Home / Romansa / Duda dan Janda Bertetangga / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Duda dan Janda Bertetangga: Chapter 171 - Chapter 180

200 Chapters

23. Curiga

"Aku minta ibu bercerai dengan lelaki itu." Silvia tertegun, tidak menyangka kalau persyaratan yang diminta Katya adalah bercerai dengan suaminya. Wanita itu pun kemudian mengulas senyum tipis. "Katya, ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan seperti membalikkan telapak tangan. Ibu tidak mungkin bisa tiba-tiba menceraikan suami ibu," bujuknya. Katya mengangguk pelan dengan raut yang datar. Ia sudah tahu kalau ibunya tidak akan pernah mau bercerai. "Baik, kalau begitu lupakan. Aku minta agar ibu jangan pernah menampakkan diri lagi, terutama di hadapan Sienna. Dia harus konsentrasi untuk penyembuhannya. Jika ia melihat ibu, aku khawatir Sienna tidak fokus dan juga jadi berharap terlalu tinggi pada ibu, padahal kenyataannya hanyalah berharap pada sesuatu yang sia-sia," tegas Katya. Ia merasa lelah dipermainkan seperti ini. Lalu Katya pun kembali ke tempat duduknya, dengan membelakangi Silvia. Sekarang ia merasa tidak bisa menangis lagi karena air matanya terasa kering, sekering
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

24. Dendam Ibram

Langkah kaki seorang perawat yang masuk ke dalam kamar, membuat Katya cepat-cepat menjauhkan tangannya yang semula sedang mengelus rahang maskulin Ibram. Ia malu, saat perawat mudah itu menatap Katya dan Ibram sambil mengulas senyum. "Bu Katya Lovina? Bagaimana perasaanmu saat ini, sudah merasa lebih baik?" tanyanya sambil memasangkan alat pengukur tekanan darah dan suhu tubuh pada Katya.Katya mengangguk. "Saya sudah merasa sehat kok suster. Boleh kan, keluar sekarang?" tanyanya penuh harap."Sabar, Sayang. Kurasa lebih baik kalau kamu di sini satu hari lagi, agar tubuhmu lebih fit," tukas Ibram sambil menggenggam erat tangan Katya."Menurut dokter juga begitu, Nona Katya. Anda diminta untuk istirahat dulu sehari." Lalu perawat itu pun melihat hasil tekanan darah dan temperatur tubuh Katya."Oke. Untuk suhu tubuh sudah normal, hanya tekanan darahnya saja yang masih agak rendah. Istirahat yang cukup dan makanlah makanan yang bergizi, Nona," saran perawat tersebut. "Saya permisi dul
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

25. Morning Kiss

Hari ini Katya sudah merasa jauh lebih baik.Ia terbangun di pagi hari dengan tubuh yang terasa segar dan kuat, tapi yang ia butuhkan sekarang adalah mandi. Katya melihat ke samping, dan mendapatkan pemandangan yang membuat hatinya sejuk : Ibram yang masih tertidur pulas di atas sofa yang bisa dibuka menjadi bed. Kakinya yang panjang tampak menggelantung di pinggiran sofa karena tidak cukup menampung. Matanya terpejam rapat sementara bibirnya sedikit terbuka. Dengan celana training dan kaus santai, Ibram terlihat berbeda dari yang biasa Katya lihat. Wajah tampan yang biasanya dingin dan datar tanpa ekspresi, sekarang malah terlihat polos tanpa dosa seperti malaikat. 'Tampannya kekasihku.'Katya pun menatap Ibram lekat-lekat. Ingin rasanya ia menyurukkan wajahnya di dada bidang itu sambil memeluk lehernya. Apakah Ibram akan terbangun? Ya. Ia pasti terbangun. Jadi Katya hanya bisa memandang sosok itu dengan penuh cinta dari tempat tidurnya, karena tidak ingin membangunkan Ibram d
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

26. Rencana Ibram

Katya senang sekali, karena hari ini ia sudah boleh pulang dari kamar perawatan. Sambil bersenandung pelan, ia berjalan dengan membawa buket bunga lili besar menuju kamar rawat Sienna, yang hari ini sudah mulai boleh dijenguk meskipun hanya dari luar jendela kaca. Selama dua minggu terakhir, Sienna masih berada dalam pengawasan ketat di ruang intermediate, dan belum boleh dikunjungi keluarga. Katya hanya bisa melihatnya dari jendela kaca besar.Katya sengaja memesan buket bunga lili itu melalui delivery toko bunga terbaik di kota ini, karena lili adalah bunga kesukaan Sienna. Ia akan meminta suster untuk meletakkan bunga itu ke dalam, agar Sienna bisa melihatnya saat ia sadar nanti.Ini dia, ruang intermediate. Katya membuka pintu itu, dan terkejut bukan kepalang hingga hampir saja menjatuhkan buket bunga lilinya.Ada ibunya di situ. Sedang menatap lekat pada Sienna yang masih tertidur lelap. Sepertinya ibunya tidak menyadari kehadiran Katya, dan Katya pun memutuskan untuk mundu
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

27. Birthday Party

"Pesta?" Katya bertanya tidak mengerti. "Kamu mengadakan pesta?"Mereka sedang berjalan menuju ke mobil Ibram sambil berbincang.Ibram mengangguk. "Selama ini aku tidak pernah merayakan ulang tahunku, tapi tahun ini berbeda. Tahun ini aku memilikimu." Ibram tersenyum lembut menatap mata Katya. "Aku akan memamerkan keberuntunganku karena memilikimu, Katya. Bersiaplah."Katya menggigit bibirnya, memikirkan bagaimana reaksi semua orang saat mengetahuinya nanti. Tiba-tiba ia merasa rendah diri. Bagaimana jika nanti ia dipandang tidak pantas bersanding dengan Ibram Mahesa sebagai pasangannya? Saat sedang memikirkan itu, tiba-tiba saja Katya merasakan ada sesuatu yang hangat dan basah di punggungnya, membuat lamunannya buyar seketika. "Ibram!" pekik Katya terkejut saat ia menyadari bibir lelaki itu ternyata telah melekat di punggungnya yang polos."Maaf," ucap Ibram sambil nyengir tanpa rasa bersalah. Ia pun kembali menegakkan tubuhnya dan menatap nakal Katya. "Aku tak tahan untuk tidak
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

28. Tunangan

Iqbal, Katya dan Adel telah sampai di ballroom salah satu hotel termewah di Jakata, tempat diselenggarakannya acara Ulang tahun Ibram Mahesa, sang CEO One Million Agency. Suara musik yang berdentam keras dan banyak orang hilir mudik dengan penampilan yang begitu cantik, tampan dan modis. Bahkan Katya bisa melihat banyak artis-artis terkenal juga ikut menghadiri acara ini. Katya menatap keluar jendela mobil, dan terkejut saat menyadari ada tulisan dengan lampu berkerlap-kerlip di atas pintu masuk ballroom, bertuliskan : GRAND LAUNCHING OF REVALA COMMERCIAL... AND A PARTY ALSO!! Seketika Katya memegang erat tangan Ibram, tanpa mengalihkan pandangannya dari tulisan tersebut. "Ibram?" tanya Katya curiga. "Ini... apa?" Ibram memeluk pinggang Katya erat. "Surprise," bisiknya lembut. "Hari ini adalah peluncuran perdana iklan mobil Revala, Sayang. Iklan pertamamu." Ibram sengaja berlama-lama berbisik di telinga Katya, agar ia punya alasan untuk menghirup aroma kulit lehernya yang h
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

29. Hilang

Katya sangat terkejut saat Ibram mengumumkan pertunangan mereka di depan semua orang dengan tiba-tiba. Ia bahkan masih tidak sadar saat Ibram menyematkan cincin pertunangan di jari manisnya serta mencium mesra pipinya. Acara ini diliput oleh berbagai media dan ditayangkan secara langsung di 9 stasiun televisi, maka bisa dipastikan hal ini akan membuat berita dan kolom gosip akan gempar. Sementara itu di kejauhan, Silvia Gunawan menatap podium dengan pandangan sinis. 'Huh. Jadi ini maksudnya dia mengundangku dan Wijaya. Si Ibram Mahesa itu mengira dengan mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa Katya adalah tunangannya, lalu dia bisa memiliki anakku? Haha. Lihat saja. Aku akan merebut Katya dan membuatnya membencimu!!' Sementara suaminya, Wijaya, juga ikut menatap podium dengan penuh perhatian. Ia baru menyadari jika tunangan Ibram Mahesa adalah putri dari Silvia, yang beberapa tahun lalu datang ke rumahnya untuk mencari ibunya. Wijaya pun ingat, saat itu hujan turun sangat leb
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

30. Di Ujung Takdir

David merasa lelah dan ingin pulang. Lagipula acara utama telah selesai dan hanya tinggal acara after party saja. Ia bermaksud untuk pamit pada Ibram dan juga Brissa, namun David tidak menemukan pria itu dimana-mana. Justru Brissa yang ia temukan sedang duduk sendirian di meja bartender, dengan satu tangannya memegang gelas alkohol. "Hai, Brie. Kamu lihat Ibram?" tanya David sambil duduk di sebelahnya.Brissa mengalihkan matanya pada David, dan seketika lelaki itu pun sadar jika Brissa sedang mabuk berat. "Brie, apa yang kamu lakukan?" tukas David terkejut. "Kamu adalah perwakilan model One Million! Kamu tidak bisa mabuk di acara kantor seperti ini," bisiknya panik.Brissa hanya tertawa geli mendengar ucapan David. "Jangan khawatir, Dave. Aku tidak semabuk itu, kok," kilahnya angkuh sambil mengibaskan rambut ikal panjangnya."Sebaiknya kamu juga minum bersamaku, Dave. Bukankah kamu juga sedang patah hati?"David pun mengerti maksud ucapan Brissa. Ini pasti berkaitan dengan pengu
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

31. Selamat

Katya sedang piknik di bawah pohon yang rindang. Sambil merebahkan tubuhnya di atas tikar plastik berwarna merah ceri, ia memejamkan mata. Menikmati angin sepoi-sepoi yang bertiup dari dahan dan daun pohon yang bergemerisik lembut, bagaikan suara musik pengantar tidur yang membuatnya mengantuk. Rumput hijau yang sangat empuk terasa menopang lembut tubuhnya. Udara bersih di sekelilingnya mengantarkan oksigen murni yang seakan mencuci paru-parunya. "Kak, ayo dimakan dulu nih sosisnya!" Katya membuka mata, dan melihat Sienna yang tersenyum padanya sambil mengulurkan piring berisi sosis panggang yang aromanya begitu harum. "Terima kasih, Sienna," sahut Katya membalas senyuman Sienna, dan meraih piring itu. Sienna sedang menuangkan segelas jus jeruk untuk Katya, ketika tiba-tiba ia mendengar suara tawa riang anak kecil, bersama dengan suara laki-laki yang ia kenal. Dan juga ia rindukan. Adel dan Ibram terlihat sedang bercanda dan tertawa. Di depan mereka ada alat peman
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

32. Anggap Aku Ibram

Aku tahu aku egois, karena aku menginginkanmu yang menginginkan dia. Dan memintamu untuk membayangkan dia saat bersamaku, agar cintamu padanya bisa kau bagi padaku. (David Satria)*** "Ibram..." Katya terisak, lalu melepaskan tangannya yang sedang menggenggam tangan David dan menggerakkan kursi rodanya ke arah kekasihnya. Membuat David serta-merta merasa kehilangan tangan lembut yang tadi menangkupnya dengan hangat. Ibram pun segera mengambil langkah lebar untuk mendekati Katya dan bersimpuh di depan kursi roda gadis itu, mensejajarkan dirinya agar bisa merengkuh Katya. Kedua kekasih itu pun saling berpelukan, melepas sejuta perasaan dan emosi yang terkandung di dalam hati. "Maafkan aku, Katya. Maafkan aku yang tidak bisa menjagamu dengan baik," ucap pilu Ibram, dipenuhi rasa sesal yang mendalam. Ia lalu melepaskan pelukannya dan menatap dalam mata dengan binar indah itu. "Aku rasa separuh umurku telah hilang, saat menemukanmu dengan kondisi seperti itu. Maafkan aku. Maafkan
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
PREV
1
...
151617181920
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status