Share

Mantan Akira

Penulis: Ree Ichi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-10 22:25:59

Di salah satu sudut restoran mewah di tengah kota, Akira duduk dengan tenang, di depannya ada Noah, seorang pria muda yang elegan, menikmati percakapan ringan bersamanya. Namun, suasana yang tadinya damai berubah tegang ketika Sarah dan Siska, mantan mertua dan mantan sahabat Akira, tiba-tiba muncul.

Sarah, dengan wajah penuh sinis, berjalan mendekat, diikuti oleh Siska yang tersenyum tipis namun penuh ejekan. Mereka tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyindir Akira di depan para tamu restoran yang mulai memperhatikan.

"Wah, Akira! Lama tak jumpa," ujar Sarah dengan nada sarkastik.

"Jadi, ini pekerjaan baru kamu setelah meninggalkan Andre? Untuk kencan dengan berondong?"

Siska menimpali dengan tawa kecil.

"Astaga, Mom. Akira memang pintar mencari keuntungan. Mungkin Noah ini target berikutnya untuk dimanfaatkan."

Akira tetap duduk tenang, menatap mereka dengan pandangan dingin. Namun, Noah yang tak bisa menahan emosinya, langsung berdiri, "Cukup! Bagaimana kalian bisa berkata sepert
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Berdamai dengan masa lalu

    Malam itu, langkah Akira terasa berat, meskipun kakinya terus bergerak cepat di trotoar kota. Udara dingin menusuk kulit, seolah bersekongkol dengan perasaan hampa di hatinya. Kata-kata tajam mantan mertuanya masih terngiang di telinganya, menghantui pikirannya."Kamu hanya parasit untuk keluarga kami, Akira, kamu tidak bisa memiliki keturunan untuk keluarga kami."Wanita muda itu mengepalkan tangannya, berusaha menahan tangis yang mendesak keluar. Keramaian kota yang biasa menenangkan kini terasa begitu asing, seolah semuanya menjadi latar yang samar dan memudar. Setelah berjalan tanpa arah, matanya tertuju pada sebuah kafe kecil di sudut jalan. Lampu kuningnya yang redup dan suasana sepinya menarik Akira untuk masuk.Di dalam, dia memesan teh hangat dan duduk di pojok ruangan. Tangannya gemetar saat membuka jurnal kecilnya. Akira menuliskan perasaannya, meluapkan semua rasa sakit yang selama ini ia pendam. Tulisan itu tidak rapi, penuh coretan dan tinta yang sedikit pudar karena air

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Buka Lembaran Baru

    "Saya mau ketemu Anda, Bu Akira. Kita perlu bicara," jawab Noah tanpa basa-basi. Akira ingin menolak, tapi ada sesuatu dalam nada suara Noah yang membuatnya tak bisa berkata tidak. Mereka bertemu di sebuah taman. Noah sudah menunggu di salah satu bangku, dengan ekspresi serius di wajahnya. "Apa yang mau kamu bicarakan?" Akira langsung bertanya saat duduk di hadapannya. "Saya cuma mau memastikan Anda tidak menyerah lagi," sahut pemuda tampan itu tenang. Akira menghela napas, "Noah, aku tidak butuh kamu terus-terusan muncul dan mengatur hidupku." "Saya tidak mengatur hidup, Bu Akira. Saya cuma tidak mau Anda terus terjebak di masa lalu." "Kamu tidak mengerti, Noah!" Akira tiba-tiba berseru, suaranya pecah, "Kamu tidak pernah ada di posisi aku! Kamu tidak tahu rasanya dihina, diremehkan, dianggap tidak berharga!" Noah terdiam, tapi tatapannya tetap lembut, "Bu Akira benar. Saya tidak tahu rasanya. Tapi saya tahu satu hal, Bu Akira. Anda tidak akan pernah bisa maju kalau t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Jangan Pernah Kembali

    Andre dengan wajah marah mendorong Noah hingga pemuda itu beralih tempat. Akira yang berada di sana membantu Noah yang terdorong oleh mantan suaminya. "Jangan bersikap kasar kepada Noah," tegas Akira yang kini menantang Andre dengan wajah datar. "Kenapa! Kamu suka sama dia?" Tunjuk Andre dengan jari telunjuknya, "Seleramu semakin buruk Akira!" kekeh mantan suaminya dengan nada mengejek. "CK, dia lebih baik daripada kamu, Andre! Dia lebih dewasa dan juga pintar dari pikiran kamu yang kekanakan, mementingkan urusan ibumu daripada istrimu, ah iya sekedar mengingatkan saja bahagiakan saja ibumu, istrimu kalau sudah punya anak juga yang urus juga ibumu, 'kan karena dia lebih pengalaman." "Jaga bicara kamu Akira!" tegas Andre kepada mantan istrinya tersebut. "Kenapa? Bukankah itu kenyataannya, ibumu sendiri yang bilang dia tidak butuh menantu, hanya butuh cucu saja, setelah istri kamu melahirkan otomatis istrimu hanya akan menjadi beban," beberapa Akira dengan nada tenang. "Mas apa it

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Akira dan Jebakan Pak Rohman

    Setelah meninggalkan kantor bersama Noah, Akira merasa sedikit lega meskipun pikiran tentang proyek yang bermasalah masih menghantui. Bersama Noah, dia menuju lokasi proyek yang menjadi perhatian utama akhir-akhir ini. Setibanya di lokasi, suasana tampak kurang produktif. Hanya ada sedikit pekerja, dan bahan-bahan konstruksi terlihat berantakan. "Noah, lihat ini. Tidak mungkin proyek sebesar ini hanya memiliki segelintir pekerja," kata Akira dengan nada khawatir. "Saya juga merasa ada yang tidak beres. Apa sebaiknya kita tanyakan langsung kepada mandornya?" usul Noah kepada atasannya tersebut. Akira mengangguk dan mendekati seorang pria yang mengenakan helm proyek. Setelah beberapa pertanyaan, pria itu akhirnya mengungkapkan bahwa proyek ini sering kali terhambat karena kurangnya dana yang dikirim oleh kantor pusat. "Maksud Anda, dana tidak turun tepat waktu?" tanya Akira, memastikan. "Betul, Bu. Bahkan, ada beberapa bulan kami tidak digaji. Beberapa dari kami tetap bekerja karena

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Gurauan Pak Hermawan

    "Maaf, Pak Rohman, tapi waktu Anda sudah habis," ujar Noah dengan nada dingin sambil masuk ke ruangan. Dia berdiri di antara Akira dan pria paruh baya itu, tatapannya tajam. Pak Rohman tampak kesal tapi mencoba menyembunyikannya. "Noah, ini bukan urusanmu." "Tugas saya adalah melindungi Bu Akira dari orang-orang yang berniat buruk. Jadi, ini sepenuhnya urusan saya," jawab Noah tanpa ragu. "Sudahlah, Noah. Ayo kita pergi," kata Akira sambil menahan kemarahannya. Dia tidak ingin membuang waktu lebih lama di sana. Setelah kejadian itu, Akira langsung melaporkan perilaku Pak Rohman kepada ayahnya. Pak Hermawan, yang terkenal tegas dan tidak toleran terhadap kecurangan, segera mengambil tindakan. Beberapa hari kemudian, sebuah rapat darurat diadakan. Semua kepala divisi, termasuk Pak Rohman, dipanggil. Dalam rapat itu, semua bukti tentang penyalahgunaan dana proyek dan perilaku tidak profesional Pak Rohman dipresentasikan. Pria paruh baya itu mencoba membela diri, tetapi semuanya sia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Curhatan seorang anak

    Setelah langit berubah warna menjadi jingga keemasan, Akira akhirnya menyelesaikan pekerjaannya di perusahaan. Langkah-langkah kakinya yang lelah membawanya kembali ke rumah, sebuah mansion yang megah, dikelilingi taman yang tampak seperti surga dunia. Cahaya remang-remang dari lampu taman menari di permukaan kolam ikan yang jernih.Wanita muda itu menjatuhkan tubuhnya di tepi kolam ikan, melepas napas panjang seolah ingin mengusir beban yang selama ini ia pikul. Wajahnya yang biasanya ceria kini tampak kusut, penuh kelelahan. Udara malam terasa dingin, namun menenangkan. Ikan koi yang berenang lincah di dalam kolam seolah mencoba menghiburnya."Minumlah ini, Sayang." Sebuah suara lembut memecah keheningan. Selena--ibunya, berjalan mendekat dengan senyum yang tak pernah gagal menenangkan Akira.Wanita paruh baya itu meletakkan sepiring potongan buah segar dan segelas milky orange dingin di meja kecil di samping Akira."Terima kasih, Mom," ujar Aki

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Panggilan dari Papi

    Selena melanjutkan, kali ini dengan nada yang lebih serius, "Kamu juga harus berhati-hati. Dunia kerja itu keras, dan tidak semua orang yang terlihat baik punya niat baik. Jadi, gunakan intuisi dan akal sehatmu, ya."Wanita paruh baya itu memberikan nasihat kepada putrinya agar lebih berhati-hati dalam bekerja dan juga bergaul dengan orang baru.Akira mengangguk pelan, "Aku mengerti, Mom. Terima kasih sudah mendengarkan semua keluhanku."Selena tersenyum, lalu menggoda lagi, "Jadi, kapan kamu mau mengenalkan Noah ke Mommy!""Mom!!" protes Akira dengan wajah yang memerah."Dia hanya sebatas rekan kerja, tidak lebih!""Tapi kamu tadi bilang dia lebih dari itu." Selena tertawa kecil, merasa puas bisa menggoda putrinya.Akira hanya menggeleng-gelengkan kepala, mencoba menyembunyikan senyumnya. Namun, sebelum dirinya sempat menjawab, suara dering ponselnya memecah keheningan. Ia mengambil ponselnya dari meja dan melihat nama

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Malam yang Tak Terduga

    Malam itu, Akira duduk di sudut sebuah kafe kecil di pusat kota, menikmati secangkir teh hangat sembari menatap keluar jendela. Udara dingin menyeruak melalui celah pintu, namun kehangatan suasana di dalam kafe membuatnya merasa nyaman. Dengan mengenakan pakaian sederhana berupa sweater abu-abu yang sudah agak lusuh dan jeans yang sedikit pudar, Akira tampak seperti seseorang yang tidak menonjol di keramaian.Namun, kesederhanaan itu menjadi sorotan bagi seorang pria tua yang duduk di meja tak jauh darinya. Pria itu, bernama Darius, mengenakan jas mahal dan jam tangan berkilauan. Dia sudah lama memperhatikan Akira, memandangi wajahnya yang polos dan penuh ketenangan. Di matanya, Akira adalah seseorang yang menarik meski tampak miskin.Darius akhirnya berdiri dan berjalan mendekati meja Akira, "Sendirian, Nona?" tanya pria paruh baya itu dengan suara rendah, tapi penuh percaya diri.Akira mengangkat wajahnya, sedikit terkejut, "Iya, ada yang bisa saya bantu?""Ah, saya hanya ingin mena

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Jangan Berhenti Menjadi Cahaya

    Senja menyelimuti markas utama Phoenix of Gold. Gedung kaca yang menjulang tinggi itu memantulkan warna jingga dari matahari yang perlahan tenggelam. Di dalam ruang observasi, Arka duduk diam menatap layar hologram, meninjau ulang data-data yang berhasil direbut dari Leo.Di sampingnya, Vanya membungkuk memeriksa pola-pola anomali dalam algoritma yang digunakan Leo untuk menyalin blueprint milik Hydra Star Corp.“Leo bekerja sendiri?” tanya Vanya, masih menatap layar.Arka menggeleng pelan. “Enggak. Pola enkripsinya bukan gaya Leo. Ini lebih kompleks. Lebih... khas Dragunov.”Vanya menegakkan tubuh. “Tapi Dragunov udah dihancurkan, Ka. Kita sendiri yang mengakhiri jaringan mereka.”Arka mengangguk. “Iya. Tapi sisa-sisanya masih berkeliaran. Dan aku curiga... mereka tidak pernah benar-benar hancur. Hanya bersembunyi.”Belum sempat Vanya menjawab, pintu ruang observasi terbuka cepat. Gabriel masuk dengan ekspresi tegang.“Kalian harus lihat ini.”Mereka mengikuti Gabriel menuju ruang ko

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Dua Remaja Kematian

    Tiga minggu telah berlalu sejak insiden pelabuhan. Dunia mulai menaruh perhatian besar pada dua sosok remaja jenius, Arka Mahendra dan Vanya Laurent. Tak hanya karena keberanian mereka melawan jaringan Black Shadow, tetapi karena simbol baru yang mereka wakili—harapan generasi masa depan.Media internasional menjuluki mereka sebagai Phoenix Twins, mengacu pada nama perusahaan keluarga Arka, Phoenix of Gold, dan kebangkitan mereka dari ancaman masa lalu. Namun, bagi Arka, popularitas bukanlah sesuatu yang ia nikmati. Ia lebih memilih duduk di ruang riset, berkutat dengan sistem keamanan, memantau jejak sisa kelompok Rio yang kini menghilang dari radar.Sementara itu, Vanya, yang mulai tinggal di markas Phoenix sebagai bagian dari program rehabilitasi dan perlindungan, tak kunjung merasa nyaman. Meskipun Arka membelanya di depan seluruh dewan direksi Phoenix, beberapa anggota senior perusahaan—terutama dari pihak investor lama Mahendra Corp—masih mencurigainya.

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Jebakan Vanya

    Pagi itu, langit kota London terlihat kelabu. Kabut menyelimuti kaca-kaca pencakar langit, seolah menyembunyikan sesuatu yang lebih besar dari sekadar perubahan cuaca. Di salah satu ruangan paling aman di markas Phoenix of Gold, Arka sedang bersiap untuk melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya—keluar dari perlindungan ayahnya.Ia telah meretas jalur khusus di dalam sistem bawah tanah milik Phoenix. Jalur itu dulunya hanya diketahui oleh Noah dan Gabriel, namun kini Arka telah berhasil menciptakan duplikat pintu masuk virtualnya sendiri. Ia tahu, jika ia ingin menyelamatkan Vanya dan menghentikan Rio, ia harus melangkah seorang diri.Dengan mengenakan pakaian khusus berteknologi ringan dan chip identifikasi palsu, Arka menyelinap keluar melalui lorong belakang, diiringi suara langkah robot pengawas yang nyaris tak terdengar. Ia tidak meninggalkan pesan, kecuali surat di bawah bantalnya yang bertuliskan satu kalimat,"Jangan cari aku. Aku akan kembali saat sudah bisa m

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Foto Arka dan Perempuan

    Pagi di kediaman keluarga Mahendra begitu tenang, nyaris terlalu tenang jika dibandingkan dengan malam sebelumnya. Burung-burung berkicau seperti tak tahu bahwa dunia di luar pagar besar itu tengah bersiap meledak dalam badai yang lebih besar dari sebelumnya.Di dalam ruang latihan rahasia, Arka yang kini berusia tujuh tahun, mengenakan seragam khusus dengan lambang Phoenix kecil di dadanya. Di depan layar kaca transparan, ia mempelajari ulang taktik bertahan, membaca kode sinyal, dan membedakan pola gerakan drone musuh. Noah berdiri tak jauh darinya, mengamati.“Kamu sudah makin cepat, Arka. Tapi ingat, bukan soal kecepatan. Ini tentang ketepatan dan niat.”Arka menoleh, berkeringat namun penuh semangat. “Papa, kenapa mereka mau menyakiti kita? Padahal kita tidak pernah mengganggu mereka.”Noah menarik napas. Ia tahu, anaknya terlalu cerdas untuk dibohongi, tapi juga terlalu muda untuk menanggung semua kebenaran.“Karena mereka takut. Karena kita punya sesuatu yang tidak bisa mereka

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Kembalinya Phantom

    Malam itu langit Jakarta berwarna gelap pekat. Awan hitam menggulung seakan menyembunyikan badai yang akan datang. Di ruang observasi Phoenix of Gold, cahaya layar komputer menyala redup. Noah berdiri di tengah ruangan seperti bayangan diam yang sedang menyatu dengan gelap. Di hadapannya, lusinan monitor menampilkan gambar-gambar: aktivitas Black Shadow, pergerakan logistik Rio, dan pesan-pesan terenkripsi yang telah berhasil dibuka oleh sistem keamanan rahasia mereka.“Aku akan turun langsung,” gumam Noah.Akira yang berdiri di belakangnya mengernyit. “Maksudmu ke Montenegro? Noah, kamu baru saja menarik perhatian dunia. Kamu akan menjadi target utama jika kembali menyamar.”Noah memalingkan wajahnya. “Bukan menyamar. Aku akan kembali menjadi diriku yang dulu. Phantom. Hanya itu cara untuk menuntaskan semuanya.”Akira menatapnya dalam-dalam. “Kalau kamu masuk terlalu dalam… bagaimana caranya kamu kembali ke kami?”Noah melangkah pelan mendekati istrinya, menangkup wajahnya dengan ked

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Phantom

    Phoenix of Gold kini menjadi sorotan dunia. Media internasional menyoroti perusahaan yang tak hanya bergerak di bidang energi hijau, tetapi juga menjadi simbol ketahanan keluarga di tengah ancaman global. Akira dan Noah menjadi pasangan fenomenal yang disegani—bukan karena kekayaan mereka, tapi karena integritas dan keberanian mereka mempertahankan nilai.Namun di balik sorotan itu, ada ketegangan yang terus menguat. Noah kini tidur hanya dua hingga tiga jam sehari. Sisanya ia habiskan untuk memperkuat keamanan digital, memperluas jaringan intelijen, dan yang paling penting: menyusun serangan balik terhadap Rio Vasilyev.Di ruang bawah tanah Phoenix of Gold—ruang yang tak diketahui siapa pun kecuali Akira dan beberapa orang kepercayaannya—Noah berdiri di hadapan layar besar yang menampilkan peta dunia.“Operasi Valkyrie akan dimulai dalam empat puluh delapan jam,” ucap Raka sambil menunjukkan serangkaian data. “Kami sudah menanam orang dalam di markas Rio di Montenegro. Namun mereka m

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Trauma Arka

    Pagi itu, langit Jakarta tampak kelabu, mendung menggantung berat seolah memantulkan perasaan yang memenuhi hati Akira. Ia berdiri di balkon rumahnya, menatap taman tempat anak-anak biasanya bermain. Namun hari ini, taman itu kosong. Arka sedang di kamar bersama tutor privatnya, sementara Eiden masih tidur dalam pelukan pengasuhnya.Akira baru saja menerima laporan bahwa kantor pusat Phoenix of Gold kembali diserang secara digital. Sistem keamanan mereka diretas, dan beberapa dokumen rahasia hampir bocor ke publik jika tim IT tidak sigap memblokir akses asing yang berasal dari luar negeri.“Noah, ini bukan cuma tentang bisnis lagi. Mereka sudah menjadikan Phoenix of Gold sebagai simbol. Dan kita adalah target berikutnya,” ucap Akira dengan nada serius saat Noah masuk ke balkon membawakan secangkir teh hangat untuknya.Noah meletakkan cangkir itu di meja kecil. “Aku tahu. Rio ingin menjatuhkan semua yang pernah kita bangun. Dia tak hanya menyasar bisnis kita, tapi juga keluarga kita.”

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Kemarahan Akira pada Arka

    Matahari sore menyelinap di balik jendela besar kamar keluarga Noah dan Akira. Di ruang bermain yang hangat dengan karpet berbentuk awan, Eiden tertawa ceria saat Akira menyuapi potongan buah kecil ke mulutnya. Sementara itu, Arka duduk di pojok ruangan, menggambar dengan pensil warna yang ditekan kuat-kuat ke kertas.“Nooo! Itu apelku, Mama!” Arka tiba-tiba berseru, melihat potongan buah yang diberikan ke adiknya.Akira menoleh, sedikit kaget. “Sayang, kamu 'kan tadi sudah makan dua potong. Ini buat Eiden.”“Tapi aku mau sekarang juga!” Arka bangkit dan berjalan cepat, hampir mendorong Eiden yang sedang duduk di kursi bayi.“Arka!” Akira memanggil tegas. “Kamu tidak boleh dorong adikmu seperti itu.”Anak laki-laki berusia lima tahun itu memelototi adiknya. “Kenapa sih semuanya selalu tentang Eiden! Dia selalu dapat pelukan, buah, bahkan mainan baru. Aku ini anak pertama, kan?”Akira menelan ludah, hatinya perih. Ia tahu kecemburuan ini bukan muncul tiba-tiba, tapi sudah ia lihat seja

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Luka di balik senyum Arka

    Pagi itu di rumah keluarga Noah Mahendra, suasana tampak seperti biasa—hangat, nyaman, dan penuh cinta. Namun di balik ketenangan itu, ada mata kecil yang memandang dengan diam-diam. Arka, anak pertama Noah dan Akira, berdiri di balik pintu ruang keluarga, memperhatikan sang ibu menyuapi adiknya, Eiden, sambil tertawa bahagia.“Eiden pintar banget sih… mama makin sayang sama adek,” kata Akira dengan lembut.Eiden tertawa kecil, tangan mungilnya menepuk-nepuk pipi Akira. Sementara itu, dada Arka terasa sesak. Ia tak mengerti mengapa dalam beberapa minggu terakhir, dirinya merasa seperti kehilangan tempat.Dulu, Akira selalu punya waktu untuknya. Dulu, Noah selalu mengajak Arka bermain catur atau membaca buku sebelum tidur. Tapi kini, semuanya seolah berubah. Segalanya tentang Eiden—jadwal makan, imunisasi, bahkan mainan terbaru.Arka tidak bodoh. Ia tahu adiknya masih bayi dan butuh perhatian lebih. Tapi kenapa ia merasa diabaikan?Di sekolah, Arka menjadi lebih pendiam. Gurunya bahkan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status