan wajah datar. "Kenapa! Kamu suka sama dia?" Tunjuk Andre dengan jari telunjuknya, "Seleramu semakin buruk Akira!" kekeh mantan suaminya dengan nada mengejek. "CK, dia lebih baik daripada kamu, Andre! Dia lebih dewasa dan juga pintar dari pikiran kamu yang kekanakan, mementingkan urusan ibumu daripada istrimu, ah iya sekedar mengingatkan saja bahagiakan saja ibumu, istrimu kalau sudah punya anak juga yang urus juga ibumu, 'kan karena dia lebih pengalaman." "Jaga bicara kamu Akira!" tegas Andre kepada mantan istrinya tersebut. "Kenapa? Bukankah itu kenyataannya, ibumu sendiri yang bilang dia tidak butuh menantu, hanya butuh cucu saja, setelah istri kamu melahirkan otomatis istrimu hanya akan menjadi beban," beberapa Akira dengan nada tenang. "Mas apa it
last updateHuling Na-update : 2025-01-13
Magbasa pa

Akira dan Jebakan Pak Rohman

Setelah meninggalkan kantor bersama Noah, Akira merasa sedikit lega meskipun pikiran tentang proyek yang bermasalah masih menghantui. Bersama Noah, dia menuju lokasi proyek yang menjadi perhatian utama akhir-akhir ini. Setibanya di lokasi, suasana tampak kurang produktif. Hanya ada sedikit pekerja, dan bahan-bahan konstruksi terlihat berantakan. "Noah, lihat ini. Tidak mungkin proyek sebesar ini hanya memiliki segelintir pekerja," kata Akira dengan nada khawatir. "Saya juga merasa ada yang tidak beres. Apa sebaiknya kita tanyakan langsung kepada mandornya?" usul Noah kepada atasannya tersebut. Akira mengangguk dan mendekati seorang pria yang mengenakan helm proyek. Setelah beberapa pertanyaan, pria itu akhirnya mengungkapkan bahwa proyek ini sering kali terhambat karena kurangnya dana yang dikirim oleh kantor pusat. "Maksud Anda, dana tidak turun tepat waktu?" tanya Akira, memastikan. "Betul, Bu. Bahkan, ada beberapa bulan kami tidak digaji. Beberapa dari kami tetap bekerja karena
last updateHuling Na-update : 2025-01-14
Magbasa pa

Gurauan Pak Hermawan

"Maaf, Pak Rohman, tapi waktu Anda sudah habis," ujar Noah dengan nada dingin sambil masuk ke ruangan. Dia berdiri di antara Akira dan pria paruh baya itu, tatapannya tajam. Pak Rohman tampak kesal tapi mencoba menyembunyikannya. "Noah, ini bukan urusanmu." "Tugas saya adalah melindungi Bu Akira dari orang-orang yang berniat buruk. Jadi, ini sepenuhnya urusan saya," jawab Noah tanpa ragu. "Sudahlah, Noah. Ayo kita pergi," kata Akira sambil menahan kemarahannya. Dia tidak ingin membuang waktu lebih lama di sana. Setelah kejadian itu, Akira langsung melaporkan perilaku Pak Rohman kepada ayahnya. Pak Hermawan, yang terkenal tegas dan tidak toleran terhadap kecurangan, segera mengambil tindakan. Beberapa hari kemudian, sebuah rapat darurat diadakan. Semua kepala divisi, termasuk Pak Rohman, dipanggil. Dalam rapat itu, semua bukti tentang penyalahgunaan dana proyek dan perilaku tidak profesional Pak Rohman dipresentasikan. Pria paruh baya itu mencoba membela diri, tetapi semuanya sia
last updateHuling Na-update : 2025-01-16
Magbasa pa
PREV
123456
...
18
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status