Home / Romansa / Duda dan Janda Bertetangga / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Duda dan Janda Bertetangga: Chapter 141 - Chapter 150

200 Chapters

141. Menemukan Katya

Sepeninggal Ibram yang terburu-buru untuk mencari keberadaan istrinya, Iqbal menatap lekat Kintan yang bertelanjang kaki sambil menenteng heelsnya, lalu tatapannya pun jatuh pada kaki Kintan yang kotor dan penuh dengan goresan luka.Sambil mendesah pelan, Iqbal meraih dan menggendong tubuh kekasihnya itu menuju sofa, lalu mendudukkannya dengan perlahan di sana. Kemudian ia berlutut di depan Kintan sambil menatap wajah cantik yang terlihat sangat cemas itu.Iqbal tersenyum. "Jangan takut, Katya akan baik-baik saja," ucapnya meneduhkan. "Aku obati kakimu dulu, ya?"Kintan masih diam saat Iqbal mengobati luka-luka di kakinya. Pikirannya jauh melayang, menerka-nerka apa yang terjadi dengan Katya dan apa yang menyebabkan wanita itu tiba-tiba pergi begitu saja dengan wajah yang begitu sedih dan terluka."Iqbal...""Hmm?""Apa menurutmu Katya sudah mengetahui soal perasaan Ibram padaku?" tanya Kintan dengan suara parau dan tatapan kosong. "Apa Sanjaka memberikan bukti soal itu pada Katya?"I
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

142. Tak Ada Habisnya

Katya menutup wajahnya dengan kedua tangan dan terisak. Ia merasa sangat bersalah sekarang. Seharusnya ia tidak meninggalkan Ibram ke Milan selama itu. Seharusnya ia bisa terus berada di sisi suaminya yang seorang survivor amnesia dan sangat membutuhkan dukungannya! Dan... tidak seharusnya ia menyalahkan Lula. Hati kecil Katya juga mengatakan bahwa Lula adalah wanita baik-baik, yang tidak mungkin menggoda suami orang lain. Namun kecemburuan dan sakit hati telah membutakan matanya. "Tapi kenapa mereka menutupinya dariku?!" tuntut Katya dengan mata sembab. "Kenapa mereka tidak berusaha untuk jujur dan membuatku percaya bahwa perasaan Ibram tidak nyata? Kenapa mereka memilih jalan yang malah akan menyakitiku??" Iqbal menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengedikkan bahu. "Jangan tanya padaku. Tanyakan saja pada Ibram dan Kintan. Pola pikir mereka itu juga tidak masuk dalam otakku," sahutnya santai. "Cih. Dasar Keluarga Mahesa!" umpat Iqbal, yang sebenarnya ditujukan pada Ibr
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

143. The Last Fight (1)

Iqbal memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah dua lantai bercat kuning. Sesuai arahan GPS, ini adalah rumah kediaman Sanjaka Arsenio yang berlokasi di Bali.Dan Iqbal pun semakin yakin akan hal itu saat melihat mobil Ibram yang sedang parkir di sana, serta Toni ajudan Ibram yang duduk di kap mobil sambil mengawasi rumah itu.Ada dua mobil lain juga di situ, satu berisi dua orang bodyguard Ibram, dan satu lagi berisi dua orang bodyguard milik Iqbal. Mereka semua terlihat waspada.Toni dan bodyguard Iqbal terlihat menundukkan kepala dengan hormat saat Iqbal berjalan melewati mereka, sementara bodyguard Ibram lainnya hanya diam namun menatap Iqbal waspada."Kamu tidak ikut masuk ke dalam, Toni?" tanya Iqbal heran. Biasanya ajudan setia Ibram ini selalu mengekori Tuannya kemana pun."Tuan Ibram yang menyuruhku menunggu di sini, Pak Iqbal," sahut Toni datar.Iqbal mengangguk. "Toni, aku memang bukan bosmu, tapi bolehkah aku minta tolong? Carilah Sanjaka dan bawa dia ke sini," ucapnya sa
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

144. The Last Fight (2)

Ibram hendak menerjang dan memukuli Sanjaka kembali, namun Iqbal dan Toni menahan tubuhnya. "Lepaskan aku!" teriak Ibram keras. "Ibram. Duduklah!" bentak Iqbal kesal. Menyusahkan sekali lelaki ini. Dan dengan dibantu Toni serta beberapa orang bodyguard Iqbal, Ibram pun berhasil duduk di sofa single meskipun dipaksa dengan wajah tertekuk kesal. "Dengar, Sanjaka. Kita sudah sama-sama tahu keburukan masing-masing, kan? Bagaimana jika aku mengajukan penawaran padamu?" Iqbal berkata dengan nada datar dan sorot mata dingin. Sanjaka pun meludah yang bercampur dengan darah. "Aku tidak sudi! Bunuh saja aku, brengsek!" "KERAS KEPALA," sahut Iqbal pelan sambil tersenyum dingin. Ia meraih ponsel dan mengutak-atiknya, lalu menunjukkannya pada Sanjaka. "Lihat ini? Videomu yang sedang bermesraan dengan seorang wanita yang bukan istrimu. Bagaimana jika kukirimkan ke istrimu? Oooh... mungkin lebih baik ke mertuamu saja! Agar mereka memecatmu juga sebagai Direksi di perusahaan keluarga?" Sanjaka
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

145. Satu Permintaan

Kintan terbangun dari tidur lelapnya saat merasa ada sesuatu yang menggelitik bagian dadanya. "Uh, Iqbal?" Kintan membuka mata dan melihat seraut wajah tampan yang sedang sibuk menikmati dirinya. "Eh, kamu benar-benar Iqbal, kan?" Kintan berusaha mengenalinya sambil membuka mata lebar-lebar. Iqbal mengangkat wajahnya dari dada Kintan dan berdecak kesal. "Lain kali jangan mabuk lagi! Kamu mengira semua lelaki adalah aku, dan itu bahaya!!" Kintan langsung memejamkan matanya saat mendengar suara Iqbal yang keras. "Aduuh... pusing. Ngomongnya biasa aja dong, jangan kenceng-kenceng, ah!" protes Kintan sambil mengurut pelipisnya. Hantaman hangover membuat urat-urat di kepalanya terasa menegang. "Huh. Siapa juga yang mau ngomong?" tukas Iqbal sambil menyeringai ala devil. Ia menggigit pelan puncak pink yang menggemaskan milik Kintan, membuat wanita itu terpekik lirih. Kintan kembali membuka matanya karena baru menyadari sesuatu. "T-tunggu. Kenapa aku tidak memakai baju??" sergahnya s
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

146. Neverending Love

Kintan rasanya ingin menangis karena bahagia saat melihat semua orang yang dia cintai telah hadir beberapa jam sebelum pernikahannya dengan Iqbal yang super kilat ini. Uhm, koreksi. Sebenarnya nggak kilat juga, sih. Karena Iqbal rupanya diam-diam sudah menyiapkan segala sesuatunya tanpa sepengetahuan Kintan. Mungkin malah Kintan satu-satunya orang yang tidak tahu, karena bagaimana mungkin para tamunya bisa sesiap itu hadir di pernikahannya? Ada Khalil, Khafi, Gea, Rani, Yessi dan Bimo, juga orang tua angkat Kintan serta Paman Fardan dan Bibi Jo. Orang tua Iqbal juga datang, dan beberapa sepupu dekatnya. Fiona, teman Kintan yang mengurus galerinya di Singapura juga hadir. Punya calon suami tukang nyewain pesawat ada untungnya juga, karena semua yang hadir bisa naik dalam satu pesawat dari Jakarta ke Bali. Haha. Tukang sewain pesawat. Iqbal tertawa lepas saat Kintan menyebut pekerjaan Iqbal dengan istilah itu. Pernikahan mereka sangat manis dan sederhana, sesuai keinginan Ki
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

147. Istri Yang Nikmat

Kintan tak mampu berkata-kata, hanya bisa terpaku dan berkaca-kaca menatap kilasan memori yang terbenam jauh di dalam benaknya selama ini, dan kembali muncul ke permukaan baru-baru ini. "Iqbal, kamu masih menyimpan mobil ini?" ucap Kintan tidak percaya. "Jadi kamu tidak menjualnya?" ia pun menatap Iqbal dengan penuh rasa haru. Iqbal tersenyum dan memeluk tubuh istrinya dari belakang. "Tidak. Aku tidak pernah berkeinginan menjual mobil pertama yang kubeli dengan tabungan sendiri. Mobil ini masih tersimpan rapi di garasi rumah Papa," terangnya. "Begitu kemarin kamu cerita soal kisah awal pertemuan kita, aku jadi teringat lagi pada mobil ini. Tempat aku pertama kali berdebar karena bertemu dengan bidadari cantik yang berlinang air mata," godanya. "Mau tahu rahasia?" bisik Iqbal. "Aku sebenarnya sudah jatuh hati saat pertama kali melihatmu di dalam sana, Sayang. Tapi terlalu bodoh untuk menyadarinya." Kintan tersenyum dan memutar badannya menghadap suaminya yang tampan. "Yang ben
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Sinopsis Pesona Pengasuh Keponakanku (bab gratis)

Sinopsis: Sejak dulu, Katya Lovina bercita-cita menjadi seorang model terkenal. Namun di saat ia baru saja sedang merintis karir, CEO di agensinya yang tampan dan karismatik bernama Ibram Mahesa malah menjebaknya, dan menjadikan Katya sebagai pengasuh untuk keponakannya yang yatim piatu bernama Adelia. Ibram juga berjanji akan menjadikan Katya supermodel terkenal jika ia menjadi nanny bagi Adel selama setahun. Dan Katya tidak dapat menolak, karena Ibram mengancam akan menghancurkan karir modelling gadis itu dalam sekejap mata! Sebenarnya tidak masalah bagi Katya, karena dia memang suka pada anak kecil... ... tapi sangat bermasalah bagi hatinya, karena gadis itu sulit menolak sosok Ibram yang selalu membuatnya berdebar. Judul asli : My Pretty Nanny Tayang mulai besok ya, karena ini novel pertama yang aku tulis, jadi ada beberapa part yang perlu di edit lagi 🫰 ***Sneek peek : Katya menelan ludahnya serta mendehem gugup. Bagaimana ia tidak gugup jika ditatap oleh sepasang bol
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

1. Pesona Pengasuh Keponakanku (Kisah : Katya-Ibram)

"David... David! Hei!" Ibram menjentikkan jarinya tepat di depan wajah temannya itu. Dia adalah David Sanjaya, sang Chief Marketing Officer (CMO) One Million. Saat ini ia diminta oleh Ibram Mahesa untuk menjadi salah satu juri dalam audisi model yang akan tampil dalam iklan yang akan tayang di televisi. Namun salah satu peserta audisi telah membuatnya terpaku. Namanya Katya Lovina, dan senyumnya yang manis itu tiba-tiba saja membuat debaran tak sengaja di dadanya. "Yaa?" David pun tersadar. Ia segera mengalihkan tatapannya dari sosok Katya yang telah menghilang di balik pintu keluar, kepada wajah Ibram yang terlihat heran menatapnya. "Kamu suka gadis itu?" tanya Ibram dengan kedua alis terangkat. Dalam hatinya David merasa malu karena ketahuan telah memberikan perhatian lebih pada salah satu peserta audisi, tapi ia berusaha untuk menerjemahkan pertanyaan Ibram dalam kaitannya dengan pekerjaan "Hm... Ya. Wajahnya cantik, attitude-nya bagus dan hasil pemotretannya juga cuku
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

2. Menyelamatkan

"Adik kecil, awas!!" Katya segera meraih tubuh mungil itu dari jalan raya dan langsung memeluknya dengan erat, laku membawanya dengan secepat yang ia bisa ke trotoar, tepat ketika sebuah mobil hampir saja menyambar tubuh kecilnya. Beberapa orang berteriak kencang melihat kejadian yang begitu cepat itu, dan menghampiri Katya yang masih terengah-engah karena shock serta anak kecil dalam pelukannya. "Nona, kalian berdua baik-baik saja?" tanya seorang wanita paruh baya pada Katya. Katya hanya bisa menatapnya dan mengangguk perlahan dalam diam. Ia masih berusaha mencerna yang baru saja terjadi, seraya bersyukur dirinya dan anak kecil dalam dekapannya ini selamat dari malapetaka. "Kita jangan pernah lengah, anak kecil memang belum tahu bahaya! Orang tua harus selalu awas pada anaknya," nasehat wanita itu padanya. 'Eh? Jadi dia mengira gadis kecil ini adalah anakku?' Katya masih diam, namun tak pelak ikut melongo karena kesalahpahaman wanita itu. Usianya saja masih 19 tahun,
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status